SKENARIO 1
Capaian Pembelajaran :
2. Kaidah dasar Bioetika Islam dan Modern dalam Praktek Kedokteran / gigi serta
aplikasinya
DILEMA
Bila tidak ada prima facie, maka kasus ini menjadi dilema etik. Berikan penjelasan
tentang kasus diatas!
STEP 1
Sumber :KBBI
STEP 2
STEP 3
(043)autonomi atau autonomi individu adalah aturan pribadi atau perseorangan dari
diri sendiri yang bebas , baik bebas dari campur tangan orang lain maupun dari
keterbatasan yang dapat menghalangi pilihan yang benar seperti karena
pemahaman yang tidak cukup
(049)bioetika merupakan studi inter disipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan dibidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro
masa kini dan masa mendatang.
(044)kandidiasis oral merupakan penyakit rongga mulut berupa lesi merah dan lesi
putih yang disebabkan oleh jamur jenis kandida sp.infeksi jamur rentan pada orang
dengan daya tubuh lemah,konsumsi obat golongan steroid serta kekurangan vitamin
b12 dan zat besi.pada orang dewasa nfeksi jamur meningkat karena kurang
menjaga kebersihan sedangkan pada bayi menular pada ibunya saat menyusui.
(057)
1. perkusi
2. sondas
BLOK 2
3. palpasi
4. probing
5. tes mobilitas –depresibilitas
6. tes vitalitas
(052)prima facie merupakan pemilihan 1 kaidah dasar bioetika yang terabsah sesuai
konteks atau data pada kasus.
(047) kaidah ad dharar adalah membuat kemudharatan kepada pihak lain secara
mutlak.tujuan penafian kaidah ini adalah tidak boleh melakukan sesuatu yang
membawa kemudharatan tanpa ada alasan yang benar dan tidak boleh membalas
kemudharatan dengan kemudharatan yang lain dengan alasan yang tidak jelas .
(055)1. prinsip beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang
ditujukan untuk kebaikan pasien
2.prinsi non melefience, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang
memperburuk keadaan pasien
3.prinsip autonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak –hak pasien
STEP 5
1.jelaskan perbedaan prinsip dasar kaidah bioetik barat dan kaidah bioetik islam !
2.jelaskan perbedaan macam-macam teori etik barat dan teori etik islam (maqashid
syariah)!
1). 1. prinsip beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang
ditujukan untuk kebaikan pasien
2.prinsi non melefience, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang
memperburuk keadaan pasien
3.prinsip autonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak –hak pasien
a. Kaidah Niat (Qaidah Niyyat). Prinsip ini meminta dokter agar berkonsultasi
dengan hati nuraninya
e. Kaidah Kebiasaan (Qoidah al urf); Dalam prinsip ini, standar yang diterima secara
umum, seperti standard operational procedure (SOP/Protap) untuk perawatan klinis
dianggap sebagai hukum dan diperkuat oleh syari’ah. (057)
SKENARIO 2
BLOK 2
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memahami Etika, Disiplin, dan Hukum di bidang
Kedokteran gigi
Learning Objective Tutorial:
1. Kode Etik Kedokteran Gigi
2. Tugas dan Peran PDGI dalam pembinaan dan penyelesaian konflik etik dan
hukum
3. Disiplin dan Hukum Kedokteran Gigi
4. Analisa Kasus berdasarkan Teori “4 Boxes
5. Malpraktek Kedokteran Gigi
MALPRAKTEK?
Dokter gigi yang sedang praktek mendapat surat rujukan dari teman sejawat
untuk melakukan ekstraksi gigi pada pasien untuk perawatan orthodonsi. Sebelum
pencabutan dokter gigi tidak menyampaikan informed consent terlebih dahulu.
Karena kurangnya komunikasi, terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan
pencabutan gigi.
Pasien tersebut merasa tidak puas dan menuntut dokter karena dianggap
melakukan malpraktek. Karena khawatir melanggar hukum kedokteran gigi dan
dapat terkena sanksi pidana maupun perdata, dokter gigi tersebut berkonsultasi ke
PDGI, MKDKI dan MKEKG.
Apakah yang dilakukan dokter gigi tersebut dapat digolongkan sebagai
malpraktek?
