Persamaan dan
Pertidaksamaan Nilai
Mutlak
Disusun Oleh
Ro’if Mamluk’atul
Untuk
SMA/SMK
Kelas X
Pendidikan Matematika
STKIP PGRI NGANJUK
Tahun 2020
Modul Matematika SMA
KAPITA SELEKTA
KELAS X SMA
PENULIS
NIM : 201810301009
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
bahan ajar ini yang berjudul “Modul Matematika SMA” telah selesai dengan baik.
Bahan ajar ini dibuat untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Telaah
Kurikulum Matematika.
Semoga atas bantuan akan mendapatkan limpahan berkah dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa segala sesuatu yang telah penulis lakukan dalam
pembuatan modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat berguna bagi penyempurnaan
modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca atau pihak
lain yang bersangkutan.
Hormat Kami
Penulis
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan penulisan...........................................................................................1
C. Ruang Lingkup penulisan.............................................................................2
D. Petunjuk Penggunaan Modul........................................................................2
BAB II PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK LINEAR
SATU VARIABEL..................................................................................................3
A. Kompetensi Inti.............................................................................................3
B. Kompetensi Dasar dan Indikator...................................................................3
Lampiran 1...............................................................................................................4
A. Pengantar Pembelajaran................................................................................4
B. Tujuan Pembelajaran.....................................................................................4
C. Kegiatan Belajar............................................................................................4
Lampiran 2.............................................................................................................14
Lampiran 3.............................................................................................................15
BAB III PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
A. Latar Belakang
Nilai mutlak merupakan konsep yang implisit, sehingga konsep ini
merupakan salah satu subjek matematika yang sulit (Cornu,2002; Ciltas &
Tatar, 2011). Kesan buruk tersebut tercipta tidak hanya pada konsep ini saja
melainkan pada konsep yang lebih tinggi yang melibatkan nilai mutlak
sebagai materi prasyaratnya (Duroux, 1983; Karp & Marcantonio, 2010).
Implikasinya, konsepsi nilai mutlak dapat menjadi penghambat dalam belajar
(learning obstacle) pada materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variabel.
Keterbatasan terhadap suatu pemikiran bahwa nilai mutlak selalu sama
dengan bilangan itu sendiri dan lawan dari bilangan itu oleh siswa dapat
menghambat siswa untuk memperoleh himpunan penyelesaian yang benar
saat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak. Contohnya,
ketika menyelesaikan soal |𝑥 + 1| = 3 didapatkan 2 sebagai solusi dari 𝑥 + 1 =
3 dan kemudian menyimpulkan −2 juga sebagai solusi tanpa penalaran penuh
terhadap masalah.
Bila dikaitkan pada kurikulum 2013 modul matematika berbasis
pendekatan scientific learning ini disusun dengan harapan dapat memberikan
penjelasan materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear
satu variabel untuk siswa SMA/SMK kelas X sehingga peserta didik dapat
menyelesaikan masalah konstektual dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan penulisan
Tujuan dalam penulisan modul ini adalah untuk memfasilitasi siswa dalam
memahami materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear
satu variabel. Selain itu dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar
siswa, sehingga memungkinkan siswa dapat mengukur kemampuannya
sendiri.
Modul ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan dan
pendalaman materi bagi pembacanya khususnya para guru matematika SMA.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya dapat menerapkan
pembelajaran matematika secara proposional sesuai dengan kondisi dan
standart kompetensi yang akan dicapai siswa dalam :
1. Mengenali bentuk nilai mutlak.
2. Memahami sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear
satu variabel.
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.1.1 Memahami definisi nilai
KD pada KI pengetahuan
mutlak.
3.1 Menyusun persamaan dan 3.1.2 Memahami persamaan dan sifat
pertidaksamaan linear satu persamaan nilai mutlak.
variabel yang memuat nilai 3.1.3 Memahami pertidaksamaan
mutlak dari masalah nilai mutlak.
kontekstual. 3.1.4 Mengaplikasikan konsep nilai
mutlak dalam kehidupan sehari-
hari.
KD pada KI keterampilan 4.1.1 Terampil menuliskan definisi
nilai mutlak.
4.1 Menyelesaikan masalah 4.1.2 Dapat menyelesaikan
kontekstual yang berkaitan persamaan nilai mutlak dengan
dengan persamaan atau sifatnya.
pertidaksamaan nilai mutlak 4.1.3 Dapat menyelesaikan
dari bentuk linear satu pertidaksamaan nilai mutlak.
variabel 4.1.4 Menyelesaikan permasalahan
berkaitan dengan nilai mutlak
dalam kehidupan sehari-hari.
A. Pengantar Pembelajaran
Pada waktu Sekolah Menengah Pertama (SMP) kalian telah mempelajari
materi mengenai persamaan dan pertidaksamaan. Namun pada bab ini, kita
akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak yang
sederhana yaitu persamaan dan pertidaksamaan yang memuat nilai mutlak
bentuk linear satu variabel.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran materi persamaan dan pertidaksamaan linear
satu variabel yang memuat nilai mutlak, siswa diharapkan dapat :
C. Kegiatan Belajar
Konsep Nilai Mutlak
Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan
ilustrasi berikut ini :
Cerita 1
Kegiatan pramuka
merupakan salah satu kegiatan ekstra
kulikuler yang diadakan di sekolah.
