Anda di halaman 1dari 36

SUPER ELJA

M E T H O D
PS SLEMAN DEVELOPMENT CENTER
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Kita semua mungkin sepakat bahwa Indonesia sangat kaya dengan bakat-bakat
sepakbola terbaik. Namum demikian, selalu muncul pertanyaan mengapa kita selalu BAB 1 - Game Model
gagal bersaing dengan negara-negara elit sepakbola dunia? Ada banyak jawaban 1. Struktur 01
memang, tetapi kami yakin ada satu hal yang sangat luar biasa penting sebagai
penyebabnya, yaitu persoalan “cara” kita mengembangkan bakat-bakat tersebut. 2. Playing Style 02
3. Prinsip dalam Game Model 07
Buku ini adalah buku metodologi yang berarti kumpulan “cara dan metode” yang kami
gunakan di PS Sleman Development Center. Departemen ini mengelola bakat-bakat
muda mulai kelompok umur 16 hingga 20 tahun. Buku ini merupakan dokumentasi
BAB 2 - Prinsip-prinsip Permainan
proses dan hasil eksperimentasi yang kami lakukan di Development Center selama
kurang lebih setahun terakhir. 1. Prinsip Permainan Tim 16
2. Prinsip Tim Attack 18
Buku ini berisi tentang bagaimana kami ingin memainkan sepakbola serta bagaimana 3. Prinsip tim Defend 19
kami menyusun langkah menuju cara bermain sepakbola yang kami yakini itu. Bagian 4. Prinsip Permainan Grup 19
pertama berisi gambaran game model sepakbola yang ingin kami mainkan. Bagian ini
5. Prinsip Permainan Individu 21
memuat deskripsi bagaimana tim saat menyerang, saat bertahan dan ketika
menghadapi situasi transisi. Gambaran detil tentang cara bermain ini menjadi sangat
penting karena semua turunan latihan akan menginduk pada game model permainan
tersebut. BAB 3 - Filosofi dan Metodologi Latihan
A. Filosofi Melatih 29
Bagian kedua berisi prinsip-prinsip universal sepakbola dan prinsip-prinsip yang secara
garis besar akan selalu muncul dalam sepakbola yang kami mainkan. Prinsip adalah
B. Sepakbola sebagai titik mula 29
sebuah kebenaran dasar sebagai panduan untuk berpikir atau bertindak. Prinsip dalam C. Metodologi Latihan 30
sepakbola artinya adalah segala sesuatu yang bersifat objektif sebagai dasar bagi para
pemain untuk melakukan aksi. Penjelasan prinsip-prinsip ini merupakan sesuatu yang
penting dalam rangka menentukan detil-detil proses latihan berikutnya.
BAB 4 - Latihan Ekstra
Bagian ketiga menjabarkan periodisasi atau bagaimana kami mengelola sebuah satu A. Jenis-jenis Latihan Ekstra 40
satuan waktu untuk mendapatkan efisiensi yang maksimal. Kami membagi siklus proses B. Waktu pemberian Latihan ekstra 43
dalam bentuk mingguan. Jadi setiap minggu semua pemain dan pelatih akan menjalani
siklus baru. Di dalam bab ini juga kami sajikan contoh-contoh siklus mingguan yang
sudah kami jalani.
BAB 5 - Sesi Latihan
Bagian keempat dan kelima menjelaskan lebih rinci tentang latihan itu sendiri. Latihan 1. Drill Latihan Sub Prinsip dan Sub-sub Prinsip 45
ekstra merupakan latihan tambahan yang diberikan di luar latihan tim. Latihan ekstra 2. Drill Latihan Prinsip Besar dan sub prinsip 57
kami rangkum dalam bab empat. Sedangakan bab terakhir berisi contoh-contoh drill 3. Drill Latihan Prinsip Besar 64
latihan yang sudah kami uji cobakan langsung dan kami yakini efektivitasnya.

Sebagai penutup kata pengantar, ada satu hal yang perlu kami sampaikan. Buku ini
merupakan tahap awal dari sebuah proyek pengembangan bakat jangka panjang yang
sedang kami kerjakan. Buku ini berperan sebagai hasil sekaligus dokumentasi proses
dalam perjalanan proyek tersebut. Buku ini bukan sebuah hasil final. Kami akan terus
mengevaluasi dan merevisi buku ini berdasarkan temuan baru seiring perjalanan.
ARE YOU
Harapannya, buku ini bisa memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan
sepakbola yang lebih baik secara menyeluruh. READY, COACH?
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung mendorong terbitnya buku ini. Semoga pertanyaan di awal PS SLEMAN DEVELOPMENT CENTER
tulisan ini berangsur terjawab dengan mengurai persoalan cara pengelolaan bakat yang
lebih baik. Buku ini hanyalah sumbangan kecil untuk memberi solusi terhadap persoalan
tersebut.
SUPER ELJA METHOD
BAB 1 GAME MODEL

Penomoran yang digunakan mengacu pada sistem penomoran posisi yang


digunakan oleh kurikulum sepakbola Indonesia yang dibuat oleh PSSI. Berikut ini
penomoran posisi:
1 STRUKTUR
NO POSISI
a FORMASI DASAR
1 PENJAGA GAWANG
2 BEK KANAN
3 BEK TENGAH KANAN
4 BEK TENGAH KIRI
5 BEK KIRI
6 GELANDANG BERTAHAN
7 SAYAP KANAN
8 GELANDANG TENGAH
9 STRIKER
10 GELANDANG TENGAH
11 SAYAP KIRI

Formasi dasar: 1-4-3-3

Formasi yang menjadi dasar untuk proses belajar adalah formasi 1-4-3-3 dengan 2 PLAYING STYLE
variasi 1 orang gelandang bertahan dan 2 orang gelandang bertahan. Playing style adalah kecenderungan bagaimana sebuah tim mengembangkan
permainannya. Playing style berisi prinsip-prinsip utama yang ingin ditampilkan
Secara natural posisi berdiri 11 pemain di lapangan banyak menciptakan segitiga ketika sebuah tim bertanding dan menjalani sebuah kompetisi yang panjang.
(triangle) dan ketupat (diamond). Kondisi ideal ini bahkan bisa dicapai tanpa Oleh karena itulah dibutuhkan proses latihan yang mengacu pada gaya bermain
pemain harus melakukan banyak pergerakan. Ini merupakan kondisi ideal yang yang disepakati ini.
memberikan efek positif untuk permainan.
Di PS Sleman Development Center, kami memilih gaya
Setiap pemain dengan bola akan memiliki banyak opsi passing (minimal 4-5 bermain yang kami anggap bisa memfasilitasi
opsi). Situasi yang bukan hanya memudahkan tim menguasai bola, tetapi perkembangan para pemain secara optimal. Kami
bermain penguasaan bola progresif berorientasi ke depan. Struktur posisi natural percaya bahwa pengembangan pemain usia muda
1-4-3-3 juga memudahkan tim untuk melakukan pressing sejak lawan harus dilandasi oleh prinsip-prinsip permainan yang cenderung
membangun serangan dari bawah. aktif. Berikut ini beberapa prinsip yang menjadi

b PENOMORAN POSISI a PROAKTIF

Sebelum menginjak pada aplikasi game model, perlu dibuat kesepakatan terkait Ide dasar dari prinsip proaktif adalah mengambil
dengan penyebutan pemain di lapangan. Salah satu yang paling sederhana inisiatif permainan baik ketika menyerang maupun
adalah dengan menggunakan nomor posisi. Penomoran posisi ini akan bertahan.
membantu para pelatih untuk mengefisenkan komunikasi kepada para pemain
yang ada di lapangan baik pada saat pertandingan maupun pada saat latihan.

page 1 page 2
BAB 1 | GAME MODEL SUPER ELJA METHOD

MENYERANG Sejalan dengan sifat proaktif, permainan yang konstruktif akan mendorong para
pemain selalu berpikir tentang ruang dan koneksi. Salah satu kunci sukses agar
Di dalam momen menyerang, sepakbola proaktif ditandai dengan keinginan
bola lancar mengalir ke depan adalah ketika selalu ada penghubung dari setiap
untuk menciptakan situasi yang menguntungkan saat menyerang. Situasi yang
ruang yang tercipta dari proses interaksi ini. Seiring dengan tujuan sepakbola,
menguntungkan berarti membuat set up yang bisa memfasilitasi pergerakan bola
yakni memenangkan pertandingan, maka gaya yang konstruktif ini harus
secara bertahap untuk mengincar area berbahaya dari tim lawan.
memfasilitasi aliran bola bisa sesering mungkin sampai ke dalam kotak penalti
untuk menjadi peluang.
Mekanisme sederhana yang harus dilakukan adalah dengan terus
mengobservasi dan mengambil keputusan. Dengan demikian para pemain
Konstruktif tidak berhenti pada mekanisme build up yang hanya melibatkan kiper,
mampu melakukan aksi yang terbaik. Aksi yang terbaik yang berdasarkan pada
pemain belakang dan beberapa pemain tengah. Akan tetapi, konstruksi
interaksi yang terjadi.
serangan harus mampu memfasilitasi bola sampai hingga gawang lawan dan
menjadi peluang. Semua keputusan pada saat memulai serangan harus
Sepakbola proaktif harus menunjang munculnya banyak peluang yang berujung
didasarkan pada proses interaksi yang terjadi.
pada banyaknya gol yang tercipta. Pemain harus selalu berada dalam situasi
yang menguntungkan untuk mengalirkan bola ke area berbahaya lawan.
Hal ini berarti, bahwa para pemain depan juga harus sangat berperan dalam
Penguasaan bola bukan merupakan tujuan utama ketika menyerang.
proses build up hingga depan gawang lawan. Selain itu, jika dianggap lebih
Penguasaan bola (ball possession) hanya menjadi salah satu alat untuk
menguntungkan, maka umpan langsung ke area pertahanan lawan juga bisa
menciptakan situasi yang menguntungkan. Sehingga, para pemain harus
menjadi pilihan. dengan catatan mekanisme juga harus didahului oleh
mempunyai kemampuan untuk membuat rencana secara kolektif berdasar
perencanaan dan pergerakan yang lebih menguntungkan.
interaksi dengan lawan.

BERTAHAN BERTAHAN
Dalam momen bertahan, proaktif juga berarti pemain harus mempunyai rencana. Pada saat bertahan, prinsip konstruktif juga harus tetap digunakan dalam level
Adanya rencana akan memfasilitasi untuk secepat mungkin merebut ulang organisasi. Konstruktif ketika melakukan pertahanan berarti semua mekanisme
penguasaan bola dari lawan. Turunan dari cara bertahan yang proaktif adalah harus terbangun untuk menciptakan lapisan-lapisan pemain untuk menghambat
mekanisme pressing intensif yang terencana. Pertimbangan yang penting adalah laju bola.
ruang dan lawan. Artinya para pemain harus secepat mungkin menutup ruang
dan jalur passing yang dapat digunakan lawan. Di saat yang bersamaan, mereka Barisan pertahanan secara umum terbagi menjadi 3 lapis, yaitu lapisan paling
harus mampu mengidentifikasi dan antisipasi terhadap potensi-potensi aliran depan yang dibangun oleh dua orang sayap dan satu striker, lapisan tengah yang
bola setelahnya. cara kerja bertahan secara proaktif ini tidak hanya berlaku di dibangun oleh 3 pemain gelandang. Serta lapisan belakang yang terdiri dari 4
area konstruksi serangan lawan, tetapi juga termasuk ketika bola berhasil bek.
memasuki area sepertiga area bertahan.
Contoh aplikasi konstruktif untuk konteks bertahan adalah ketika lawan
b KONSTRUKTIF melakukan build up, maka pemain depan yang berada paling dekat dengan bola
harus segera berpikir untuk menghentikan rencana serangan dari lawan dengan
MENYERANG melakukan pressing intensif.
Konstruktif berarti mengalir dari belakang menuju area penciptaan peluang
secara bertahap. Serangan yang dilakukan merupakan hasil dari sebuah proses Barisan bertahan berikutnya harus segera menyesuaikan diri sesuai dengan
dari belakang yang tersusun dan terhubung dengan rapi. Bola dimulai dari kemungkinan potensi aliran bola yang tersedia untuk lawan. Barisan paling
penjaga gawang, maka pemain-pemain lain di depannya harus segera merespon belakang juga harus bersiap sewaktu-waktu lawan bisa mengalirkan bola
dan bereaksi sedemikian rupa sehingga memungkinkan bola bergerak semakin mendekati mereka.
ke depan dengan lebih mulus.

page 3 page 4
BAB 1 | GAME MODEL SUPER ELJA METHOD

c INTENSIF Rencana yang ingin dilakukan terkadang harus diubah di tengah permainan
karena lawan berhasil mendapatkan solusi atas rencana tersebut. Para pemain
Salah satu unsur penting dalam sepakbola modern adalah intensitas. Intensitas harus mempunyai kemampuan secara cepat menyesuaikan diri untuk kemudian
adalah kerapatan aksi yang benar dalam satu satuan waktu tertentu. Semakin membuat rencana baru ketika rencana awal tidak bisa dijalankan.
tinggi level sepakbola yang dijalani, semakin tinggi intensitas permainan.
Intensitas tinggi perlu dilakukan baik pada saat menyerang maupun bertahan. MENYERANG
MENYERANG Aplikasi prinsip adaptif dalam konteks penyerangan adalah ketika menghadapi
Pada saat menguasai bola, lawan akan melakukan aksi secara kolektif untuk skenario bertahan lawan yang berbeda dengan apa yang direncanakan sejak
segera merebut penguasaan bola. Kecepatan lawan menutup ruang dan jalur awal. Sebagai contoh: dalam persiapan, direncanakan untuk melawan tim
passing memaksa pemain yang menguasai bola untuk mengambil keputusan dengan mekanisme bertahan yang reaktif dengan berusaha menunggu dan
dan mengeksekusi keputusan tersebut dengan lebih cepat. Dari proses tersebut, menumpuk banyak pemain di area pertahanan sendiri. Akan tetapi dalam
muncullah interaksi secara intensif dari setiap pemain yang terlibat dalam permainan, ternyata mereka mengubah gaya secara lebih proaktif dengan
permainan. melakukan pressing di depan.

