Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rifky Umami Iskak

NIM: 20180610022
Kelas: D (Hukum Acara Perdata)

Jawaban:

1. HIR adalah singkatan dari Herzien Inlandsch Reglement yang sering diterjemahkan


menjadi Reglemen Indonesia Yang Diperbaharui, yaitu hukum acara dalam
persidangan perkara perdata maupun pidana yang berlaku di pulau Jawa dan Madura.
Reglemen ini berlaku di jaman Hindia Belanda, tercantum di Berita Negara
(staatblad) No. 16 tahun 1848. Sedangkan RBG singkatan dari Rechtreglement voor
de Buitengewesten yang sering diterjemahkan Reglemen Hukum Daerah Seberang (di
luar jawa Madura), yaitu hukum acara yang berlaku di persidangan perkara perdata
maupun pidana di pengadilan di luar Jawa dan Madura. Tercantum
dalam Staatblad 1927 No. 227.  BW merupakan suatu aturan hukum yang dibuat oleh
pemerintah Hindia Belanda yang ditujukan bagi kaum golongan warga negara bukan
asli yaitu dari Eropa, Tionghoa, dan timur asing. Namun, berdasarkan kepada pasal 2
aturan peralihan Undang-undang Dasar 1945, seluruh peraturan yang dibuat oleh
pemerintah Hindia Belanda berlaku bagi warga negara Indonesia (asas konkordasi).
Beberapa ketentuan yang terdapat di dalam BW pada saat ini telah diatur secara
terpisah atau tersendiri oleh berbagai peraturan perundang-undangan. Misalnya
berkaitan tentang tanah, hak tanggungan, dan fidusia.

Alasan mengapa BW menjadi sumber hukum formal karena Sumber hukum formal
merupakan tempat memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau
cara yang menyebabkan peraturan hukum formal itu berlaku. Volamar membagi
sumber hukum perdata menjadi empat mecam. Yaitu KUHperdata ,traktat,
yaurisprudensi, dan kebiasaan. Dari keempat sumber tersebut dibagi lagi menjadi dua
macam, yaitu sumber hukum perdata tertulis dan tidak tertulis. Yang di maksud
dengan sumber hukum perdata tertulis yaitu tempat ditemukannya kaidah-kaidah
hukum perdata yang berasal dari sumber tertulis. Umumnya kaidah hukum perdata
tertulis terdapat di dalam peraturan perundang-undanang, traktat, dan yurisprudensi.
Sumber hukum perdata tidak tertulis adalah tempat ditemukannya kaidah hukum
perdata yang berasal dari sumber tidak tertulis. Seperti terdapat dalam hukum
kebiasaan.
2. “Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berbuat adillah
karena ia lebih mendekati ketakwaan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Maa’idah: 8)
3. Badan Peradilan Umum (Peradilan Sipil) adalah lingkungan peradilan di
bawah Mahkamah Agung yang menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya. Peradilan umum meliputi:
 Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota, dengan daerah
hukum meliputi wilayah kabupaten/kota
 Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibu kota provinsi, dengan daerah hukum
meliputi wilayah provinsi

Badan Peradilan Agama merupakan salah satu lingkungan peradilan yang berada di
bawah Mahkamah Agung bersama badan peradilan lainnya.

 Pengadilan Tinggi Agama


 Pengadilan Agama

Badan Peradilan Militer adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung


yang melaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai kejahatan-kejahatan yang
berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh militer.

 Pengadilan Militer Utama


 Pengadilan Militer Tinggi
 Pengadilan Militer

Badan Pengadilan Tata Usaha Negara adalah lingkungan peradilan di bawah


Mahkamah Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.

 Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


 Pengadilan Tata Usaha Negara

Perbedaan Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung adalah Mahkamah


Konstitusi berwenang menguji Undang-Undang terhadap UUD 1945, sedangkan
Mahkamah Agung menguji peraturan di bawah Undang-Undang terhadap Undang-
Undang.

Anda mungkin juga menyukai