Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT VALE INDONESIA TBK. DAN PT


ANEKA TAMBANG TBK. PERIODE 2017-2019
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Seminar Bisnis
Dosen Pembina
Ratna Komala Putri, Dr., S.E., M.Si.

Oleh
Muhamad Fauji
Ananda Ravi
Siska Prihatini
Nur Afriliyati (0218101528)
Kelas O

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara
dalam jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu
dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan peningkatanan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk peningkatanan pendapatan
nasional. Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang masih relatif rendah
ditopang oleh konsumsi masyarakat (Mudrajad Kuncoro: 2004). Secara teori,
pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi tidak akan menjadi
pertumbuhan yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
adalah pertumbuhan yang ditopang oleh investasi. Pertumbuhan yang ditopang
oleh investasi dianggap akan dapat meningkatkan produktivitas sehingga
membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dimana suatu investor ketika
akan melakukan investasi terutama pada produk pasar modal sebaiknya perlu
untuk melakukan analisis fundamental, hal tersebut dapat dilihat dari laporan
keuangan suatu perusahaan.
Keberadaan suatu industri pertambangan sendiri merupakan salah satu
industri yang dapat dijadikan sebagi investasi. Industri pertambangan dalam suatu
wilayah akan memberikan dampak terhadap perkembangan wilayah yang akan
memberi peluang dan upaya perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan
masyarakat, serta kesempatan berusaha. Disamping itu keberadaan industri
tersebut juga akan meningkatkan kemampuan ekonomi wilayah yang
bersangkutan dimana masyarakat akan semakin sadar untuk belajar berinvestasi.
Bila ditinjau dari aspek sosial, keberadaan suatu industri dalam suatu wilayah
akan menyebabkan terjadinya pergeseran-pergeseran di dalam masyarakat
wilayah yang bersangkutan seperti perubahan pola pikir dan tata cara kehidupan
lainnya.
PT Vale Indonesia Tbk (Vale) adalah produsen nikel terbesar di Indonesia
yang memproduksi nikel dalam bentuk matte, yang diolah di fasilitas-fasilitas
penambangan dan pengolahan terpadu yang beroperasi secara komersial sejak
1978. Pada tahun 2010 lalu perusahaan ini telah memasuki babak baru yaitu
terjadinya perubahan dalam kepemilikan saham mayoritas PT International
Nickel Indonesia, Tbk. (PT Inco) berimplikasi pada perubahan nama menjadi PT
Vale Indonesia Tbk (Vale Indonesia).
Selain PT Antam Tbk., terdapat perusahaan pertambangan lainnya yang
sudah go public yaitu, PT Antam Tbk. merupakan perusahaan pertambangan dan
logam Indonesia yang sudah go public, sebagai hasil dari penggabungan beberapa
Perusahaan Negara yang bergerak dibidang pertambangan. PT Antam Tbk.
memiliki operasi dan lokasi deposit bijih tambang di seluruh Indonesia dan
bergerak dibidang eksplorasi, eksploitasi, proses manufaktur dan pemasaran bijih
nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi. Kegiatan usaha Perseroan
telah dimulai sejak tahun 1968 ketika Perseroan didirikan sebagai Badan Usaha
Milik Negara melalui merjer dari beberapa Perusahaan tambang dan proyek
tambang milik pemerintah. PT Antam Tbk. pertama kali menjadi perusahaan
terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta ketika Pemerintah Indonesia menjual
35 persen sahamnya kepada publik di tahun 1997, sekaligus untuk mendukung
pendanaan proyek ekspansi feronikel. Pada tahun 1999, PT Antam Tbk.
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia sebagai “foreign exempt listing”
dan kemudian menjadi anggota penuh Bursa Efek Australia pada tahun 2002.
Sektor pertambangan menjadi salah satu pilihan dalam berinvestasi, baik
investasi langsung maupun invetasi tidak langsung. Investor yang ingin
berinvestasi melalui pasar modal pada sector pertambangan khususnya sub sector
logam dan mineral harus memperhatikan pergerakan dari indeks harga saham sub
sektor tersebut. Peningkatan indeks harga saham sektor pertambangan yang
mencapai 573.634 pada tahun 2015 ke tahun 2016 (OJK,2016). Perkembangan
indeks pertambangan yang semakin baik di tahun 2016 menjadikan pertimbangan
para investor bahwa ketika indeks harga PT Aneka Tambang Tbk.turun, investor
membeli saham tersebut. Keuntungannya jika indeks harga saham sektoral PT
Aneka Tambang Tbk. mengalami penurunan pada tahun ini, tidak menutup
kemungkinan akan mengalami peningkatanan di tahun berikutnya, seperti yang
dialami oleh indeks harga saham sektor pertambangan ini. Sektor pertambangan
merupakan sektor yang kuat, karena masih dapat bertahan meskipun sempat
mengalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2015. Hal inilah yang
menjadikan sektor pertambangan menarik bagi para investor untuk
