Anda di halaman 1dari 29

MODEL ASSURE

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Media dan Sumber Pembelajaran MI/SD

Dosen Pengampu:

Ahmad Arif Musyafa’, M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 2 PGMI 3F

1. Putri Sulistiawati 12205193003


2. Pingky Nur Andriyani 12205193013
3. Umi Khoridatul Baiyah 12205193116
4. Fadhila Yunia Azizah 12205193125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. atas berkat, rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini kami ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah media dan sumber
pembelajaran MI/SD. Makalah ini membahas mengenai “MODEL ASSURE”.

Dalam penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan beberapa pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberi kesempatan untuk kami dapat menempuh pendidikan di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan FTIK yang telah memberi dukungan
selama penyusunan makalah ini.
3. Ahmad Arif Musyafa’, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah media dan
sumber pembelajaran MI/SD yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan
kami sehingga kami mendapatkan pemahaman yang benar mengenai mata kuliah
ini.
4. Teman-teman PGMI 3F semuanya yang telah memberikan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Tulungagung, 17 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model ASSURE 3
B. Tahapan-tahapan Model ASSURE 4
C. Manfaat Model ASSURE 12
D. Kelebihan dan Kekurangan Model ASSURE 12
E. Contoh Penerapan Model ASSURE 13

BAB III PENUTUP


A. Simpulan 24
B. Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan kebutuhan yang amat penting dalam mengembangkan
dan meningkat kualitas serta menentukan arah bagi masa depan manusia, bahkan
kualitas dan masa depan bangsa. Tanpa melalui proses pendidikan yang baik, sulit
kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Pendidikan diharapkan dapat memberikan perubahan kea rah
yang lebih baik terhadap manusia itu sendiri.
Potensi siswa dapat berkembang karena guru mempunyai peran penting dalam
proses pelaksanaan pendidikan, interaksi antara guru dan anak didik menuju
peserta didik yang lebih kompeten adalah tuntutan utama. Seiring perkembangan
Ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif
dalam menyampaikan atau menyajikan materi pembelajaran. Seorang guru harus
mampu membuat media pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik bagi peserta
didik dan dapat menimbulkan rasa keingintahuan yang besar dari diri peserta
didik.
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran.
Melalui media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan
(joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna
maka dapat dinerikan media dengan warna yang menarik. Aspek penting lainnya
penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Informasi
yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa,
terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi. Di sinilah peran
media, sebagai alat bantu memperjelas pesan pembelajaran.
Untuk mendukung pendidikan dan pembelajaran yang baik terdapat beberapa
aspek yang menjadi pertimbangan dalam kelangsungan proses pembelajaran, di
antaranya yaitu melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa,

1
2

perumusan tujuan, perumusan materi, perumusan alat pengukur keberhasilan,


serta melakukan peraikan terhadap apa yang telah dilaksanakan. Terdapat banyak
model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk menerapkan aspek-aspek
pembelajaran.
Di antara model pembelajaran yang ada, maka model pembelajaran ASSURE
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Model ASSURE adalah pedoman
langkah-langkah perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media. Makalah
ini membahas mengenai pengertian dari model ASSURE itu sendiri, tahapan
pelaksanaan, manfaat, kelebihan, dan kekurangan, serta penerapannya dalam
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, bahasan yang akan dibahas melalui
rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan model ASSURE?
2. Apa saja tahapan dalam pelaksanaan model ASSURE?
3. Apa saja manfaat dari model ASSURE?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model ASSURE?
5. Bagaimana penerapan model ASSURE dalam pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, di antaranya:
1. Untuk mengetahui definisi dari model ASSURE.
2. Untuk mengetahui tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan model
ASSURE.
3. Untuk mengetahui manfaat dari model ASSURE dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model ASSURE.
5. Untuk mengetahui cara penerapan model ASSURE dalam pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model ASSURE

Model ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa
membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan
tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi dalam mengembangkan media
pembelajaran. Model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam
membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun
secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.1

Model ASSURE adalah sebuah model pelajaran yang dirancang dengan


baik dimulai dengan menangkap perhatian siswa, menyatakan tujuan yang harus
dipenuhi, menyajikan materi, melibatkan siswa dalam pembelajaran, menilai
pemahaman siswa, menyediakan umpan balik dan akhirnya melakukan evaluasi.2

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model


ASSURE adalah sebuah model pembelajaran yang dimaksudkan untuk membantu
pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Serta
digunakan juga untuk membantu para pendidik mengatur proses belajar dan
melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.

Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk sejak tahun 1980-an, dan
terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk pada tahun 2000-an. Meskipun model ini
berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar yang membuat siswa-siswinya aktif,
model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi

1
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media Pembelajaran (Implementasi untuk Anak di Madrasah
Ibtidaiyah), hal. 23
2
Widia Maya Sari dan Endang Susiloningsih, “Penerapan Model ASSURE dengan Metode
Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.
Vol. 9 No. 1, 2015, hal. 1469

3
4

pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media,


bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas. Model pembelajaran ASSURE
sangat membantu dalam merancang program dengan menggunakan berbagai jenis
media.3

Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analyze Learners, State


Objectives, Select Methods, Media and Materials, Utilize Media and Materials,
Require Learner Participation, dan Evaluate and Revise. Kesemua langkah itu
berfokus untuk menekankan pengajaran kepada peserta didik (student centered)
dengan berbagai gaya belajar, dan pembelajaran dengan pola konstruktivis, yaitu
peserta didik diwajibkan untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dan tidak
secara pasif menerima informasi.4

B. Tahapan Tahapan Model ASSURE


Tahapan tersebut menurut Smaldino, dkk. (2001) merupakan penjabaran
dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut5:
1. Analyize Learner (Analisis pembelajar)
Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui
kebutuhan belajar siswa yang penting, sehingga mereka mampu mendapatkan
tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal. Analisa
pembelajar ada tiga faktor kunci dari pembelajar yaitu:
a. General Chracteristic (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable konstan
seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor
sosial ekonomi serta etnik. Semua variable konstan tersebut, menjadi

3
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media Pembelajaran…, hal. 23
4
Ibid.
5
Ibid., hal. 24-25
5

patokan dalam merumuskan strategi dan media yang tepat dalam


menyampaikan bahan pelajaran.
b. Specific Entry Compertencies (Mendiagnosis Kemampuan Awal
Pembelajar)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa
merupakan sebuah subyek patokan yang berpengaruh dalam bagaimana
dan apa yang dapat mereka pelajari sesuai dengan perkembangan
psikologi siswa (Smaldino dari Dick, carey & amp; carey, 2001).
c. Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan
mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di
dalamnya interaksi dan merespon dengan emosi ketertarikan terhadap
pembelajaran. Ada tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik
yaitu:
1) Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan banyak melihat seperti
membaca.
2) Gaya belajar audio (mendengarkan) yaitu belajar lebih bermakna
apabila siswa tersebut mendengarkan dengan serius.
3) Gaya belajar kinestetik (melakukan) yaitu pelajaran yang diperoleh
peserta didik akan mudah dipahami apabila mereka mempraktekkan
sendiri.
2. State Standars and Objectives (Menentukan Standard dan Tujuan)
Tahap selanjutnya yaitu merumuskan tujuan dan standar pembelajaran.
Dengan demikian peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan
kompetensi tertentu dari pembelajar. Dalam menentukan hal tersebut perlu
memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
a. Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran
Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menunjukkan pengetahuan dan
kompetensi seperti apa yang nantinya akan dikuasai oleh peserta didik
6

sehingga sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam


partisipasi dan keaktifan dalam pembelajaran. Ada beberapa alasan
mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program
pembelajaran seperti yang dijelaskan Wina Sanjaya sebagai berikut:
1) Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi
efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan
kegiatan belajar siswa.
3) Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran.
4) Tujuan pembelajaran dapat digunakn sebagai control dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajar.
b. Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD
Menurut Smaldino, dkk. (2001), setiap rumusan tujuan pemebelajaran
haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam
menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar.
Rumusan baku ABCD dijabarkan sebagai berikut:
 A = audience
Peserta didik dengan segala kemampuanya.
 B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran.
 C = conditions
Situasi kondisi atau lingungan yang memungkinkan bagi peserta didik
dapat belajar dengan baik. Kondisi ini sebenarnya merujuk pada
istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses
belajar mengajar berlangsung.
 D = degree
7

Pernyataan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai bukti bahwa


pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil.

