SKENARIO 1
SKENARIO 2
BLOK 1
Capaian Pembelajaran Mingguan :
1. Mahasiswa mampu menerapkan metode dan strategi proses pembelajaran di
kedokteran gigi.
Learning Objective Tutorial:
1. Pembahasan mengenai metode dan strategi belajar dengan PBL.
2. Pengembangan pemahaman mengenai PBL dan belajar mandiri. Belajar is “FUN”
Kelompok tutorial 7 adalah mahasiswa baru di kedokteran gigi UMS. Untuk pertama
kalinya mereka melaksanakan metode belajar dengan cara berdiskusi dan belajar mandiri.
Pada setiap tutorial mereka di hadapkan pada satu skenario untuk di diskusikan. Dari
perkuliahan mereka mengetahui istilah Problem Based Learning (PBL). Melalui PBL ini
setiap mahasiswa di haruskan mengetahui terminologyterminology yang terdapat di skenario
dengan cara mencari informasi melalui sumber-sumber pustaka baik dari buku atau online
jurnal.
Awal mulanya Kelompok 7 merasa canggung karena tidak terbiasa dengan cara
belajar interaktif, namun lama kelamaan mereka merasa “fun” sebab cara belajarnya tidak
membosankan. Karena di tuntut untuk belajar mandiri pula para mahasiswa tersebut
mengenal google scholar, PubMed, Cochrane Library dll yang mana semua itu adalah
bagian dari metode pencarian informasi. Setelah beberapa waktu mulai terbiasa dengan
aktivitas belajar mandiri dan terintegrasi Adi dan teman-temannya menyadari bahwa
perkembangan ilmu itu sangat dinamik.
STEP 1
(Sumber: KBBI)
STEP 2
sangat efektif, karena model pembelajaran ini telah memfasilitasi peserta didik melalui
pemecahan masalah dunia nyata dan autentik serta mengintegrasikan pengetahuan lintas
disiplin. Selain itu, PBL jg mampu meningkatkan keterampilan dan hasil belajar peserta didik
dibandingkan dengan model konvensional. (yang jawab Nanda)
Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan
mengajukan masalah dan dilanjutkan dengan menyelesaikan masalah tersebut. Untuk
menyelesaikan masalah itu menurut (Ha Roh, 2008), peserta didik memerlukan
pengetahuan baru untuk menemukan solusinya. (yang jawab Alifa Winna)
3. setelah itu, hasil pencarian akan muncul, selain itu menambahkan logika Boolean (and,
or, atau not) tetapi hasilnya akan berbeda
STEP 5
1. Selain PBL ada metode pembelajaran yang lain, Apa saja kira kira yang digunakan?
2. Berdasarkan nomer 1, apa saja keunggulan dan kekurangan metode yang
digunakan dengan dibandingkan?
3. PUBMED adalah telaah literature sebagai sumber pembelajaran, Apa saja literature
atau referensi yang dapat digunakan selain PUBMED oleh mahasiswa Kedokteran
Gigi?
STEP 7
1. Selain PBL ada metode pembelajaran yang lain, Apa saja kira kira yang
digunakan?
Kekurangan : evaluasi proses belajar sulit dikontrol karena tidak ada poin
pencapaian yang jelas
- SCI-HUB (047)
- ELSEVIER (047)
- NCBI (046)
- COCHRANE (046)
BLOK 1
Skenario 3
Capaian pembelajaran Mingguan :
1. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan Dasar-dasar Komunikasi
Learning Objective tutorial :
1. Pembahasan mengenai komunikasi efektif dokter-pasien
2. Pembahasan mengenai ketrampilan berkomunikasi
3. Penjelasan mengenai informed consent.
Komunikasi Efektif Dokter-Pasien Seorang dokter gigi mendapat kunjungan dari
seorang pasien laki-laki berumur 55 tahun. Ketika bertemu dengan pasien tersebut sang
dokter gigi dapat mengetahui bahwa si pasien kesulitan untuk menjelaskan keluhan giginya
sebab beliau belum pernah sekalipun datang ke klinik gigi.
Dokter gigi harus memperoleh informasi-informasi berkaitan dengan keluhan si
pasien untuk dapat menegakkan diagnosa. Oleh sebab itu dokter gigi tersebut
mempraktekkan kaidah-kaidah dalam komunikasi efektif Dokter-Pasien dalam proses
anamnesa. Setelah melakukan pemeriksaan extra oral dan intra oral di tambah data
anamnesa akhirnya sang dokter gigi dapat menegakkan diagnosa dan treatment planning
dari keluhan gigi pasien. Namun tugas sang dokter gigi tidak berhenti sampai di situ saja,
pasien perlu mendapatkan informed consent.