menginvesasikan dananya.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai
analisis laporan keuangan PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk.
Dimana mengingat begitu pentingnya untuk berinvestasi, dan investasi yang baik
untuk mahasiswa salah satunya yaitu saham. Penulis sendiri tertarik untuk
melakukan investasi pada perusahaan sector pertambangan khususnya pada
perusahaan PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk .dikarenakan
perkembangan indeks dari tahun ke tahun semakin baik. Oleh sebab itu penulis
tertarik untuk melakukan analisis laoran keuangan untuk kedua perusahaan PT
Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk.
a.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan pada PT Vale
Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. a periode 2017-2019?
2. Bagaimana pengaruh rasio leverage terhadap kinerja keuangan pada PT Vale
Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019?
3. Bagaimana pengaruh rasio aktivitas terhadap kinerja keuangan pada PT Vale
Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019?
4. Bagaimana pengaruh rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan pada PT
Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019?
5. Bagaimana pengaruh market ratio terhadap kinerja keuangan pada PT Vale
Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019?
a.3 Batasan Masalah
a.4 TujuanPenelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan pada
PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. a periode 2017-2019.
2. Untuk mengetahui pengaruh rasio leverage terhadap kinerja keuangan pada
PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019.
3. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap kinerja keuangan pada
PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019.
4. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan
pada PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-
2019.
5. Untuk mengetahui pengaruh market ratio terhadap kinerja keuangan pada PT
Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. periode 2017-2019.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan yang
berguna bagi perusahaan PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang
Tbk. dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi Investor
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan
informasi bagi pihak investor saat akan berinvestasi. Sehingga investor dapat
melakukan evaluasi apakah akan berinvestasi pada perusahaan tersebut atau
tidak.
3. Bagi Penulis
Merupakan sarana bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah
diperoleh selama menjalani perkuliahan dan dapat memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam mengenai konsep analisis laporan keuangan dan
hubungannya dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan.
4. Bagi Pihak Lain
Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk pihak
lain mengenai jumlah orang yang dipekerjakan dan bagaimana perlindungan
yang telah diberikan oleh perusahaan tersebut apakah telah sesuai atau tidak.
1.6 Sistematika Laporan Tugas Akhir
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang
meliputi antara lain :
1.1 Latar Belakang
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis
terhadap topik permasalahan yang bersangkutan serta dasar
pemikiran yang disertai data dan fakta dan gap yang terjadi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan
masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
1.3 Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari
persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
1.4 Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan
diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban
terhadap masalah yang diteliti.
1.5 ManfaatPenelitian
Manfaat dari penelitian dijelaskan dengan cara menjelaskan
dua hal, yaitu kontribusi teoritis dan kontribusi praktis .
1.5 Sistematika Laporan Tugas Akhir
Akhir Sub bab ini menguraikan bagaimana tugas akhir
secara sistematis ditulis dan bagaimana tugas akhir disusun, yang
terdiri dari bab dan sub bab- sub bab.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Landasan Teori adalah aktifitas berpikir yang berkaitan
dengan metodologi.Disini dijelaskan teori-teori yang menjadi
dasar pemikiran di dalam penelitian yang sedang
dilaksanakan.Teori dijelaskan mulai dari teori utama hingga teori-
teori pendukungnya.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu (Studi Empiris)
Secara teoritis merupakan hasil telusuran tentang
kepustakaan yang mengupas topic penelitian yang relevan
dengan penelitian yang akan diteliti. Menguraikan teori-teori
yang menunjang penulisan/penelitian, yang bisa diperkuat dengan
menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
2.3 Kerangka Pemikiran
