Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

“PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PT. MUSTIKA
RATU TBK”

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas pengganti UTS (Ujian Tengah
Semester)

Oleh :

NURSHELLA LAHABU

C20119023

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3

2.1 Kajian Teoritis ............................................................................................ 3

2.1.1 Modal Kerja ....................................................................................... 3

2.1.2 Profitabilitas ....................................................................................... 6

2.2 Kajian Empiris ............................................................................................ 7

2.3 Kerangka Pikir .......................................................................................... 11

2.4 Hipotesis .................................................................................................. 13

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 14

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 14

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................. 14

3.3 Jenis dan Sumber Data.............................................................................. 14

3.4 Definisi Operasional ................................................................................. 15

3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 18

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

i
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman, kosmetik tampaknya menjadi


kebutuhan utama bagi sebagian perempuan dan laki-laki. Industri kosmetik ini
menjadi peluang bagi perusahaan, mengingat meningkatnya jumlah penduduk di
Indonesia baik laki-laki maupun perempuan. Dari data yang dilansir Badan Pusat
Statistik tahun (2021) yaitu 271,58 Juta Jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak
136,34 juta jiwa dan perempuan sebanyak 135,24 juta jiwa yang menandakan
kebutuhan terhadap barang industri kosmetik meningkat pula.
Meskipun sebagian besar industri kosmetik membidik target utama
perempuan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki ikut serta dalam
penggunaan kosmetik. Baru-baru ini industri kosmetik mulai berinovasi dengan
membuat produk untuk laki-laki. Salah satu perusahaan yang bergerak di industri
kosmetik adalah PT. Mustika Ratu Tbk, yang telah go public dan telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam perkembangan sekarang ini, banyak muncul
produk-produk baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang mampu tampil beda
dari produk sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan berbagai kesiapan dari
perusahaan dalam negeri untuk dapat memberikan keunggulan bersaing dengan
perusahaan lain. Salah satu cara tersebut adalah dengan penggunaan modal kerja
yang efektif.
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka
pendek (Kasmir. 2010:210). Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi bagian lainnya dalam suatu perusahaan, modal kerja dapat diperoleh
baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri) maupun dari luar (pinjaman).
Modal kerja menjadi sumber utama dalam menjalankan suatu usaha. Penggunaan
modal kerja secara efesien merupakan cara untuk mencapai laba yang maksimal.
Laba yang maksimal merupakan salah satu tujuan utama suatu perusahaan karena
dengan laba yang maksimal akan menentukan kelangsungan hidup suatu
perusahaan itu sendiri. Meskipun antara suatu perusahaan satu dengan perusahaan
2

lain mempunyai kebijakan berbeda tetapi tujuan mereka sama yaitu mencapai laba
yang maksimal.
Modal kerja sangat erat kaitannya dengan profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan
kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktiva secara produktif.
Dengan demikian, profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah
aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut (Munawir, 2014:33). Berhasil
tidaknya perusahaan dapat dilihat dari laba yang diperoleh oleh perusahaan, karena
semakin tinggi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan maka semakin besar pula
peluang perusahaan akan maju.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan PT. Mustika Ratu Tbk.”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ada pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas pada
Perusahaan PT. Mustika Ratu TBK.?
2. Apakah ada pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada
Perusahaan PT. Mustika Ratu TBK.?
3. Apakah ada pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada
Perusahaan PT. Mustika Ratu TBK.?
4. Apakah ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada Perusahaan
PT. Mustika Ratu TBK.?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap
profitabilitas pada Perusahaan PT. Mustika Ratu TBK.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Modal Kerja
2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja
Menurut Anwar (2019:27) “Setiap perusahaan memerlukan sumber dana
yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Kebutuhan perusahaan umumnya
terdiri dari dua macam, yaitu kebutuhan untuk membiayai kegiatan investasi
(investment) dan kebutuhan untuk membiayai modal kerja (working capital).”

Wiratna Sujarweni (2017:186) modal kerja adalah investasi perusahaan


dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan, dikurangi dengan
kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancer. Sedangkan
menurut Kasmir (2016:250) adalah “Modal kerja diartikan sebagai investasi yang
ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-
surat berharga, piutang dan aktiva lancar lainnya”.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas menurut para ahli, maka dapat


disimpulkan bahwa modal kerja adalah modal kerja adalah alokasi dana untuk
pembiayaan operasional perusahaan. Kegiatan operasional umumnya berjalan
harian hingga waktu yang berlangsung maksimal satu tahun. Modal kerja dapat
dilihat dari perputaran kas (cash turnover), perputaran piutang (receivable turnover)
dan perputaran persediaan (inventory turnover).

