0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mengatur pembagian tugas, hubungan antar bagian, dan aliran informasi di dalam suatu organisasi. Ada beberapa jenis struktur organisasi seperti struktur fungsional, divisional, dan matrix. Desain struktur yang tepat dipengaruhi oleh faktor seperti strategi organisasi, ukuran organis
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Struktur Dan Budaya Organisasi_IAL Dewi & Noldy Mumu
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mengatur pembagian tugas, hubungan antar bagian, dan aliran informasi di dalam suatu organisasi. Ada beberapa jenis struktur organisasi seperti struktur fungsional, divisional, dan matrix. Desain struktur yang tepat dipengaruhi oleh faktor seperti strategi organisasi, ukuran organis
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mengatur pembagian tugas, hubungan antar bagian, dan aliran informasi di dalam suatu organisasi. Ada beberapa jenis struktur organisasi seperti struktur fungsional, divisional, dan matrix. Desain struktur yang tepat dipengaruhi oleh faktor seperti strategi organisasi, ukuran organis
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Administrasi, Undana
Undana Semakin Berdampak Bagi Masyarakat
PROSES ORGANISASI-Struktur Organisasi • Organisasi berkesesuaian dengan aktivitas dan manajemen organisasi (sederhana---kompleks), • Penataan dilakukan untuk mengendalikan prilaku manusia/individu, dan pengendalian aktivitas yang dijalankan oleh individu atau kelompok memiliki pola tertentu, sedemikian sehingga mudah diprediksi dan dipantau, yang bermuara untuk pencapaian tujuan organisasi, • Penataan organisasi untuk menciptakan pola hubungan kerja yang relatif tetap disebut dengan struktur organisasi, • Proses menciptakan struktur degan memilih berbagai pola hubungan yang tepat disebut desain organisasi. Sobirin, 2018. Prilaku Organisasi, Robbins, 1994. Organization Theory: Structure, Design and Aplication Definisi Struktur Organisasi • Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme kordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti (Robbins, 1994), • Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dalam tanggungjawab (Reksohadiprojo dan Handoko, 1992), • Struktur organisasi adalah untuk menunjukkan bagaimana tugas pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal (Robbins dan Judge, 2014), • Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu, atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Landasan Filosofi Struktur Organisasi • Stuktur organisasi formal menjadi keharusan karena dinamika dan kompleksitas persoalan yang ada dalam organisasi, yang hanya dapat dikendalikan jika dilakukan pembagian kerja (division of work), • Ketika division of work tidak bekerja, maka kordinasi kerja menjadi satu keharusan—mandatory kepada seseorang untuk mengatur dan mengkordinasikan pekerjaan, • Ketika secara mandatori ada yang menerima kekuasaan pengaturan, maka ada orang yang lebih berkuasa dan bertanggungjawab dibandingkan yang lain (division of authority).
Devision of work Division of autthority
Landasan Filosofi Struktur Organisasi Pembagian • “cetak biru” atau Kekuasaan rangka bangun formal tentang division of work dan H division of authority, Kordinasi kerja • Ditandai dengan I adanya kordinasi R kerja yang terbentuk A melalui informasi R Pembagian dan komunikasi yang efisien dan K kerja proses pengambilan I keputusan yang cepat dan tepat, • Gambaran hubungan internal, Pekerjaan/ internal dan Pekerja eksternal TAKSONOMI STRUKTUR ORGANISASI 1. Struktur organisasi direfleksikan dalam peta/diagram organisasi (organization chart), yang secara visual digambarkan kotak dan garis, 2. Diagram struktur organisasi merupakan representasi kasat mata yang menggambarkan semua kegiatan organisasi dan proses aktivitas yang terjadi di dalam sebuah organisasi (Richard Draft, 1992), 3. Struktur organisasi terbagi atas tiga komponen sebagai berikut: a) Bentuk hubungan pelaporan secara formal (termasuk jumlah tingkatan hirarki dan rentang kendali oleh manajer dan supervisor), b) Mengelompokkan individu-individu dalam kelompok/ departemen, dan mengelompokkan departemen dalam organisasi keseluruhan, c) Termasuk di dalammnya adalah desain sistem untuk memastikan terciptanya komunikasi yang efektif, kordinatif dan interaktif lintas departemen Tipikal Peta Organisasi • Kordinasi dimungkinkan dengan adanya kotak di atas kotak-kotak lainnya, dan ditandai dengan garis vertikal, • Kotak yang ada di atas kotak lainnya adalah kordinator, dan memiliki kekuasaan berjenjang, • Kekuasaan tertinggi berada pada kotak paling atas dari peta struktur