Pada prinsipnya kerangka pemikiran pada penelitian
deduktif (deductive/operational research) dikemukakan
(beberapa) dalil, hukum, teori yang relevan dengan masalah
yang diteliti sehingga memunculkan asumsi- asumsi dan
proposisi yang kemudian kalaumungkin dapat dirumuskan ke
dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji
(testable/operational hypothesis)
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan/ pernyataan sementara yang
diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah
permasalahan. Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk
variabel agar bisa di uji secara empiris.
BAB III: METODE PENELITIAN
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan
menggunakan alat-alat analisis yang ada. Pada bab ini
dideskripsikan pula secara lebih rinci dan runtut rancangan
penelitian, prosedur penelitian, tekni k penarikan sampel dan
kriteri anya( termasuk populasinya), penetapan variabel penelitian
dan definisi operasional penelitian, tekni k analisis dan metode
lainnya. Metode penelitian dalam skripsi harus terdiri dari 7 bagian.
3.1 Objek Penelitian
3.2 Unit Analisis
3.3 Populasi dan Tekhnik Sampling
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Operasionalisasi Data
3.7 Metode Analisis
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian adalah bagian yang menyajikan hasil dari
penelitian dalam bentuk data. Selain dengan uraian, data
penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar,foto,
diagram, grafik, tabel, dll.).Pembahasan berarti membandingkan hasil
yang diperoleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain)
yang sudah dipublikasikan, kemudian menjelaskanimplikasi data
yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya.
Temuan atauinformasi yang diperoleh dapat dikaitkan dengan
tujuan penelitian(impikasi hasil penelitian)atau dibandingkan
dengan hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan,
sebagaimana diuraikan dalam bagian tinjauan pustaka.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini bisa terdiri dari kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
6.1 Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang
diperoleh dari penelitian.
6.2 Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil
penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2012:104), Rasio keuangan merupakan
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan
komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada
di antara laporan keuangan.Sedangkan menurut Menurut Samryn
(2011), Analisis Rasio Keuangan adalah suatu cara yang membuat
perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih arti. Rasio
keuangan menjadi dasar utk menjawab beberapa pertanyaan penting
mengenai kesehatan keuangan dari perusahaan.
2.1.2 Manfaat Analisis Rasio
Analisis rasio perusahaan merupakan langkah awal dalam analisis
keuangan, karena sebagai mana fungsinya rasio keuangan yang
dirancang dapat digunakan untuk memberi gambaran hubungan
perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Manfaat dari analisis rasio
keuangan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu:
1. Pihak Intern (manajemen)
Dalam sudut pandang pihak intern perusahaan atau
manajemen, analisis rasio laporan keuangan berguna sebagai cara
untuk:
a. Mengantisipasi keadaan dimasa mendatang, dan
b. Sebagai titik tolak bagi tindakan perencanaan yang akan
mempengaruhi jalannya kejadian dimasa mendatang.
2. Pihak Ekstern (Investor)
Dalam sudut pandang pihak ekstern manfaat dari analisis
rasio keuangan yaitu untuk meramalkan masa depan perusahaan,
atau dengan kata lain dari sudut pandang pihak ekstern manfaat
analisis rasio keuangan yaitu untuk menentukan prediksi apakah
perusahaan tersebut bisa berkembang dalam ardi dapat melakukan
operasionalnya kembali atau malah perusahaan tersebut gulung
tikar, sehinggaakan mempengaruhi keberadaan pihak ekstern di
dalam perusahaan tersebut.
2.1.3 Penggolongan Analisis Rasio Keuangan
Menurut Mamduh M. Hanafi (2012), ada lima jenis rasio
keuangan yang sering digunakan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas, yakni kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya (short-term obligations)
dengan aktiva lancar (current assets, seperti yang disadur dari
Gitman (2012). Terdapat beberapa ukuran yang dipergunakan:
a. Current Ratio yakni dipergunakan untuk mengukur solvabilitas
jangka pendek dengan membandingkan antara current assets
dengan short term liabilities.
1) Current Assets meliputi cash, marketable securities,
inventory, account receivable.
2) Short-term Liabilities tax liabilities, utang gaji, utang
pajak, utang wesel dan lainnya yang kurang dari 1 (satu)
tahun. meliputi utang pajak, utang bunga, utang wesel,
utang gaji, jangka pendek lainnya.
Rumus:
Current Ratio = Current Assets