Sepakbola top level menyisakan waktu dan ruang yang sedikit bagi pemegang Situasi ini memaksa para pemain untuk melakukan adaptasi yang cepat untuk
bola untuk mengambil keputusan dan membuat aksi setelahnya. Mekanisme mendapatkan solusi sekaligus melakukan antisipasi supaya lawan tidak bisa
aksi-reaksi harus dilakukan secara konsisten sepanjang pertandingan. Siklus mengambil keuntungan dari situasi yang muncul. Adaptasi yang mungkin
produksi aksi terus berjalan dengan kecenderungan semakin cepat ketika dilakukan adalah melakukan lebih banyak bola crossing untuk memaksa bola
bertemu dengan lawan dengan level yang lebih tinggi. Kemampuan untuk lebih sering jatuh di dalam kotak penalti. Turunan dari adaptasi ini adalah perilaku
mengeksekusi aksi sepakbola saat menyerang dalam intensitas yang tinggi dan mentalitas untuk mendapatkan bola kedua atau second ball setelah proses
menjadi salah satu kebutuhan penting di masa mendatang. umpan crossing tersebut dilakukan.

BERTAHAN Selain yang bersifat tim, adaptasi-adaptasi juga harus dilakukan dalam level
Prinsip intensif ketika bertahan terwujud dari mekanisme pressing dan mentalitas individu pemain. Para pemain harus mengenali secara cepat
pemain dalam melakukan pressing ketika lawan menguasai bola. Mekanisme kecenderungan-kecenderungan mekanisme bertahan dari lawan yang paling
pressing menekankan pada kecepatan pengambilan keputusan dan sering berinteraksi dengannya. Seorang fullback yang sangat man oriented akan
pengambilan aksi. Intensitas dalam melakukan pressing akan menentukan memberi konsekuensi yang berbeda kepada para winger kita. Mereka harus
seberapa cepat skenario serangan lawan bisa terputus. mengambil keputusan dan melakukan aksi secara adaptif berdasar hasil
interaksi yang terjadi dengan lawan.
Prinsip ini juga tidak sekedar berlaku pada pemain-pemain yang berada dekat
dengan bola. Akan tetapi, prinsip ini juga harus dijalankan oleh pemain-pemain Tujuan akhir dari prinsip ini masih sama, yaitu membongkar pertahanan lawan
yang berada agak jauh dari bola. Pemain yang berada jauh dari bola harus secara lebih efisien untuk menciptakan peluang sebanyak-banyaknya. Secara
mengikuti intensitas bertahan yang diawali oleh para pemain yang berada dekat tim, grup maupun individu, kemampuan beradaptasi dengan proses interaksi ini
dengan bola. Mereka harus membuat ruangan bagi lawan menjadi sesempit menjadi sesuatu yang sangat prinsip.
mungkin sehingga memudahkan untuk merebut penguasaan bola.
BERTAHAN
d ADAPTIF Pada saat bertahan, proses adaptasi harus terus menerus dilakukan oleh para
pemain. Lawan yang mengubah gaya dari konstruktif dengan umpan pendek
Adaptif mempunyai arti sebagai kecepatan dan kelenturan untuk menyesuaikan menjadi bermain “direct” dengan umpan-umpan panjang menuntut para pemain
diri atas situasi-situasi yang muncul dari sebuah permainan. Di dalam rencana untuk cepat menyesuaikan diri. Mereka harus segera mengubah
besar permainan, tim yang akan dibangun salah satunya merupakan tim yang pengambilan-pengambilan keputusan terkait dengan pemosisian tubuh, arah
bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan situasi yang muncul pada saat lari, prioritas ruang yang harus dikelola dan sebagainya.
permainan.

page 5 page 6
BAB 1 | GAME MODEL SUPER ELJA METHOD

Proses adaptasi yang cepat ketika bertahan juga berlaku pada level individu. B. SUB PRINSIP DAN SUB-SUB PRINSIP
Semua pemain harus cepat dalam mempelajari mekanisme gerak dan a MENYERANG
rencana-rencana yang ingin diterapkan oleh lawan-lawan terdekatnya ketika
menguasai bola. Gelandang misalnya, yang harus sering bertemu dengan Prinsip pertama ini memberi konsekuensi bahwa semua pemain, ketika
gelandang lawan, harus cepat membaca rencana dan menyerang harus benar-benar mampu untuk memetakan ruang yang tersedia
kecenderungan-kecenderungan dari lawan terdekatnya ketika menguasai bola. dari hasil interaksi. Secara garis besar ada dua jenis ruang yang terbentuk, yakni
ruang horizontal dan ruang vertikal.
Aksi-aksi dribbling lawan, kecenderungan arah umpan, kecenderungan jenis
umpan yang dilakukan, sentuhan pertama, arah gerak, ruang yang ingin Ruang vertikal biasa disebut sebagai ruang antar lini, yaitu ruang yang terbentuk
diciptakan oleh lawan dan sebagainya merupakan informasi penting yang harus secara natural akibat penataan barisan-barisan pertahanan. Secara urutan
segera dikumpulkan oleh gelandang kita. Berdasar informasi yang diterima tinggi, barisan pertahanan bisa dipecah dalam 3 baris. Baris pertama merupakan
tersebut, pemain itu harus cepat menyesuaikan diri agar proses bertahan yang baris terdepan yang biasanya terdiri dari striker dan atau para pemain sayap.
dia lakukan menjadi lebih efisien. Baris kedua dibangun oleh para gelandang, dan baris terakhir dibangun oleh
para bek. Satu lagi ruang yang sangat penting adalah ruang di belakang bek atau
Adaptasi adalah perkara mengumpulkan informasi dengan cepat, mengolahnya sering disebut sebagai behind the line. Ruang ini menjadi salah satu elemen
dan mengambil keputusan dengan segera atas situasi-situasi yang dihadapi. penting untuk proses penciptaan peluang.
Proses adaptasi muncul ketika situasi yang dihadapi mempunyai kecenderungan
yang berbeda dengan pola yang sering dihadapi. Ketika berada pada momen menyerang, pemain harus mampu menguasai
masing-masing ruang tersebut. Dengan demikian aliran bola selalu dapat
memanfaatkan ruang-ruang tersebut untuk mencapai area berbahaya lawan.
3 PRINSIP DALAM GAME MODEL Ruang-ruang tersebut tercipta dari hasil interaksi antar pemain dalam satu tim
dan juga interaksi dengan tim lawan.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip spesifik MENYERANG
yang merupakan turunan langsung dari
Ruang horizontal bisa diidentifikasi menjadi ruang di samping dan ruang di
Game Model yang kami pilih.
tengah. Aplikasi dari dari prinsip bertahan yang menekankan pada kerapatan,
Prinsip-prinsip ini muncul berdasar pada
TRANSISI TRANSISI akan memunculkan ruang-ruang baru di area pinggir lapangan. Selain itu, ada
siklus kontinum permainan sepakbola POSITIF NEGATIF
ruang-ruang sempit yang terbentuk akibat interaksi antara pemain bertahan
yaitu menyerang, transisi negatif,
lawan dan pemain tanpa bola yang juga harus mendapat perhatian serius.
bertahan dan transisi positif.
Lawan yang mempunyai kecenderungan man oriented ketika bertahan akan
Masing-masing momen sepakbola
membuka ruang-ruang baru yang bisa dieksploitasi untuk penyerangan.
tersebut kami coba gambarkan dalam BERTAHAN

game model yang relatif spesifik.


Kemampuan pemain untuk mengenali dan memanfaatkan ruang-ruang ini akan
menjadi salah satu keuntungan besar ketika menyerang. Sub-sub prinsip yang
MOMEN #1 MENYERANG harus dikuasai pemain adalah head-up. Pemanfaatan ruang akan memberi lebih
A. PRINSIP BESAR banyak pilihan ketika menyerang serta memberi lebih banyak variasi untuk
Mengalirkan bola dengan efisien ke daerah berbahaya lawan menggunakan aksi pengembangan pola serangan.
dengan atau tanpa bola yang terukur, kuat 1v1 serta memanfaatkan bola sebagai
alat untuk memanipulasi sistem pertahanan lawan dengan selalu
mempertimbangkan situasi serangan balik lawan.

page 7 page 8
BAB 1 | GAME MODEL SUPER ELJA METHOD

c ANTISIPASI
Prinsip berikutnya untuk mencapai game model kami
adalah prinsip antisipasi. Prinsip ini harus dipahami dan
diaplikasikan oleh semua pemain di semua area
permainan. Prinsip antisipasi memiliki arti bahwa semua
aksi menyerang yang sedang dilakukan harus
mempunyai pertimbangan pertahanan.

Di dalam aplikasinya, prinsip lebih kecil yang terlibat


dengan prinsip antisipasi ini adalah struktur
lebar-panjang (width-depth) ketika menyerang dengan
b MENANG JUMLAH
struktur segitiga atau diamond. Struktur dan prinsip lebar-panjang ini selain
Prinsip menyerang dalam konteks game model adalah prinsip menang jumlah.
berfungsi untuk memudahkan penguasaan bola, juga berfungsi sebagai
Menang jumlah merupakan hasil dari proses interaksi yang disengaja untuk
antisipasi jika sewaktu-waktu bola hilang dari penguasaan. Struktur belah
menambahkan satu atau dua orang lebih dibandingkan lawan di suatu area
ketupat yang menjadi konsekuensi dari lebar-panjang akan memberi
permainan tertentu. Menang jumlah ini akan memberi kesempatan bagi tim yang
kesempatan untuk menutup celah passing dan melakukan pressing agresif
memegang bola untuk terus bisa mempertahankan penguasaan bola karena
sesaat bola hilang.
pilihan orang yang bisa diumpan lebih banyak dibanding pemain yang bertahan.

Sub-sub prinsip turunannya antara lain adalah handling bola yang berfungsi MOMEN #2 BERTAHAN
untuk menarik lebih banyak rekan dalam satu ruang tertentu. Selain itu, A. PRINSIP BESAR
pemahaman tentang width dan depth yang matang dari para pemain. Prinsip Secara proaktif mengontrol penguasaan bola lawan dengan pressing, intersep,
width-depth ini akan memberi keuntungan saat penguasaan bola terutama di serta mengarahkan lawan agar membuat kesalahan supaya bisa lebih cepat
area-area sempit. Prinsip 1v1 yang cukup kuat juga perlu dikuasai agar situasi merebut penguasaan bola.
menang jumlah ini bisa terjadi. Kemampuan 1v1 digunakan untuk menahan bola
B. SUB PRINSIP DAN SUB-SUB PRINSIP
lebih lama, sehingga memberi kesempatan pemain lain untuk mengambil posisi
yang seharusnya. a PRESSING INTENSIF
Pressing intensif tidak sekedar berlari secepat-cepatnya ke arah bola. Pressing
intensif menuntut pembacaan permainan dan arah bola yang jauh lebih baik. Ada
unsur arah, ruang dan jalur passing yang harus dipertimbangkan ketika
melakukan pressing dengan intensitas tinggi ini. Tidak hanya pemain yang dekat
dengan bola, mekanisme pressing ini harus dibangun secara bersama-sama
oleh semua pemain yang ada di dalam lapangan.

Pressing intensif tidak sekadar bertujuan untuk merebut bola di pada saat itu
juga. Pressing intensif juga lebih banyak berfungsi untuk menciptakan situasi
yang memaksa lawan melakukan kesalahan. Situasi ini merupakan situasi yang
tak terprediksi, sehingga barisan pertahanan lawan akan cenderung tidak siap
yang membuat banyak celah untuk bisa diserang begitu mereka kehilangan bola.

page 9 page 10
BAB 1 | GAME MODEL SUPER ELJA METHOD

Prinsip-prinsip individual yang harus dikuasai oleh para pemain untuk Selain stopper atau bek yang harus mengamankan area depan gawang, para
mendukung keberhasilan mekanisme pressing ini antara lain: kemampuan gelandang juga sudah harus bersiap menghadapi situasi crossing tersebut
membaca arah serangan, mengarahkan aliran bola, menutup jalur passing, dengan berada di depan barisan bek. Fungsinya adalah untuk mengambil bola
menghindari terjadinya pelanggaran. muntah yang mungkin terjadi.