Step 1
1. Treatment Planning : Perencaan perawatan
2. Kaidah : rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan; dalil
(dalam matematika);
3. Efektif : ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya);
(sumber: KBBI)
Step 2
1. Bagaimana agar proses anamnesa bisa baik? 056
BLOK 1
2. Di dalam anamnesis terdapat the sacred seven, Apa saja isi dari the sacred seven?
(051)
3. Apa itu diagnosa? (057)
4. apa yang dimaksud dengan proses anamnesa? (043)
5. Apa itu pemeriksaan ekstra oral dan intra oral? (055)
6. Apa saja yang menjadi pemeriksaan ekstra oral dan intra oral?(050)
7. Apakah komunikasi antara dokter dengan pasien itu penting?sertakan alasannya!
(049)
8. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan apa manfaat komunikasi efektif bagi
pasien?(044)
9. Apa yang akan terjadi jika dokter gigi tersebut tidak menjalankan komunikasi efektif
dokter-pasien sesuai prosedur yang sudah ditentukan?(052)
10. Apakah yang dimaksud dengan Informed Consent?(047)
11. Apa tujuan dari adanya prosedur anamnesis? (046)
Step 3
1. Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu
dengan berpedoman pada empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dan
tujuh butir mutiara anamnesis (The Sacred Seven).(044)
2. 1. Lokasi, menanyakan lokasi keluhan.
2. Kualitas, menanyakan bgmn bentuj keluhan dan sifat khasnya.
3. Kronologi, menanyakan perjalanan penyakit sjk timbul hingga saat wawancara.
4. Kuantitas, menanyakan berat keluhan.
5. Setting/onset, kpn mulai timbul keluhan utk yg pertama kali.
6. Modifying factors, menanyakan faktor yg memperberat/memperingan keluhan.
7. Assosiated symptoms, menanyakan keluhan yg berkaitan/menyertai.(055)
3. Diagnosa merupakan penentuan kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh
seseorang sebagai dasar pengambilan keputusan medis untuk prognosis dan
pengobatan. (050)
4. Anamnesa adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai
pemeriksa dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit
yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga dapat mengarahkan
diagnosis penyakit pasien (046)
5. Pemeriksaan ekstra oral merupakan pemeriksaan yang didaerah sekitar mulut
bagian luar. Meliputi bibir, hidung, mata, telinga, wajah, kepala dan leher.
Pemeriksaan ekstra oral dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan yang terlihat
secara visual. Seperti adanya kecacatan, pembengkakan luka, benjolan, memar dll.
Sedangkan pemeriksaan intra oral merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan
inspeksi pada bagian intra oral pasien menggunakan kaca mulut, palpasi pada
bagian intra oral pasien serta perkusi pada beberapa gigi pasien yang diduga
memiliki keluhan. (051)
6. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan pada intra oral diantaranya;
perkusi,sondasi,probing,tes mobilitas-depresibilitas,dan tes vitalitas. Sedangkan
pemeriksaan extra oral diantaranya yaitu; palpasi otot/musculus,pemeriksaan nervus
trigeminus,dan pemeriksaan nervus fasialis.(056)
BLOK 1
7. Tentu saja penting karena teknik komunikasi dokter-pasien menjadi landasan dalam
melakukan wawancara medis (anamnesis), melakukan negosiasi, memberi informasi dan
edukasi, menyampaikan berita buruk, dan memberikan informasi penting tentang obat yang
diberikan.(047)
8. Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Manfaat
komunikasi efektif bagi pasien adalah masalah pasien dapat diidentifikasi dengan
lebih akurat, meningkatkan pengetahuan pasien mengenai perawatan, meningkatkan
kepatuhan menuju perbaikan kesehatan dan outcome yang diharapkan. (052)
9. Yang akan terjadi apabila dokter tidak menjalankan hal itu sesuai prosedur adalah
kemungkinan terjadinya kesalahan praktek, ketidaktepatan dalam perawatan, dan
resiko-resiko besar lainnya Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi dokter-
pasien yang menyulitkan dokter untuk menyimpulkan diagnosa.(057)
10. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh seorang pasien kepada
dokter atas suatu tindakan medik yang akan dilakukan, setelah mendapatkan
informasi yang jelas akan tindakan tersebut.(049)
11. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai keluhan
penderita dan sekaligus membangun kepercayaan antara dokter gigi dan penderita
sehingga dokter gigi dapat mengetahui harapan yang diinginkan oleh penderita.