Current Liabilities

b. Quick Ratio (Acid Test Ratio) yakni dipergunakan untuk


mengukur solvabilitas jangka pendek tetapi dengan tidak
memperhitungkan inventory karena inventory digolongkan
kepada current assets yang paling tidak likuid. Dihitung dengan
membandingkan current assets dikurangi dengan inventory
dibandingkan dengan current liabilities. Rumus:
Quick Ratio = Current Assets - Inventory

Current Liabilities

c. Cash Ratio yakni dipergunakan untuk mengukur kemampuan


dalam memenuhi kewajiban membayar current liabilities
dengan cash dan securities yang mudah untuk ditunaikan.
Rumus:
Cash Ratio = Cash+Securities x 100%

Current Liabilities

d. Working Capital to Total Assets Ratio dipergunakan untuk


mengukur likuiditas dari net working capital dibandingkan
dengan tottal assets. Rumus:
Working Capital to Total Asset = Current Assets – Current Liabilities x 100

Total Assets

2. Rasio Leverage, yakni rasio yang mengukur seberapa besar


leverage (utang) yang ditanggung oleh perusahaan, dengan kata
lain memperlihatkan besarnya kebutuhan pendanaan
perusahaan yang dibiayai oleh utang (pinjaman). Penggunaan
dana utang bagi perusahaan tersebut mempunyai 3 (tiga)
dimensi :(1) pemberi kredit akan menitikberatkan pada
besarnya jaminan atas kredit yang diberikan; (2) dengan
menggunakan dana utang, maka ap abila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya
maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat; dan
(3) dengan penggunaan utang maka pemilik mendapatkan dana
tanpa kehilangan pengendalian pada perusahaannya.
a. Total Debt to Total Asset Ratio, digunakan untuk
mengukur besarnya proporsi sumber dana yang diperoleh
dari utang (debt). Rumus:

Debt to Total Asset = Total Debt x 100%

Total Assets

b. Debt to Equity Ratio, digunakan sebagai ukuran untuk


melihat perimbangan antara penggunaan utang (debt) dan
modal sendiri (equity). Rumus:

Debt to Equity Ratio = Total Debt 100%

Total Equity

c. Time Interest Earned Ratio (Interest Coverage Ratio),


yakni rasio yang dipergunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan didalam memenuhi kewajiban
beban tetap yang berupa bunga. Semakin tinggi nilai yang
dihasilkan, berarti semakin bagus kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban tersebut. Rumus:
Time Interest Earned Ratio = EBIT