2.1.1.2 Konsep Modal Kerja


Menurut Kasmir (2018:250) pengertian modal kerja secara mendalam
terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva


lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana
untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering
disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
4

2. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas


modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working
capital). Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas
perusahaan. Aktiva lancar yang lebih besar dari kewajiban lancar
menunjukkan kepercayaan para kreditor kepada pihak perusahaan sehingga
kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin dengan dana
pinjaman dari kreditor.
3. Konsep fungsional menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki
perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki
dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin
banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat
meningkatkan perolehan laba, demikian pula sebaliknya, jika dana yang
digunakan sedikit, maka laba pun akan menurun. Akan tetapi dalam
kenyataannya terkadang kejadianya tidak selalu demikian.

2.1.1.3 Jenis – Jenis Modal Kerja


Adapun jenis-jenis modal kerja menurut Arifin (2018:3) pada dasarnya
modal kerja itu terdiri dari dua, yaitu :

1. Modal kerja permanen (permanent working capital) adalah modal kerja


yang harus terus ada pada perusahaan untuk dapat terus menjalankan
fungsinya. Modal kerja permanen dibedakan menjadi:
a. Modal kerja primer yaitu modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas perusahaan.
b. Modal kerja normal yaitu modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi.
2. Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah ubah
sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel dibedakan menjadi:
a. Modal kerja musiman adalah modal kerja yang jumlahnya berubah ubah
yang disebabkan fluktuasi musim.
5

b. Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah
karena fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah
karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

2.1.1.4 Sumber Modal Kerja


Sumber modal kerja menurut Wiratna (2019) terdiri dari :

1. Hasil operasi perusahaan, merupakan pendapatan yang nampak dalam


laporan perhitungan laba rugi ditambah penyusutan nilai dan pernyataan
tidak berlaku terhadap surat-surat berharga yang nilainya telah dibayarkan
kembali atau telah hilang.
2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga, dari hasil penjualan surat
berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja
yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas.
3. Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas
atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja.
4. Penjualan saham atau obligasi, perusahaan dapat mengeluarkan obligasi
atau bentuk utang jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan modal.
5. Penerimaan pinjaman jangka panjang.

2.1.1.5 Rumus Menghitung Modal Kerja

1. Perputaran Kas
Perputaran kas adalah periode berputarnya kas yang dimulai pada
saat kas diinvestasikan hingga kembali menjadi kas. Rasio perputaran kas
merupakan perbandingan antara penjualan dengan kas rata-rata. Rasio ini
berguna untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam
mengelola dana kasnya untuk menghasilkan pendapatan atau penjualan
(Kasmir, 2011). Perputaran kas dapat dihitung sebagai berikut.
Penjualan Bersih
Perputaran Kas =
Rata − rata Kas
2. Perputaran Piutang
6

Menurut Kasmir (2011:128) Perputaran piutang adalah lamanya


waktu yang dibutuhkan untuk mengubah piutang menjadi kas. Rasio
perputaran piutang merupakan perbandingan antara penjualan dengan
piutang rata-rata selama periode tertentu. Rasio perputaran piutang dapat
dihitung sebagai berikut.
Penjualan Bersih
Perputaran Piutang =
Rata − rata Piutang
3. Perputaran Persediaan
Menurut Kasmir (2012:114) Perputaran persediaan merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam pada
persediaan ini berputar dalam suatu periode. Perputaran persediaan dapat
dihitung dengan rumus berikut:
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan =
Rata − rata Persediaan

2.1.2 Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain,
profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai laba. Menurut
Hantono (2018:11) Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam mencetak laba.

Munawir (2012:89) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan


perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasinya perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dari
definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan.

Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana


masing- masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva
dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan
seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik
perusahaan (Lukman Syamsudin. 2007:59).
7

Adapun rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas pada penelitan


ini, yaitu sebagai berikut:

- Rasio Pengembalian Aset (Return On Asset)

Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis


merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Kasmir
(2017:236) ROA (Return On Asset) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen untuk menghasilkan income dari
pengelolaan aset.

