Pembesaran Gingiva Karena Pemakaian Obat Jangka Panjang Dan OH Yg Buruk
Pembesaran Gingiva Karena Pemakaian Obat Jangka Panjang Dan OH Yg Buruk
Step 2
Step 3
Gingiva
1. Bagian2
a. Free marginal gingival
b. Free gingival groove
c. Attached gingival
d. Interdental papilla/gingival
e. Sulcus gingivalis
Marginal gingiva / Gingiva tepi / Gingiva bebas: terletak pada daerah koronal dari bagian
gingiva yang lain, tidak melekat pada gigi dam dapat membentuk sulkus gingiva (yaitu
ruang dangkal antara tepi gingiva dan gigi). Pada keadaan normal, gingiva tepi
mempunyai kontur seperti mata pisau, dengan konsistensi kenyal, dan berwarna merah
muda / pink.
Gingiva cekat / Attached gingiva: terletak pada daerah apikal dari gingiva tepi dan
cekungan gingiva bebas. Gingiva cekat berwarna merah muda dan mempunyai gambaran
stipling (seperti kulit jeruk).
Gingiva interdental: yang berlokasi diantara gigi pada daerah mesio-distal dari gigi-gigi.
2. Ciri2 (Li)
a. Warna : merah muda
b. Ukuran : jk ad pertambahan ukuran berarti terjadi penyakit
gingiva
c. Kontur
d. Konsistensi : kenyal, resilien, melekat erat pd tulang dBawahnya
e. Tekstur permukaan : terlihat stlippling, jk stlippling hilang terjadi
periodontitis
f. Kecenderungan perdarahan pd palpasi/probing dg tekanan
lembut.
g. Warna
h. Gingiva sehat umumnya memiliki warna yang disebut "coral pink." Warna lain
seperti merah, putih dan biru dapat menandai adanya peradangan (gingivitis) atau
kelainan lain. Walaupun menurut text book warna gingiva disebut "coral pink",
pigmentasi rasial normal membuat gingiva berwarna lebih gelap. Karena warna
gingiva dipengaruhi pigmentasi rasial, kesepahaman dalam warna lebih penting
daripada warna yang ada sebetulnya.
i. [sunting] Kontur
j. Gingiva sehat memiliki permukaan halus dan bergelombang di depan tiap gigi.
Gingiva sehat menempati daerah interdental dengan tepat dan pas, berbeda
dengan papilla gingiva yang membengkak yang terdapat pada gingivitis, atau
embrasure yang kosong pada penyakit periodontal. Gusi yang sehat melekat erat
pada tiap gigi, bentuknya meruncing seperti ujung pisau pada tepi marginal
gingiva bebas. Dilain pihak, gusi yang meradang memiliki tepi yang
menggembung atau bulat.
k. [sunting] Tekstur
l. Gingiva sehat bertekstur padat, tahan terhadap adanya pergerakan. Tekstur ini
sering dideskripsikan sama seperti kulit jeruk. Gingiva yang tidak sehat
teksturnya membengkak dan seperti busa.
m. [sunting] Reaksi terhadap gangguan
n. Gusi sehat umumnya tidak berekasi terhadap gangguan normal seperti penyikatan
atau periodontal probing. Sebaliknya gusi yang tidak sehat akan menunjukkan
adanya perdarahan ketika probing / Bleeding On Probing (BOP) dapat disertai
timbulnya cairan nanah.
3. Lapisan Gingiva
Stratum Korneum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum Basalis
1. Definisi
- pembesaran terhadap gingiva baik secara hipertrofi maupun hiperplasi
yg merupakan gambaran umum dr penyakit gingival
- Hiperplasi gingiva merupakan ciri adanya penyakit
- gingiva, disebut juga dengan inflammatory enlargement
- terjadi karena adanya plak gigi,
- suatu keadaan di mana terjadi penambahan ukuran dari gusi. Dalam keadaan ini, jaringan
gusi menggelembung secara berlebihan di antara gigi dan atau pada daerah leher gigi.
Penambahan ukuran ini dapat terjadi secara hipertrofi, hiperplasia ataupun kombinasi
antara keduanya.
- Enlargement ginggiva adalah bertambahnya ukuran ginggiva dan
merupakan gambaran umum penyakit ginggiva
- Penyebab :
- Karena proses inflamasi
- Kondisi : kehamilan, pubertas, def vitamin C
- Sistemik : leukemia, granulomatous disease
- Neoplastik : benign tumor, malignant tumor
-
B. Anemia
Anemia adalah defisiensi dalam defisiensi dalam kuantitas maupun kualitas darah yang dimanifestasikan
dengan berkurangnya jumlah eritrosit dan hemoglobin.
Ada empat tipe anemia berdasarkan morfologi selulernya dan kandungan hemoglobinnya, yaitu:
(1) anemia makrositik hiperkromik (pernicious anemia);
(2) anemia mikrositik hipokromik (iron deficiency anemia);
(3) sickle cell anemia; dan
(4) anemia normositik-normokromik (hemolytic anemia/aplastic anemia).
Diantara keempat tipe anemia tersebut, tampaknya anemia aplastik yang turut berperan dalam etiologi
penyakit gingival dan periodontal. Pada tipe anemia ini kerentanan gingival terhadap inflamasi
meningkat karena terjadinya neutropenia.
16. Peranan faktor-faktor sebagai faktor etiologi sistemik :
A. Penyakit yang melemahkan
Penyakit yang melemahkan (debilitating diseases) seperti sifilis, nefritis kronis, dan tuberkulosa bisa
menjadi factor pendorong bagi terjadinya penyakit gingival dan periodontal, dengan jalan melemahkan
pertahanan periodonsium terhadap iritan local, dan menimbulkan kecenderungan terjadinya gingivitis
dan kehilangan tulang alveolar.
a. Jenis obat
Beberapa jenis obat dengan efek kerja yang berbeda dapat menginduksi hyperplasia gingival non-
inflamasi dengan gambaran klinis yang tidak dapat dibedakan. Obat-obatan yang dimaksud adalah :
• Fenitoin atau dilantin, suatu antikonvulsan yang digunakan dalam perawatan epilepsi
• Siklosporin, suatu imunosupresif yang biasa digunakan untuk mencegah reaksi tubuh dalam
pencangkokan anggota tubuh.
• Nifedipin, diltiazem, dan verapamil, yaitu penghambat kalsium (calcium blocker) yang digunakan
dalam perawatan hipertensi.
b. Mekanisme berperannya
Mekanisme penginduksian hyperplasia gingival oleh obat-obatan tersebut diatas atau oleh metabolitnya
belumlah jelas betul, namun terlepas darimana yang paling berperan ada beberapa hipotesa yang
dikemukakan :
• Pengaruh obat atau metabolit secara tidak langsung
Obat atau metabolit menstimulasi diproduksinya IL-2 oleh sel-T, atau diproduksinya metabolit
testosterone oleh fibroblast gingiva, yang pada akhirnya akan menstimulasi proliferasi dan atau sintesa
kolagen oleh fibroblast gingiva
• Pengaruh obat atau metabolit secara langsung
Obat/metabolit secara langsung menstimulasi proliferasi fibroblast gingival, sintesa protein, dan
produksi kolagen
• Penghambatan aktivitas kolagenase
Obat/metabolit dapat menghambat aktivitas kolagenase hingga penghancuran matriks akan terhambat
• Penghambatan degradasi kolagenase
Obat/metabolit menstimulasi terbentuknya kolagenase fibroblastic inaktif, dengan akibat degradasi
kolagen akan terhambat
• Faktor estetis
Akhir-akhir ini dihipotesakan adanya faktor genetis yang menentukan kecenderungan bisa terjadi
hyperplasia yang diinduksikan obat-obatan pada seseorang.
Penyebab
1. Medication causes Obat penyebab
1. Phenytoin ( Dilantin ) occurs in 40-50% pts Fenitoin ( Dilantin ) terjadi pada 40-
50% poin
2. Calcium Channel Blocker s (occurs rarely) Pemblokir Saluran Kalsium s (jarang
terjadi)
1. Nifedipine ( Procardia ) Nifedipin ( Procardia )
2. Diltiazem ( Cardizem ) Diltiazem ( Cardizem )
3. Cyclosporine Siklosporin
2. Other causes Lain menyebabkan
1. Puberty Masa pubertas
2. Pregnancy Kehamilan
3. Leukemia Leukemia
4. Blood dyscrasias Darah diskrasia
Signs Tanda
1. Gingiva heaped up and partially cover teeth Gingiva menimbun dan menutupi sebagian
gigi
2. Beberapa penyebab hiperplasia gingiva diketahui, dan yang paling dikenal adalah drug-induced
pembesaran gingiva. Furthermore, causes of congenital gingival enlargement include hereditary
and metabolic disorders, such the fetal valproate syndrome. 1 Selain itu, penyebab pembesaran
gingiva dan metabolik kongenital termasuk kelainan turun-temurun, seperti sindrom valproate
janin.
- OH buruk
- Obat:
- Beberapa studi telah menunjukkan bahwa interaksi fenitoin, siklosporin, dan nifedipin dengan
epitel keratinosit, fibroblas, dan kolagen dapat mengarah pada pertumbuhan berlebih dari
jaringan gingiva pada individu yang rentan. Phenytoin has been shown to induce gingival
overgrowth by its interaction with a subpopulation of sensitive fibroblasts. Fenitoin telah
ditunjukkan untuk merangsang pertumbuhan berlebih gingiva oleh interaksinya dengan
subpopulasi fibroblas sensitif. Cyclosporine has been suggested to affect the metabolic function
of fibroblast (eg, collagen synthesis, breakdown), whereas nifedipine, which potentiates the
effect of cyclosporine, reduces protein synthesis of fibroblasts. Siklosporin telah disarankan
untuk mempengaruhi fungsi metabolisme fibroblas (misalnya, kolagen sintesis, kerusakan),
sedangkan nifedipin, yang potentiates efek siklosporin, mengurangi sintesis protein fibroblast. A
review of existing literature shows that a cofactor clearly is needed to induce gingival
overgrowth. 5 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 , 12 In fact, several lines of evidence point to a modulation of
inflammatory processes. Sebuah kajian literatur yang ada menunjukkan bahwa kofaktor yang
jelas diperlukan untuk mendorong pertumbuhan berlebih gingiva. 5 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 , 12 Pada
kenyataannya, beberapa baris titik bukti ke modulasi proses peradangan.
- Hormonal
- Sistemik:’
Many systemic diseases can develop oral manifestations that may include gingival enlargement,
some that are related to conditions and others that are related to disease: [ 10 ] Banyak penyakit
sistemik dapat mengembangkan manifestasi oral yang mungkin mencakup pembesaran gingiva,
beberapa yang berkaitan dengan kondisi dan lain-lain yang terkait dengan penyakit: [10]
- Neoplastik
Gambaran histopatologi yang ditemui pada pembesaran gingiva radang kronis menunjukkan
sifat eksudatif dan proliferatif pada peradangan kronis. Luka yang secara klinis berwarna merah
gelap atau merah kebiru-biruan, bersifat lunak dan rapuh dengan permukaan berkilauan yang
lembut, dan mudah berdarah yang memiliki sel radang yang melimpah dan mengalir dengan
penelanan pembuluh darah, dan berkaitan dengan perubahan degeneratif. Luka yang relatif
keras, leathery, dan berwarna merah muda memiliki komponen serat yang lebih besar, dengan
melimpahnya fibroblast dan serat kolagen.
4. Macam2 GE
True pocket : dasar pocket membuka kearah apikal
False pocket : marginal gingival naik kearah incisal/oklusalGE
HiperpLasi/kronis
Hipertropi/akut
Kombinasi
Ada dua tipe dasar respons jaringan terhadap
pembesaran gingiva yang mengalami keradangan yaitu
edematous dengan tanda gingiva halus, mengkilat, lunak
dan merah, serta fibrous dengan tanda gingiva lebih kenyal,
hilangnya stippling dan buram, biasanya lebih tebal,
pinggiran tampak membulat.1
Hipertrofi dapat dibedakan dengan hiperplasia sebagai berikut, Hipertrofi (Inflammatory Gingival
Enlargement) adalah penambahan ukuran pada sel-sel yang mengakibatkan penambahan ukuran pada
suatu organ, sedangkan hiperplasia (Fibrotic Gingival Enlargement) adalah penambahan jumlah
selnya. Hipertrofi dan hiperplasia gingiva dapat ditemukan lebih sering pada anak-anak, remaja dan
dewasa muda. Pada anak-anak keduanya dapat timbul pada saat tumbuhnya gigi susu atau gigi tetap.
Pembesaran gusi dapat dikelompokkan: 1) keradangan: kronik atau akut; 2) pengaruh obat-
obatan 3) berhubungan dengan penyakit sistemik terbagi dalam: a) kondisi sistemik seperti
kehamilan, pubertas, kekurangan vitamin C; b) penyakit sistemik seperti leukemia; 4)
pembesaran neoplastik: tumor jinak atau tumor ganas; 5) Pembesaran semu seperti
penyakit Paget’s, fibrous displasia, cherubism.
Inflammatory gingival enlargement dapat disebabkan oleh faktor lokal dan faktor sistemik.
Faktor lokal primer adalah plak, sedangkan faktor lokal sekunder adalah karang gigi, letak
gigi yang tidak beraturan , kebiasaan sikat gigi yang tidak bersih, anatomi gigi yang tidak
baik, cengkeram gigi palsu yang tidak baik, kawat untuk meratakan gigi, bernafas melalui
mulut. Faktor sistemiknya yaitu karena kondisi sistemik (kehamilan, pubertas, kekurangan
vitamin C dan karena penyakit sistemik (leukemia).
5. Distribusi
Local : 1 atau sekelompok gigi
General : dipengaruhi fktor sistemik, terjadi pd sluruh prmukaan
gingival
Margina : sisi margin gingival
Papillary : pd papilla interdental
Difus : margin gingival, attached gingival, papilla interdental
Discrete : sperti tumor yang terisolasi brbntuk sesil/pedunkulated
6. Efek GE
Malnutrisi
Luksasi gigi
Mempengaruhi estetik
Mempengaruhi erupsi gigi permanen??LI
7. Mengapa pemakaian obat jangka panjang bs mengakibatkan GE dan
ap macam obatnya?
Karena ada faktor sistemik
Defenisi :
Suatu pelebaran atau peningkatan yang berlebihan gingiva akibat proliferasi sel yang
timbul akibat pengkonsumsian obat-obatan.
GEJALA-GEJALA:
PENYEBAB HYPERPLASIA :
Golongan Immunosuppressive:
Yaitu obat-obatan yang dapat diberikan pada saat orang selsesai operasi,
pencangkokan, atau adanya penolakan thd organ pasca operasi serta pengembalian
sistem imun seseorang terhadap operasi.
PENGOBATAN:
Bisa juga dicegah dengan menjaga kebersihan oral, serta penghentian konsumsi
obat-obat sejenis.