Pressing juga harus dilakukan secara


terorganisasi dan dilakukan secara
bersama-sama dalam rangkaian yang
konstruktif. Pressing intensif tidak akan
bermanfaat jika tidak didukung oleh
prinsip covering bagi orang kedua
dekat dengan bola, prinsip
keseimbangan pertahanan (balance),
dan prinsip kerapatan (compactness).
Pada saat satu atau dua orang pemain
melakukan pressing intensif, pemain
c MENANG JUMLAH
lain wajib menjaga ruang-ruang yang mungkin bisa menjadi celah untuk
dimanfaatkan lawan. struktur yang menciut akan mengurangi resiko bola bisa Prinsip menang jumlah adalah melibatkan lebih banyak pemain di sekitar bola
berpindah area permainan. ketika dikuasai lawan. Prinsip menang jumlah ini harus terjadi agar proses
pengambilalihan bola terjadi jauh lebih mudah. Untuk bisa menciptakan situasi
menang jumlah ini, dibutuhkan koordinasi dan komunikasi yang seide antar
b MENGONTROL LAPANGAN TENGAH
pemain terutama yang secara natural berada saling berdekatan. Gelandang
Prinsip kedua dalam bertahan adalah kontrol lapangan tengah. Seperti diketahui, menjadi pemain penting dalam proses penciptaan situasi menang jumlah ini.
akhir dari sebuah serangan adalah di area tengah lapangan, yakni mengincar
gawang yang berada di titik tengah. Atas situasi tersebut, arah serangan yang Karena pada prinsipnya, gelandanglah
paling efektif untuk ditempuh adalah area tengah. Oleh karena itu area tengah yang akan selalu menambah jumlah
harus menjadi prioritas utama ketika bertahan. pemain yang mendekati bola
dimanapun bola itu berada.
Situasi-situasi pressing harus sangat menekankan pada tertutupnya area tengah
agar bola tidak terlalu mudah untuk mencapai area berbahaya dan berhadapan Selain itu, prinsip menang jumlah ini
dengan barisan bek. Ketika bola berada di area pinggir, ada pemain yang juga memaksa para pemain untuk
melakukan pressing secara intensif di pinggir, pemain lain harus berpikir bahwa melakukan keputusannya secara
jika sewaktu-waktu bola bergerak ke arah tengah, maka mereka mempunyai terencana. Untuk mendapatkan hasil
akses yang mudah untuk melakuan pressing atau memotong aliran bola. yang efisien, pemain harus saling
paham kemana bola harus diarahkan.
Prinsip ini juga harus digunakan ketika lawan berencana melakukan crossing ke Arah bola ini akan menentukan rencana berikutnya untuk mendapatkan situasi
area kotak penalti. Sesaat sebelum lawan melakukan crossing, area tengah menang jumlah.
harus sudah diiisi oleh pemain yang bersiap untuk mengatasi bola crossing
tersebut. Pemain-pemain tersebut idealnya adalah pemain-pemain dengan
kemampuan heading yang paling mumpuni.

page 11 page 12
BAB 1 | GAME MODEL SUPER ELJA METHOD

d ZONAL DEFENDING B. SUB PRINSIP DAN SUB-SUB PRINSIP


Prinsip bertahan yang harus dikuasai oleh pemain dalam rangka a BALANCE
menerjemahkan game model adalah bertahan secara zonal. Bertahan zonal Sangat dipengaruhi oleh penguasaan prinsip-prinsip ketika menyerang.
berarti bahwa ada ruangan, area atau wilayah yang menjadi tanggung jawab Pemahaman ruang menjadi syarat pertama untuk mendapatkan posisi yang
seorang pemain pada saat bola masuk atau berpotensi memasukinya. Dalam nyaman untuk melakukan pressing dengan cepat. Keseimbangan dalam
prinsip zonal ini, pemain tidak mengincar satu pemain khusus secara terus menyerang mempunyai turunan pada penataan struktur yang memungkinkan
menerus (man marking), akan tetapi mereka bertanggung jawab terhadap akses untuk melakukan counter pressing dan sekaligus menjaga kemungkinan
siapapun pemain lawan yang masuk ke zona mereka. Bertahan secara zonal serangan balik lawan.
bukan berarti mengabaikan posisi lawan. Pemain harus tau di mana posisi lawan
dan jalur passing yang menghubungkannya. b TRANSISI MENTAL
Proses dari menyerang ke bertahan membutuhkan transisi pikiran yang cukup
Prinsip ini juga memberi konsekuensi bahwa masing-masing pemain harus
besar. Secara naluriah, menyerang adalah aktivitas yang menyenangkan
saling terhubung satu dengan yang lainnya karena zona yang harus mereka jaga
sedangkan bertahan adalah aktivitas yang kurang menyenangkan. Oleh karena
pada hakikatnya juga saling beririsan. Bertahan dengan prinsip zona juga
itu, perubahan dari dua kutub yang berbeda inilah yang akan menjadi salah satu
menuntut para pemain untuk membangun struktur yang sesempit mungkin tapi
penentu keberhasilan transisi negatif. Pemain harus mempunyai kelenturan
tetap berdasar pada logika keseimbangan.
perspektif agar proses transisi ini tidak berdampak pada hal yang berbahaya.

Prinsip zona ini dipilih karena kami


anggap lebih sesuai untuk MOMEN #4 TRANSISI POSITIF
memfasilitasi prinsip-prinsip bertahan A. PRINSIP BESAR
yang dijelaskan sebelumnya, yakni Memanfaatkan keuntungan dari struktur bertahan lawan yang sedang tidak
pressing dengan intensitas, menutup stabil, sehingga bisa mengalirkan bola ke depan hingga menjadi gol.
area tengah dan prinsip menang
jumlah. Bertahan dengan cara zona B. SUB PRINSIP DAN SUB-SUB PRINSIP
juga akan meminimalisasi terbukanya a PANJANG, LEBAR & KONEKSI
satu area tertentu akibat pemain yang
Membuka lapangan selebar mungkin untuk melepaskan diri dari pressing lawan.
terpancing untuk mengikuti pemain
Sesaat merebut bola, maka harus ada yang bergerak melebar untuk melepaskan
lain. Prinsip zona memaksa para pemain untuk disiplin menjaga zona nya
diri dari kerumunan. Proses bergerak melebar harus dilaksanakan secara cepat
masing-masing.
dan agresif. Perebut bola memiliki lebih banyak opsi untuk mengatur dan
mengarahkan bolanya.
MOMEN #3 TRANSISI NEGATIF
Pemain yang berposisi di depan segera melakukan akselerasi ke arah depan
A. PRINSIP BESAR
sehingga memberi opsi umpan vertikal yang lebih cepat dan memaksa lawan
Secara agresif dan cepat menutup dan mempersempit semua ruang bagi pemilik untuk bergerak mundur. Kecenderungan ini akan membuat lawan harus
bola untuk mencegah lawan alirkan bola ke depan, serta sesegera mungkin bergerak mundur dan memaksa lebih lama dalam posisi disorganisasi. Untuk
mengambil kembali penguasaan bola. dapat memanfaatkan panjang dan lebar lapangan, harus tetap ada koneksi di
sekitar bola. Koneksi di sekitar bola juga membantu pemain yang menguasai
bola untuk keluar dari pressing lawan.

page 13 page 14
BAB 1 | GAME MODEL
BAB 2 PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN

b REORGANISASI SERANGAN
Ada kalanya, sesaat setelah merebut bola, situasi tidak memungkinkan untuk Sepakbola merupakan permainan yang melibatkan dua tim dengan objektif untuk
melakukan serangan cepat ke daerah berbahaya lawan. Situasi ketika lawan mencetak lebih banyak gol, atau kebobolan lebih sedikit dari lawan. Untuk
sudah meletakkan lebih banyak pemain di lini belakang, atau mekanisme mencapai objektif tersebut masing-masing tim akan saling berinteraksi. Interaksi
counterpress lawan yang relatif baik memberi kemungkinan kecil untuk ini terjadi dalam skala tim, grup, hingga antar individu. Pada masing-masing
melakukan serangan balik vertical dengan cepat. interaksi tersebut, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi untuk dapat
bekerja secara optimal dalam mencapai objektif permainan.Prinsip adalah asas
Di dalam situasi inilah dibutuhkan reorganisasi serangan. Reorganisasi serangan yang menjadi dasar untuk berpikir, bertindak, dan sebagainya. Prinsip permainan
pada dasarnya adalah menempatkan bola ke daerah yang lebih kosong untuk berarti asas yang menjadi dasar bagi aksi sepakbola berdasarkan pada objektif
menghindarkan pressing lawan. Selanjutnya, proses dan mekanisme build up sepakbola. Prinsip permainan bersifat faktual dan universal. Faktual artinya
dimulai ulang. Situasi ini dipilih untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya berdasarkan apa yang sebenarnya terjadi. Universal artinya berlaku di belahan
kehilangan bola yang prematur. bumi manapun, dan dari level usia muda hingga jenjang karir profesional. Sifat
universal ini juga berlaku untuk pemain di posisi manapun, dari penjaga gawang
hingga penyerang.

1 PRINSIP PERMAINAN TIM


Prinsip permainan tim berakar pada objektif permainan sepakbola, yaitu
mencetak gol lebih banyak atau kebobolan lebih sedikit dari lawan. Dalam
permainan sepakbola, masing-masing tim akan berada pada dua momen, yaitu
saat tim menguasai bola dan saat bola dalam penguasaan lawan. Objektif secara
umum pada masing-masing momen tersebut adalah untuk cetak gol saat
menguasai bola dan cegah kebobolan saat tidak menguasai bola.

Tentu saja di dalam permainan sepakbola terdapat interaksi di antara kedua tim
untuk memenuhi objektifnya dan mencegah tim lawan penuhi objektif utamanya.
Jika objektif utama tidak memungkinkan untuk dipenuhi pada saat itu juga, tim
harus memiliki objektif lain yang mendukung untuk dicapainya objektif utama.
Prioritas dari masing-masing objektif permainan tim dapat dijabarkan sebagai
berikut:

CETAK GOL CEGAH LAWAN CETAK GOL

CIPTAKAN PELUANG CEGAH LAWAN CIPTAKAN PELUANG

LEWATI PRESSURE LAWAN CEGAH LAWAN LEWATI PRESSURE LAWAN

PINDAH ARAH SERANGAN CEGAH LAWAN PINDAH ARAH SERANGAN

KUASAI BOLA REBUT BOLA

page 15 page 16
BAB 2 | PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN SUPER ELJA METHOD

2 PRINSIP TIM ATTACK

a PANJANG
Untuk memfasilitasi kebutuhan menggerakkan bola dari belakang ke depan (atau
sebaliknya, jika diperlukan), maka tim harus mengorganisasikan
pemain-pemainnya untuk menempati posisi searah panjang lapangan. Artinya
harus ada pemain yang berada di belakang bola, juga ada pemain yang berada
di depan bola. Selain pemosisian, prinsip panjang juga dapat dipenuhi melalui
pergerakan pemain ke arah depan atau belakang.

b LEBAR
Jika tidak dapat menggerakkan bola ke depan, tim perlu untuk memindahkan
bola ke arah lainnya yang memungkinkan untuk lanjut menggerakkan bola ke
depan. Oleh karena itu tim harus mengorganisasikan pemain-pemainnya untuk
dapat memanfaatkan lebar lapangan.

Saat menguasai bola, prioritas utama tim adalah mencetak gol. Jika tim tidak Manifestasi dari prinsip panjang dan lebar adalah terciptanya ruang antar
dapat mencetak gol saat itu juga, prioritas tertinggi selanjutnya adalah berusaha pemain. Adanya ruang akan memberi waktu bagi pemain-pemain untuk
untuk menciptakan peluang. Jika usaha untuk menciptakan peluang tidak dapat mengambil keputusan dan melakukan aksi terbaik. Namun dua prinsip ini saja
dipenuhi, tim dapat berusaha untuk melewati pressure lawan. Jika usaha untuk tidak cukup. Prinsip selanjutnya untuk mengakomodasi tim dalam memenuhi
melewati pressure lawan tidak dapat dipenuhi, tim dapat berusaha untuk objektif permainan saat menyerang adalah koneksi.
memindahkan arah serangan. Hingga pada akhirnya objektif paling rendah
adalah untuk menguasai bola agar tidak direbut oleh lawan. c KONEKSI
Koneksi bermakna tim mengorganisasikan pemain-pemainnya untuk saling
Sementara itu objektif dari tim yang tidak menguasai bola merupakan
terhubung dari satu titik ke titik lainnya. Menghubungkan panjang lapangan dari
kebalikannya. Prioritas utama adalah mencegah lawan cetak gol. Jika lawan
belakang ke depan, dan menghubungkan lebar lapangan dari kiri ke kanan.
tidak sedang dalam situasi untuk berusaha mencetak gol, prioritas selanjutnya
adalah mencegah lawan menciptakan peluang. Jika lawan sedang tidak dalam
situasi untuk dapat menciptakan peluang, prioritas selanjutnya adalah mencegah
lawan lewati pressure. Jika lawan tidak mampu untuk melewati pressure, tim
dapat berusaha untuk cegah lawan memindahkan arah serangan. Hingga pada
akhirnya tim dapat berusaha untuk merebut bola yang dikuasai lawan.

Penerapan dari objektif permainan tim di atas adalah berusaha menggerakkan


bola ke depan atau ke arah gawang lawan saat menguasai bola dan mencegah
lawan menggerakkan bola ke arah gawang saat bertahan. Oleh karena itu prinsip
yang harus dipenuhi oleh tim yang menguasai bola atau menyerang adalah
panjang, lebar, dan saling terkoneksi. Sebaliknya, prinsip bagi tim yang tidak
menguasai bola atau bertahan adalah membuat lapangan permainan menjadi
pendek, rapat serta memutus koneksi antar pemain lawan.

page 17 page 18
BAB 2 | PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN SUPER ELJA METHOD

3 PRINSIP TIM DEFEND menggerakkan bola. Begitu pula grup yang sedang bertahan, keunggulan jumlah
pemain akan memudahkan mereka dalam mengantisipasi usaha lawan dalam
a PENDEK & RAPAT menggerakkan bola ke depan.