Laba bersih setelah pajak


ROA = X 100%
Total Asset

2.2 Kajian Empiris

Beberapa jurnal dan artikel penelitan yang berhubungan dengan penelitian


ini adalah:

1. Eni Puji Astuti dan Sarah Aprianti (2020), Jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap
Profitabilitas Pada PT. Mustika Ratu Tbk”. Penelitian ini menggunakan
uji asumsi klasik, Uji regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis uji t diketahui
secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap
return on asset (ROA). Sedangkan perputaran persediaan berpengaruh
signifikan terhadap return on asset (ROA).
2. Mardian Tri Utami (2019), Jurnalnya yang berjudul “Pengaruh
Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap
Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2016-2018)”. Penelitian ini menggunakan Uji
Regresi Linear berganda. Hasil Penelitian menunjukan bahwa
Perputaran kas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa
8

Efek Indonesia tahun 2016-2018. Perputaran piutang memiliki pengaruh


negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
Sedangkan Perputaran persediaan tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
3. Lilik Pujiati dan Widya Ratna (2015), Jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Modaal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas
pada Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil Penelitian menunjukan
bahwa modal kerja yang terdiri dari variabel tingkat perputaran modal
kerja, perputaran kas dan rasio lancar berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat profitabilitas Return On Investment (ROI) perusahaan
sub sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga yang terdaftar di BEI
periode 2010-2014.
4. Nelwati Tnius (2018), Jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil statistik dihasilkan koefisien
sebesar 0,767 dan dihitung 2,070 dan Ttabel 1,638 berarti adanya
hubungan positif dan signifikan antara variabel X (modal kerja) dengan
variabel Y (Profitabilitaas). Semakin besar jumlah modal kerja yang
dikeluarkan oleh perusahaan maka akan semakin meningkatnya pula
profitabilitas yang diterima.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian


1. Pengaruh -Membahas Variabel Hasil penelitian
Perputaran Piutang tentang modal Penelitian menunjukkan bahwa
dan Perputaran kerja terhadap (Perputaran berdasarkan analisis uji
Persediaan profitabilitas. Kas) t diketahui secara
terhadap -Objek parsial perputaran
Profitabilitas Pada Penelitian piutang tidak
9

PT. Mustika Ratu, berpengaruh signifikan


Tbk. terhadap return on
(2020) asset (ROA).
Sedangkan perputaran
persediaan
berpengaruh signifikan
terhadap return on
asset (ROA).

2. Pengaruh -Membahas -Objek Hasil Penelitian


Penggunaan Modal tentang Modal Penelitian menunjukan bahwa
Kerja terhadap Kerja dan -Variabel modal kerja yang
tingkat Profitabilitas Penelitian terdiri dari variabel
Profitabilitas pada (ROI) tingkat perputaran
Perusahaan sub modal kerja,
Sektor Kosmetik perputaran kas dan
dan Keperluan rasio lancar
Rumah Tangga berpengaruh secara
yang terdaftar di simultan terhadap
Bursa Efek tingkat profitabilitas
Indonesia periode Return On Investment
(2010-2014). (ROI) perusahaan sub
(2015) sektor kosmetik dan
keperluan rumah
tangga yang terdaftar
di BEI periode 2010-
2014.

3. Pengaruh Modal -Membahas -Objek Hasil penelitian


Kerja terhadap tentang Modal Penelitian menunjukan bahwa
Profitabilitas pada Kerja dan hasil statistik
PT. Hanjaya Profitabilitas dihasilkan koefisien
10

Mandala sebesar 0,767 dan


Sampoerna Tbk. dihitung 2,070 dan
(2018) Ttabel 1,638 berarti
adanya hubungan
positif dan signifikan
antara variabel X
(modal kerja) dengan
variabel Y
(Profitabilitaas).
Semakin besar jumlah
moal kerja yang
dikeluarkan oleh
perusahaan maka akan
semakin meningkatnya
pula profitabilitas yang
diterima.
4. Pengaruh -Membahas -Objek Hasil Penelitian
Perputaran Kas, tentang modal Penelitian menunjukan bahwa
Perputaran Piutang kerja dan Perputaran kas
dan Perputaran Profitabilitas memiliki pengaruh
Persediaan negatif dan signifikan
terhadap terhadap profitabilitas
Profitabilitas pada perusahaan sektor
(Studi Empiris konsumsi yang
pada Perusahaan terdaftar di Bursa Efek
Sektor Konsumsi Indonesia tahun 2016-
di Bursa Efek 2018. Perputaran
Indonesia periode piutang memiliki
(2016-2018). pengaruh negatif dan
(2019) signifikan terhadap
profitabilitas pada
perusahaan sektor
11

konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-
2018. Sedangkan
Perputaran persediaan
tidak memiliki
pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
pada perusahaan sektor
konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-
2018.

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka pemikir ini menggambarkan hubungan variabel Independen dan


Variabel Dependen dalam hal ini diantaranya:

1. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas

Menurut Kasmir (2017:40) Kas merupakan uang tunai yang dimiliki


perusahaan dan dapat segera digunakan setiap saat. Kas merupakan komponen
aktiva lancar yang paling dibutuhkan guna membayar berbagai kebutuhan yang
diperlukan. Jumlah uang kas yang ada di perusahaan harus diatur sebaik mungkin
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Apabila uang kas terlalu banyak, sedangkan
penggunaannya kurang efektif maka akan terjadi uang menganggur.