Dalam desain pembelajaran, terdapat empat kategori


pembelajaran.

1) Domain Kognitif
Pembelajaran melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat
diklasifikasikan baik sebagai verbal/informasi visual atau sebagai
ketrampilan intelektual.
2) Domain Afektif
Pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai.
3) Motor Domain Skill
Ketrampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual dan
ketrampilan seperti fisik.
4) Domain Interpersonal
Belajar melibatkan interaksi dengan sekitarnya.
c. Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau
memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki
kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki
ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut
maka timbulah mastery learning yaitu, kecepatan dalam menuntaskan
materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki setiap individu.6
3. Select, Strategis, Technology, Media, and Materials (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar)

6
Ibid., hal. 27
8

Langkah selanjutnya adalah mendukung pembelajaran dengan


menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi,
teknologi media dan bahan ajar.

a. Memilih Strategi Pembelajaran


Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan standard dan
tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan
motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi
pembelajaran dapat mengandung ARCS, yaitu Attention (perhatian) siswa,
pembelajaran yang berhubungan Relevant dengan keutuhan dan tujuan,
Convident, desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan
oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
Strategi pembelajaran dapat terlebih dahulu menentukan metode yang
tepat. Beberapa metode yang dianjurkan untuk digunakan ialah:
1) Belajar Berbasis Masalah (problem-based learning)
Metode ini melatih ketajaman pola pikir metakognitif, yaitu
kemampuan strategis dalam memecahkan masalah.
2) Belajar Proyek (project-based learning)
Yaitu melatih kemampuan peserta didik untuk melaksanakan suatu
kegiatan di lapangan.
3) Belajar Kolaboratif
Belajar kolaboratif ditekankan agar peserta didik mampu berlatih
menjadi pimpinan dan membina koordinasi antar teman sekelasnya.
b. Memilih Teknologi dan Media yang sesuai dengan Bahan ajar
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar. Bentuk media adalah bentuk fisik dimana
sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Sebagai contoh seperti
diagram (gambar diam dan teks), slide (gambar diam lewat proyektor) dan
9

lain sebagainya. Memilih sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas
yang kompleks merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang
tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yang akan dicapai.
Peran media pemebelajaran menurut Smaldini, dkk. (2001) adalah
memilih, mengubah, dan merancang materi. Dalam memilih melibatkan
spesialis teknologi/media dan melakukan surver pada panduan referensi
sumber dan media, sedangkan mengubah dapat dilakukan mengubah
materi yang ada dan merancang dapat dilakukan dengan merancang materi
baru. Untuk menggunakan media dan teknologi. Media harus dipilih
secara sistematis. Setelah mengetahui gaya belajar peserta didik dan
memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang akan disampaikan, maka
harus dilakukan pemilihan sebagai berikut:
1) Metode yang digunakan harus tepat untuk memenuhi tujuan bagi para
peserta didik yang lebih unggul, seperti belajar kelompok.
2) Media yang cocok untuk dipadukan dengan metode pembelajaran
yang dipilih, tujuan, dan peserta didik. Media bisa berupa tes, gambar,
video, audio dan multimedia komputer. Penyampaian materi harus
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Materi yang disediakan untuk peserta didik sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam menguasai tujuan. Materi bisa juga dimodifikasi,
peserta didik bisa merancang dan membuat materi sendiri.
4. Untilize Technology, Media and Materials (Menggunakan Teknologi,
Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media dan bahan ajar, sebaiknya mengikuti
langkah-langkah seperti di bawah ini:
a. Mengecek bahan atau mereview materi (masih layak pakai atau tidak)
Guru harus melihat dulu materi sebelum menyampaikannya dalam kelas
dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang
tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
10

b. Mempersiapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan
pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan
penggunaan media.
c. Mempersiapkan lingkungan belajar
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan
tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
d. Mempersiapkan peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik
menjelaskan bagaimana cara peserta didik dapat memperoleh informasi
dan cara mengevaluasi materinya.
e. Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pendidik atau peserta
didik)
Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman. Sebagai pendidik kita
dapat memberikan pengalaman belajar seperti, presentasi di depan kelas,
demonstrasi, latihan atau lain sebagainya.
5. Require Learner Parcipation (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa
terhadap materi dan media yang ditampilkan. Seorang guru pada era teknologi
sekarang dituntut untuk memiliki pengalaman dan praktik menerapkan,
menaganalisis, mensintesis dan mengevaluasi daripada sekedar memahami
dan memberi informasi kepada peserta didik. Tahap ini meminta pendidik
mendesain peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga
akan meningkatkan kegiatan belajar. Peran peserta didik adalah hal terpenting
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)
Evaluasi dan revisi dilakukan untuk melihat seberapa jauh teknologi,
media, dan materi yang pendidik gunakan dapat mencapai tujuan yang telah
pendidik tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan diperoleh kesimpulan,
11

apakah teknologi, media dan materi yang dipilih sudah baik atau harus
diperbaiki lagi. Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum,
selama dan sesudah pembelajaran. Evaluasi bukanlah tujuan akhir
pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju siklus selanjutnya.
Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat
kembali dan mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Pengajar
harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan
serta masing-masing komponennya termasuk dalam penggunaan media
pembelajaranya.
Penilaian dan perbaikan adalah aspek mendasar untuk
mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat
berdasarkan dua tahapan yaitu:
a. Penilaian Hasil Belajar siswa
b. Menilai dan Memperbaiki Strategi, Teknologi dan Media
c. Revisi Strategi, Teknologi dan Media

Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain:

a. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
b. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana
ketercapaian peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
c. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program
kurikulum.
d. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan peserta didik secara
individual dalam mengambil keputusan.
e. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam
menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai.
f. Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua, guru,
pengembang kurikulum dan pengambil kebijakan.
12

Setelah proses evaluasi selesai, maka saatnya pendidik menentukan


langkah tindak lanjut, yaitu melakukan revisi dari segala perangkat
pembelajaran, terutama media pembelajaran yang telah digunakan oleh guru.
Revisi media dan perangkat pembelajaran yang lainnya merupakan upaya
guru dalam meningkatkan proses pembelajarannya.7

C. Manfaat Model ASSURE

Pemanfaatan media dan teknologi menjadi suatu keharusan dalam model


ASSURE karena digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Manfaat dari model ASSURE, yaitu:
1. Sederhana, relative mudah untuk diterapkan.
2. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh guru.
3. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
4. Peserta didik dapat dilibatkan untuk persiapan KBM.8

D. Kelebihan dan Kelemahan Model ASSURE

Model ASSURE memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1. Lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi ajar.


Komponen tersebut diantaranya: analisis pembelajaran, strategi pembelajaran,
sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar.
2. Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan evaluasi.
3. Mengutamakan partisipasi pembelajaan dalam poin require learner
participation sehingga diadakan pengelompokan kecil, seperti pengelompokan

7
Ibid., hal. 32
8
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.15.
13

belajar mandiri dan tim, serta penugasan yang bertujuan untuk memicu
keaktifan peserta didik.
4. Guru wajib menyampaikan materi dan mengelola kelas, serta mampu
memanfaatkan media, metode, bahan ajar secara optimal.
5. Model pembelajaran ini sangat sederhana dan dapat diterapkan sendiri oleh
guru.9
Kelemahan dalam model pembelajaran ASSURE yaitu:

1. Tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh
komponen supra sistem.
2. Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.
3. Perlu upaya khusus dalam mengarahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan
belajar mengajar.10

E. Contoh Penerapan Desain Pembelajaran Model ASSURE

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SDN


Kelas/Semester : IV/ I
Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Alokasi Waktu : 5 JP (175 menit)

A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya

9
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 48.
10
Ibid.
14

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


pesuli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya.
3. memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menaya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan
kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah,sekolah dna tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar: IPA : 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan
tumbuhan serta fungsinya
4.1 Menuliskan Hasil Pengamatan tentang bentuk luar
hewan dan tumbuhan seta fungsinya
IPS : 3.5 memahami manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam,social, budaya dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam, social, budaya dan ekonomi
PPKn :3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan
masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
B. Ind 3.1 Mengagali informasi teks dan laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi
15

dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam


bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosa kata baku
4.1 Mengamati, mengolah dan menyajikan teks
laporan hasil pengamatan tentang tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosa kata baku

