MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 2 PGMI 3F
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. atas berkat, rahmat, hidayah
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini kami ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah media dan sumber
pembelajaran MI/SD. Makalah ini membahas mengenai “MODEL ASSURE”.
Dalam penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan beberapa pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberi kesempatan untuk kami dapat menempuh pendidikan di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan FTIK yang telah memberi dukungan
selama penyusunan makalah ini.
3. Ahmad Arif Musyafa’, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah media dan
sumber pembelajaran MI/SD yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan
kami sehingga kami mendapatkan pemahaman yang benar mengenai mata kuliah
ini.
4. Teman-teman PGMI 3F semuanya yang telah memberikan motivasinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model ASSURE 3
B. Tahapan-tahapan Model ASSURE 4
C. Manfaat Model ASSURE 12
D. Kelebihan dan Kekurangan Model ASSURE 12
E. Contoh Penerapan Model ASSURE 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, bahasan yang akan dibahas melalui
rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan model ASSURE?
2. Apa saja tahapan dalam pelaksanaan model ASSURE?
3. Apa saja manfaat dari model ASSURE?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model ASSURE?
5. Bagaimana penerapan model ASSURE dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, di antaranya:
1. Untuk mengetahui definisi dari model ASSURE.
2. Untuk mengetahui tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan model
ASSURE.
3. Untuk mengetahui manfaat dari model ASSURE dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model ASSURE.
5. Untuk mengetahui cara penerapan model ASSURE dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Model ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa
membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan
tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi dalam mengembangkan media
pembelajaran. Model assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam
membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun
secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.1
Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk sejak tahun 1980-an, dan
terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk pada tahun 2000-an. Meskipun model ini
berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar yang membuat siswa-siswinya aktif,
model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi
1
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media Pembelajaran (Implementasi untuk Anak di Madrasah
Ibtidaiyah), hal. 23
2
Widia Maya Sari dan Endang Susiloningsih, “Penerapan Model ASSURE dengan Metode
Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.
Vol. 9 No. 1, 2015, hal. 1469
3
4
3
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media Pembelajaran…, hal. 23
4
Ibid.
5
Ibid., hal. 24-25
5
1) Domain Kognitif
Pembelajaran melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat
diklasifikasikan baik sebagai verbal/informasi visual atau sebagai
ketrampilan intelektual.
2) Domain Afektif
Pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai.
3) Motor Domain Skill
Ketrampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual dan
ketrampilan seperti fisik.
4) Domain Interpersonal
Belajar melibatkan interaksi dengan sekitarnya.
c. Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau
memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki
kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki
ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut
maka timbulah mastery learning yaitu, kecepatan dalam menuntaskan
materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki setiap individu.6
3. Select, Strategis, Technology, Media, and Materials (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar)
6
Ibid., hal. 27
8
lain sebagainya. Memilih sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas
yang kompleks merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang
tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yang akan dicapai.
Peran media pemebelajaran menurut Smaldini, dkk. (2001) adalah
memilih, mengubah, dan merancang materi. Dalam memilih melibatkan
spesialis teknologi/media dan melakukan surver pada panduan referensi
sumber dan media, sedangkan mengubah dapat dilakukan mengubah
materi yang ada dan merancang dapat dilakukan dengan merancang materi
baru. Untuk menggunakan media dan teknologi. Media harus dipilih
secara sistematis. Setelah mengetahui gaya belajar peserta didik dan
memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang akan disampaikan, maka
harus dilakukan pemilihan sebagai berikut:
1) Metode yang digunakan harus tepat untuk memenuhi tujuan bagi para
peserta didik yang lebih unggul, seperti belajar kelompok.
2) Media yang cocok untuk dipadukan dengan metode pembelajaran
yang dipilih, tujuan, dan peserta didik. Media bisa berupa tes, gambar,
video, audio dan multimedia komputer. Penyampaian materi harus
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Materi yang disediakan untuk peserta didik sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam menguasai tujuan. Materi bisa juga dimodifikasi,
peserta didik bisa merancang dan membuat materi sendiri.
4. Untilize Technology, Media and Materials (Menggunakan Teknologi,
Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media dan bahan ajar, sebaiknya mengikuti
langkah-langkah seperti di bawah ini:
a. Mengecek bahan atau mereview materi (masih layak pakai atau tidak)
Guru harus melihat dulu materi sebelum menyampaikannya dalam kelas
dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang
tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
10
b. Mempersiapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan
pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan
penggunaan media.
c. Mempersiapkan lingkungan belajar
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan
tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
d. Mempersiapkan peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik
menjelaskan bagaimana cara peserta didik dapat memperoleh informasi
dan cara mengevaluasi materinya.
e. Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pendidik atau peserta
didik)
Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman. Sebagai pendidik kita
dapat memberikan pengalaman belajar seperti, presentasi di depan kelas,
demonstrasi, latihan atau lain sebagainya.
