Anda di halaman 1dari 9

FIYYA UMNIYYATI

MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA DI SD - MODUL 8

pada tanggal Oktober 17, 2013

MODUL 8

MATERI DAN SIFATNYA

A. SIFAT TERMINAL ZAT

Sifat-sifat terminal zat, berupa:

1) TEMPERATUR

Temperatur suatu zat adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari gerak translasi acak partikel-partikel
penyusunannya. Alat untuk mengukur suhu / temperatur disebut termometer.

Untuk mengukur temperatur benda seara kuantitatif diperlukan skala numerik. Skala yang umum
digunakan adalah skala Celcius/Centigrade, Fahrenheit, Kelvin/Absolut.

Skala temperatur ditetapkan dengan memberikan nilai sembarang pada dua temperatur yang dapat
dihasilkan kembali dengan mudah.

Skala Celcius dan Fahrenheit yang dipilih adalah titik beku air dan titik didih air pada tekanan 1 atmosfer.

Termometer dikalibrasi dengan menempatkannya di dalam dua kondisi, yaitu air yang membeku dan air
yang mendidih dalam tekanan 1 atmosfer, kemudian memberi tanda pada posisi air raksa dalam tabung
kaca.

Pada skala Celcius , titik beku air mulai dari 00 C sampai dengan titik didihnya 1000 C.
Pada skala Fahrenheit, titik beku air mulai dari 320 F sampai dengan titik didihnya 2120F

Sedangkan pada Kelvin, titik beku air dimulai dari 2730K sampai dengan titik didihnya 3730K.

Perbandingan tiap interval skala ditulis dengan C : F = 100 : (212 – 32) 5 : 9.

Konversi antara dua skala tersebu dituliskan sebagai berikut:

T(0C) = [T(0F) – 32]

T(0F) = T(0C)+32

dan

T(K) = T(0c) + 273

1) HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum Termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan panas dan kerja pada
proses termodinamika.

Hukum-hukumnya antara lain:

Hukum awal:

- energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk kebentuk
yang lain.

Hukum awal adalah prinsip kekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi.

1) PEMUAIAN ZAT

Zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.


Jika panjang batang logam mula-mula adalah L0, perubahan panjang L = ∝L0∆T

L – L0 = ∝L0∆T

atau

L = L0 (1 + ∝∆T)

dengan keterangan:

∝ = konstanta perbandingan (koefisien muai panjang/0C-1)

L0 = panjang mula-mula

L = panjang setelah dipanaskan

Perubahan volume ∆V dalam zat padat, cair, dan gas karena perubahan temperatur , berbanding lurus
dengan perubahan temperatur ∆T dan volume mula-mula V0 , Sehingga

∆V = βV0∆T

β = koefisien muai volume

A. PANAS

Panas adalah energi internal yang sedang dalam perpindahan dari suatu benda ke benda lain karena
perbedaan temperatur antara dua benda itu.

1) Panas dan Energi Internal

Panas mengalir secara spontan dari benda dengan temperatur tinggi ke benda temperatur rendah.
Aliran gerak bahan fluida disebut dengan caloric.
Secara kuantitatif, 1 Kal = 4,186 J atau

4,186 Joule = 1 Kalori

4,186103 J = 1 Kkal

Jumlah total energi panas dari semua molekul dalam suatu benda disebut energi termal atau energi
internal.

Panas dapat dinyatakan dengan:

U = N (Zmv-2)

atau

U = 3/2 NkT

atau

U = 3/2 nRT (gas ideal monotomik)

Ket:

n = jumlah mol gas

U = energi internal

1) Panas dan Jenis Kalorimeter

Eksperimen yang dilakukan sejak abad ke-18 menunjukan bahwa jumlah panas Q yang diperlukan untuk
mengubah temperatur suatu zat sebanding dengan massa zat dan perubahan ∆T. Hal ini dinyatakan
dalam persamaan:

Q = mc∆T

Ket:

c = karakteristik besaran zat / panas jenis (J/Kg 0C)

m = massa zat (Kg)

∆T = perubahan temperatur (J)

Panas jenis suatu zat adalah jumlah panas yang harus ditambahkan pada (atau dihilangkan dari) satu
satuan massa zat itu untuk mengubar temperaturnya 10.
Hukum kekekalan energi yaitu,

panas yang dilepaskan = panas yang diterima

Dalam hal ini terjadi pertukaran energi. Pengukuran panas ini disebut kalorimetri.

mscs (Ts – T) =maca (T - Ta) + mkck (T – Tk)

Ket:

ms, ma, mk = massa jenis (Kg)

cs, ca, ck = panas jenis (J/Kg0C)

Ts, Ta, Tk = Temperatur mula-mula (0C)

T = Temperatur akhir (0C)

2) Perubahan wujud zat

Panas yang diperlukan oleh satu satuan massa suatu zat untuk mengubah fasenya disebut fase laten.

Q = mL

Ket:

Q = panas yang diperlukan / dilepaskan (Kkal atau Joule)

m = massa (Kg)

L = panas laten (Kkal/Kg atau J/Kg)

Perubahan fase zat juga dipengaruhi oleh tekanan.