Pendek bermakna jarak antar pemain


searah panjang lapangan sedekat Gambar di samping merupakan
mungkin, seperlunya. Sedangkan contoh situasi permainan yang
rapat bermakna jarak antar pemain menunjukkan tim menyerang
searah lebar lapangan sedekat memiliki keunggulan jumlah pemain
mungkin, seperlunya. Dengan 4v3 atas tim bertahan di sisi kiri
menerapkan prinsip pendek dan (kotak putus-putus warna biru
rapat, tim yang bertahan akan muda). Keunggulan tersebut
memperkecil ruang permainan. dibentuk oleh grup yang berisikan
Kecilnya ruang permainan ditujukan pemain nomor 5, 6, 10, dan 11.
untuk mempersulit lawan mengambil keputusan dan melakukan aksi terbaik saat Superioritas jumlah ini dapat
menyerang. Prinsip pendek dan rapat ini juga memfasilitasi prinsip diskoneksi. dibentuk melalui organisasi tertentu.
Namun, keunggulan jumlah suatu grup pemain pada suatu area akan diikuti
b DISKONEKSI dengan berkurangnya jumlah pemain pada grup dan area lainnya. Misal pada
gambar di atas ditunjukkan oleh kotak putus-putus warna ungu, di mana tim
Prinsip diskoneksi diwujudkan sebagai usaha untuk memutus keterhubungan merah memiliki keunggulan jumlah 3v2 di area tengah.
antar pemain lawan. Dengan memutus keterhubungan maka tim lawan yang
menguasai bola akan kesulitan untuk dengan mudah menggerakkan bola ke
depan. b SUPERIORITAS POSISI
Posisi para pemain dalam interaksi grup ini juga
akan menentukan superioritas atas lawannya.
4 PRINSIP PERMAINAN GRUP Posisi yang dimaksud masih berkaitan dengan
usaha untuk menggerakkan bola ke depan bagi
Dalam upaya masing-masing tim untuk mencapai objektif utama permainan, 10
tim yang menguasai bola, atau usaha untuk
interaksi juga terjadi pada skala yang lebih kecil. Interaksi ini terjadi antar grup mencegah lawan menggerakkan bola ke depan
pemain dan terjadi pada lokasi-lokasi tertentu. Meskipun terjadi dalam skala bagi tim yang tidak menguasai bola. Artinya,
yang lebih kecil, interaksi ini akan mempengaruhi masing-masing tim secara superioritas posisi ini tidak lepas dari
keseluruhan. bagaimana tim menerapkan prinsip panjang,
5
lebar, dan koneksi saat menyerang atau
Interaksi pada skala ini ditentukan dari bagaimana suatu grup pemain pendek, rapat, dan diskoneksi saat bertahan.
menciptakan dan memanfaatkan superioritas atas grup lawannya. Ada
beberapa jenis superioritas, yaitu: superioritas jumlah, superioritas posisi,
Gambar di atas menunjukkan situasi di mana grup hijau berada dalam situasi
superioritas dinamik, dan superioritas individu.
kalah jumlah. Namun grup hijau memiliki superioritas posisi berkat pemosisian
pemain nomor 10 yang berada di balik tiga pemain tim merah. Selain berada di
a SUPERIORITAS JUMLAH balik lawan, pemain nomor 10 juga masih terhubung dengan pemain nomor 5.
Superioritas jumlah merupakan keunggulan jumlah pemain dalam suatu grup Dengan demikian tim hijau masih dapat menggerakkan bola ke depan melalui
yang berinteraksi dengan grup lawan. Grup dengan jumlah pemain yang lebih passing dari pemain nomor 5 ke pemain nomor 10, meskipun pada situasi
banyak saat menguasai bola akan memiliki opsi lebih banyak untuk tersebut mereka kalah jumlah.

page 19 page 20
BAB 2 | PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN SUPER ELJA METHOD

c SUPERIORITAS DINAMIK hadapannya. Oleh karena itu penting bagi pemain ketika menguasai bola
untuk mengangkat kepalanya, sehingga dapat dengan mudah membaca
Kondisi statis (diam) dan kondisi dinamis (bergerak) masing-masing memiliki
situasi permainan dan mengambil keputusan terbaik berdasarkan situasi
pengaruh terhadap organisasi suatu grup dan interaksinya dengan grup lawan.
tersebut.
Kondisi diam dan bergerak di sini mengacu pada ada atau tidaknya perpindahan
suatu grup dari satu area ke area lain. Hadap Depan/Hadapi Lawan
Objektif dari menguasai bola adalah menggerakkannya ke arah gawang
Secara umum grup yang berada pada situasi bertahan akan lebih mudah
lawan, baik itu melalui dribble atau passing. Oleh karena itu pemain harus
mengatur organisasinya ketika berada dalam interaksi yang statis. Pada kondisi
mampu untuk menghadap ke depan dengan bola jika memungkinkan.
yang statis, perubahan situasi relatif jauh lebih sedikit. Sementara itu grup yang
Tentu saja akan ada lawan yang berusaha menghalangi pemain untuk
berada pada situasi menguasai bola akan memiliki keunggulan jika interaksinya
menggerakkan bola ke depan. Pada situasi ini, memunggungi lawan justru
dengan grup lawan bersifat dinamis. Hal ini berlaku pada berbagai situasi
akan membantu lawan tersebut dalam mencapai objektifnya, karena
spesifik, misal:
pemain akan kesulitan untuk menggerakkan bola ke depan. Dengan
Crossing. Defender yang telah berhenti di area kotak penalti akan lebih menghadapi lawannya, pemain akan mampu untuk melihat ke depan (ke
mudah membaca dan mengantisipasi arah datangnya bola. Sementara arah gawang lawan), sehingga lebih mudah untuk menggerakkan bola ke
itu, grup yang menyerang akan lebih mudah untuk memenangi duel jika depan dengan keputusan terbaik.
defender lawan dalam kondisi bergerak ke arah gawang sendiri.
Progresi bola. Ketika tim yang bertahan banyak melakukan pergeseran Kuat Kuasai Bola
dari sisi ke sisi berulang kali, maka akan muncul celah yang dapat Lawan akan selalu berusaha untuk merebut bola dari pembawa bola jika
dimanfaatkan untuk melakukan passing ke depan. memungkinkan. Oleh karena itu seorang pemain harus kuat dalam
menguasai bola sehingga tidak mudah direbut oleh lawan. Jika bola dapat
dikuasai, pemain akan lebih nyaman dalam menggerakkan bola ke depan.
d SUPERIORITAS INDIVIDU
Superioritas individu merupakan keunggulan kualitas individu seorang pemain di
dalam interaksi grup tersebut. Keunggulan kualitas individu ditunjukkan oleh aksi Dribble/Bawa Bola
sepakbola pemain tersebut yang jauh lebih superior dalam kaitannya untuk Dribble merupakan salah satu cara untuk menggerakkan bola ke depan.
mencapai objektif permainan. Untuk memfasilitasi individu dalam melakukan Ketika melakukan dribble, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
aksi-aksi sepakbola yang lebih baik, terdapat prinsip-prinsip permainan individu pemain, antara lain:
yang perlu dipenuhi. Datangi lawan. Prinsip ini serupa dengan prinsip hadapi lawan.
Ketika pemain membawa bola dengan arah menjauhi lawan, lawan
lebih mudah untuk menjauhkan pembawa bola dari arah gawang.
5 PRINSIP PERMAINAN INDIVIDU Dengan mendatangi lawan, pembawa bola dapat memancing
lawan untuk keluar dari organisasi pertahanannya.
a PRINSIP INDIVIDU ATTACK
Bola segaris dengan arah datang lawan. Menempatkan bola
MENGUASAI BOLA segaris dengan arah datang lawan akan memberi pembawa bola
Head Up opsi untuk ubah arah lebih banyak. Posisi yang menyudut dengan
Saat menguasai bola pemain dituntut untuk dapat mengambil keputusan arah datang lawan akan memudahkan lawan untuk melakukan
terbaik, misal mendribble bola ke depan, umpan ke temannya yang kontak badan dengan pembawa bola.
berada di posisi yang lebih baik, hingga menembak bola ke gawang
lawan. Keputusan terbaik dapat diambil seorang pemain jika dia memiliki
semua informasi terbaik tentang situasi permainan yang ada di

page 21 page 22
BAB 2 | PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN SUPER ELJA METHOD

Passing Untuk melepaskan diri dari kawalan lawan, pemain harus menguasai dua
Saat memberikan bola kepada temannya, seorang pemain harus konsep manipulasi:
mengenali situasi temannya yang hendak di passing. Situasi yang Ubah arah. Ketika lawan melakukan kawalan dengan mengikuti
berbeda mengharuskan pemain untuk memberikan bola dengan cara arah gerak pemain, akan ada ruang yang ditinggalkannya. Ruang
yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu penerima yang ditinggalkan ini dapat dimanfaatkan pemain untuk menerima
bola melakukan aksi selanjutnya yang lebih baik. Situasi-situasi tersebut bola. Oleh karena itu pemain perlu menguasai konsep mengubah
antara lain: arah larinya.

Diam. Jika teman yang akan dipassing telah berada di posisi yang Ubah kecepatan. Manipulasi terhadap lawan juga dapat dilakukan
ideal, tidak perlu lagi bergerak, bola diberikan tepat ke arah dengan mengubah kecepatan bergerak. Ketika pemain secara
kakinya. tiba-tiba mengubah kecepatan dari jogging perlahan ke sprint
cepat, lawan akan kesulitan untuk bereaksi tepat waktu. Hal ini
Bergerak. Jika teman berada dalam situasi bergerak ke ruang dapat memberi pemain ruang untuk menerima bola. Kemampuan
tertentu, bola harus diberikan ke ruang yang dituju oleh teman. untuk ubah kecepatan juga akan membantu pemain untuk
Tidak dijaga lawan. Aksi selanjutnya bagi penerima bola pada mengubah arah.
situasi ini adalah menggerakkan bola ke depan, karena tidak ada
lawan yang menjaganya. Bola harus diberikan dengan keras Sentuhan Pertama
sehingga memberi momentum bagi penerima bola untuk dapat Sentuhan pertama pemain saat menerima bola akan menentukan apakah
lanjut menggerakkan bola ke depan. dirinya dapat lanjut melakukan aksi terbaik terkait usaha untuk
Dijaga lawan. Pemain yang sedang dijaga lawan berarti tidak menggerakkan bola ke depan. Situasi yang berbeda saat menerima bola,
memiliki ruang untuk lanjut menggerakkan bola ke depan. Dirinya membutuhkan sentuhan pertama yang berbeda pula. Situasi-situasi
perlu untuk bergerak menjauh dari lawannya. Oleh karena itu bola tersebut antara lain:
harus diberikan ke arah ruang pemain tersebut dapat melepaskan Tidak ada lawan. Ketika tidak ada lawan yang menjaga, pemain
diri atau mendapat ruang untuk hadapi lawannya. yang menerima bola dapat lanjut menggerakkan bola ke depan
atau ke arah gawang lawan pada aksi selanjutnya. Pada situasi ini
MENERIMA BOLA sentuhan pertama harus mengarah ke depan. Sentuhan pertama
dengan kaki belakang akan memudahkan pemain yang menerima
Scanning/Amati Situasi Sekitar
bola untuk lanjut menggerakkan bola ke depan.
Sebelum menerima bola pemain harus mengetahui informasi tentang
Ada lawan yang menjaga di belakang. Sentuhan pertama terhadap
situasi di sekitarnya. Informasi-informasi yang harus diketahui pemain
bola pada situasi ini adalah untuk melindungi bola terlebih dahulu
antara lain: berada di mana lawan terdekat, dari mana lawan akan datang
dari usaha lawan untuk merebutnya. Sentuhan dengan kaki depan
memberi tekanan, di mana ruang yang dapat dimanfaatkan untuk
akan membantu pemain untuk melindungi bola.
menerima bola, di mana posisi kawan yang selanjutnya dapat diberi bola
jika perlu, dll. Dengan memahami situasi di sekitarnya, pemain dapat Saat menerima bola, terkadang ada lawan yang berusaha datang
mengambil keputusan terbaik saat menerima bola. bersamaan dengan momen ketika bola bergerak. Pemain dapat
melakukan sentuhan pertama hadapi pressure lawan, atau sentuhan
Dismarking/Melepaskan Dari Kawalan pertama jauhi pressure lawan tergantung pada posisi relatif antara lawan
Dismarking adalah proses seorang pemain untuk melepaskan dirinya dari dan gawang lawan.
lawan sebelum menerima bola. Ketika seorang pemain lepas dari Lawan tereliminasi. Lawan yang tereliminasi adalah lawan yang
penjagaan lawan, dirinya akan memiliki ruang dan waktu untuk ketika bola diterima, tidak berada di jalur menuju gawang. Meskipun
menggerakkan bola ke depan dengan keputusan terbaik. telah tereliminasi, lawan tetap dapat berusaha untuk memberikan

page 23 page 24

Hadap Depan/Hadapi Lawan


BAB 2 | PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN SUPER ELJA METHOD

pressure. Pada situasi ini sentuhan pertama harus mengarah ke Lawan telah melakukan sentuhan pertama menghadap depan.
gawang lawan dan menjauhi lawan yang berusaha datang. Pada situasi ini lawan telah siap untuk lanjut menggerakkan bola ke
Lawan datang dari arah depan. Arah depan yang dimaksud adalah depan. Pada momen ini pemain harus memprioritaskan untuk
arah gawang lawan. Pada situasi ini lawan yang berusaha datang mengantisipasi arah yang akan digunakan lawan untuk
akan menghalangi secara langsung pemain yang berusaha menggerakkan bola ke depan, sembari bergerak mendekati lawan
menggerakkan bola ke arah gawang. Sentuhan pertama pada jika memungkinkan.
situasi ini harus menghadapi lawan yang datang. Posisi Badan Menyudut Bola

Posisi Badan Ketika sedang berhadapan dengan lawan pembawa bola, posisi badan
relatif terhadap bola juga penting untuk diperhatikan. Jika posisi pemain
Posisi badan yang ideal adalah serong sehingga dirinya dapat melihat
lurus terhadap bola, maka lawan pembawa bola akan memiliki 2 opsi arah
arah datangnya bola dan situasi di sekitarnya, terutama situasi permainan
untuk menggerakkan bola. Posisi badan yang menyudut akan menutup
ke arah gawang lawan. Dengan posisi badan yang ideal ini, pemain dapat
satu opsi bagi lawan pembawa bola, sehingga arah bagi lawan untuk
melihat sebanyak mungkin informasi mengenai situasi permainan. Selain
menggerakkan bola lebih mudah diprediksi.
itu dengan posisi badan yang ideal, pemain juga dapat melakukan
sentuhan pertama yang lebih nyaman untuk lanjut menggerakkan bola ke Kontak Badan
depan. Posisi badan yang ideal ini juga membantu pemain untuk lebih Selain mempersempit ruang lawan pembawa bola, kontak badan juga
leluasa jika harus secara tiba-tiba berlari ke depan atau belakang. perlu dilakukan jika memungkinkan. Kontak badan akan menyulitkan
lawan pembawa bola untuk melakukan aksi yang bersih, terutama aksi
Jika terdapat lawan yang melakukan penjagaan di belakang pemain, yang bertujuan untuk menggerakkan bola ke depan. Untuk dapat
posisi badan yang ideal akan sulit dilakukan. Pada situasi ini pemain harus melakukan kontak badan, pemain harus bisa sedekat mungkin dengan
mengatur posisi badannya di mana ketika bola diberikan kepadanya, lawan jika memungkinkan. Jarak ideal untuk dapat melakukan kontak
sentuhan pertama yang dia lakukan adalah untuk melindungi bola. badan adalah satu lengan dari lawan.