Suatu pasukan pramuka sedang belajar
baris berbaris di lapangan sekolah
pada hari Sabtu. Sebuah perintah
dari pimpinan regu, yaitu “Maju
empat langkah, jalan!”, hal ini
berarti bahwa pasukan akan bergerak
ke belakang sejauh 3 langkah.
Demikian seterusnya.
Besar pergerakan langkah pasukan tersebut merupakan
nilai mutlak, tidak ditentukan arah. Contoh, “Maju 4
langkah”, berarti mutlak 4 langkah dari posisi diam dan
“Mundur 3 langkah”, berarti mutlak 3 langkah dari posisi
diam. Dalam hal ini, yang dilihat adalah nilainya, bukan
arahnya.
Cerita 2
Catatan:
Garis bilangan digunakan sebagai media untuk
menunjukkan nilai mutlak.
Tanda panah digunakan untuk menentukan besar nilai
mutlak, dimana arah ke kiri menandakan nilai mutlak
dari bilangan negatif, dan begitu juga sebaliknya.
Arah ke kanan menandakan nilai mutlak dari bilangan
positif.
Besar nilai mutlak dilihat dari panjang tanda panah
dan dihitung dari bilangan nol.
Penjelasan
Garis bilangan 1: Tanda panah bergerak ke arah kanan
berawal dari bilangan 0 menuju bilangan 3, dan besar langkah
yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti nilai |3|
= 3 atau berjarak 3satuan dari bilangan 0.
Garis bilangan 5: Tanda panah bergerak ke arah kiri berawal
dari bilangan 0 menuju bilangan -3, dan besar langkah yang
dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti bahwa nilai |-
3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.
|a+ b|≥|a|−|b|
|a+ b|≤|a|+|b|
|a−b|≥|a|−|b|
|a−b|≤|a|+|b|
Contoh Soal :
Tentukan nilai mutlak |x +2| untuk x bilangan real.
Kegiatan Belajar 1
Contoh Soal :
X -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
x² 16 9 4 1 0 1 4 9 16
│x│ 4 3 2 1 0 1 2 3 4
√ x² 4 3 2 1 0 1 2 3 4
Kegiatan Belajar 2
Bayi tersebut lahir dengan berat badan seberat 2.100 – 2.500 gram.
Jika pengaruh suhu ruangan membuat suhu inkubator menyimpang sebesar
0,20C, tentukan interval perubahan suhu inkubator.
Penyelesaian :
Dari kasus tersebut di atas, kita sudah mendapatkan data dan suhu
inkubator yang harus dipertahankan selama 1-2 hari semenjak kelahiran,
yaitu 340C. Misalkan t adalah segala kemungkinan perubahan suhu
inkubator akibat pengaruh suhu ruang, dengan perubahan yang diharapkan
yang diharapkan sebesar 0,20C. Nilai mutlak suhu tersebut dapat
dimodelkan, yaitu sebagai berikut.
|t−34|≤0,2
Dengan menggunakan definisi nilai mutlak ditulis menjadi.
33,8 ≤t ≤34,2
Contoh Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari Pertidaksamaan nilai
mutlak berikut ini :
1. │x +7│< 9
2. │2x - 1│ ≥ 7
Jawaban:
1. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini
sebagai berikut.
|x +7|< 9
-9 < x+7 < 9
-9 - 7 < x < 9 – 7
-16 < x < 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
{ x|−16< x <2 }.
2 x−1≥ 7 2 x−1≤−7
2 x−1+1≥ 7+1 2 x−1+1≤−7+1
2 x≤8 2 x ≤−6
x≥ 4 x ≤−3
Lampiran 2
Latihan Soal
Evaluasi
Selamat Mengerjakan
Lampiran 3
RUBRIK
PENILAIAN
Rubrik Penilaian Sikap
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/ Semester : X / Ganjil
Tahun Ajaran : 2019/2020
Aktif Bekerjasama
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Sangat baik
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/ Semester : X / Ganjil
Tahun Ajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran
Kompetensi Dasar :
Keterampilan Jumlah
Nilai
No. Nama I II Skor
KT T ST KT T ST
1.
2.
3.
KT : Kurang Terampil KT :1
T : Terampil T :2
ST : Sangat Terampil ST :3
A. Kesimpulan
Nilai mutlak dari suatu bilangan x dapat diartikan sebagai jarak bilangan
tersebut terhadap titik nol pada garis bilangan, dengan tidak memperhatikan
arahnya. Nilai mutlak dari x dapat dinyatakan |x| yang didefinisikan :
|x|= x jika x ≥0
{
−x jika x< 0
|a|≥0
DAFTAR PUSTAKA