Anda di halaman 1dari 3

ASKEP

KEPERAWATAN ANAK

Oleh:

FITRAH GIVARI

NIM : 01.2016.005

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KURNIA JAYA PERSADA

PALOPO

2020
KASUS

An S usia usia 10 tahun, jenis kelamin perempuan masuk RS dengan diagnosa Dengue
Haemorraghic fever. Pasien mengatakan nyeri pada daerah gastrium, ibu pasien mengatakan
pasien mengalami penurunan nafsu makan (makan 3-4 sendok), pasien mengeluh mual dan
muntah 2 kali, susah minum (± 200 cc). Hasil pengkajian : Pasien terlihat lemah, muka pasien
terlihat tegang dan meringis saat perut ditekan, ada nyeri tekan di abdomen, dengan pengkajian
nyeri, P: pada saat istirahatpun terasa nyeri dan nyeri bertambah apabila ditekan, Q: adanya
tekanan benda tumpul, R: di daerah gastrium, S: skala 6, T: sering, ± 5 menit sekali. TTV: TD=
90/60 mmHg, N= 95x/menit, RR= 20x/menit, S= 36,2oC, BB di rumah sakit sebelumnya 30 kg,
BB saat pengkajian 29 kg, IMT 16,64, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering dan pucat,
turgor kulit kembali < 2 detik, CRT kembali < 3 detik, trombosit 77 103/mm3, hematokrit 50 %.

A. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

B. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
Intervensi :
a. Tentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas, dan berat nyeri sebelum memberikan
pengobatan
b. Kaji adanya alergi obat
c. Anjurkan pasien melaporkan adanya efek samping, perubahan rasa nyeri, rasa
kesemutan di ekstremitas, dan bantuan saat mulai ambulasi
d. Tentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup: pola tidur, nafsu
makan, aktifitas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
e. Kaji pengalaman individu terhadap nyeri,  keluarga dengan nyeri kronis

2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakmampuan mencerna makanan
Intervensi :
a.  Kaji adanya alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
c.   Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
d.  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
e. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan caairan aktif


Intervensi :
a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik), jika diperlukan
c. Monitor masu kan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
d. Kolaborasikan pemberian cairan IV
e. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

Anda mungkin juga menyukai