Anda di halaman 1dari 3

1.

Tugas Tutorial Ke-1


Judul Tugas Tutorial Tugas 1
Deskripsi Tugas 1 diberikan pada sesi ke 3, setelah teman-teman memahami
materi inisiasi modul 1 sampai ke 4, diharapkan teman-teman
semuanya dapat mengerjakan tugas dengan baik dan mengupload
tugas sebelum batas waktunya.

No Tugas Tutorial
1 Utang pajak pada umumnya
berakhirnya karena dibayar
atau dilunasi. Coba anda
jelsakan 6 kemungkinan yang
membuat berakhirnya utang
pajak!
2 Jelaskan apa yang dimaksud
dengan Nullum delictum
noella poena sine praevia
lege poenali,  Lex superior
derogate legi inferiori,
dan Lex specialis derogate
legi generali!
3 Dalam dasar pemungutan
pajak kita kenal istilah
system self assessment. Coba
anda jelaskan apa yang
dimaksud dengan Self
assessment?

 
Nama : Amzah Tuti Kamelia
NIM : 042451146

Jawaban
1. 1. Pelunasan/ pembayaran
Umumnya utang pajak berakhir dengan pembayaran ke kas negara atau tempat lain yang
ditunjuk negara, yaitu oleh Mentri Keuangan , seperti bank pemerintah, kantor pos dan
giro. Pembayaran dilakukan dalam bentuk tunai.
2. Kompensasi (pengimbangan)
Dapat dilakukan atas pembayaran atau pengalihan pajak dalam hukum pajak,
kompensansi dapat dilakukan jika Wajib pajak untuik jenis satu jenis pajak mempunyai
kelebihan pembayaran pajak, sedangkan untuk jenis lain terdapat kekurangan
pembayaran pajak. Kompensasi adalah pemindahan kelebihan pajak suatu jenis pajak
dengan menutup kekurangan utang pajak yang lain.
3. Penghapusan utang
penghapusan kewajiban pajak karena Wajib Pajak mengalami kebangkrutan sehingga
mengalami kesulitan keuangan. Untuk menentukan seseorang Wajib pajak
pailitpenyelidikan yang seksama oleh fiskus dengan tujuan nantinya tindakan fiskus dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Daluwarsa atau lewat waktu
Utang pajak akanberakhir jika telah melewati kadaluwarsa. Kadaluwarsa suatu utang
pajak disebabkan sudah lamanya penerbitan SKP yang dikeluarkan oleh Negara,
sedangkan lama waktu dari SKP tersebut ditentukan oleh UU No.28 Th.2007 Pasal 13
dan 22 yang menyebutkan bahwa kadaluwarsa penetapan dan penagihan lampau waktu
setelah 5 Tahun yang berarti apabila setelah lewat dari batas waktu tersebut maka utang
pajak menjadi daluwarsa. Dalam pasal 22 disebutkan : Hak untuk melakukan penagihan
pajak, termasuk bunga, denda,kenaikan dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah
melampaui waktu 5 tahun terhitung sejak penerbitan surat tagihan pajak, surat ketetapan
pajak kurang bayar, serta surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan dan surat
pembetulan, surat keputusan keberatan, putusan banding,serta putusan peninjauan
kembali.
5. Pembebasan
Merupakan pengakhiran utang pajak yang dilakukan oleh fiskus tanpa persetujuan pihak
wajib pajak. Hal ini dilakukan jika ada permohonan atau keadaan ekonomiwajib pajak
yang mengalami kemunduran keuangan atau wajib pajak tidak mempunyai harta lagi
berdasarkan surat keterangan dari pemerintah daerah setempat.
6. Penundaan penagihan
Penagihan pajak terutang dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu. Jika wajib pajak
ternyata mempu kembali untuk melunasi, atau dengan diberikan izin untuk menyicil.
2. a). Nullum Delictum Noella Poena Sine Praevia Lege Poenali
Artinya tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan peraturan pidana
dalam perundang-undangan yang telah ada sebelum peraturan dilakukan. Dengan
demikian, pada asasnya undang-undang hanya mengikat peristiwa yang kemudian
terjadi setalh undang-undang itu diundangkan dan tidak berlaku surut. Asas ini tidak
berlaku bila didalam undang-undang dinyatakan lain. Seperti contoh dalam pasal 1
ayat 2 KUHP berbunyi : jika sesudah perbuatan dilakukan ada perubahan dalam
perundang-undangan dipakai peraturan yang paling ringan bagi tedakwa.
b). Lex Superior Derogate Legi Inferiori
Telah dibahas diatasm bahwa peraturan dibuat berjenjang, adanya hirarki. Apabila
terjadinya konflik anatara peraturan yang lebih tinggi dengan yang lebih rendah dalam
peraturan materi yang sama, maka asas ini menetralisir yaitu pengatur yang lebih
tinggi mengenyampingkan peraturan yang dibawahnya.
c). Lex Specialis Derogate Legi generali
Kemungkinan terjadinya perbedaan atau konflik antara peraturan yang sifatnya umum
dengan yang sifatnya khusus, sedang keduanya mengatur materi yang sama, maka
kalau terjadi demikian peraturan yang khusus harus didahulukan. Contohnya dalam
undang-undang ketentuan umum perpajakan diatur mengenai hukuman pidana, berarti
pengaturan tersebut mengenyampingkan pengaturan dalam undang-undang hukum
pidana.

3. Self Assessment berarti wajib pajak yang menurut undang-undang pajak mempunyai
kewajiban pajak,wajib menyekesaikan kewajiban pajak yang terutang kepada negara. Hal ini
mempunyai maksud dan pengertian bahwa dengan Self Assessment tidak berarti hanya
menghitung, membayar dan melaporkan kewajiban pajak sendiri, melainkan mulai dari
memperoleh sarana untuk menyelesaikan utang pajak,yaitu harus mendapatkan NPWP. Agar
dapat melakukan pembayaran dan melaporkan pajak, menyesuaikan kewajiban pajak, bukan
sukarela membayar pajak. Membayar sesuai keinginan wajib pajak berapa yang mau
dibayarnya. Sebagian atau sangat mungkin sebagian besar membayar pajak berdasarkan
kemauannya, dengan menghitung berapa pajak yang mau dibayar, tapi bukan yang seharusnya
dibayar. Harus disadari Self Assessment bukan berarti voluntary dalam membayar pajak.

Sumber : BMP EKS14202/Modul 1 Hal 1.41 E. Berakhirnya Utang pajak

BMP EKS14202/Modul 2 Hal 2.20 C. Asas dan Prinsip yang berlaku Umum –Prof.Dr.Sudikno

BMP EKS14202/Modul 3 Hal 3.10 Jawaban Latihan mengenai Self Assessment

Anda mungkin juga menyukai