STEP 1
1. Malpraktik : praktik kedokteran yang salah, tidak tepat, menyalahi undang-
undang atau kode etik (sumber : KBBI)
2. Ekstraksi : penarikan ke luar ; pencabutan (sumber :KBBI)
Sumber :
STEP 2
1. Apa saja jenis malpraktek?(047)
2. Sebutkan dasar hukum yang memberikan perlindungan hukum kepada
dokter! (055)
3. Apa itu MKDKI? Dan apa tugas MKDKI? (051)
4. Apa itu PDGI ? dan apa peran secara umum? (056)
5. Apa itu MKEKG? dan apa tugas MKEKG? (044)
6. Bagaimana peran pdgi dalam penyelesaian konflik yang dialami sang dokter?
(043)
7. Apa penyebab utama dari malpraktik yang terjadi pada dokter dan dokter
gigi ? (046)
8. Apakah ada sanksi yang dapat dikenakan kepada dokter tersebut karena
tidak menyampaikan informed consent kepada pasien? (052)
9. Dalam praktik kedokteran maupun kedokteran gigi,memiliki 3 norma berlaku.
Sebutkan!(050)
10. Sebutkan perbuatan yang dipandang bertentangan dengan etik kedokteran!
(049)
11. Jelaskan apa saja teori 4 boxes!
BLOK 2
STEP 3
(044)
b. malpraktek etik, yaitu tindakan dokter yang bertentangan dalam etika kedokteran
(046) ketentuan hukum yang melindungi dokter apabila terjadi malpraktek terdapat
pada pasal 50 undang-undang praktik kedokteran, pasal 24 ayat 1, pasal 27 ayat 1,
pasal 29 UU Kesehatan dan pasal 24 ayat 1 peraturan pemerintah tentang tenaga
Kesehatan.
(047) MKDKI adalah lembaga yang berwenang menentukan adanya kesalahan yang
dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
kedokteran gigi dan menetapkan sanksi. Tugasnya adalah:
b. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter
atau dokter gigi.
(051) Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi atau yang disebut MKEKG ialah
badan otonom IDI yang dibentuk untuk menjalankan tugas kemahkamahan profesi,
pembinaan etika profesi dan atau tugas kelembagaan dan add hoc lainnya.
BLOK 2
Kemudian tugas MKEKG ialah melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga; melakukan tugas bimbingan, pengawasan, dan penilaian dalam
pelaksanaan etik kedokteran; memperjuangan agar etik kedokteran dapat
ditegakkan di Indonesia; memberikan usul dan saran diminta atau tidak diminta
kepada pengurus besar, wilayah dan cabang, serta kepada majelis kolegium
kedokteran Indonesia.
(052) dalam mengatasi konflik tersebut PDGI membentuk badan pembelaan dan
pembinaan anggota (BPPA) untuk kepentingan membela dan melindungi
anggotanya yang terjerat masalah, namun jika memang dokter gigi tersebut
melanggar peraturan, tidak akan dilindungi. BPPA memiliki tugas dan wewenang
untuk:
7. (046) Apa penyebab utama dari malpraktik yang terjadi pada dokter dan
dokter gigi?
(049) dokter atau dokter gigi kurang menguasai praktik kedokteran yang sudah
berlaku umum di kalangan profesi kedokteran atau kedokteran gigi, memberikan
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi di bawah standar, melakukan tindakan
medis yang bertentangan dengan hukum
8. (052) Apakah ada sanksi yang dikenakan pada dokter tersebut karena tidak
menyampaikan informed consent kepada pasien?
(055) dikenal tiga macam sanksi, yaitu sanksi administratif, sanksi perdata, dan
sanksi pidana
b. hukum perdata, untuk mengajukan tuntutan atau klaim ganti rugi terhadap dokter
maka pasien harus dapat menunjukkan bahwa dia tidak diperingatkan sebelumnya
mengenai hasil akhir dari tindakan yang dimaksud
c. pendisiplinan oleh MKDKI, tentang seorang dokter atau dokter gigi yang
melakukan hal tersebut maka MKDKI akan menyidangkannya dan memberikan
sanksi disiplin kedokteran yang dapat berupa teguran hingga rekomendasi
pencabutan surat tanda registrasi
BLOK 2
STEP 5
1. Dalam praktik kedokteran dan kedokteran gigi memiliki 3 norma yang berlaku,
tolong sebutkan 3 norma tersebut!
SKENARIO 3
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memahami Hubungan Dokter – Pasien dan
Hukum
Learning Objective Tutorial:
1. Sejarah dan perkembangan Lafal sumpah dokter gigi
2. Hubungan dokter-pasien
3. Hubungan dokter-teman sejawat
KECEWA
Perempuan (20tahun) datang ke dokter gigi spesialis orthodonsi untuk
konsultasi kawat gigi cekat yang sudah dipasang sejak 2 tahun yang lalu dan belum
ada hasil yang memuaskan. Pasien menceritakan bahwa kawat giginya dipasang
pada waktu dia masih sekolah SMA oleh seorang dokter gigi umum (GP) yang
bertugas di Puskesmas.
Dengan kata-kata yang kasar dan nada yang tinggi, drg tersebut mengatakan
bahwa drg yang merawat sebelumnya tidak kompeten untuk melakukan perawatan
tersebut dan pasien disalahkan karena telah datang pada tempat yang salah. Dokter
gigi spesialis tersebut mengatakan tidak mau melanjutkan perawatan dan meminta
pasien untuk kembali ke dokter gigi yang merawat sebelumnya.
Pasien kecewa karena merasa hak-nya sebagai pasien tidak dipenuhi dan
seolah menyalahkan pasien dan dokter yang dahulu merawatnya.
Bagaimana anda mendiskusikan kasus tersebut, yang berhubungan tentang
etika yang berlaku antara satu kelompok profesi kesehatan? Dan apakah kedua
dokter gigi tersebut melanggar Sumpah Dokter Gigi?
STEP 1
1. kompeten: cakap (mengetahui); berkuasa (memutuskan, menentukan) sesuatu;
berwewenang
2. orthodonsi :bidang kedokteran gigi yang khusus mempelajari tentang
estetika posisi gigi, rahang, dan wajah
Sumber :
STEP 2
1. Jelaskan pelanggaran kaidah dasar bioetika kedokteran/kedokteran gigi apa
saja yang telah dilakukan dokter tersebut? (050)
2. Dalam kasus tersebut hak apakah yang tidak terpenuhi sebagai seorang
pasien (055)
3. Sebutkan kewajiban dokter gigi kepada teman sejawat? (056)
4. Apa saja hak pasien? (051)
5. Apa saja sifat dasar seorang dokter yang baik dan bijaksana?(047)
6. Sebutkan hak dan kewajiban dari seorang dokter! (044)
7. Apa saja pola hubungan dokter-pasien! (043)
8. Apa saja tujuan sumpah dokter gigi? (046)
9. Sebutkan 12 konsep sumpah hippocratus! (057)
10. Sebutkan tipe dokter dalam hal komunikasi dengan pasien! (049)
11. Apa saja kewajiban pasien? (052)
BLOK 2
STEP 3
1. - Autonomy: dalam Autonomy dokter tidak menghormati martabat pasien
yang berhak mendapat perawatan karena pasien berhak menentukan nasib
dirinya dan menjatuhkan atau menjelekkan teman sejawatnya yang sebelum
melakukan perawatan dengan dokter tersebut.
- Beneficence: dalam kaidah ini dokter tidak berbuat baik pada pasien dan
teman sejawatnya. dokter tidak mengusahakan pasien terjaga kesehatannya.
- non-Maleficence: dalam kaidah ini dokter merugikan waktu dan harapan
pasien terhadap kesembuhan giginya.
- Justice: dalam kaidah ini dokter tidak ingin melakukan perawatan terhadap
pasien karena sebelumnya dilakukan pada teman sejawatnya,jadi
mengusirnya untuk melakukan pewatan ke dokter sebelumnya. dokter
memilih-milih pasien yang tidak melakukan perawatan dengan dia tidak
dilayani. (052)
2. Hak pasien untuk memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi, memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminsi,dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien. Serta
memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional, membuat, melaksanakan, dan menjaga
standar mutu pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam melayani pasien.
(043)
3. Pasal 15
Dokter Gigi di Indonesia harus memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 16
Dokter Gigi di Indonesia apabila mengetahui pasien sedang dirawat dokter
gigi lain tidak dibenarkan mengambil alih pasien tersebut tanpa persetujuan
dokter gigi lain tersebut kecuali pasien menyatakan pilihan lain.