C. Indikator 1. Menuliskan dan mempresentasikan hasil pengamatan


tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya
2. Menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan
dan manusia dengan tumbuhan
3. Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap
tumbuhan dan hewan setelah berdiskusi
4. Menggali informasi hasil pengamatan

D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu


menuliskan dan mempresentasikan hasil pengamatan
tentang bentuk luar dari tumbuhan dan fungsinya
dengan benar
2. Setelah membaca dan berdiskusi tentang laporan hasil
pengamatan, siswa mampu menggali informasi dari
teks hasil laporan pengamatan lebih mendalam
3. Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa
mampu menjelaskan hubungan antara hewan dengan
tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh
16

kewajiban sebagai warga terhadap hewan dan


tumbuhan sebanyak-banyaknya

E. Alat yang digunakan :


1. Kamera digital
2. Komputer
3. Printer
4. Lembaran pengamatan
5. Alat tulis

F. Media :
1. Tumbuhan disekitar sekolah
2. Buku siswa

G. Strategi Pembelajaran
Kooperatif Learning

H. Metode :
1. Discovery
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

I. Langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


Waktu
menit
Awal Guru melakukan Siswa mendengarkan 10
17

apersepsi tentang penjelasan guru


pelajaran yang
terdahulu
Guru menjelaskan Siswa mendengarkan 15
tujuan pembelajaran dan penjelasan guru
kegiatan yang akan
dilakukan hari ini
Inti Guru membagi siswa Siswa membagi diri 10
dalam kelompok dalam 3 kelompok
Guru membimbing Siswa melakukan 40
siswa dalam melakukan pengamatan di
pengamatan halaman sekolah
Guru membinbing dan Siswa melakukan 30
memfasilatasi siswa persiapan untuk
dalam melakukan presentasi laporan
persiapan presentasi hasil pengamatan
Guru memberikan Siswa melakukan
penguatan terhadap presentasi
hasil laporan siswa perkelompok
Guru memfasilitasidan Siswa melakukan
50
membimbing siswa diskusi/tanya jawab
dalam diskusi dengan berdasarkan
hasil presentasi
kelompok yang tampil
Penutup Guru memberikan tugas Siswa mengerjakan 10
yang terdapat pada buku tugas yang terdapat
siswa pada buku siswa
Guru memberikan Siswa berdiskusi 10
18

penguatan terhadap tentang jawaban pada


jawaban siswa tugas yang telah
dikerjakan pada buku
siswa
Guru menyampaikan Siswa mendengarkan 10
kesimpulan dari guru tentang
pembelajaran hari ini kesimpulan
pembelajaran hari ini

J. Penilaian
1. Hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dinilai dengan daftar
periksa (IPA)

No Kriteria Ya Tidak
1 Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan
sedikitnya 3 ciri-ciri daun
2 Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna
sedikitnya 3 ciri-ciri bunga
3 Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna
sedikitnya 3 ciri-ciri akar
4 Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang
daun/bunga/akar berdasarkan bentuk, warna,
ukuran dna tekstur

2. Diskusi untuk menggali informasi laporan hasil pengamatan dinilai


dengan rubric diskusi (Bahasa Indonesia)

Rubric Diskusi
19

Kiteria Bagus sekali Cukup bagus Perlu berlatih


lagi
Mendengarkan Selalu Mendengarkan Masih perlu
mendengarkan teman yang diingatkan
teman yang sedang berbicara untuk
sedang namun sesekali mendengarkan
berbicara (2) masih perlu teman yang
diingatkan (1,5) sedang
berbicara (1)
Komunikasi non Merespon dan Merespon Membutuhkan
verbal (kontak menerapkan dengan tepat bantuan dalam
mata, bahasa komunikasi non terhadap memahami
tubuh, postur, verbal dengan komunikasi non bentuk
ekspresi wajah & tepat. (3) verbal yang komunikasi non
suara) ditunjukan verbal yang
teman (2) ditunjukan
teman (1)
Partisipasi Isi pembicaraan Berbicara dan Jarang berbicara
(menyampaikan menginspirasi menerangkan selama proses
ide, perasaan, teman. Selalu secara rinci, diskusi
pikiran) mendukung dna merespon berlangsung (1)
memimpin seseuai dnegan
lainnya saat topic (2)
diskusi (3)

nilai kriteria 1 + nilai kriteria 2 + nilai kriteria 3


Penilaian =
skor maximal ×10
Skor max =8
20

3. Hubungan manusia,hewan dan tumbuhan dinilai dengan daftara periksa


(IPS)