Interest

d. Fixed-Payment Coverage Ratio, yakni rasio yang


dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi semua kewajiban yang bersifat tetap
seperti: loan interest, lease payments, dan preferred stocks
devidends. Rumus:

Fixed-Payment Coverage Ratio = Earning Before Interest and Taxes +Lease Payments

Interest + Lease Payments + [(Principal Payments + Prefferred


Stock Dividends) x (1/(1-Tx))]
3. Rasio Aktivitas, yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan
operasionalnya
a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), yakni rasio
yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam mengelola persediaan. Semakin tinggi rasio yang
dihasilkan, artinya semakin efektif pengelolaan yang
dilakukan. Rumus:

Inventory Turnover = Cost of Goods Sold

Inventory

Sedangkan untuk mengetahui berapa lama rata-rata


persediaan tersebut tersimpan di gudang sebelum terjual atau
masuk ke proses produksi selanjutnya, maka dihitung
dengan rumus sebagai berikut:

Average Day’s Inventory = Average Inventory x 360

COGS

b. Perputaran Piutang (Average Collection Period), yakni rasio


yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan
dalam pengelolaan piutang. Semakin cepat, maka semakin
baik, karena jelas piutang timbul akibat penjualan yang
dilakukan secara kredit. Rumus:

Average Collection Period = Account Receivables

Average Sales per Day

c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) yakni


rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas dari
pengelolaan aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan.
Semakin besar tingkat perputaran yang dihasilkan,
menunjukkan semakin efektif pengelolaan aktiva yang
dilakukan. Rumus:

Total Asset Turnover = Sales

Fixed Assets

d. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover), yakni rasio


yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan
aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar
tingkat perputaran yang dihasilkan, menunjukkan semakin
efektif pengelolaan aktiva yang dilakukan. Rumus:

Total Asset Turnover = Sales

Total Asset

e. Average Payment Period, yakni rasio yang dipergunakan


untuk mengukur efektivitas dalam pengelolaan utang.
Rumus:
Average Payment Periode = Accounts Payable

Average Purchase per Day

4. Rasio Profitabilitas, yakni rasio yang dipergunakan untuk


mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan
a. Profit Margin, merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dibandingkan dengan tingkat penjualan yang
dihasilkan. Dapat mempergunakan nilai Gross Profit,
Operating Profit dan Net Profit. Semakin tinggi maka
semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Rumus:

Gross Profit Margin = Sales - COGS

Sales
Operating Profit Margin = Operating Profits

Sales

Net Profit Margin = Earning Available for Common Stockholders

Sales
b. Return On Investment (ROI) atau Return on Total Assets,
yakni rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas
keseluruhan dari perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan seluruh assets yang dimiliki. Semakin
tinggi,
ROI =semakin
Earningbaik. Rumus:
Available for Common Stockholders

Total Assets

c. Return on Common Equity (ROE) , yakni rasio yang


dipergunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang
diperoleh yang dihasilkan dari keputusan pendanaan
menggunakan common equity. Rumus:

ROE = Earning Available for Common Stockholders

Common Stock Equity

d. Earning per Share (EPS), yakni rasio yang dipergunakan


untuk mengukur besarnya keuntungan yang diperoleh
pemegang saham per lembar saham yang dimiliki. Rumus:

EPS = Earning Available for Common Stockholders

Number of Shares of Common Stock Outstanding

5. Rasio Penilaian (Valuation) atau Market Ratio,


a. Price/ Earning (P/E) Ratio , yakni rasio yang dipergunakan
untuk mengevaluasi penilaian pemilik terhadap nilai saham. Rumus:
P/E Ratio = Market Price per Share of Common Stock

Earning per Share

b. Market/Book (M/B) Ratio, yakni rasio yang dipergunakan


untuk mengevaluasi kinerja harga pasar saham dibandingkan dengan
nilai bukunya. Sebelum menghitung M/B ratio, harus dihitung terlebih
dahulu Book Value per Share of Common Stock:
Book Value per Share of Common Stock = Common Stock Equity