Pasal 17
Dokter Gigi di Indonesia, dapat menolong pasien yang dalam keadaan
darurat dan sedang dirawat oleh dokter gigi lain, selanjutnya pasien harus
dikembalikan kepada Dokter Gigi semula, kecuali kalau pasien menyatakan
pilihan lain.
Pasal 18
Dokter Gigi di Indonesia apabila berhalangan melaksanakan praktik, harus
membuat pemberitahuan atau menunjuk pengganti sesuai dengan aturan
yang berlaku.
Pasal 19
Dokter Gigi di Indonesia seyogianya memberi nasihat kepada teman sejawat
yang diketahui berpraktik di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang.
Apabila dianggap perlu dapat melaporkannya kepada Organisasi Profesi
(050)
4. Hak pasien:
- Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
- Memperoleh pelayanan yang sesuai standar dan tanpa diskriminasi
BLOK 2
- Berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk
data mediknya
- Pasien berhak mendapatkan informasi meliputi penyakit yang diderita,
tindakan medik yang hendak dilakukan, prognosa, dan perkiraan biaya
pengobatan
- Pasien berhak menolak/menyetujui tindakan yang akan dilakukan
- Berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya (049)
5. - sifat ketuhanan
- kemurnian niat
- keluhuran budi
- kerendahan hati
- kesungguhan kerja
- integritas ilmiah dan sosial
- kesejawatan
- etik sepanjang masa
Mengutamakan penderita yang berobat demi keselamatan dan kepentingan
penderita (057)
6. Hak seorang dokter : Hak bekerja sesuai standar prosedur, hak atas rahasia
dokter, hak atas imbalan jasa, hak untuk membela diri, hak untuk memilih
pasien, kecuali pasien gawat darurat.
Kewajiban seorang dokter : Bekerja sesuai standar prosedur, menolong
pasien gawat darurat, Menyimpan rahasia kedokteran, meminta informed
consent (047)
7. Pola hubungan:
Priestly model (paternalistik ): dokter dominan
Collegial model : dokter pasien adalah mitra
Engineering model : pasien dominan (051)
8. Tujuan:
● Memberikan pedoman masalah etika antara dokter dan pasien.
● Memberi hormat kepada para ilmuan, guru, dan sejawat.
● Berfungsi sebagai kontrak bagi para dokter untuk bekerja demi
manfaat kesehatan masyarakat.
● Untuk menjaga integritas dokter, memastikan persetujuan pasien,
mencegah eksploitasi pasien, menjaga privasi dan kebijaksanaan, dan
melarang penggunaan obat-obatan yang mematikan, aborsi dan
tindakan yang tidak sesuai (055)
9. 12 konsep :
● Covenant with deity : “I swear by Apollo the physician…”
● Covenant with teachers: pledge of collegiality and financial support.
● Commitment to students: promise to teach those who
● swear the Oath.
● Covenant with patients: pledge to use “ability and judgment.”
● Appropriate means: use of standard “dietary” care.
● Appropriate ends: the good of the patient not the physician.
● Limits on ends: originally proscribed abortion and euthanasia.
● Limits on means: originally proscribed surgery for renal stones, by
deferring to those more qualified.
● Justice: “avoiding any voluntary act of impropriety or corruption.”
BLOK 2
● Chastity: originally proscribed sexual contact with patients.
● Confidentiality: not to repeat anything seen or heard.
● Accountability: Prayer that the physician be favored by the gods if the
Oath is kept, and punished if it is not kept (056)
10. Tipe dokter :
● Dokter yang enggan menjawab pertanyaan pasien. Disebut kriteria
tidak kooperatif. Kemungkinan sulit mendapat kepercayaan dari pasien
● Dokter yang bersedia menjawab apabila ditanya dan menjawab
sebatas pertanyaan pasien. Tidak membuka peluang pasien untuk
bertanya
● Dokter yang bersedi menjawab pertanyaan pasien dan memberi
tambahan informasi. Tipe yang paling ideal menurut pasien dan
diharapkan dalam nuansa kemitraan (044)
11. Kewajban pasien :
● Memberikan informasi yang sebenarnya
● Mentaati petunjuk dan nasehat dokter
● Mematuhi peraturan RS atau klinik
● Memberikan imbalan jasa kepada dokter
● Memberitahu keluhan pertama kali kepada pasien
● Menyimpan rahasia dokter (046)
STEP 5
1.
2.
