Anda di halaman 1dari 5

Diit Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Kardiovaskuler

Di Susun Oleh :

1. Muhammad Taufiq Hidayat (202303101114)


2. Adelia Fara Yunita (202303101010)
3. Shelly atikah sari (202303101093)
4. Felia Rifka Meilani (202303101033)
5. Putri Ika Wahyuni (202303101082)
6. Wiwin Anggraini (202303101029)
7. Cantika rosita dewi (182303101010)

DOSEN PENGAMPU : Musviro, S.Kep.Ners., M.Kes

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PRODI D3 KEPERAWATAN KAMPUS LUMAJANG

2021
Penyakit Kardiovaskuler

A. Data Pasien:
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 56 tahun
BB/TB : 70 kg/165 cm
Kolesterol total : 250 mg/Dl
Trigliserida : 200 mg/dL
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Aktivitas : ringan
Keluhan : lekas capek

B. Pembahasan:
 Penyakit kardiovaskuler
Menurut definisi kardiovaskuler dari WHO, penyakit kardiovaskuler adalah
penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah
(Kemenkes RI, 2014).

 Penyakit kardiovaskuler menyangkut jantung dan pembuluh darah. Ada banyak


macam penyakit kardiovaskuler, tetapi yang paling umum dan paling terkenal
adalah penyakit jantung koroner dan stroke (Kemenkes RI, 2014).

 Penanggulangan
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), untuk menanggulangi penyakit
kardiovaskuler yaitu sesuai dengan slogan CERDIK:
Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dengan kalori seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stres

 Penanganan
 Mengatur pola makan pasien, seperti diet makanan rendah kolesterol
 Berolahraga secara teratur, seperti jalan pagi atau senam 20-30 menit/hari
 Mengontrol kadar tekanan darah
 Tidak merokok dan tidak mengonsumsi alcohol
 Tidur dan istirahat secara teratur
 Menghindari fikiran yang stress

 Faktor Risiko
Faktor risiko penyakit jantung terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi, yaitu:
 Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: riwayat keluarga, umur, jenis
kelamin, dan obesitas.
 Faktor risiko yang dapat dimodifikasi: hipertensi, Diabetes Mellitus,
dislipidemia, kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan stres.

 Penanggulangan secara Nutrisi


 Status gizi pasien
Untuk mengetahui status gizi pasien, dapat dihitung dengan Indeks Massa
Tubuh (IMT)/Body Mass Index (BMI):

IMT = BB : (TB)2

BB = Berat Badan (kg)

TB`= Tinggi Badan (m)

IMT pasien = 70 : (1,65)2

= 70 : 2,7225

= 25,71 kg/m2

Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Keadaan Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Status gizi pasien adalah gemuk tingkat ringan, dan pasien dianjurkan
menurunkan berat badannya secara bertahap sampai menjadi 51- 68 kg agar
mencapai berat badan normal (dengan IMT 18,5 – 25,0).

 Berdasarkan data pasien, kolesterol total pasien 250 mg/dL, dan trigliserida
pasien yaitu 200 mg/dL padahal menurut Kemenkes RI kadar kolesterol
normal yang sebaiknya dijaga yaitu, Total kolesterol: <200 mg/dL, LDL
(Kolesterol Jahat): <100mg/dL, HDL (Kolesterol Baik): 40 mg/dL atau
lebih, dan Trigliserida : <150 mg/dL.

Maka pasien dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah kolesterol,


makanan yang mengandung omega 3, omega 6, EPA & DHA (pada ikan
laut yang hidup di laut dalam, seperti ikan salmon), makanan sumber
phytosterol seperti, kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang tanah),
minyak wijen, dan biji bunga matahari. Mengonsumsi makanan yang
mengandung serat, vitamin E sebagai antioksidan, serta vitamin B6 dan
B12.

 Herbal
Rosella
Wortel
Tomat
Pepaya
Jeruk nipis
Mengkudu
Temulawak
Belimbing
Lemon
Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi Kesehatan Jantung. Jakarta:


Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Kenali Kolesterol dan Cegah


Risikonya. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai