Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN WAWANCARA

TENTANG

PAP SMEAR/IVA

Nama: Maulidyah Ananda

Npm: 1906292433

Fakultas: Kesehatan masyarakat

Mata kuliah: Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

Universitas Indonesia
DAFTAR ISI

BAB 1......................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................3
1.1 Latar belakang..................................................................................3
1.2 Rumusan masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................4
BAB 2......................................................................................................5
TINJAUAAN PUSTAKA............................................................................5
2.1. pap smear........................................................................................5
2.1.1 Definisi pap smear........................................................................5
2.1.2 Manfaat pap smear.......................................................................5
2.1.3 Cara pemeriksaan pap smear.........................................................6
2.2 Kanker serviks..................................................................................7
2.2.1 Definisi kanker serviks..................................................................7
2.2.2 penyebab....................................................................................7
2.2.3 Penularan...................................................................................7
2.3 IVA (inspeksi visual dengan asam asetat)................................................7
2.4 Vaksinasi HPV..................................................................................8
2.5 Hasil dan pembahasan...................................................................8
1. Responden pertama.........................................................................8
2. Responden Kedua...........................................................................9
BAB 3....................................................................................................10
KESIMPULAN.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya
perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal
keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008).

Kanker leher Rahim atau disebut juga kanker serviks yang disebabkan oleh human
pappiloma virus (HPV) onkogenik yang menyerang leher Rahim. Kanker ini dapat disertai
dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki
stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher Rahim fokus pada pengamatan pap smear.
Untuk mengurangi kanker leher Rahim atau kanker serviks di Negara berkembang, penggunaan
secara meluas program pap smear mengurangi insiden kanker leher Rahim sebesar 50% atau
lebih.

Pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel abnormal yang telah terdeksi,
semakin rendah pula seseorang mengalami menderita kanker leher Rahim. Test ini ditemukan
oleh Dr. George papanicolou, sehingga dinamakan pap smear test. Pap smear test suatu tes yang
mudah dan murah yang telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan pada
leher Rahim.

Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher Rahim
dan kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi
dari sel tersebut. Perubahan sel Rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa
tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker.

1.2 Rumusan masalah


2. Apa pengertian dan manfaat Pap smear?
3. Bagaimana prosedur tindakan Pap smear?
4. Apa pengertian dan penyebab kanker serviks?
5. Apa pengertian IVA?
6. Apa pengertian vaksinasi HPV?
7. jelaskan hasil wawancara yang didapatkan dari responden?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian serta manfaat pap smear
2. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pap smear test
3. Mendeskripsikan pengertian kanker serviks dan penyebabnya
4. Mendeskripsikan pengertian IVA
5. Mendeskripsikan pengertian vaksinasi HPV
6. Penjelasan hasil wawancara yang dilakukan kepada responden
BAB 2

TINJAUAAN PUSTAKA
2.1. pap smear
2.1.1 Definisi pap smear
Definisi Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat
adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal
keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto, 2008).

Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim
dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap Smear merupakan tes yang aman dan murah
dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada
sel-sel leher rahim (Diananda, 2009).

Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit, serta bisa dilakukan setiap saat,
kecuali pada saat haid (Dalimartha, 2004).

Pap Smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolou dan Dr. Aurel
Babel, namun mulai populer sejak tahun 1943 (Purwoto & Nuranna, 2002)

2.1.2 Manfaat pap smear

Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring (skrining) dan pelacak adanya
perubahan sel ke arah keganasan secara dini sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi serta
pengobatannya menjadi lebih murah dan mudah (Dalimartha, 2004).

Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium awal sehingga lesi dapat ditemukan
saat terapi masih mungkin bersifat kuratif (Crum, Lester, & Cotran, 2007).

Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba, 2005):

a. Diagnosis dini keganasan

Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus endometrium,
keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.

b. Perawatan ikutan dari keganasan


Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah mendapat
kemoterapi dan radiasai.

c. Interpretasi hormonal wanita

Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi,
menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkunan keguguran pada hamil
muda.

d. Menentukan proses peradangan

Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi bakteri dan
jamur.

2.1.3 Cara pemeriksaan pap smear

Ketika pap smear dilakukan, wanita akan diminta untuk berbaring dengan posisi membuka kedua
lutut dan paha. Setelah itu alat medis akan dimasukkan kedalam organ kewanutaan wanita
tersebut, misalnya tongkat khusus yang telah disterilkan dan sikat khusus untuk mengambil
contoh sel dalam leher Rahim. Sel tersebut yang nantinya akan diteliti dan dianalisa di
laboratorium untuk mengetahui apa saja yang terdapat dalam Rahim.

2.2 Kanker serviks


2.2.1 Definisi kanker serviks

Kanker serviks atau biasa juga disebut dengan kanker leher Rahim yang terjadi pada
daerah leher Rahim yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke
arah Rahim. Kanker serviks terjadi ketika sel-sel dari leher Rahim mengalami pertumbuhan yang
mengarah pada pertumbuhan secara tidak normal dan menginvansi jaringan lain atau organ-
organ tubuh. Seperti semua kanker pada umumnya, kanker leher Rahim jauh lebih mudah untuk
disembuhkan jika dideteksi dini dan segera diobati.
2.2.2 penyebab
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Penelitian
menunjukkan bahwa 10-30% wanita pada usia 30an tahun yang sexually active pernah menderita
infeksi HPV (termaksud infeksi pada daerah vulva) presentase ini semakin meningkat bila wanita
tersebut memiliki banyak pasangan seksual. Pada sebagian besar kasus, infeksi HPV berlangsung
tanpa gejala dan bersifat menetap (kumar, 2007; walboomers. 1999).