b PRINSIP INDIVIDU DEFEND TIDAK HADAPI PEMBAWA BOLA


HADAPI PEMBAWA BOLA Marking / Penjagaan
Closing Down / Datangi Bola Ketika sedang tidak menghadapi pembawa bola, aksi bertahan yang
dilakukan pemain adalah melakukan marking. Terdapat dua orientasi saat
Mendatangi pembawa bola penting dilakukan untuk menghalangi lawan
melakukan marking, yaitu lawan dan / atau ruang.
menggerakkan bola ke depan. Ketika mendatangi lawan ada beberapa
prinsip yang harus dipahami pemain, antara lain: Lawan yang menerima bola memiliki potensi untuk menggerakkan
Bola sedang bergerak ke penerima bola. Ketika bola sedang bola ke depan pada aksi selanjutnya. Aksi ini dapat berupa dribble,
bergerak setelah dipassing, tidak ada pemain yang dapat passing, atau menembak bola ke gawang. Pemain yang melakukan
mengontrol arah laju bola. Ini adalah momen yang tepat untuk marking kepada lawan berarti memposisikan dirinya lebih dekat ke
mendatangi bola secepat mungkin. Dengan demikian penerima lawan, sehingga ketika lawan menerima bola dapat sesegera
bola akan memiliki ruang yang kecil untuk dapat lanjut mungkin untuk melakukan closing down.
menggerakkan bola ke depan. Ruang adalah area yang dapat dimanfaatkan lawan untuk
Sentuhan pertama lawan buruk / menghadap gawang sendiri. Ini menggerakkan bola ke depan. Baik melalui dribble, passing, atau
juga momen yang tepat untuk mendatangi bola secepat mungkin. menembak bola ke gawang. Melakukan marking terhadap ruang
Lawan yang sedang berada pada situasi ini, kesulitan untuk berarti memposisikan diri untuk mengantisipasi area yang dapat
menggerakkan bola ke depan sebagai aksi lanjutannya. dimanfaatkan lawan untuk menggerakkan bola ke depan.

page 25 page 26
BAB 2 | PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN SUPER ELJA METHOD

Prioritas orientasi marking merupakan pilihan subjektif tergantung pada


prinsip game model masing-masing tim, namun keberadaan dua orientasi
tersebut bersifat faktual.
Posisi Badan
Saat tidak menghadapi pembawa bola, pemain yang bertahan harus
mampu membaca ke arah mana bola akan digerakkan oleh lawan. Oleh
karena itu posisi badan yang ideal akan sangat membantu pemain untuk
mengetahui sebanyak mungkin informasi yang perlu diketahui terkait
bagaimana dan ke arah mana lawan akan menggerakkan bola.
Informasi-informasi yang perlu diketahui oleh pemain yang bertahan,
antara lain:
Jalur passing. Pemain harus mengetahui jalur yang dapat
digunakan oleh lawan untuk menggerakkan bola. Keberadaan jalur
passing ini terkait dengan celah di antara si pemain dengan
kawannya. Juga keberadaan pemain lawan yang dapat terhubung
melalui jalur passing tersebut.
Ruang depan atau belakang. Pemain harus siap mengantisipasi
jika sewaktu-waktu bola digerakkan ke ruang tepat di depannya
atau di belakangnya.
Untuk mengetahui informasi-informasi tersebut, posisi badan pemain
harus menyerong. Dengan demikian dirinya mampu melihat apa yang ada
di depannya, di belakangnya, dan di sampingnya. Selain itu dengan posisi DUEL UDARA
badan yang serong, pemain akan memiliki kuda-kuda yang lebih siap jika Pada saat melakukan duel udara, situasi pemain bergerak mendatangi titik
sewaktu-waktu harus berlari ke arah depan atau belakang. di mana dirinya akan kontak dengan bola akan memberi keunggulan
dibandingkan pemain yang terlebih dahulu berada di posisi di mana akan
Posisi badan pemain ketika bergerak dari satu area ke area lain juga melakukan kontak dengan bola (keadaan statis / diam). Oleh karena itu
penting untuk dilakukan dengan benar. Idealnya pemain bergerak dengan kemampuan untuk membaca kecepatan dan arah bergeraknya bola
pinggul yang searah dengan arah bergerak. menjadi penting.

Namun terdapat pula situasi pemain harus melakukan duel udara saat
dirinya telah berada di posisi yang didatangi bola. Pada situasi ini pemain
perlu memperhatikan posisi relatif antara dirinya dengan lawan dan arah
datang bola. Saat terjadi kontak dengan bola, posisi yang lebih
menguntungkan bagi pemain adalah berada pada posisi di antara bola dan
lawan. Oleh karena itu, penting bagi pemain untuk berusaha menyelinap di
depan lawan. Jika pemain telah berada di depan lawan, pemain harus
mampu mencegah lawan dapat menyelinap di depannya. Pemain perlu
melakukan shielding, baik dengan menggunakan tangannya atau
menggunakan punggungnya.

page 27 page 28
SUPER ELJA METHOD
BAB 3 FILOSOFI DAN METODOLOGI LATIHAN

C METODOLOGI LATIHAN

Metodologi latihan adalah kumpulan cara kami mengelola para pemain dalam
A FILOSOFI MELATIH serangkaian proses latihan yang terstruktur. Proses latihan adalah sebagian dari
proses pengembangan seorang pemain sepakbola secara komprehensif.
Proses latihan dan semua aktivitas di PS Sleman Development Center pada Meskipun hanya sebagian, akan tetapi proses latihan menjadi salah satu proses
intinya adalah proses membantu individu-individu pemain secara sistematis dan yang sangat penting. Proses latihan merupakan elemen yang menentukan
terstruktur untuk berkembang mencapai potensi optimalnya dalam disiplin tim apakah pemain bisa bergerak ke level yang lebih tinggi atau tidak. Metodologi
secara efektif dan efisien. yang kami pilih di dalam tubuh PS Sleman Development Center untuk mengelola
proses pengembangan pemain tersusun atas beberapa prinsip sebagai berikut.
Mencapai potensi optimal berarti pemain tersebut harus mampu bersaing
dengan bakat-bakat lain di level tertinggi sepakbola. Oleh karena itulah secara
a MENDEKATI PERMAINAN SESUNGGUHNYA
filosofis, kami ingin membantu bakat-bakat terbaik agar bisa berkembang secara
optimal dan mengarahkan mereka ke level sepakbola yang tertinggi. Proses latihan harus diarahkan ke permainan sepakbola sesungguhnya.
Sepakbola sesungguhnya berkaca pada permainan sepakbola top level yang
Semua aktivitas yang dilakukan di dalamnya merupakan implementasi dari kompetitif. Di dalam permainan tersebut terdapat interaksi yang sangat kompleks
tujuan di atas. Semua orang yang terlibat di dalam dinamika proses di yang terjadi antara satu tim dengan tim lawan. Proses interaksi
pengembangan pemain itu harus mau untuk membantu tercapainya tujuan dari menyerang-bertahan-transisi dilakukan dalam situasi yang sangat kompetitif dan
proses latihan yang dilakukan. Membantu tidak sekedar memberi atau menyisakan sedikit waktu bagi pemain untuk melakukan mengambil keputusan
melakukan, akan tetapi bantuan yang optimal harus dilakukan secara sistematis dan melakukan aksi dengan benar.
dan terstruktur serta terencana.
Dalam sebuah pertandingan sepakbola, elemen taktik, teknik, fisik dan mental
B SEPAKBOLA SEBAGAI TITIK MULA terwujud dalam satu kesatuan utuh yang tidak mungkin terpisahkan. Pada saat
seorang pemain melakukan sebuah aksi sepakbola, pada hakikatnya sedang
Proses latihan yang dilakukan di PS Sleman Development Center merupakan mengeksekusi elemen taktik, harus menggunakan kemampuan teknisnya,
turunan langsung dari sepakbola sesuai dalam model permainan yang telah mengaktifkan otot tertentu untuk bergerak dan menggunakan proses otak secara
disusun. Sepakbola menjadi referensi utama terkait dengan pembuatan desain bersamaan.
latihan dan pembuatan siklus-siklus latihan. Sepakbola yang dimaksud di sini
adalah sepakbola objektif yang terdiri dari proses menyerang, bertahan dan Oleh karena itu, untuk mewujudkan situasi tersebut secara konsisten dan intensif
transisi. pemain harus terbiasa melakukannya pada saat menjalani latihan. Metode
latihan yang kami praktikkan sejatinya adalah pengulangan dari kebutuhan
Selain proses latihan, aktivitas-aktivitas di dalamnya merupakan representasi permainan sepakbola yang kompetitif dan sangat intens. Berikut hal-hal dasar
dari permainan sepakbola yang ingin kami capai. Tidak hanya mengikat pada yang menjadi panduan ketika menjalankan proses latihan:
pemain, akan tetapi konsep permainan sepakbola yang diharapkan juga harus
tercermin dari perilaku dan sikap dari para pelatih dan ofisial yang mendukung INTENSITAS
perkembangan pemain. Setiap proses latihan harus dilakukan dalam intensitas pertandingan.
Intensitas pertandingan kompetitif dapat terwujud dengan adanya lawan
Konsekuensi logis dari prinsip ini adalah bahwa semua elemen yang terlibat yang ingin merebut bola atau ingin mencetak gol ke gawang kita secara
dalam organisasi ini harus benar-benar memahami dengan baik dan objektif terus menerus. Pada akhirnya, kerapatan aksi yang harus dilakukan oleh
tentang sepakbola sesuai dengan model permainan. Berangkat dari kesadaran para pemain baik saat menyerang maupun bertahan akan sangat tinggi.
dan pemahaman tersebut, maka turunan aktivitas akan jauh lebih detail dalam Keputusan-keputusan yang diambil pun harus dilakukan secara cepat.
rangka untuk mendukung perkembangan pemain secara menyeluruh.

page 29 page 30
BAB 3 | FILOSOFI DAN METODOLOGI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Keputusan-keputusan yang cepat merupakan proses mental yang sangat Sama seperti aspek intensitas diatas, elemen kompetitif dalam proses
penting untuk perkembangan kemampuan mereka. Mentalitas yang baik latihan akan mengajarkan pemain untuk selalu belajar tentang apa yang
dalam pertandingan sesungguhnya adalah kemampuan para pemain disebut sebagai ketangguhan mental. Semua pemain dibiasakan untuk tidak
memfokuskan pada tugas-tugas permainan serta mencari solusi-solusi mau kalah dan berusaha untuk selalu menjadi lebih baik. Melalui latihan
terbaik untuk masalah permainan. yang baik, diperoleh pembelajaran mental yang baik pula.
Seorang pemain yang baik pada akhirnya adalah pemain yang mampu
secara konsisten mengambil keputusan dengan benar dalam keadaan dan
b INDIVIDU DI DALAM TIM
waktu yang sangat menekan. Proses latihan dengan intensitas
pertandingan, akan memfasilitasi pemain untuk mengembangkan Inti utama dari proses latihan di PS Sleman Development Center adalah
kemampuan tersebut. pengembangan individu-individu pemain dalam konteks tim. Proses latihan
harus diarahkan untuk pengembangan masing-masing pemain. Semua
KEUTUHAN DALAM PECAHAN pengawasan dan fokus dari pelatih tertuju pada individu pemain. Ada beberapa
Proses latihan merupakan bentuk pecahan dari sebuah keutuhan. Keutuhan hal yang harus dilakukan dalam proses latihan agar tujuan untuk pengembangan
yang dimaksud adalah sepakbola 11v11 dalam konteks pertandingan individu ini bisa benar-benar tercapai:
kompetitif. Proses latihan merupakan pecahan-pecahan dari keutuhan
tersebut. Hal itu dipilih karena pada hakikatnya latihan yang dilakukan KETERLIBATAN
bertujuan untuk memfasilitasi pemain dengan alat-alat yang akan mereka Pemain harus dilibatkan secara aktif dalam proses pengembangan mereka
gunakan dalam pertandingan kompetitif kelak. sendiri. Proses pelibatan ini dimulai dari pembuatan desain latihan yang bisa
memfasilitasi pemain untuk menemukan sendiri problem-problem
Akan tetapi, untuk mendapatkan kemahiran tertentu dari pemain dibutuhkan permainan yang kemudian bisa dirangsang untuk menemukan solusinya.
pengulangan-pengulangan situasi yang diinginkan. Untuk mendapatkan
pengulangan-pengulangan yang optimal, dibutuhkan penyederhanaan dari Cara pelatih dalam membawakan latihan juga diarahkan untuk membantu
situasi-situasi yang terjadi di permainan sepakbola. pemain untuk selalu terlibat dalam proses belajar yang sedang mereka
Pengulangan-pengulangan itulah yang diciptakan dalam bentuk jalani. Cara bertanya, menghidupkan aktivitas latihan, mendorong dan
latihan-latihan. Tujuannya adalah para pemain mempunyai cukup bekal memotivasi harus diarahkan agar pemain terus mengevaluasi dirinya
solusi ketika masalah-masalah tersebut muncul dalam pertandingan sendiri. Selain itu desain latihan juga selalu memperhitungkan jumlah
sesungguhnya. pemain yang dapat terlibat, sehingga meminimalkan adanya pemain yang
tidak terlibat dalam proses latihan. Proses keterlibatan ini akan membawa
KOMPETITIF pemain ke level belajar yang lebih efisien.
Elemen berikutnya yang harus selalu ada dalam proses latihan adalah
KESADARAN
suasana kompetitif dalam pelaksanaan latihan tersebut. Pertandingan
Pengembangan berbasis individu juga mendorong pemain untuk selalu
sepakbola sesungguhnya akan selalu dilakukan dalam situasi yang
sadar dengan segala macam aksi serta solusi yang diambil. Seiring dengan
kompetitif. Hal tersebut merupakan efek langsung dari keinginan dari semua
elemen keterlibatan dalam proses latihan, maka pemain harus juga
tim untuk memenangkan permainan. Suasana kompetitif dengan sendirinya
dirangsang untuk sadar dan awas terkait situasi-situasi yang sedang mereka
akan membuat semua aktivitas di dalam pertandingan menjadi sangat
hadapi.
intensif.

Secara metode kurang lebih akan sama dengan apa yang diberikan untuk
Suasana tersebut harus dimulai dari proses latihan sehari-hari. Pemain
merangsang keterlibatan. Pemain dilatih untuk terus menerus menganalisis
harus selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan “menang-kalah” untuk
dan mengevaluasi apapun yang sedang mereka kerjakan dalam proses
membiasakan tubuhnya agar mencari solusi secara lebih efisien. Suasana
latihan yang mereka jalani.
kompetitif akan membangun mentalitas yang dibutuhkan untuk pertandingan
sesungguhnya.
page 31 page 32
BAB 3 | FILOSOFI DAN METODOLOGI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

ADAPTIF c PROGRESIF
Masih dalam rangka peningkatan kapasitas individu melalui proses latihan,
Prinsip latihan yang lain di PS Sleman Development Center adalah latihan harus
semua aktivitas latihan harus dilakukan secara adaptif. Proses adaptasi
selalu bersifat progresif. Prinsip ini menuntut bahwa latihan harus selalu memberi
didasari atas kondisi terkini dari semua unsur yang terlibat dalam situasi
tantangan dalam bentuk tingkat kesulitan yang selalu meningkat. Desain latihan
latihan. Proses adaptasi ini penting untuk menjamin semua bisa berjalan
tidak selalu harus baru, akan tetapi mempunyai tingkat kesulitan dalam bentuk
optimal tanpa harus kehilangan esensi dari apa yang dilakukan.
kompleksitas yang lebih tinggi.

Salah satu contoh sifat adaptif yang penting dalam proses latihan adalah Peningkatan beban latihan tidak selalu bersifat fisik, akan tetapi menuntut
penyesuaian beban dan kompleksitas latihan. Pelatih harus paham dan pemain untuk lebih cepat berpikir dan mengambil keputusan. Aspek mental ini
cermat terkait dengan situasi mental dan fisik yang sedang dialami oleh para menjadi salah satu faktor penting untuk membangun pemain yang siap untuk
pemain. Proses adaptasi harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang level sepakbola lebih tinggi. Implementasi faktor mental dalam sepakbola harus
optimal. tercermin dari kemampuan pemain dalam menjaga konsistensi aksi di dalam
pertandingan atau kompetisi. Konsistensi aksi ini menuntut konsentrasi,
Pemain yang secara mental terlalu lelah harus menjalani recovery yang motivasi, kontrol diri dan sebagainya.
lebih lama. Desain latihan harus mampu memfasilitasi situasi yang sedang
dialami oleh pemain tersebut. Tentu saja, proses adaptasi ini tidak boleh Proses latihan yang baik, seharusnya juga bisa menghadirkan elemen-elemen
meninggalkan prinsip-prinsip latihan atau prinsip permainan yang lebih mental ini secara langsung dan kontinyu dalam setiap latihan. Para pemain
besar. mendapat “tekanan” yang kontinyu saat menjalani proses latihan. Efek yang
akan terjadi adalah peningkatan semua aspek sepakbola secara simultan.

d PERIODISASI LATIHAN

Periodisasi latihan adalah perencanaan latihan secara sistematis dan terpola


dalam satuan waktu tertentu. Karena bersifat perencanaan maka periodisasi
latihan menjadi salah satu elemen penting dalam cakupan metodologi untuk
mendapatkan tujuan sepakbola yang diinginkan.

Basis periodisasi yang kami adaptasi adalah periodisasi taktikal yang


dikembangkan oleh Prof. Vitor Frade dari Portugal. Inti dasar dari periodisasi
taktikal ini adalah sebuah latihan sepakbola seharusnya tidak boleh memisahkan
elemen fisik, teknik, taktik, mental dari permainan sepakbola. Latihan sepakbola
harus mencakup keseluruhan dari semua elemen tersebut dalam satu waktu.

Periodisasi ini kami pilih untuk memfasilitasi agar para pemain lebih banyak
bertemu dengan situasi-situasi sepakbola. Situasi sepakbola dalam proses
latihan akan membuat para pemain lebih sering melakukan proses pengambilan
keputusan dalam konteks tekanan permainan.

Ada beberapa keuntungan yang potensial bisa dicapai melalui penerapan


periodisasi ini dengan konsisten, antara lain:

page 33 page 34
BAB 3 | FILOSOFI DAN METODOLOGI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Pemain berlatih semua elemen sepakbola secara keseluruhan dan dalam e PEMBAGIAN TEMA BESAR LATIHAN
kerangka game model yang sudah ditetapkan. Cara ini sangat menghemat
waktu dan secara efisien meningkatkan kemampuan pemain karena Tema besar latihan dibagi menjadi siklus 2 mingguan. Tema besar latihan dibagi
mereka tidak harus belajar elemen-elemen sepakbola secara terpisah. menjadi 2 momen, yakni menyerang dan bertahan. Jadi selama dua minggu,
para pemain akan berlatih tentang semua hal yang menjadi turunan dari tema
Pemain bisa belajar bagaimana menggunakan semua elemen dalam besar tersebut. Sebagai contoh, minggu 1-2 mereka akan berlatih menyerang.
sepakbola secara bersamaan.
Semua aktivitas latihan akan diarahkan pada turunan dari game model
Karena berbasis game model, maka pemain secara otomatis akan belajar menyerang dan transisi negatif. Transisi negatif dimasukkan dalam momen
aksi-aksi atau elemen sepakbola yang secara spesifik mengarah pada menyerang dalam rangka pemain belajar tentang antisipasi dan konsekuensi
game model tersebut. Proses pembentukan cara bermain tim akan jauh yang muncul ketika gagal dalam penyerangan. Sehingga para pemain akan
lebih sederhana. selalu terbiasa untuk menjalankan prinsip dengan disiplin dan mempunyai logika
sebab akibat yang lebih kuat.
Pemain selalu bertemu dengan situasi-situasi spesifik permainan secara
repetitif yang akan membantu mereka lebih siap untuk menjalani Pada saat masuk ke tema bertahan, selama dua minggu pemain akan menjalani
pertandingan sesungguhnya. proses latihan yang menjadi turunan Game Model bertahan. Selain itu, transisi
positif juga akan menjadi bagian dari proses bertahan ini. Logika yang
Periodisasi taktikal adalah periodisasi yang berbasis pada siklus mingguan. dikembangkan kurang lebih mirip dengan apa yang dilakukan ketika menyerang,
Selama seminggu, proses latihan akan dibagi sesuai dengan kompleksitas dan yakni antisipasi.
konsekuensi fisik yang ingin dicapai. Berikut ini ringkasan siklus mingguan yang
kami lakukan di PS Sleman Development Center selama seminggu:
Senin Momen utama yang dilatih Momen turunan

Week 1 Attack Transisi negatif


Fase Akuisisi

Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5 Day 6 Day 7 Week 2 Attack Transisi negatif

Load Off Active Blue day Green day Yellow day Aktivasi Match Day Week 3 Defend Transisi positif
Recovery
Week 4 Defend Transisi positif
Prinsip Game Prinsip Sub Prinsip Prinsip Besar- Sub Prinsip Sub Prinsip Game model
Model Sub prinsip Sub-sub prinsip Sub prinsip Sub-sub prinsip

Besar Tim Antar Sektor Antar Sektor Kolektif Antar Sektor Kolektif Kolektif
Sektor Sektor Antar Sektor Sector Antar Sektor
Grup Grup Grup f CONTOH LATIHAN MINGGUAN
Individu Individu

Tuntutan Mental Rendah Medium Tinggi Medium Rendah Sangat Tinggi


Emosional Momen Attack

Konsekuensi Tension Durasi Kecepatan Activation Besar Prinsip Individual Head Up, Dismarking
fisik (kontraksi (specific strenght) (specific endurance) (specific speed)
otot dominan)
Prinsip Grup Superioritas Jumlah
Dimensi Medium Kecil Besar Kecil - Medium Medium Besar
Lapangan Prinsip Tim Diskoneksi

Waktu Interval Pendek-Medium Pendek Panjang Pendek - Medium Pendek - Medium Sangat Panjang

Jumlah Pemain Medium Sedikit Banyak Sedikit - Medium Medium - Banyak Banyak

page 35 page 36
BAB 3 | FILOSOFI DAN METODOLOGI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Day #2 Day #4
• Active Recovery • Green Day
• Sub-sub Principle • Endurance
• Principle
Drill 1 Drill 2 Drill 3
Drill 1 Drill 2 Drill 3 Drill 4

Exercise Jogging & Stretching


Exercise Aktivasi &
warm up

Durasi 25 menit 20 menit 20 menit


Durasi 30 menit 4x8 menit, Rest: 2 menit 4x8 menit, Rest: 2 menit 20 menit
Organisasi Jogging & Stretching Pemain depan crossing dan Fun games
Dinamis finishing, pemain belakang Organisasi game 9v9 dengan lapangan game 11v11 area ¾ lapangan individual training
melatih pola build up dipersempit winger dan striker yang
mengeksekusi skenario
crossing
Prinsip Membakar laktat otot Intensitas sangat rendah Ball feeling

Prinsip Struktur Utama Struktur Utama Goal scoring


Day #3
• Blue Day
• Strength
• Sub principle/Sub-sub Principle Day #5
• Yellow Day
Drill 1 Drill 2 Drill 3 Individual Training

Drill 1 Drill 2 Drill 3


Exercise Aktivasi &
warm up
Exercise core stability
injury prevention

Durasi 30 menit 4x4 menit, Rest: 1,5 menit 6x4 menit, Rest: 1,5 menit 20 menit

Organisasi Core Mengalirkan bola dari satu titik 3 zona latihan dengan 2 Intensitas sangat rendah Durasi 20 menit 5x1 menit 30 menit
Stabilization ke titik yang lain menggunakan gawang standar. Focus pada striker yang
pemain yang berada di area Bermain 5v5 secara kontinyu melakukan dismarking dari Organisasi duel 1v1 5v6 build up
tengah lapangan. mencoba melepaskan diri dari bek, kemudian finishing setelah shooting, berganti progres bola ke depan.
Penekanan latihan pada prinsip pressing lawan. menjadi bertahan.
melepaskan diri dari lawan.

Prinsip Reaksi duel 1v1 Width - depth Koneksi


Prinsip Body shape dismarking Body shape dismarking Body shape dismarking

page 37 page 38
BAB 3 | FILOSOFI DAN METODOLOGI LATIHAN
BAB 4 LATIHAN EKSTRA

Day #6
• Activation Day Latihan ekstra adalah latihan yang bersifat tambahan terhadap latihan utama.
Pada metode kami, latihan tim merupakan latihan utama, dengan latihan ekstra
Drill 1 Drill 2 Drill 3 Individual Training
umumnya lebih bersifat individual. Tujuan dari latihan ekstra adalah
Exercise Jogging & menyelesaikan masalah dan menjadi program pengembangan yang bersifat
Stretching
individual. Kekurangan spesifik masing-masing pemain dan pengembangan
potensi pemain bisa diselesaikan dengan latihan tambahan ini.

Latihan ekstra memiliki periodisasi yang bersifat individual. Dengan masalah dan
potensi yang berbeda-beda, terdapat kemungkinan bagi setiap pemain untuk
Durasi 2x7 menit 2x7,5 menit 15 menit memiliki target latihan yang berbeda-beda juga. Banyak hal yang bisa
diselesaikan melalui latihan tim. Namun, ada pula yang terlebih dahulu harus
Organisasi Rondo 5v2 game 4v4+3 Duel heading stoper
server memberi bola, satu dikelola secara personal. Di sini, latihan ekstra bisa menjadi alat untuk
stoper duel, satunya cover
memfasilitasi kebutuhan individu tiap pemain.

Dengan sifatnya yang tambahan, latihan ekstra seharusnya tidak berbenturan


Prinsip Semua prinsip Semua prinsip Semua prinsip
dengan periodisasi yang diberikan untuk tim. Latihan ekstra tetap diposisikan
sebagai latihan tambahan yang tidak boleh melemahkan latihan tim. Waktu dan
beban pemberian latihan ekstra harus benar-benar diperhatikan dan
diperhitungkan untuk menghindari overtraining.

A JENIS-JENIS LATIHAN EKSTRA


Di PS Sleman Development Center, kami melakukan 4 kategori latihan ekstra ini,
yaitu latihan ekstra fisik, latihan ekstra skill, latihan ekstra penjaga gawang, dan
latihan ekstra mental.
1 LATIHAN EKSTRA FISIK
Jika seorang pemain dianggap masih mempunyai kekurangan dalam hal atribut
fisik, latihan ekstra yang bersifat penambahan kapasitas fisik bisa dilakukan.
Latihan ekstra fisik bisa dilakukan secara terpisah di hari dengan beban latihan
tidak terlalu berat. Selain itu, latihan ekstra ini tidak diberikan pada hari untuk
istirahat atau pemulihan.

Contoh latihan ekstra fisik:


• Latihan SAQ
• Latihan pencegahan cedera

page 39 page 40
BAB 4 | LATIHAN EKSTRA

2 LATIHAN EKSTRA SKILL ini dilakukan untuk mengcover detail-detail yang tidak bisa diselesaikan atau
diberikan secara fokus pada latihan utama.
Latihan ekstra skill bertujuan untuk memperbaiki eksekusi dan pengambilan
keputusan dari pemain. Latihan ekstra ini merupakan latihan yang penting untuk Contoh:
menciptakan pemain dengan kualitas eksekusi yang lebih baik. Di dalam latihan • Shot Stopping
ekstra ini, seorang pemain akan menjalani repetisi gerak dan pengambilan • Blocking pada situasi 1v1
keputusan secara berulang. Pengulangan dan unsur pengambilan keputusan • Antisipasi crossing
menjadi prinsip yang penting dalam pengembangan skill dari pemain tersebut. • Footwork

Meskipun bersifat tambahan dan umumnya dilakukan secara individual, tidak 4 LATIHAN EKSTRA MENTAL
berarti latihan ekstra ini menjadi latihan terisolasi tanpa adanya konteks. Untuk
menghindari latihan ini berubah menjadi latihan terisolasi, konteks game model Latihan ekstra ini menyasar pada aspek kognitif dan kesadaran dari individu
dan cara bermain harus menjadi pegangan utama dalam memberikan latihan pemain. Tujuan dasarnya adalah pemain mampu mengelola aspek kognitifnya
ekstra ini. Artinya, repetisi gerak dan pengambilan keputusan berulang yang untuk bisa menyerap dan memahami konteks latihan dan sepakbola yang
dijalani. Latihan ekstra mental ini merupakan pre kondisi untuk menciptakan
dilakukan pemain dalam latihan ekstra
pemain-pemain dengan daya serap terhadap informasi sepakbola yang lebih
tetap harus berdasarkan game model
baik.
yang telah disepakati. Latihan ekstra
merupakan potongan terkecil dari
Bentuk dari latihan ekstra mental ini bisa bervariasi dari latihan pernafasan,
game model yang akan dijalani.
visualisasi hingga latihan meditasi. Perilaku-perilaku yang kontraproduktif
dengan proses belajar merupakan sasaran utama dari latihan ekstra mental ini.
Contoh:
Contohnya adalah agresivitas yang berlebihan, mudah tersulut emosi, grogi di
• Latihan spesifik finishing
depan gawang lawan dan sebagainya.
• Latihan sentuhan pertama
• Latihan duel heading
Contoh:
• Pernafasan
3 LATIHAN EKSTRA PENJAGA GAWANG • Selftalk
Perkembangan sepakbola hingga saat ini membuat peran penjaga gawang • Visualisasi
menjadi semakin penting. Selain sebagai garis terakhir pertahanan, penjaga • Meditasi
gawang juga menjadi permulaan setiap serangan. Dengan semakin terlibatnya
penjaga gawang terhadap permainan tim, keterlibatan penjaga gawang ke 5 LATIHAN EKSTRA VIDEO
latihan tim (latihan utama) sudah menjadi keharusan.
Tujuan dari latihan ekstra video ini adalah mengajak pemain untuk lebih
memahami aksi-aksi yang dilakukannya dengan media visual. Keuntungannya
Akan tetapi, penjaga gawang merupakan posisi yang mempunyai hak istimewa
adalah para pemain bisa memiliki gambaran yang lebih konkret terkait dengan
yang tidak dimiliki oleh pemain lainnya. Hak tersebut adalah dibolehkannya
hal-hal yang ingin ditingkatkan. Kemampuan analisis menjadi aspek penting
penjaga gawang untuk menggunakan tangannya di area kotak penalti. Situasi
dalam pemberian latihan ekstra ini. Para pemain diajak secara aktif terlibat untuk
pertandingan yang dihadapi oleh penjaga gawang menjadi bertambah
menganalisis semua akti dalam permainan maupun latihan.
dibandingkan dengan pemain di posisi yang lain, terutama pada momen
melindungi gawangnya dari kebobolan.
Tidak hanya aksi-aksi yang bersifat kolektif, tetapi bisa menyasar pada aksi-aksi
spesifik individual, seperti body shape, kecenderungan scanning, melindungi
Hal ini membuat perlunya latihan tambahan dengan detail dan teknik eksekusi
aksi yang berbeda untuk posisi penjaga gawang. Latihan ekstra penjaga gawang bola dan sebagainya. Melalui proses belajar yang terpandu, para pemain diajak
untuk memahami proses interaksi sepakbola dengan lebih baik.

page 41 page 42
BAB 4 | LATIHAN EKSTRA
BAB 5 SESI LATIHAN

Pelaksanaan latihan ekstra ini bisa dilakukan dalam kelompok besar, atau jika
diperlukan dilakukan secara individual. Pemberian latihan ini bisa dilaksanakan
oleh pelatih, asisten atau analis dalam tim.

B WAKTU PEMBERIAN LATIHAN EKSTRA

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Libur Active Sub Prinsip Sub-sub Activation


Recovery Prinsip Besar Prinsip
GAME

GAME
Strength Endurance Speed

Secara prinsip, latihan ekstra tidak diberikan pada sebelum atau sesudah Bentuk latihan menjadi alat yang sangat penting untuk membiasakan pemain
pertandingan. Selain itu, latihan ini juga tidak disarankan diberikan pada saat memahami prinsip-prinsip sepakbola. Bentuk latihan yang baik seharusnya bisa
beban latihan paling berat. Latihan ini bisa diberikan sebelum atau sesudah memunculkan aksi-aksi yang mengarah pada pembiasaan terhadap prinsip yang
latihan inti dengan durasi yang tidak lebih dari 20 menit. Bagi pemain yang tidak diinginkan. Hal ini menjadi sangat penting agar pemain benar-benar belajar
menjalani pertandingan, maka latihan ekstra ini bisa diberikan setiap hari. tentang persoalan-persoalan yang akan mereka hadapi dalam pertandingan
nantinya.

Kami mencoba terus membuat bentuk latihan yang bisa melatih dengan
sendirinya. Artinya, bentuk latihan harus menyajikan masalah yang ingin
dipecahkan oleh pemain. Selain itu, bentuk latihan tersebut juga harus mampu
memberikan ruang atau waktu agar para pemain mampu mencari solusi atas
masalah-masalah mereka sendiri. Tugas pelatih adalah mengarahkan pemain
agar terus menerus berpikir dan bertindak untuk mencari penyelesaian atas
masalah yang dihadapi.

Dengan demikian, para pemain akan terbiasa untuk mengamati, berpikir,


mengambil keputusan dan akhirnya melakukan eksekusi berdasar pada hasil
analisis yang dibuat. Harapannya, mereka akan terbiasa dengan mekanisme
tersebut dalam pertandingan yang kompetitif.

Dril-drill yang kami sajikan dalam buku ini hanya merupakan contoh.
Latihan-latihan tersebut juga mengambil konteks sepakbola yang kami
kembangkan di PSS Development Center. Agar bisa digunakan di tim atau
kelompok pemain lain, dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian. Para pelatih harus
mampu mengadaptasi dan disesuaikan dengan konteksnya masing-masing.

page 43 page 44
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

1 DRILL LATIHAN SUB PRINSIP DAN SUB-SUB PRINSIP Menyerang


• Head up dan scanning.
• Pemosisian dan posisi badan.
Drill 1 • Sentuhan pertama.
4v4+3 Netral dengan Grid Kecil • Keep the ball moving.
• Memberi pemahaman kepada para pemain bagaimana secara kolektif
Organisasi Latihan
maupun individu untuk bypass the lines. Untuk mencapai hal tersebut
• Luas area 12m x 12m pemain harus tau bagaimana memanipulasi lawan. Pemain dapat
melakukan feinting untuk kecoh lawan atau gerakkan lawan menggunakan
Durasi passing sehingga tercipta jalur untuk bypass the lines di tempat lain.
• 6x3 menit
• Istirahat 2 menit.
Drill 2
Speed 1v1 Finishing
Organisasi Latihan
• Dua kali ukuran
kotak penalti.
• Dibagi menjadi 2 tim,
masing-masing berada
di samping gawang.
Pelaksanaan
Durasi
• Game 4v4+3N.
• Tiga pemain netral selalu di area tengah, satu pemain netral menempati • 6x1 menit.
satu ruangan membantu tim attack untuk melakukan ball possession.
• Tim menyerang hanya ada satu pemain di setiap ruangan, boleh pindah
ke ruangan yang kosong jika tidak sedang menguasai bola.
• Tim bertahan bergerak bebas untuk merebut bola.

Pelaksanaan
Coaching Point
• Dimulai dengan situasi 1v1, pemain tim A berusaha cetak gol ke gawang B.
Bertahan
• Setelah melakukan finishing, pemain tersebut harus terlebih dahulu
• Melatih ritme pressing pemain bertahan, kapan datang pressing agresif sentuh tiang gawang B.
atau stay dulu untuk tutup jalur passing, cover area belakang. • Di saat yang bersamaan, ada satu pemain tim yang masuk dengan
• Memberi pemahaman kepada pemain bertahan trigger untuk datang membawa bola. Terjadi situasi 2v1.
pressing agresif atau stay dulu. Stay dulu dan tutup jalur passing ke
belakang saat bola nyaman dikuasai oleh pemain attack dan baru mulai Coaching Point
aktif pressing agresif saat bola jalan.
Menyerang
• Kuat dalam duel 1v1 dan berusaha mencari celah untuk menyelesaikan
serangan.
• Mencoba menggerakkan bola saat kaki lawan salah satu terangkat
sehingga menjadi tidak seimbang.

page 45 page 46
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Bertahan
Drill 4
• Arahkan pembawa bola menjauhi gawang. 5v5 Heksagonal, 2 Pemain Di Luar
• Selalu berdiri antara bola dan gawang.
• Serendah mungkin mengangkat salah satu kaki ketika harus bergerak. Organisasi Latihan
• Area heksagonal
dengan panjang
Drill 3
Duel 1v1 Gawang Kecil setiap sisi 9 m.

Organisasi Latihan Durasi


• Lapangan 20x10 meter. • 8x2 menit
• Bagi lapangan menjadi • Istirahat 1 menit
dua area memanjang.
• Dua gawang kecil

Durasi
• 6x1 menit.

Pelaksanaan
• Game 5v5 (2 di luar).
• Masing-masing tim berusaha menguasai bola (ball possession) selama
mungkin.
• Pemain yang di luar hanya boleh passing ke pemain yang di dalam.
Pelaksanaan • Setelah 2 menit, ada pergantian pemain yang di luar.
• Memulai dengan situasi 1v1 di salah satu lapangan
Coaching Point
• Pemain pembawa bola harus cepat menyelesaikan serangan.
• Sesaat setelah melakukan finishing, peran pemain berganti menjadi Menyerang
bertahan di area lapangan yang lain. • Pembawa bola untuk selalu head up dan kuat pegang bola
• Melakukan scanning bagi pemain yang tidak membawa bola untuk
Coaching Point memudahkan melakukan aksi selanjutnya
Menyerang • Melakukan dismarking dan sentuhan pertama bagus saat terima bola

• Kuat dalam duel 1v1 dan berusaha mencari celah untuk menyelesaikan Bertahan
serangan. • Kenali posisi lawan dan jalur passing yang bisa dimanfaatkan
• Mencoba menggerakkan bola saat kaki lawan salah satu terangkat • Belajar prioritas dalam melakukan marking (tight marking pemain lawan
sehingga menjadi tidak seimbang. atau jaga area & jalur passing)
Bertahan • Closing down: closing down atau lindungi area yang dapat digunakan lawan
• Arahkan pembawa bola menjauhi gawang untuk pindahkan bola, timing untuk closing down, posisi badan menyudut
• Selalu berdiri antara bola dan gawang. bola, jarak satu lengan dengan pemegang bola, kontak badan, tetap jaga
• Serendah mungkin mengangkat salah satu kaki ketika harus bergerak. lawan/jalur passing atau bantu teman untuk double press.

page 47 page 48
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 5 Drill 6
5v5 Heksagonal, 3 Pemain Di Luar 3v3+3 Heksagon
Organisasi Latihan Organisasi Latihan
• Area heksagonal • Area heksagonal
dengan panjang setiap dengan panjang
sisi 7 m. setiap sisi 9 m.

Durasi
Durasi
• 6x3 menit
• 8x2 menit
• Istirahat 1 menit
• Istirahat 1 menit

Pelaksanaan Pelaksanaan
• Game 5v5 (3 di luar). • Game 3v3+3 (3 di luar).
• Masing-masing tim berusaha menguasai bola (ball possession) selama • Masing-masing tim berusaha menguasai bola (ball possession) selama
mungkin. mungkin.
• Pemain yang diluar boleh passing ke sesama pemain yang diluar. • Pemain yang diluar boleh bergeser dan hanya boleh passing ke pemain
• Setelah 2 menit, ada pergantian pemain yang di dalam. yang di dalam.
• Setelah 3 menit, ada pergantian pemain yang di luar.
Coaching Point
Coaching Point
Menyerang
• Melatih pemain yang menguasai bola untuk selalu head up dan kuat Menyerang
pegang bola • Melatih pemain yang menguasai bola untuk selalu head up dan kuat
• Melatih pemain yang tidak pegang bola untuk melakukan dismarking pegang bola.
dan sentuhan pertama bagus saat terima bola • Melatih pemain yang tidak pegang bola untuk melakukan dismarking.
Bertahan • Melatih pemain calon penerima bola untuk melakukan sentuhan pertama
• Kenali posisi lawan dan jalur passing yang bisa dimanfaatkan yang menghadap ke depan.
• Belajar prioritas dalam melakukan marking (marking pemain lawan atau Bertahan
jaga area & jalur passing) • Mengenali posisi lawan dan jalur passing yang bisa dimanfaatkan.
• Closing down: closing down atau lindungi area yang dapat digunakan lawan • Belajar prioritas dalam melakukan marking (marking pemain lawan atau
untuk pindahkan bola, timing untuk closing down, posisi badan menyudut jaga area & jalur passing).
bola, jarak satu lengan dengan pemegang bola, kontak badan, tetap jaga • Closing down: closing down atau lindungi area yang dapat digunakan
lawan/jalur passing atau bantu teman untuk double press. lawan untuk pindahkan bola, timing untuk closing down, posisi badan
menyudut bola, jarak satu lengan dengan pemegang bola, kontak badan,
tetap jaga lawan/jalur passing atau bantu teman untuk double press.

page 49 page 50
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 7 Drill 8
6v6+6 double Heksagon 5v5 + 2 Netral + 2 GK

Organisasi Latihan Organisasi Latihan


• Area heksagonal • Luas area 12 m x 8 m
dengan panjang
setiap sisi 7 m. Durasi

Durasi • 6x3 menit


• istirahat 2 menit
• 6x3 menit
• istirahat 3 menit

Pelaksanaan
• Game 6v6+6. Pelaksanaan
• Masing-masing tim berusaha menguasai bola (ball possession) selama • Game 5v5+2GK+2NP dengan 3 ruangan.
mungkin. • Permainan dimulai dari area tengah oleh pemain netral, masing-masing tim
• Hanya 3 pemain tim bertahan yang boleh masuk ke area, 3 pemain lainnya berusaha mencetak gol ke gawang.
yang diluar boleh merebut bola dari pemain attack yang berada diluar. • Pemain netral boleh digunakan untuk back pass atau progres bola.
• Apabila tim bertahan berhasil merebut bola, segera masuk ke ruangan dan
pindahkan bola ke ruang sebelahnya. Coaching Point
• Di 3 sesi terakhir, pemain tim bertahan yang boleh masuk menjadi 4 pemain
Bertahan
untuk merebut bola.
• Pressing dan cover.
Coaching Point • Komunikasi antara pemain di lini depan dan lini belakangnya. Pemain di lini
Menyerang belakang harus mampu membaca gesture dari pemain yang melakukan
pressing terhadap bola, terkait ke mana bola diarahkan.
• Melatih pemain attack yang menguasai bola untuk selalu head up, kuat
• Menutup jalur passing, shifting dan jarak ideal antar pemain defend.
pegang bola dan cari pemain bebas yang menghadap ke depan.
• Melakukan backward press setelah terlewati dengan passing atau dribbling.
• Melatih pemain attack yang tidak pegang bola untuk melakukan dismarking
Menyerang
dan sentuhan pertama bagus saat terima bola dengan arah badan yang
menghadap ke depan. • Head up dan scanning.
• Pemosisian dan posisi badan.
Bertahan
• Manipulasi lawan untuk bypass the lines.
• Kenali posisi lawan dan jalur passing yang bisa dimanfaatkan.
• Sentuhan pertama.
• Belajar prioritas dalam melakukan marking (tight marking pemain lawan
• Passing code. keras ke kaki penerima, atau diarahkan ke ruang yang dituju
atau jaga area & jalur passing).
penerima bola.
• Closing down: closing down atau lindungi area yang dapat digunakan
lawan untuk pindahkan bola, timing untuk closing down, posisi badan
menyudut bola, jarak satu lengan dengan pemegang bola, kontak badan,
tetap jaga lawan/jalur passing atau bantu teman untuk double press.
page 51 page 52
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 9 Drill 10
5v5 dengan 3 Zona 3v3 dengan garis individu
Organisasi Latihan
Organisasi Latihan
• Luas area 10.5 m x 2 m
• Luas area 12 m x 8 m
dengan jarak antar
Durasi pemain 1.5 m

• 6x3 menit Durasi


• istirahat 2 menit • 6x3 menit
• istirahat 2 menit

Pelaksanaan Pelaksanaan

• Game 5v5 dengan 3 ruangan. • Masing-masing pemain berdiri di atas garis yang sudah ditentukan
• Permainan dimulai dari belakang, masing-masing tim berusaha untuk • Setiap tim berusaha mencetak gol ke gawang kecil yang didepan
mencetak gol ke gawang yang di depan. • Bola dimulai dari pemain dari tim attack paling belakang
• Tim attack berusaha passing ke depan
Coaching Point • Tim defend berusaha menutup jalur passing tanpa melakukan kontak
dengan penguasa bola untuk merebut bola
Bertahan
• Pressing dan cover. Coaching Point
• Komunikasi antara pemain di lini depan dan lini belakangnya. Pemain di lini
belakang harus mampu membaca gesture dari pemain yang melakukan Menyerang
pressing terhadap bola, terkait ke mana bola diarahkan. • Melatih pemain attack yang memegang bola untuk selalu head up dan
• Menutup jalur passing, shifting dan menjaga jarak ideal antar pemain defend. melakukan gerak tipu (feinting) untuk membuka jalur passing
• Gerakkan bola dengan cepat, buat lawan tidak seimbang, lalu alirkan bolanya.
Menyerang
• Melatih pemain attack calon penerima bola untuk terus bereaksi membuka
• Selalu head up untuk melihat teman yang bebas (opsi umpan). jalur passing dan menerima bola dengan posisi badan menghadap depan.
• Koneksi.
Bertahan
• Sentuhan pertama.
• Posisi badan hadap depan atau hadapi lawan. • Bagi pemain yang bertahan, usahakan kaki tetap serendah mungkin
• Dismarking. dengan tanah.
• Passing code. keras ke kaki penerima, atau diarahkan ke ruang yang dituju • Badan mengarahkan ke satu sudut.
penerima bola.

page 53 page 54
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 11 Drill 12
1v1 dalam zona Game 4v4+3
Organisasi Latihan Organisasi Latihan
• Luas area 12m x 12m • Luas area 25m x 8m

Durasi Durasi
• 8x2 menit • 5 x 4 menit
• istirahat 1 menit • istirahat 1 menit

Pelaksanaan
Pelaksanaan
• Game 3v3 dengan 4 ruang
• 3 ruangan terisi dengan situasi 1v1 • Game 4v4+3
• Masing-masing tim berusaha menguasai bola selama mungkin • Mencoba mengalirkan bola dari satu ujung ke ujung berikutnya.
• Pemain tim attack yang memegang bola tidak boleh pindah ruangan
• Pemain tim attack yang tidak sedang memegang bola boleh pindah Coaching Point
keruangan yang kosong
Menyerang
• Pemain tim defend melakukan penjagaan man marking
• Aplikasi prinsip-prinsip menyerang terutama lebar-panjang dan koneksi.
• Pemain yang tidak pegang bola secara konsisten melakukan dismarking.
Coaching Point
Bertahan
• Melindungi bola dalam situasi 1v1. • Melatih pemain tim defend untuk pressing mengarahkan ke situasi yang
• Selalu head up melihat teman yang bebas (opsi passing) menguntungkan
• Usahakan untuk meletakkan bola di antara untuk memudahkan melewati • Melatih pemain defend menutup jalur passing
lawan.
• Buat lawan tidak seimbang dengan gerak tipu.
• Bagi pemain tanpa bola, lakukan gerakan melepaskan diri dari pressing
lawan (dismarking)

page 55 page 56
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

2 DRILL LATIHAN PRINSIP BESAR DAN SUB PRINSIP Drill 2


Game 6v6+2 Netral

Drill 1 Organisasi Latihan


Game 8v8 +2 GK
• Luas area 25m x 30m
Organisasi Latihan
Durasi
• Luas area setengah
lapangan, 70m x 55m • 4x3 menit
• istirahat 2 menit
Durasi
• 4x4 menit
• istirahat 1 menit

Pelaksanaan
• Game 6v6+2 netral
Pelaksanaan • Tim Biru cetak gol ke gawang biru, merah cetak gol ke gawang merah.
• Pemain netral boleh cetak gol dari belakang gawang
• Game 8v8 (2GK)
• Tim bertahan tutup gawang cegah pemain netral cetak gol.
• Pemain yang terlibat: 1 GK, 1 CB, 2 FB, 2 gelandang no. 10, 8, tiga
• Jika pemain netral tidak bisa bikin gol, passing lagi kedalam dan main
penyerang no. 11,9,7
• Tim attack membangun serangan dengan kiper aktif terlibat langsung,
Coaching Point
membentuk struktur 4 backline
• Tim defend melakukan press build up dengan posisi awal 3 pemain Bertahan
belakang berada di belakang garis terlebih dahulu. baru boleh naik saat • Tutup jalur passing
bola sudah mulai dimainkan oleh kiper lawan (play on) • Backward pressing
Coaching Point

Menyerang
• CB dan FB berusaha mengalirkan bola ke ruang antar lini.
• Penjaga gawang terlibat dalam proses build up serangan.

page 57 page 58
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 3 Drill 4
Game 5v5+2 GK Game 5v2 Zona Through Pass
Organisasi Latihan Organisasi Latihan
• Luas area 20m x 30m • Luas area 30m x 25 m
dibagi menjadi 2 zona.
Durasi
Durasi • 4x4 menit
• 4x3 menit • istirahat 1 menit
• istirahat 2 menit

Pelaksanaan Pelaksanaan
• Game 5v5+2GK dengan struktur 2-3. • Game 5v5 (5v4) dengan dua area.
• Masing-masing pemain tidak boleh keluar dari kotak yang sudah ditentukan • Pemain attack berusaha progres bola kedepan dengan through pass ke
• Tim merah dan biru saling berusaha untuk mencetak gol area belakang lini lawan.
• Kiper aktif terlibat dalam membangun serangan • Apabila bola berhasil pindah area, tetap bermain 5v4 di area tersebut

Coaching Point Coaching Point

• Mengenali ruang di belakang lini • Akses ruang di belakang lini


• Body shape • Posisi badan saat menerima bola dalam kondisi berlari di belakang bek.
• Mengenali pemicu untuk lari ke belakang bek, yaitu ketika pemegang bola
nyaman menghadap ke depan.

page 59 page 60
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 5 Drill 6
3v3+3 dua zona 5v5 Empat Gawang
Organisasi Latihan Organisasi Latihan
• Luas area 35m x 30 m • Luas area 9m x 18 m,
sudut heksagonal 9m
Durasi
• 6x3 menit Durasi
• istirahat 2 menit • 6x3 menit, istirahat 2 menit

Pelaksanaan
Pelaksanaan
• Game 5v5 dengan struktur 2-3.
• Game 3v3+3 pindah area (sisakan 2 pemain di area target).
• Masing-masing tim berusaha mencetak gol ke gawang di depannya.
• Tim attack dengan bantuan 1 pemain berusaha memindahkan bola ke area
lain dengan target 2 pemain sisa. Coaching Point
• Pemain tim defend berusaha mencegah bola bisa berpindah area.
• Mengganggu lawan membangun serangan dan segera melakukan counter
• Saat tim defend dapat merebut bola, segera cetak gol ke gawang.
attack saat berhasil merebut bola.
• Setiap jeda istirahat pergantian peran tim attack dan defend.
• Posisi selalu di antara bola dan gawang.
Coaching Point
Drill 7
• Mencegah progresi bola dan segera melakukan counter attack. 6v5 + 1 GK
• Menutup jalur passing .
Organisasi Latihan
• Body shape dan mengarahkan saat berlari menuju pemegang bola.
• Mengenali situasi untuk melakukan pressing cepat atau harus menunggu. • Luas area setengah
• Reaksi untuk pressing agresif saat bola jalan. lapangan

Durasi
• 4x5 menit,
• istirahat 1 menit

page 61 page 62
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Pelaksanaan Coaching Point


• Game 6 v 5+1 GK. Bertahan
• 5 pemain attack (4 pemain belakang dan 1 gelandang) dan 1 penjaga • Mekanisme high pressing untuk ganggu bangun serangan lawan.
gawang berusaha mencetak gol ke gawang kecil. • Pergeseran tiga gelandang dan pemain sayap sisi jauh menyesuaikan
• Game dimulai dari penjaga gawang. posisi bola, untuk menjaga area tengah dan akses pressing ke samping.
• 6 pemain defend (3 penyerang dan 3 gelandang) ganggu bangun serangan • Mengenali momen untuk melakukan pressing.
lawan dan mencetak gol ke gawang besar ketika berhasil merebut bola.

Coaching Point 3 DRILL LATIHAN PRINSIP BESAR

Bertahan Drill 1
• Mekanisme high pressing untuk ganggu bangun serangan lawan. Game 11v11
• Backward press pemain sayap saat bola diumpan ke fullback lawan. Organisasi Latihan
• Momen pressing ke samping gelandang dekat bola.
• Shifting pemain sayap sisi jauh dan gelandang untuk menjaga area tengah. • Luas area full
lapangan

Drill 8 Durasi
8v9 + 1 GK • 2x20 menit
Organisasi Latihan
• Luas area setengah
lapangan
• waktu 6 menit x 3
repetisi, istirahat 1 menit
Durasi
• 3x6 menit
• istirahat 1 menit Pelaksanaan
• Game full lapangan, 11v11

Coaching Point

• Memberikan gambaran besar pada tim saat momen bertahan pada situasi
pressing atas secara eksplisit.
Pelaksanaan
• Game 8v9 + 1 GK.
• Game selalu dimulai dari tim yang menyerang. Membangun serangan dari
penjaga gawang dan mencetak gol ke dua gawang kecil.
• 8 pemain bertahan (3 penyerang, 3 gelandang, dan 2 fullback) mencoba
merebut bola dengan garis pertahanan tinggi.
• Posisi awal fullback dekat dengan gawang kecil
• Ketika tim bertahan berhasil merebut bola, berusaha mencetak gol ke
gawang besar.
page 63 page 64
BAB 5 | SESI LATIHAN SUPER ELJA METHOD

Drill 2
Game 11v11, ¾ lapangan
Organisasi Latihan
• Luas area ¾ lapangan

Durasi
• 2x20 menit

Pelaksanaan
• Game 11v11 dengan area ¾ lapangan

Coaching Point
• Memberikan gambaran besar pada tim saat momen bertahan pada situasi
pressing atas secara eksplisit.

page 65
SUPER ELJA METHOD SUPER ELJA METHOD

LET’S KICK OFF,


COACH!

Anda mungkin juga menyukai