(043)
Step 5
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan apa manfaat komunikasi efektif bagi
pasien?
2. Apa yang akan terjadi jika dokter gigi tersebut tidak menjalankan komunikasi efektif
dokter-pasien sesuai prosedur yang telah ditentukan?
3. Apakah yang dimaksud dengan informed consent? Apa isi dari informed consend?
4. Apa tujuan dari adanya prosedur anamnesis?
5. Apa saja yang menjadi pemeriksaan ekstra oral dan intra oral?
6. Anamnesis ada yang yang sifatnya subjektif dan obyektif, jelaskan
Step 7
1. Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh penyampai. Manfaat komunikasi bagi
pasien adalah meningkatkan kepuasan pasien, meningkatkan kepercayaan pasien
kepada dokter, dan meningkatkan kepercayaan diri pasien dalam menghadapi
penyakitnya (057)
2. Jika dokter tidak menjalankan komunikasi efektif sesuai prosedur, pasien akan
merasa tidak ditanggapi secara serius dan berakibat tidak taat pada saran aturan
medis. Pada akhirnya pasien justru menghindari pelayanan medis. (043)
3. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien/keluarga atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta
resiko yang berkaitan dengannya.
Isi dari informed consent yaitu persetujuan atas suatu prosedur, pemberian obat, dan
resiko .(049)
4. Tujuan anamnesis adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari
pasien mengenai keadaan penyakitnya karena ini merupakan bagian dari proses
untuk menentukan diagnosis dan merencanakan treatment planning. (051)
BLOK 1
5. -Pemeriksaan Ekstraoral–Neuromuskuler diantaranya yaitu:
A. Palpasi Otot/musculus :
● Palpasi masseter:dilakukan secara bimanual, tangan yang satu (dengan satu jari) di
bagian intraoral.Jari diletakkan di kedua pipi dekat ramus mandibular lalu pasien
diminta untuk melakukan gerakan mengunyah.
● Palpasi temporalis: langsung pada region temporal dan meminta pasien untuk
mengoklusikan gigi geliginya
● Palpasi pterygoid lateral: dengan menempatkan jari sedikit di belakang tuberositas
maksila, pasien diminta untuk memajukkan dagu.
● Palpasi pterygoid medial: palpasi secara intraoral pada bagian lingual pada ramus
mandibular
B. Pemeriksaan nervus trigeminus
Sensasi sentuhan ringan (dengan kapas),Nyeri (dengan tusuk jarum),Refleks kornea
(sentuh kornea dengan gumpalan kapas),Membuka dan menutup mulut
C. Pemeriksaan nervus fasialis bisa dilakukan dengan cara:
Pasien diminta untuk menutup mata dan bibirnya dengan rapat -> kekuatan untuk
menutup mata dan bibir dapat dirasakan dengan mencoba membukanya secara
manual,Pasien diminta untuk menunjukkan giginya,Pasien diminta untuk melihat ke
atas, mengangkat alis dan mengerutkan dahi,Pasien diminta untuk bersiul,Cek
hiposalivasi dan sensasi rasa.
-Pemeriksaan Intraoral–Pemeriksaan Gigi diantaranya adalah:
● Perkusi: Hal yang perlu diperhatikan dan dicatat dalam pemeriksaan perkusi
adalah : nyeri terhadap pukulan (tenderness to percussion) dan bunyi
(redup/dull dan nyaring/solid metalic).
● Sondasi:Sondasi merupakan pemeriksaan menggunakan sonde dengan cara
menggerakkan sonde pada area oklusal atau insisal untuk mengecek apakah
ada suatu kavitas atau tidak.
● Probing: Cara yang dilakukan dengan memasukan probe ke dalam attached
gingiva, kemudian mengukur kedalaman poket periodontal dari gigi pasien
yang sakit.
● Tes mobilitas – depresibilitas: Tes mobilitas dilakukan untuk mengetahui
integritas apparatus-aparatus pengikat di sekeliling gigi, mengetahui apakah
gigi terikat kuat atau longgar pada alveolusnya.
● Tes vitalitas: Tes vitalitas merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui apakah suatu gigi masih bisa dipertahankan atau tidak. Tes
vitalitas terdiri dari empat pemeriksaan, yaitu tes termal, tes kavitas, tes jarum
miller dan tes elektris.