2.2.3 Penularan
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan
dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi
melalui organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.

2.3 IVA (inspeksi visual dengan asam asetat)


Iva adalah skrining yang dilakukan dengan memulas serviks menggunakan asam asetat 3-
5% dan kemudian di inspeksi secara kasat mata oleh tenaga medis yang terlatih. Setelah serviks
diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara
langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau tidak normal.

2.4 Vaksinasi HPV


Untuk mencegah infeksi oleh HPV onkogenik penyebab kanker, vaksinasi sebaiknya
dilakukan sedini mungkin dan dapat diberikan mulai remaja putri berusia 10 tahun. Pemberian
vaksinasi dianjurkan karena:

 Seorang remaja perempuan bisa terkena HPV semasa hidupnya.


 Infeksi HPV terdahulu tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
 Data menunjukkan saat seorang perempua bertambah usia, infeksi HPV menetap dan
berpotensi memicu lesi prakanker.

Rekomendasi pemberian vaksin HPV dilakukan pada perempuan yang berusia 10-55 tahun
dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0,1 atau 2 dan 6. Dengan dilakukannya vaksinasi =,
resiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%.
2.5 Hasil dan pembahasan
Metode pengumpulan data yang saya gunakan yaitu mewawancarai responden secara
langsung akan tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebelum saya menanyakan inti dari
wawancara, terlebih dahulu saya mengisi informasi yang telah dicantumkan didalam Gform yang
telah dibagikan oleh dosen. Adapun identitas dari masing-masing responden sebagai berikut:

1. Responden pertama
 Buhungan responden dengan mahasiswa: Tante
 Umur responden: 38 tahun
 Pendidikan terakhir: SMA/Sederajat
 Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Informasi yang telah saya dapatkan dari responden pertama adalah dia mengetahui Pap
smear merupakan sebuah pemeriksaan guna mendeteksi dini kanker serviks pada para
wanita yang telah aktif berhubungan seksual (menikah). Dia berpendapat bahwa penerapan
test pap smear sangat berguna untuk menekan jumlah penderita kanker serviks. Akan tetapi
dia tidak pernah melakukan test pap smear ataupun IVA dengan alasan belum ada gejala
ataupun tanda-tanda yang mengharuskan dia untuk melakukan tes Pap smear ataupun IVA.
Setelah saya menjelaskan bagaimana prosedur pap smear test, responden terlihat tidak
tertarik untuk melakukan pap smear test dengan alasan taku dan risih karena saat
melakukan pap smear test akan dimasukan alat medis ke dalam alat kelamin.

2. Responden Kedua
 Buhungan responden dengan mahasiswa: Sepupu
 Umur responden: 25 tahun
 Pendidikan terakhir: SMA/Sederajat
 Pekerjaan: Wirausaha
Responden kedua tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap smear ataupun IVA, dan dia
tidak banyak mengetahui apa itu pap smear, yang ia ketahui hanyalah pap smear/IVA
bisa dilakukan oleh wanita yang telah aktif berhubungan seksual. Dia berpendapat bahwa
jika tubuh masih terasa sehat maka pap smear tidak perlu dilakukan. Dia tidak tertarik
untuk melakukan pemeriksaan pap smear maupun IVA jika belum benar-benar
dibutuhkan.
BAB 3

KESIMPULAN

Kesimpulan yang saya dapatkan dari tugas untuk mewawancarai 2 wanita sebagai
responden adalah masih banyak wanita diluar sana yang tidak peduli akan kesehatan
dirinya terlihat dari kedua responden memberikan tanggapan yang sama yaitu, jika
merasa tubuh masih dalam keadaan sehat maka mereka tidak tertarik untuk melakukan
pemeriksaan dini dinding rahim yang bisa saja berpotensi terkena kanker serviks
walaupun tubuh dirasa sehat tanpa ada gangguan kesehatan sedikitpum.
Minimnya pengetahuan tentang pencegahan dini kanker serviks membuat dua
orang wanita yang telah saya wawancarai merasa ketakutan, cemas, maupun risih saat
dijelaskan bagaimana prosedur pemeriksaan pap smear dan IVA yang membuat mereka
semakin tidak tertarik untuk melakukan pemeriksaan tersebut walaupun saya telah
menjelaskan dampak yang akan mereka rasakan ketika tidak melakukan pemeriksaan dini
pada dinding rahimnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Canavan TP, Doshi NR. Cervical cancer. Am Fam Physician2000;61:1369-76.


Fulltext.

PMID 10735343.

[2] Castellsagué X, Bosch FX, Munoz N, Meijer CJ, Shah KV, de Sanjose S, Eluf-Neto
J,

Ngelangel CA, Chichareon S, Smith JS, Herrero R, Moreno V, Franceschi S;


International

Agency for Research on Cancer Multicenter Cervical Cancer Study Group. Male

circumcision, penile human Papillomavirus infection, and cervical cancer in female

partners.N Engl J Med 2002;346:1105-12. Fulltext. PMID 11948269.

[3] Heins HC, Dennis EJ, Pratt-Thomas HR. The possible role of smegma in carcinoma
of the

cervix. Am J Obstet Gynec 1958:76;726-735. PMID 13583012.

[4] Harper DM, Franco EL, Wheeler C, Ferris DG, Jenkins D, Schuind A, Zahaf T,
Innis B,

Naud P, De Carvalho NS, Roteli-Martins CM, Teixeira J, Blatter MM, Korn AP, Quint
W,

Dubin G; GlaxoSmithKline HPV Vaccine Study Group. Efficacy of a bivalent L1 virus-


like

particle vaccine in prevention of infection with human papillomavirus types 16 and 18


in
young women:

Anda mungkin juga menyukai