organisasi, • Kotak dan garis selain berfungsi sebagai rentang kendali, juga menandakan adanya aliran informasi sebagai sumber pengambilan keputusan, dan rantai komando (chain of command) TAKSONOMI ORGANISASI Spesialisasi/ Horizontal • Banyak pekerjaan kompleksitas defferentiation • Kebutuhan profesi dan spesialisasi pekerjaan, organisasi • Training dan pendidikan (spesialisasi- • Departementalisasi banyak & Vertical • Jumlah lever organisasi terpisah, differentiation • Rentang kendali generik-sedikit Spatial • Banyak lokasi kegiata terpisah aktivitas differentiation Formalisasi Standarisasi • Banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan pekerjaan berdasarkan regulasi, aturan dan prosedur kerja, • Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan secara rutin Sentralisasi/ Level • Siapa yang berhak mengambil keputusan, desentralisasi pengambilan • Pada level mana keputusan dibuat keputusan • Desentralisasi, karyawan diberikan kesempatan mengambil ikut keputusan BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi fungsional: 1. Aktivitas di setiap level dikelompokkan menurut fungsi yang sama, pada satu departemen, 2. Masing-masing kepala departemen bertanggungjawab terhadap semua aktivitas yang ada di bawahnya Struktur organisasi divisional: Pengelompokan aktivitas dan orang berdasarkan kesamaan output, dan bukan atas kesamaan fungsi, Struktur organisasi Hybrid: 1. Struktur organisasi yang merupakan kombinasi dari struktur fungsional dan divisional, hal ini karena pada hakekatnya tidak ada organisasi yang benar-benar menerapkan fungsional atau divisional, 2. Bagian dari struktur organisasi multifokus Struktur Organisasi Matrix
• Kondisi 1: adanya tekanan sangat kuat untuk berbagai sumberfaya
langka agar dapat dimanfaatkan pada lintas produk (organisasi kecil dan menghasilkan berbagai macam produk), • Kondisi 2: adanya tekanan kuat dari lingkungan yang menuntut diperhatiakannya dua atau lebih output yang dihasilkan (menghasilkan produk, dan adanya tuntutan meningkatkan kualitas), • Kondisi 3: adanya postulat bahwa lingkungan organisasi kompleks, dan juga penuh ketidakpastian Desain Struktur Organisasi Karena struktur organisasi merupakan suatu keharusan, yang perlu menjadi pertanyaan adalah bagaimana struktur organisasi itu harus didesain 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi desain struktur, 2) Pandangan klasik dan neoklasik, 3) Pendekatan kontingensi, 4) Desain struktur menurut Mintzberg, 5) Konfigurasi organisasi, 6) Struktur organisasi jejaring, Desain organisasi adalah proses mengkordinasi elemen-elemen struktur dalam rangka mendapatkan struktur organisasi yang peling tepat. Faktor yang mempengaruhi desain • Organisasi dibentuk untuk mencapai tujuannya, yang dimulai dari penetapan strategi yang tepat, termasuk struktur organisasi menyesuaikan dengan strategi dan tujuan organisasi, • Empat faktor penting dalam memilih desain organisasi (Richard Daft, 1992): 1. Human processes (tata nilai, budaya organsiasi, dan gaya kepemimpinan para top manajer—human proces), 2. Lingkungan organisasi (lingkungan eksternal yang sulit dikendalikan), 3. Teknologi yang digunakan (semakin canggih teknologi semakin banyak pekerjaan manual yang dikurangi— penggunaan teknologi menjadikan organisasi birokratis dan mekanis???), 4. Ukuran/besaran organisasi (berkorelasi dengan kompleksitas) Pendekatan Klasik dan Neoklasik • Organisasi yang efektif adalah organisasi yang memiliki hierarki formal, aturan jelas, karyawan profesional, lingkungan organisasi impersonal (Max Weber, Fredrick Taylor, dan Heri Fayol—abad ke-20), • Weber menyebut bahwa organisasi ini sebagai birokrasi, • Desain organisasi paling ideal (meski belum tentu realistis), dapat mencapai tujuan hanya dengan cara prilaku manusia dalam organisasi dapat dikendalikan, dan diarahkan sesuai kehendak organisasi, • Desain organisasi awalnya dikatakan hanya ada satu cara terbaik-one best way dalam mendesain organisasi—yakni desain yang bersifat universal (pandangan klasik), • Elton Mayo mulai mendesain organisasi berorientasi manusia, • Pengembangan dari klasik yang disebut neoklasik (McGregor, Argyris, Likert)—hierarki pendek--efisiensi Pendekatan Kontingensi • Pendekatan klasik dan neoklasik (desain organisasi harus ideal, universal, the one best approach), • Pendekatan kontingensi lebih realistis karena mempertimbangkan faktor internal dan eksternal organisasi, • Dengan demikian, tidak ada satu desain yang cocok untuk semua situasi (kompleksitas pekerjaan, ketersediaan karyawan terlatih, dan tekanan lingkungan eksternl), • Faktor eksternal sebagai penentu desain organisasi dengan pendekatan