No Kriteria Ya Tidak
1 Siswa mampu menuliskan hubungan antara
manusia lebah dan bunga
2 Siswa mampu menuliskan manfaat yang
diperoleh dari lebah
3 Siswa mampu menuliskan manfaat yang
diperoleh dari bunga
4 Siswa mampu menuliskan manfaat yang
diperoleh manusia

4. Kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dinilai dengan daftar periksa


(PPKn)

No Criteria Ya Tidak
1 Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh
kewajiban mereka terhadap hewan dengan benar
2 Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh
kewajiban mereka terhadap tumbuhan dengan
benar
3 Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna
sedikitnya 3 ciri-ciri akar
4 Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang
daun/bunga/akar berdasarkan bentuk, warna,
ukuran dna tekstur
21

Penerapan Model ASSURE Dalam Rencana Pembelajaran


1. Analysis Learner
a. General Chateristics
Siswa pada kelas IV SD yang berusia sekitar 10-12 tahun, dalam tahapan
operasional kongrit menurut teori perkembangan kognitif yang
dikemukakan Piaget, dimana dalam tahap ini anak akan dapat
mengurutkan, mengklasifikasikan, serta penghilangan egosentrisme
(memandang dalam sudut pandang orang lain). Dengan mengunakan
cooperatif learning dengan metode discovery dan diskusi dianggap sesuai
untuk perkembangan kognitif mereka.
b. Learning Styles
Sebagian besar siswa pada kelas ini memiliki gaya belajar visual dan
kinestetik. Dimana ini terlihat dari pengamatan guru dalam pembelajaran
sebelumnya.
c. Entry Competency
Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar tentang hewan dan
tumbuhan, namun siswa masih kesulitan terhadap penanaman konsep dari
suatu bentuk morfologi bagian dari tumbuhan. Contohnya semua daun itu
berbentuk oval, padahal tidak semua daun berbentuk oval.
2. State Standars and Objectives
Ini telah dijelaskan secara rinci dalam kurikulum 2013 dalam bentuk
kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan tujuan pembelajaran.
3. Select Strategies, Technologies, Medias and Materials
a. Select Strategies
Strategi yang dipada pada pembelajaran ini adalah menggunakan
cooperative learningdengan metode Learning Together dimana tiap
kelompok menghasilkan sebuah produk berupa media presentasi berupa
gambar. Pada metode ini tidak ada kompetisi baik antar kelompok
maupun antar anggota dalam kelompok. Jumlah anggota kelas adalah 30
22

siswa. Anggota kelas akan dibagi dalam 3 kategori yaitu daun, bunga dan
akar. Setiap kategori terdapat 2 kelompok dengan jumlah masing-masing
anggota kelompok adalah 5 orang. Dalam mempresentasikan hasil
pengamatan tiap kelompok diberi waktu ±6 menit.
b. Select Technologies
Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah kamera digital,
computer dan printer. Walaupun siswa memiliki keterbatasan dalam
menggunakan alat-alat ini, guru berusaha mengintegrasikan teknologi
ICT dan melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya. Dalam
melakukan pengamatan siswa diminta untuk memfoto objek pengamatan
dengan menggunakan kamera digital, lalu guru akan mentrasfer foto
tersebut dan membimbing siswa untuk mencetak sendiri foto yang telah
mereka ambil.
c. Select Medias
Media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah buku siswa dimana
materi ajar telah terdapat didalamnya serta gambar hasil pengamatan tiap
kelompok yang akan dipresentasikan. Hasil cetakan gambar dipilih untuk
presentasi karena siswa belum mampu menggunakan softwere presentasi.
d. Select Materials
Materi ajar telah tersedia pada buku siswa yang telah dimiliki oleh
masing-masing siswa.
4. Utilize Technology, Medias and Materials
a. Utilize Technology
Teknologi yang gunakan adalah camera digital, computer dan printer.
Karena kamera, computer dan printer yang bisa digunakan hanya satu,
maka dalam penggunaanya masing-masing kelompok harus bergantian
menggunakannya. Sebelum menggunakan alat, guru melakukan persiapan
apakah alat yang akan digunakan tidak ada masalah sehingga dalam
pemebelajaran alat siap dipakai dan tidak mengahabiskan banyak waktu.
23