3.
4.
5.
SKENARIO 4
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan
dan perilaku masyarakat
Learning Objective Tutorial:
1. Mengetahui dasar-dasar sosiologi, antropologi dan budaya yang berkaitan dengan
bidang kesehatan
2. Mengetahui identifikasi masalah kesehatan umum dan gigi di masyarakat
3. Mengetahui perilaku kesehatan
SURVEY KESEHATAN
Seorang dokter gigi yang bertugas sebagai kepala puskesmas di pulau
terpencil melakukan survey selama 3 bulan untuk memperoleh data demografi guna
mengidentifikasi masalah kesehatan seperti kondisi kesehatan, angka kematian,
angka kelahiran, angka kesehatan gigi, PHBS dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Hasil survey selama 3 bulan diperoleh data bahwa keadaan sosial ekonomi
jauh dari kondisi masyarakat yang ideal. Kondisi alam yang menyulitkan masyarakat
BLOK 2
untuk menjangkau akses pelayanan kesehatan disertai tingkat pendidikan yang
rendah sangat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan masyarakat. Tradisi
masyarakat yang masih melekat kuat berpengaruh terhadap perilaku pencarian
kesehatan mereka.
Angka kematian yang tinggi, angka kelahiran yang rendah dan kesehatan gigi
yang rendah berdampak pada kualitas hidup masyarakat setempat. Dokter gigi
tersebut melakukan brainstorming dengan tenaga kesehatan yang lain untuk
merencanakan program kesehatan.
Apa saja langkah-langkah yang diambil saat menyusun strategi program?
STEP 1
1.
2.
3.
Sumber :
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
STEP 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
STEP 5
1.
2.
3.
4.
5.
BLOK 2
SKENARIO 5
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu mengidentifikasi perilaku kesehatan
masyarakat
Learning Objective Tutorial:
1. Teori proses perubahan perilaku dan Hambatan perubahan perilaku
2. Metode dan media Promosi kesehatan
3. Advokasi dan kemitraan dalam promosi kesehatan
4. Pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan
5. Langkah-langkah Promosi kesehatan gigi dan mulut
STRATEGI KOMUNIKASI
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UMS mengadakan acara bakti sosial
dan pemeriksaan gigi di suatu daerah yang kebanyakan masyarakatnya adalah
petani. Para mahasiswa menemukan banyak penduduk usia produktif mengalami
gingivitis, karies dan kondisi oral hygiene yang buruk. Sebagian besar
masyarakatnya memiliki kebiasaan mengisap rokok yang diyakini dapat memberikan
tambahan stamina dalam bekerja. Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan
mengenai kesehatan menyebabkan mereka jarang mendatangi pusat pelayanan
kesehatan. Mereka mendatangi puskesmas hanya ketika ada keluhan sakit tak
tertahankan.
Para mahasiswa menghendaki perubahan perilaku masyarakat khususnya
dalam perilaku kesehatan baik umum maupun kesehatan gigi dan mulut melalui
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Mereka mulai menyusun
konsep, metode dan media komunikasi yang akan digunakan, serta melakukan
koordinasi dengan puskesmas setempat
Langkah apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan promosi
kesehatan?
STEP 1
1.
2.
3.
Sumber :
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BLOK 2
STEP 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
STEP 5
1.
2.
3.
4.
5.
PENUGASAN BIOETIKA
Tujuan : Mahasiswa mampu memahami aspek bioetika dan hukum melalui media
audiovisual (film)
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mampu memahami aspek bioetika modern dan islam melalui media
audiovisual (film) berupa cuplikan film yang ditampilkan, berita media massa online
atau cetak
2. mahasiswa mampu menganalisis kasus dilema etik
Sistematika penugasan :
1. Mahasiswa dibagi dalam 8 kelompok
2. Tiap kelompok mencari film/ berita media massa online atau cetak yang
berhubungan dengan bioetika kedokteran / Kedokteran Gigi (kasus dilema etik)
3. Masing-masing kelompok membuat sinopsis film/ berita media massa online atau
cetak
4. Menelaah film/ berita media massa online atau cetak sesuai dengan kaidah dasar
bioetika dan hukum
5. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan telaah film (pada pertemuan
diskusi bioetika 1 dan 2)
6. Pengumpulan film, telaah film dan laporan (hasil diskusi presentasi) dalam bentuk
CD