kontingensi, • Lingkungan eksternal (stabil, berubah, dan bergejolak), • Tantangan ketika perubahan dan gejolak yang menghasilkan bias dalam mendefinisikan pekerjaan yang selalu berubah, dan struktur yang baku akan mengalami kendala dalam penerapannya, • Stabilitas lingkungan (desain mekanik—lingkungan stabil dan organisasi organik—lingkungan bergejolak) Desain Struktur Menurut Mintzberg Operating core: • Kumpulan karyawan yang mengerjakan pekerjaan inti (penghasil produk dan jasa), • Fungsi kegiatan: mendapatkan input, mentransformasi input menjadi output, mendistribusikan output, membantu kelancaran proses input Strategic core: • Kumpulan orang yang bertanggungjawab (manajer, presdir, CEO) terhadap keseluruhan jalannya organisasi, • Memastikan organisasi berjalan sesuai dengan visi misi untuk mencapai tujuan, serta tugas pengembangan organisasi melalui perencanaan strategis, Middle core: • Bagian yang ditempati orang-orang yang berfungsi sebagai intermediary antara strategic apex dan operating core, Desain Struktur Menurut Mintzberg Middle core: • Bagian yang ditempati orang-orang yang berfungsi sebagai intermediary antara strategic apex dan operating core, • Middle line manager biasanya sangat diperlukan karena tindakan pengawasan biasanya memerlukan kontak person, • Secara umum Middle core menjalankan pekerjaan pimpinan puncak pada masing-masing unit, Technostructure: • Bagian yang ditempati oleh analis untuk kepentingan unitnya, dan unit lainnya Support staff: • Bagian yang ditempati para pekerja yang tugas pokoknya adalah mendukung kelancaran unit dalam organisasi, • Sivitas akademika sebagai contoh supporting staff Struktur Organisasi Jejaring • Sekelompok organisasi berbeda yang tindakan- tindakannya dikordinasi melalui mekanisme kontrak, • Salah satu kelompok yang menjadi inisiator untuk terbentuknya jejaring, guna meningkatkan efektivitas • Partner yang memiliki keterandalan tinggi organisasinya, menentukan keberhasilan perusahaan • Kerjasama dengan inisiator, perusahaan lain-- • Pelimpahan pekerjaan untuk mengurangi outsourcing biaya dan birokrasi Budaya Organisasi (Organizational Culture) Noldy D.P Mumu 2212020010 Definisi Budaya organisasi adalah apa yang para karyawan rasakan dan bagaimana persepsi ini menciptakan suatu pola keyakinan, nilai dan ekspektasi. (Gibson et al., 2012: 31).
Budaya organisasi menunjukkan suatu sistem
makna bersama yang dimiliki oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain. (Robbins & Judge, 2013: 512). Budaya organisasi berkaitan dengan nilai dan keyakinan yang ditumbuh-kembangkan dalam organisasi untuk menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi tersebut (Tewal, 2017: 19). Tiga Tingkatan
Menurut Schein (1991:14), Budaya organisasi ini
didasarkan pada suatu konsep bangunan tiga tingkatan yaitu: 1. Tingkatan asumsi dasar (basic assumption),
2. Tingkatan nilai (value) dan
3. Tingkatan artifact yaitu sesuatu yang
ditinggalkan. Fungsi Budaya Organisasi
Budaya menjalankan sejumlah fungsi dalam
organisasi. Robbins dan Judge (2013:516) mengemukakan 5 (lima) fungsi budaya dalam organisasi, yaitu:
1) Mempunyai peran menetapkan tapal batas, budaya
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan lain; 2) Memberikan rasa identitas ke anggotaanggota organisasi Fungsi Budaya Organisasi
3. Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan diri pribadi seseorang.
4. Meningkatkan kemantapan sistem sosial. Budaya merupakan perekat
sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan dan
5. Sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Karakteristik Budaya Organisasi
Menurut Robbins & Judge (2013: 512-513), Budaya organisasi
sebagai sistem nilai yang dianut dan dimiliki secara bersama anggotanya memiliki 7 (tujuh) karakteristik yaitu: 1) Inovasi dan pengambilan resiko, sejauh mana para karyawan didorong agar inovatif dan mengambil resiko, 2) Perhatian terhadap detail, sejauh mana para karyawan diharapkan mrmperlihatkan presisi (kecermatan), analisis dan perhatian terhadap detail, Karakteristik Budaya Organisasi
3) Orientasi hasil, sejauh mana manajemen memusatkan
perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu, 4) Orientasi orang, sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orangorang di dalam organisasi itu, 5) Orientasi tim, sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan berdasar tim, bukannya berdasar individu, Karakteristik Budaya Organisasi
6) Keagresifan, sejauh mana orang-orang itu agresif
dan kompetitif dan bukannya santai-santai, dan
7) Kemantapan, sejauh mana kegiatan organisasi
menekankan dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional