Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare pada Balita Usia 1-5 Tahun Di
Hari : Senin
Mengetahui
( ) ( )
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
tentang diare pada balita usia 1-5 tahun” dapat terselesaikan dengan baik.
Tentu dalam penyelesaian karya tulis ini terdapat dukungan khusus yang
hadir menyertai. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dalam
bentuk ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan karya tulis ini.
permohonan maaf bila masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan karya
tulis ini. Penulis menyambut baik segala upya untuk memperkuat penelitian ini
terima kasih.
Penyusun
2
ABSTRAK
Oleh : Mahdalena
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang
besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3 kali sehari) dan bentuk tinja
lebih cair dari biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan Ibu tentang diare pada balita usia 1-5 tahun di wilayah
ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas
yang mempunyai balita usia 1-5 tahun dengan jumlah 75 ibu. Sampling
kuesioner.
ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas
yang mempunyai balita usia 1-5 tahun dengan jumlah 75 ibu. Sampling
3
menggunakan consecutif sampling. Alat pengumpul data menggunakan
kuesioner.
memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang diare pada balita usia 1-5
dan perilaku ibu dalam menangani diare pada balita usia 1-5 tahun.
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................2
ABSTRAK..................................................................................................3
DAFTAR ISI...............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................6
A. LATAR BELAKANG....................................................................6
B. TUJUAN PENULISAN.................................................................9
UMUM................................................................................9
KHUSUS............................................................................9
C. RUMUSAN MASALAH...............................................................9
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................13
BAB V PENUTUP.....................................................................................15
A. KESIMPULAN....................................................................... ......15
B. SARAN..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................16
LAMPIRAN/DOKUMEN.........................................................................17
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga balita sangat rentan terhadap
yang dikeluarkan, akan tetapi hal itu sangat relatif terhadap kebiasaan yang
ada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari satu minggu. Apabila
diare berlangsung antara satu sampai dua minggu maka dikatakan diare yang
salmonella.
diare seperti: tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama
makanan masak pada suhu kamar, air minum tercemar dengan bakteri tinja,
tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau
6
UNICEF (badan perserikatan bangsa-bangsa untuk urusan anak)
memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia
banyak menderita diare yaitu sebanyak 91 balita. Oleh karena itu, faktor
pengetahuan penanganan diare oleh ibu yang memiliki balita sangat penting.
Dan dari hasil study pendahuluan yang dilakukan pada 6 ibu yang
Balita yang mengalami diare timbul gejala antara lain : BAB cair, berlendir
atau berdarah, kembung, panas, nyeri perut, dan muntah. Namun, Bila
Balita tampak lemas karena bolak balik buang air besar disertai nyeri perut
atau mulas, maka sebagai ibu harus waspada dan balita perlu mendapatkan
tentang tanda gejala diare yang terjadi pada balita perlu perhatian lebih
7
mampu memberikan respon atau perhatian yang positif terhadap gejala diare
yang terjadi pada balita dan mampu mengurangi keluhan diare pada balita.
dan mengolah makanan yang sehat dan bersih, tetapi sebagian ibu yang
Melihat dari fenomena diatas maka kita perlu memberikan pengetahuan pada
ibu yang mempunyai balita, tentang diare, tanda gejala diare, penyebab,
dampak dan anjuran pada ibu untuk mencegah dan menanggulangi diare
secara cepat dan tepat agar angka morbiditas dan mortalitas diare menurun.
tidak tepat maka akan berdampak pada munculnya komplikasi serius yaitu
perdarahan di dalam otak, kesadaran menurun dan balita dan bila balita tidak
segera ditolong maka akan berakibat fatal pada balita yaitu kematian (Erich,
2007). Berdasarkan uraian diatas tentang dampak dari kejadian diare serta
“Tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada balita usia 1-5 tahun”.
8
B. Tujuan Penelitian
a) Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada balita usia 1-5
tahun.
b) Tujuan Khusus
C. Rumusan Masalah
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diare
konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24
jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi
misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa
disebut daire. Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak
sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan diare. Pengertian Diare
Hidayat (2008) menyebutkan diare adalah buang air besar pada bayi
atau anak Iebih dan 3 kali sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dan satu
peningkatan volume cairan, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah.
konsistensi feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
10
diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali
atau lebih, atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24
frekuensi defekasi lebih dan 3 kali perhari pada bayi dan lebih dari 6 kali
perhari pada anak, yang disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi
encer.
11
BAB III
METODE PENULISAN
A. Proses
Pada penulisan Karya Tulis Ilmiah kali ini, penulis melakukan segala
B. Prosedur kerja
penelitian
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak Iebih dan 3 kali
sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah
yang berlangsung kurang dan satu minggu. Diare merupakan suatu keadaan
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang
terjadi berupa peningkatan volume cairan, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir
darah.
Pada penelitian kali ini, terdapat suatu masalah dimana pada kelurahan
Labakkang merupakan suatu daerah yang paling banyak terkena penyakit diare
pada anak. Terkhusus balita usia 1-5 tahun. Ini dikarenakan kurangnya
pemahaman ataupun pengetahuan ibu tentang diare. Dan banyak diantara ibu
balita yang menyepelehkan hal yang namanya penyakit diare. Padahal penyakit
diare ini sendiri terkhusus balita 1-5 tahun memiliki daya tahan tubuh yang masih
sangat lemah. Sehingga tidak sedikit balita ini mengalami kematian diakibatkan
mengalami dehidrasi.
Hal ini tak perlu dibiarkan terus menerus sehingga kita sebagai tenaga
kepada orangtua terkhusus ibu-ibu yang merawat bayi nya. Sehingga dengan
13
diare dapat menyebabkan semakin banyaknya anak-anak terkhusus balita umur
gedung serta bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektor di wilayah
puskesmas Labakkang.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
konsistensi feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau
lebih, atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
terjangkit penyakit diare terkhusus balita 1-5 tahun. Ini diakibatkan karena
masyarakat yang kurang mampu terutama dalam hal air bersih sehingga dapat
menjadi salah satu faktor penyebab terkenanya penyakit diare akibat lingkungan
yang kotor.
B. Saran
Saran dari penulis adalah agar para orangtua bisa lebih cekatan dalam
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17