HASRIANY RIDWAN - Faktor Biologi Higiene Industri
HASRIANY RIDWAN - Faktor Biologi Higiene Industri
HIGIENE INDUSTRI
FAKTOR BIOLOGI
1. HIGIENE INDUSTRI
Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah
Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higiene
Perusahan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang
sehat dan produktif. Selain itu Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja
terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja
diantaranya melalui pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan
tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Melihat risiko bagi
tenaga kerja yang mungkin dihadapi di lingkungan kerjanya, maka perlu
adanya personil di lingkungan industri yang mengerti tentang higiene
industri dan menerapkannya di lingkungan kerjanya.
Higiene Industri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta
prakteknya yang melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit
secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan kerja Perusahaan, yang
hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta
pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan
terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengangkat
derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Higiene industri adalah Ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian
pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stress yang
muncul di tempat kerja yang mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan
kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada
tenaga kerja maupun lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang dapat
menimbulkan bahaya di tempat kerja (occupational health hazards)
adalah bahaya faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya faktor
biologi,faktor ergonomi dan psikologi.
Bahaya faktor fisika meliputi : kebisingan, pencahayaan, iklim
kerja/tekanan panas, getaran, radiasi dsb. Bahaya faktor bilogi meliputi
virus, bakteri, jamur dsb. Bahaya faktor kimia meliputi debu, Pb, NOx,
NH3, CO, dsb. Agar pekerja bisa nyaman dan produktif perlu upaya untuk
meminimalkan bahaya ditempat kerja. Upaya untuk melakukan
pengendalian bahaya tersebut meliputi: eliminasi, substitusi,isolasi dan
rekayasa enginering, upaya administrasi dan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)