Dalam jurnal “Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran


persediaan terhadap profitabilitas (studi empiris pada perusahaan sektor konsumsi
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018)” oleh Merdian Tri Utami menyebutkan
bahwa Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang
dilakukan oleh perusahaan. Karena tingkat perputaran kas menggambarkan
12

kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja.
Dalam mengukur tingkat perputaran kas yang telah tertanam dalam modal kerja
adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan.

2. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas

Perputaran piutang adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk


mengubah piutang menjadi kas. Rasio perputaran piutang merupakan perbandingan
antara penjualan dengan piutang rata-rata selama periode tertentu. Semakin tinggi
rasio perputaran piutang berarti menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang rendah. Dan sebaliknya jika rasio perputaran piutang semakin rendah
berarti ada over investment dalam piutang.

Dalam jurnal “Pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan


terhadap profitabilitas pada PT. Mustika Ratu, Tbk” oleh Eni Puji Astuti dan Sarah
Aprianti (2020) menyebutkan bahwa perputaran piutang (receivable turn over)
menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam suatu
periode. Perputaran piutang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola
piutangnya, jika perputaran piutang rendah menunjukkan efisiensi penagihan yang
buruk selama periode itu karena lamanya penagihan dilakukan.

3. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Dalam jurnal “Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran


persediaan terhadap profitabilitas (studi empiris pada perusahaan sektor konsumsi
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018)” oleh Merdian Tri Utami menyebutkan
bahwa Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan dan untuk mengetahui seberapa
efektivitas suatu perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan
tersebut. Munawir (2010) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran
persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena
penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan
menghemat tarif penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur harus menyimpan persediaan
persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya. Kegagalan
13

untuk melakukan hal tersebut berakibat buruk terhadap laba operasi yang diperoleh
karena hilangnya penjualan atau pendapatan.

Secara konseptual dapat digambarkan perputaran kas, perputaran piutang


dan perputaran persediaan diduga berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)
sebagai berikut:

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat dirumuskan dugaan


sementara sebagai berikut:
H1 : Perputaran kas secara persial berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H2 : Perputaran piutang secara persial berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.

H3 : Perputaraan persediaan secara persial berpengaruh positif terhadap


profitabilitas.

H4 : Perputaran kas, perputaran piutang dan persediaan secara silmutan


berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
14

BAB III
METODE PENELITAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu


dengan melakukan pengolahan data – data finansial perusahaan dalam bentuk
laporan keuangan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2013:215) adalah sebagai wilayah generalisasi


yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan pada perusahaan PT. Mustika
Ratu Tbk.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data


Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sugiono
(2013) data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung atau melalui media perantara. Data ini sudah tersedia, sehingga
peneliti hanya mencari dan mengumpulkan saja. Berdasarkan pengertian diatas,
maka peneliti menggunakan data sekunder dari laporan keuangan yang bersumber
dari situs resmi www.idx.co.id

3.3.2 Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data penelitian laporan
keuangan pada perusahaan PT. Mustika Ratu, Tbk yang diambil melalui situs
www.idx.co.id
15

3.4 Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas (variabel independen)


dan variabel terikat (variabel dependen).
1. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2019:61) Variabel Independen adalah variabel-
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel Independen (bebas) yaitu Perputaran Kas (X1 ), Perputaran Piutang
(X2 ) dan Perputaran Persediaan (X3 ).
2. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2019:39) Variabel Dependen merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen (bebas) adalah
Profitabilitas (Y).

3.4.2 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel menjelaskan mengenai variabel yang diteliti, konsep,


indikator, satuan ukuran serta skala pengukuran yang akan dipahami dalam
operaionalisasi variabel penelitian. Sesuai dengan judl yang dipilih, maka dalam
penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu :
1. Perputaran Kas (X1 )
2. Perputaran Piutang (X 2 )
3. Perputaran Persediaan (X3 )
4. Profitabilitas (ROA) (Y)

Berikut ini adalah tabel dari operasional Variabel Independen dan Variabel
Dependen:
16

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Pengukuran Skala


Data
Perputaran Kas Menurut (Kasmir, Rasio
(X1 ) 2011) rasio Penjualan Bersih
perputaran kas Rata − rata Kas

(cash turnover)
berfungsi untuk
mengukur tingkat
kecukupan modal
kerja perusahaan
yang dibutuhkan
untuk membayar
tagihan dan
membiayai
penjualan. Artinya
rasio ini digunakan
untuk mengukur
tingkat ketersediaan
kas untuk
membayar tagihan
(utang) dan biaya-
biaya yang
berkaitan dengan
penjualan.
Perputaran Menurut Kasmir Rasio
Piutang (X2 ) (2011:128)
Perputaran piutang
adalah lamanya
waktu yang Penjualan Bersih
dibutuhkan untuk Rata − rata Piutang
17

mengubah piutang
menjadi kas. Rasio
perputaran piutang
merupakan
perbandingan
antara penjualan
dengan piutang
rata-rata selama
periode tertentu.
Perputaran Kasmir (2012:114) Rasio
Persediaan Perputaran
(X3 ) Persediaan
merupakan rasio
yang digunakan Harga Pokok Penjualan
untuk mengukur Rata − rata Persediaan

berapa kali dana


yang ditanam pada
persediaan ini
berputar dalam
suatu periode.
Profitabilitas Kasmir (2017:236) Rasio
(ROA) ROA merupakan
rasio yang
digunakan untuk
mengukur Laba bersih setelah pajak
X100%
Total Asset
kemampuan
manajemen untuk
menghasilkan
income dari
pengelolaan asset.
18

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen atau laporan-laporan keuangan tahunan dan
data lainnya yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan masalah yang
diteliti. Peneliti melakukan pencarian data sekunder (laporan keuangan) melalui
website resmi www.idx.co.id. Peneliti melakukan pengecekan laporan keuangan
tahunan (2016-2020). Data sekunder ini digunakan untuk memperoleh data
mengenai jumlah modal kerja dan profitabilitas perusahaan tersebut.

3.6 Teknik Analisi Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Metode
analisis yang digunakan adalah model analisis regresi data panel untuk mengetahui
tingkat signifikan dari masing-masing koefisien regresi variabel Independen
terhadap dependen. Adapun keunggulan dari regresi data panel antara lain :
Pertama, panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara
eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. Kedua, data panel
mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang-ulang (time series)
sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustment.
Ketiga, data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin
ditimbulkan oleh agregasi data individu.
Model regresi data panel dalam penelitian ini adalah :
Y= α + b1X1ti + b2X2ti + b3X3ti + b4X4 + e

Keterangan :

Y = Variabel dependen (Profitabilitas ROA)

α = Konstanta

X1 = Variabel Independen 1 (Perputaran Kas)

X2 = Variabel Independen 2 (Perputaran Piutang)

X3 = Variabel Independen 3 (Perputaran Persediaan)


19

t = Waktu

i = Perusahaan

3.6.1 Estimasi Model Regresi Panel

Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel


dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain (Dedi, 2012):

a. Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)


Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena
hanya mengkobinasikan data time series dan cross section. Pada model ini
tidak perhatikan dimensi waktu ataupun individu sehingga diasumsikan
bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode
ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik
kuadrat kecil untuk mengestimasikan model data panel.
b. Fixed Effect Model (FEM)
Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat
diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Model Fixed Effect adalah teknik
mengistimasikan data panel dengan menggunkan variabel dummy untuk
menagkap adanya perbedaan intercep. Intercep antara perusahaan,
perbedaan intercep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial
dan insetif. Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien
regresi tetap antara perusahaan dan waktu.
c. Random Effect Model (REM)
Model ini mengasumsikan data panel dimana variabel gangguan mungkin
saling berhubungan antara waktu dan antara individu. Pada model Random
Effect perbedaan intercep diakomodasi oleh error masing-masing
perusahaan. Keuntungan menggunakan model random effect yakni
menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan teknik
Generalized Least Square (GLS).
20

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2021). Statistik Perempuan dan Laki-Laki Indonesia.
Indonesia: BPS Indonesia.

Astuti, E. P., & Aprianti, S. (2020). Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran

Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada PT. Mustika Ratu Tbk. Jurnal

SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan dan Investasi), 3(2), 11.

https://doi.org/10.32493/skt.v3i2.4304

Tnius, N. (2018). PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA

TBK. Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan dan Investasi),

1(4), 14. https://doi.org/10.32493/skt.v1i4.1380

Utami, M. T. (t.t.). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan

Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada

Perusahaan Sektor Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018).

13.

Widya Ratna, L. P. (2015). PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

SUB SEKTOR KOSMETIK DAN KEPERLUAN RUMAH TANGGA

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Eksis: Jurnal

Riset Ekonomi dan Bisnis, 10(2), 10.

https://doi.org/10.26533/eksis.v10i2.65

Anda mungkin juga menyukai