Number of Shares of Common Stock


Outstanding
Setelah itu, baru dimasukkan dalam rumus sbb:

Market / Book (M/B) Ratio = Market Price per Share of Common Stock

Book Value per Share of Common Stock

2.1.4 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


 Perbedaan metode akuntansi yang dipakai sehingga menimbulkan
perbedaan persepsi bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk
adanya manipulasi data
 Kesulitan untuk menentukan jenis industri apabila perusahaan
mempunyai berbagai lini produk, karena kebanyakan perusahaan
justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata – rata industri.
Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industr y leader’s
ratios.
 Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan
bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin
dengan baik.
 Perusahaan dapat melakukan “window dressing” yaitu suatu aksi
dari coorporate untuk menaikkan harga sahamnya, guna
memperbagus pada pembukuannya menjelang akhir tahun
(penutupan buku).
2.1.5 Analisis Dupont
Menurut Keown (2010), analisa Du Pont merupakan system rasio
keuangan yang dirancang untuk menyelidiki determinan rasio
pengembalian ekuitas pemegang saham dan pengembalian aktiva.
Penggunaan persamaan Du Pont memungkinkan manajemen melihat
lebih jelas faktor pemicu tingkat pengembalian ekuitas serta hubungan
antara margin laba bersih, perputaran aktiva dan rasio utang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang mejadi perhatian dalam sebuah
penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai untuk
mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Menurut Sugiyono (2012:144) pengertian objek penelitian adalah sebagai
berikut: objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan realiable
tentang suatu hal (variabel tertentu)”.
Berdasarkan pengertian objek penelitian diatas, maka yang menjadi objek
dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan dengan sub sector
logam dan mineral , yaitu PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk.
3.2 Unit Analisis
Unit analisis merupakan salah satu komponen dari penelitian kualitatif.
Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan masalah penentuan apa yang
dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Dalam studi kasus klasik, kasus
mungkin bisa berkenaan dengan seseorang, sehingga perorangan merupakan
kasus yang akan dikaji, dan individu tersebut unit analisis primernya (Yin,
2014:30).
Unit analisis merupakan tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 2009).
Menurut Zulganef (2008) unit analisis adalah sumber informasi mengenai
variabel yang akan diolah dalam penelitian
Berdasarkan pengertian unit analisis di atas dapat disimpulkan bahwa unit
analisis dalam penelitian ialah objek penelitian yang akan diteliti. Dengan
demikian unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yaitu PT
Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk.
3.3 Populasi dan Tekknik Sampling
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dimana data ini adalah jenis data yang dapat diukur atau
dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang
dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini data
kuantitatif yang dipakai dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yaitu
PT Vale Indonesia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. selama periode
2017-2019, yang di dapatkan dari website Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id
3.4.2 Sumber Data
Pada penelitian ini data yang digunakan bersumber dari data
sekunder yaitu laporan keuangan tahunan PT Vale Indonesia Tbk. dan PT
Aneka Tambang Tbk. selama periode 2017-2019. Data laporan keuangan
tahunan perusahaan diakses dan diunduh dari website resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu www.idx.co.id
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Operasionalisasi Data
3.7 Metode Analisis
Metode analisis pada penelitian ini merupakan analisis data yang bersifat
kuantitatif dengan menggunakan data-data berupa angka yang diolah. Analisis
akan dilakukan pada laporan keuangan perusahaan untuk selanjutnya diolah guna
mendapatkan kesimpulan dari penelitiannya. Keseluruhan data laporan keuangan
yang terkumpul akan dianalisis untuk dapat memberikan jawaban atas masalah
yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan beberapa jenis analisis rasio keuangan, berikut ini jenis analisis
rasio keuangan :
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Leverage
c. Rasio Aktivitas
d. Rasio Profitabilitas
e. Rasio Penilaian

Anda mungkin juga menyukai