5. Require Learner Parcipation (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa
terhadap materi dan media yang ditampilkan. Seorang guru pada era teknologi
sekarang dituntut untuk memiliki pengalaman dan praktik menerapkan,
menaganalisis, mensintesis dan mengevaluasi daripada sekedar memahami
dan memberi informasi kepada peserta didik. Tahap ini meminta pendidik
mendesain peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga
akan meningkatkan kegiatan belajar. Peran peserta didik adalah hal terpenting
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)
Evaluasi dan revisi dilakukan untuk melihat seberapa jauh teknologi,
media, dan materi yang pendidik gunakan dapat mencapai tujuan yang telah
pendidik tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan diperoleh kesimpulan,
11
apakah teknologi, media dan materi yang dipilih sudah baik atau harus
diperbaiki lagi. Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum,
selama dan sesudah pembelajaran. Evaluasi bukanlah tujuan akhir
pembelajaran, namun sebagai titik awal menuju siklus selanjutnya.
Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat
kembali dan mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Pengajar
harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan
serta masing-masing komponennya termasuk dalam penggunaan media
pembelajaranya.
Penilaian dan perbaikan adalah aspek mendasar untuk
mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat
berdasarkan dua tahapan yaitu:
a. Penilaian Hasil Belajar siswa
b. Menilai dan Memperbaiki Strategi, Teknologi dan Media
c. Revisi Strategi, Teknologi dan Media
a. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
b. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana
ketercapaian peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
c. Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program
kurikulum.
d. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan peserta didik secara
individual dalam mengambil keputusan.
e. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam
menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai.
f. Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua, guru,
pengembang kurikulum dan pengambil kebijakan.
12
7
Ibid., hal. 32
8
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.15.
13
belajar mandiri dan tim, serta penugasan yang bertujuan untuk memicu
keaktifan peserta didik.
4. Guru wajib menyampaikan materi dan mengelola kelas, serta mampu
memanfaatkan media, metode, bahan ajar secara optimal.
5. Model pembelajaran ini sangat sederhana dan dapat diterapkan sendiri oleh
guru.9
Kelemahan dalam model pembelajaran ASSURE yaitu:
1. Tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh
komponen supra sistem.
2. Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.
3. Perlu upaya khusus dalam mengarahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan
belajar mengajar.10
9
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 48.
10
Ibid.
14
B. Kompetensi Dasar: IPA : 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan
tumbuhan serta fungsinya
4.1 Menuliskan Hasil Pengamatan tentang bentuk luar
hewan dan tumbuhan seta fungsinya
IPS : 3.5 memahami manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam,social, budaya dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam, social, budaya dan ekonomi
PPKn :3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan
masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
B. Ind 3.1 Mengagali informasi teks dan laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi
15
F. Media :
1. Tumbuhan disekitar sekolah
2. Buku siswa
G. Strategi Pembelajaran
Kooperatif Learning
H. Metode :
1. Discovery
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
I. Langkah Pembelajaran
J. Penilaian
1. Hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dinilai dengan daftar
periksa (IPA)
No Kriteria Ya Tidak
1 Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan
sedikitnya 3 ciri-ciri daun
2 Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna
sedikitnya 3 ciri-ciri bunga
3 Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna
sedikitnya 3 ciri-ciri akar
4 Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang
daun/bunga/akar berdasarkan bentuk, warna,
ukuran dna tekstur
Rubric Diskusi
19
No Kriteria Ya Tidak
1 Siswa mampu menuliskan hubungan antara
manusia lebah dan bunga
2 Siswa mampu menuliskan manfaat yang
diperoleh dari lebah
3 Siswa mampu menuliskan manfaat yang
diperoleh dari bunga
4 Siswa mampu menuliskan manfaat yang
diperoleh manusia
No Criteria Ya Tidak
1 Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh
kewajiban mereka terhadap hewan dengan benar
2 Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh
kewajiban mereka terhadap tumbuhan dengan
benar
3 Siswa mampu menggambarkan dna menuliskna
sedikitnya 3 ciri-ciri akar
4 Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang
daun/bunga/akar berdasarkan bentuk, warna,
ukuran dna tekstur
21
siswa. Anggota kelas akan dibagi dalam 3 kategori yaitu daun, bunga dan
akar. Setiap kategori terdapat 2 kelompok dengan jumlah masing-masing
anggota kelompok adalah 5 orang. Dalam mempresentasikan hasil
pengamatan tiap kelompok diberi waktu ±6 menit.
