&
Budaya Organisasi
Kemajemukan Formalisasi
(Complexity) (Formalization)
Pemusatan
(Centralization)
3 Dimensi dari Organisasi:
-- -
-
_. ..,_
-- -
-
3 Dimensi dari Organisasi:
Organisasi dengan
Organisasi birokrasi
struktur sederhana
Organisasi dengan
struktur matriks
3 Rancangan (Design)
Organisasi:
Ditandai dengan :
Organisasi dengan • departemenalization yang sedikit,
struktur sederhana • span of control yang lebar,
• kewenangan di pegang terpusat
pada satu orang, dan
• formalisasi sedikit.
Organisasi Campuran
Dominasi Teknologi (OCDT)
Organisasi Campuran
Dominasi Pasar (OCDP)
4 Jenis Organisasi
Organisasi Mekanistik (OM)
Ciri –cirinya :
▪ Kerja yang berulang –ulang
▪ Pembagian kerja yang ketat
▪ Tingkat keterampilan rendah
▪ Pekerjaan terumuskan dengan jelas dan baik
▪ Saluran distribusi yang berpatok
▪ Sumber suplay yang jelas dan mantap.
▪ Sumber informasi yang lengkap dan baik
Organisasi Organik (OO)
Ciri – Cirinya:
• Kerja tidak rutin
• Batasan pekerjaan tidak ketat
• Bragam sistim untuk distribusi
• Memerlukan orang dengan keterampilan tinggi
• Keterampilan klinikal diperlukan untuk menilai
perubahan-perubahan
• Penggunaan minimal dari data sejarah
• Pengambilan keputusan decenralized
• Sruktur dan sistim kerja yang lentur
• Konflik antar profesional
Organisasi Campuran
Dominasi Teknologi (OCDT)
Ciri – cirinya:
• Teknologi yang intensif dan tepat guna
• Staf yang terampil
• Kendali dan fungsi teknikal disentralisasi
Organisasi Campuran
Dominasi Pasar (OCDP)
Ciri-cirinya:
• Teknologi dengan jaringan panjang
• Saluran Distribusi dipengaruhi oleh
perubahan
• Lebih menjadi promoters dari pada sales
• Kedali yang di desentalisasi dalam fungsi
pemasaran.
Pengembangan Organisasi
Suatu proses sadar dan terencana untuk mengembangkan
kemampuan suatu organisasi, sehingga mencapai dan
mempertahankan suatu tingkat optimum prestasi yang
diukur berdasarkan efisiensi, efektivitas dan kesehatan.
' · r '• •
-
Teknik Balikan Survei
(Survey Feedback)
Teknik-teknik
Intervensi dalam
Konsultasi Proses
Pengembangan
Organisasi
Pembentukan Tim
➢ Feedback survey pada umumnya
merupakan
upaya yang dilakukan bersama antara
organisasi dengan konsultan Perilaku Organisasi
(PO) dalam mengembangkan kuesioner,
menggunakan kuesioner tersebut untuk
mengumpulkan data tentang organisasi,
menganalisis data dan menginterpretasikan
Budaya Organisasi
Pengaruh umum dari
luar yang luas
Avoidant vs Achievement
Cultures
Bureaucratic vs Creative
Jenis Budaya
Cultures
Organisasi
Charismatic vs
Selfsufficient Cultures
Para bawahan yang tertarik bekerja pada organisasi macam ini memiliki kebutuhan
tinggi akan ketergantungan, ingin diarahkan dan mengabaikan kelemahan dari
pimpinan mereka. Para bawahan memiliki kepercayaan tinggi bahwa mereka yang
memimpin organisasi tidak dapat berbuat salah.
Bawahan tidak mudah berbagi informasi dengan yang lain karena takut nantinya akan
rugi sendiri. Anggota organisasi cenderung bertindak pasif berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan organisasi yang penting. Hasilnya akan terjadi kemandegan
organisasi.
Pada budaya trusting, ketakutan yang tidak realistik ini tidak ada. Ada rasa percaya, adil
dan keterbukaan terhadap orang lain. Para manajer percaya diri, dan percaya bahwa
orang lain dalam perusahaan memiliki kemampuan dan motivasi untuk berhasil.
Avoidant vs
Achievement Cultures
Ciri dari organisasi dengan budaya menghindari ialah bahwa koalisi dominan
berusaha untuk menghindari perubahan. Mereka pasif dan tidak bertujuan.
Perubahan ditentang, karena dapat mengancam nilai-nilai organisasi dan struktur
kekuasaan sekarang.
Dalam budaya organisasi yang dipolitikkan tidak ada arah yang jelas. Pimpinan puncak
tidak tegas. Tidak adanya kepemimpinan yang tegas membuat para manajer pada
tingkatan yang lebih rendah berusaha untuk mempengaruhi arah dari perusahaan.
Sering terdapat individu-individu atau koalisi-koalisi yang bersaing untuk
mendapatkan kekuasaan karena tidak adanya kepemimpinan.
Dalam budaya yang difokuskan para anggota memiliki perspektif yang sama tentang
arah dari organisasi Ini mengalir dari arah yang jelas yang ditetapkan oleh para
eksekutif puncak dan ada keikatan anggota dan antusiasme terhadap objektif
tersebut.
Bureaucratic vs Creative
Cultures
Pada budaya kreatif para anggotanya lebih berdisiplin diri mereka dapat bekerja sama
dalam satu tim tanpa mengandalkan banyak pada aturan-aturan dan prosedur mereka
mengetahui tentang pekerjaan anggota lain dan tentang tugas-tugas yang saling
tergantung. Koordinasi antaranggota merupakan proses yang agak intuitif yang
berkembang dari pengalaman bekerja sama dan dari keberhasilan. Para anggota sadar
bahwa kooperasi adalah dasar dari keberhasilan.
Terima kasih
' · r '• •