b. Utilize Media
Dalam menggunakan media gambar sebagai media presentasi, dalam
kegiatan persiapan presentasi, guru membimbing siswa bagaimana cara
menggunakan gambar untuk mempresentasikan hasil pengamatan
mereka.
5. Require Leaner Partisipation
Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam menentukan sendiri
objek pengamatan mereka, menggunakan sendiri kamera digital dan
mencetak sendiri gambar yang akan mereka presentasikan. Selain
keterlibatan dalam kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab
dan diskusi.
6. Evaluate
Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan
pelaksanaan pemebelajaran hari ini. Untuk hasil belajar, guru menggunakan
lembar pengamat dan rubric untuk diskusi. Penilaian dilakukan secara
individual dan kelompok. Secara individual, skore didapatkan dari tugas
individu yang telah dikerjakan, dan partisipasi serta kontribusi individu
dalam kelompok. Sedangkan penilaian kelompok diberikan melalui
penghargaan (reward).
Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokan
kembali dengan rencana yang telah dibuat, apakah sesuai dengan alokasi
waktu, strategi yang digunakan sudah tepat atau apakah media yang
digunakan telah sesuai. Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi RPP yang
telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran yang akan datang.11

11
Dirgantara Wicaksono, “Penerapan Model ASSURE dalam Rencana Pembelajaran”,
(http://dianfajriat14.blogspot.com/2017/10/penerapan-model-assure-dalam-rencana.html, diakses
pada 13 September 2020 pukul 13.52 WIB)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Model ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bias
membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidenditifikasi,
menentukan tujuan, memilih metode dan bahan serta evaluasi dalam
mengembangkan media pembelajaran.
2. Model ASSURE memiliki 6 tahapan menurut Smaldino, dkk. yaitu Analize
Learners (analisis pembelajaran), State Objectives (menentukan standard dan
tujuan), Select Methods, Media and Materials (memilih strategi, media,
teknologi, dan bahan ajar), Utilize Media and Materials (menggunakan
teknologi, media dan bahan ajar), Require Learner Participation
(mengembangkan partisipasi peserta didik), dan Evaluate and Revise
(mengevaluasi dan merevisi).
3. Manfaat dari model ASSURE, yaitu: Sederhana, relatif mudah untuk
diterapkan. Dapat dikembangkan sendiri oleh guru. Komponen KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar Lengkap). Kelebihan dari model ASSURE yaitu
lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi ajar.
Sedangkan kelemahan dari model ASSURE yaitu tidak mengukur dampak
terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh komponen supra sistem.
4. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru adalah model
pembelajaran ASSURE yang mana model ini merupakan suatu rujukan bagi
pendidikak dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang
direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi
dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
peserta didik.

24
25

B. Saran
Adapun saran yang diharapkan bahwa penyusun makalah ini tidak lepas dari
kekurangan penulis sehingga pembaca dapat lebih menambah wawasan dari
literatur-literatur yang terkait dengan model pengembangan ASSURE tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.


Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Rusydiyah, Evi Fatimatur. 2015. Media Pembelajaran (Implementasi untuk Anak di
Madrasah Ibtidaiyah).
Sari, Widia Maya dan Endang Susiloningsih. 2015. “Penerapan Model ASSURE
dengan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol. 9 No. 1.
Wicaksono, Dirgantara. “Penerapan Model ASSURE dalam Rencana Pembelajaran”
(http://dianfajriat14.blogspot.com/2017/10/penerapan-model-assure-dalam-
rencana.html, diakses pada 13 September 2020 pukul 13.52 WIB).

26

Anda mungkin juga menyukai