b. Select Technologies
Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah kamera digital,
computer dan printer. Walaupun siswa memiliki keterbatasan dalam
menggunakan alat-alat ini, guru berusaha mengintegrasikan teknologi
ICT dan melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya. Dalam
melakukan pengamatan siswa diminta untuk memfoto objek pengamatan
dengan menggunakan kamera digital, lalu guru akan mentrasfer foto
tersebut dan membimbing siswa untuk mencetak sendiri foto yang telah
mereka ambil.
c. Select Medias
Media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah buku siswa dimana
materi ajar telah terdapat didalamnya serta gambar hasil pengamatan tiap
kelompok yang akan dipresentasikan. Hasil cetakan gambar dipilih untuk
presentasi karena siswa belum mampu menggunakan softwere presentasi.
d. Select Materials
Materi ajar telah tersedia pada buku siswa yang telah dimiliki oleh
masing-masing siswa.
4. Utilize Technology, Medias and Materials
a. Utilize Technology
Teknologi yang gunakan adalah camera digital, computer dan printer.
Karena kamera, computer dan printer yang bisa digunakan hanya satu,
maka dalam penggunaanya masing-masing kelompok harus bergantian
menggunakannya. Sebelum menggunakan alat, guru melakukan persiapan
apakah alat yang akan digunakan tidak ada masalah sehingga dalam
pemebelajaran alat siap dipakai dan tidak mengahabiskan banyak waktu.
23
b. Utilize Media
Dalam menggunakan media gambar sebagai media presentasi, dalam
kegiatan persiapan presentasi, guru membimbing siswa bagaimana cara
menggunakan gambar untuk mempresentasikan hasil pengamatan
mereka.
5. Require Leaner Partisipation
Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam menentukan sendiri
objek pengamatan mereka, menggunakan sendiri kamera digital dan
mencetak sendiri gambar yang akan mereka presentasikan. Selain
keterlibatan dalam kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab
dan diskusi.
6. Evaluate
Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan
pelaksanaan pemebelajaran hari ini. Untuk hasil belajar, guru menggunakan
lembar pengamat dan rubric untuk diskusi. Penilaian dilakukan secara
individual dan kelompok. Secara individual, skore didapatkan dari tugas
individu yang telah dikerjakan, dan partisipasi serta kontribusi individu
dalam kelompok. Sedangkan penilaian kelompok diberikan melalui
penghargaan (reward).
Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokan
kembali dengan rencana yang telah dibuat, apakah sesuai dengan alokasi
waktu, strategi yang digunakan sudah tepat atau apakah media yang
digunakan telah sesuai. Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi RPP yang
telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran yang akan datang.11
11
Dirgantara Wicaksono, “Penerapan Model ASSURE dalam Rencana Pembelajaran”,
(http://dianfajriat14.blogspot.com/2017/10/penerapan-model-assure-dalam-rencana.html, diakses
pada 13 September 2020 pukul 13.52 WIB)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Model ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bias
membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidenditifikasi,
menentukan tujuan, memilih metode dan bahan serta evaluasi dalam
mengembangkan media pembelajaran.
2. Model ASSURE memiliki 6 tahapan menurut Smaldino, dkk. yaitu Analize
Learners (analisis pembelajaran), State Objectives (menentukan standard dan
tujuan), Select Methods, Media and Materials (memilih strategi, media,
teknologi, dan bahan ajar), Utilize Media and Materials (menggunakan
teknologi, media dan bahan ajar), Require Learner Participation
(mengembangkan partisipasi peserta didik), dan Evaluate and Revise
(mengevaluasi dan merevisi).
3. Manfaat dari model ASSURE, yaitu: Sederhana, relatif mudah untuk
diterapkan. Dapat dikembangkan sendiri oleh guru. Komponen KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar Lengkap). Kelebihan dari model ASSURE yaitu
lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi ajar.
Sedangkan kelemahan dari model ASSURE yaitu tidak mengukur dampak
terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh komponen supra sistem.
4. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru adalah model
pembelajaran ASSURE yang mana model ini merupakan suatu rujukan bagi
pendidikak dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang
direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi
dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
peserta didik.
24
25
B. Saran
Adapun saran yang diharapkan bahwa penyusun makalah ini tidak lepas dari
kekurangan penulis sehingga pembaca dapat lebih menambah wawasan dari
literatur-literatur yang terkait dengan model pengembangan ASSURE tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
26