3) Perpindahan Panas

Panas dapat dipindahkan dari suatu tempat (atau benda) ke tempat (atau benda) lain melalui tiga cara,
yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

1. Konduksi adalah perpindahan panas/kalor yang tidak diikuti partikel-partikrl mediumnya.

Laju aliran panas secara konduksi melalui suatu lempeng bahan tergantung pada empat besaran berikut:

a. perbedaan temperatur (∆T)


b. ketebalan lempeng (d)

c. luas penampang batang (A)

d. konduktivitas termal bahan (k)

Jumlah energi panas (Q) yang melewati lempeng bahan dalam periode waktu, ditentukan oleh:

Q/t= kA∆T

Dengan ∆T =T1 – T2

2. Konveksi adalah perpindahan kalor yang diikuti perpindahan partikel-partikel zatnya.

Laju Q/t dimana benda memindahkan fluida ke sekitarnya kira-kira sebanding dengan luas A benda
bersentuhan dengan fluida dan perbedaan temperaturnya ∆T antara keduanya.

Q/t = hA∆T

Ket: h = koefisien konveksi.

3. Radiasi adalah perpindahan kalor secara langsung tanpa mediumnya / zat perantara.

Laju energi Q/t (dalam W) yang dipancarkan oleh sebuah benda dengan luas permukaan A dan
temperatur absolut (T) ditentukan hukum Stefan Boltzmann sebagai berikut:

Q/t = eσAT4

R =Daya = eσAT4

Ket:

σ = 5,67 x 10-8 W/m2 K4

e = emisivitas

A = luas permukaan
T = temperatur absolut

Laju netto aliran energi radian ditentujan oleh

Q/t= eσA (T14-T24)

atau laju energi per satuan luas (laju radiasi R)

R = eσ (T14-T24)

1) Penerapan Konsep Perpindahan Panas

Dalam perpindahan panas terdapat contoh seperti:

a) termos, digunakan untuk menyimpan air panas. Kehilangan panasnya dilalui dengan konduksi,
konveksi dan radiasi harus dikurangi seminimum mungkin

b) efek rumah kaca.

Rumah kaca digunakan untuk membantu tanaman tertentu agar mudah tumbuh lebih baik dengan
memberikan temperatur udara yang lebih hangat.

c) temograf adalah piranti yang mengukur jumlah radiasi inframerah yang dipancarkan oleh setiap
bagian kecil kulit manusia.

Presentase perbedaan radiasi dapat dinyatakan dengan:

R2-R1 = T24-T14

(308 K)4 – (307 kK4)

R1 T14

(307 k4)
format powerpoint dapat dilihat disini

ARSIPKU S1 PGSD TUGAS KULIAH

Komentar

Postingan Populer

MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN - LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH DASAR

LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR A. Prinsip-prinsip Bimbingan di Sekolah Dasar
Menurut Agus Taufiq (2007) Bimbingan adalah upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan
biasanya mengandung nilai yang bersifat menuntun ke arah yang baik. Menurut Shertzer dan Stone
(1966) bimbingan adalah memandu, mengarahkan, mengatur atau mengemudi ( to direct, pilot, manage
or steer). Menurut Gibston dan Mitchell (1981) menyatakan bahwa: “ conseling has been identified as
the heart of the guidance program ”, maksudnya adalah konseling telah dikenal sebagai jantungnya
program bimbingan. Berikut dikemukakan definisi bimbingan yang dikemukakan oleh beberapa ahli: 1.
Mortensen dan Schmuller (1984) mengartikan bimbingan sebagai bahan integral dari program
pendidikan yang diupayakan oleh staf yang kompeten , bertujuan memberikan bantuan kepada individu
untuk dapat mengembangkan kesanggupan dan kemampuannya secara penuh di dalam tatanan
kehidupan masyarakat yang demokra

TUGAS 1 ASAS-ASAS MANAJEMEN

TUGAS 1 1. Fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan


pengawasan, di mana keempat hal ini membentuk proses manajemen. Proses manajemen ini
merupakan suatu alat, di mana seorang manajer melakukan manajemen. Coba Anda jelaskan secara
singkat proses manajemen yang dilakukan seorang manajer ! 2. Dari penjelasan Anda pada poin no. 1,
tentu dapat dilihat tanda atau ciri yang membedakan antara seorang manajer dan seorang non manajer.
Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan tanda seorang manajer dan non manajer ! 3.
Apakah manajemen dapat memberikan suatu keberhasilan kepada kegiatan manusia? Berikan alasannya
(ya/tidak) ! Jawaban : 1. Proses manajemen yang dilakukan seorang manajer Melalui usaha manajer
lewat kerjasama dengan orang lain untuk mencapai sasaran (objective) tertentu menggunakan sumber-
sumber yang tersedia sebaik mungkin, sehingga manajer senantiasa terlibat dengan pembuatan
keputusan (decision ma

Gambar

MATA KULIAH KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA-MODUL 1,2, DAN 3


RINGKASAN MODUL 1 HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA MODUL 2 KETERAMPILAN MENYIMAK DAN
MODUL 3 KETERAMPILAN BERBICARA MATA KULIAH KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD
(PDGK4101) DISUSUN OLEH FIYYA UMNIYYATI (NIM: 82459****) PROGRAM STRATA 1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-UT
PURWOKERTO TAHUN REGISTRASI 2013.2 MODUL 1 HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA 1. Pengertian
dan Manfaat Keterampilan Berbahasa Komunikasi adalah proses interaksi dalam kehidupan masyarakat
berupa kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan. Dalam mengirimkan pesan, si pengirim melakukan
proses encoding dan mengirimkan pesan kepada si penerima. Sebaliknya si penerima melakukan
proses decoding. Sehingga pesan yang tersampaikan dapat diterima dengan utuh. Proses Encoding :
Pesan → encoding → Lambang (bunyi/tulisan) Proses Decoding :

Diberdayakan oleh Blogger

Anda mungkin juga menyukai