Anda di halaman 1dari 35

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS

KESEHATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA DI DESA NGABEAN


KECAMATAN MIRIT, KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Untuk Mencapai Program Studi Keperawatan

Diajukan oleh
Budiono
A11100704

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2015

i
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kebumen, Juni 2015

Budiono
A11100704

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Hubungan antara Akivitas Fisik dengan Status Kesehatan Hipertensi pada


Lanjut Usia di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen

Telah disetujui dan dinyatakan Telah Memenuhi Syarat


untuk diujikan Pada Tanggal ....................................

Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

(Handoyo, M.N) (Rina Saraswati, M.Kep.,Ns)

Mengetahui
Ketua Program Studi

(Isma Yuniar, M.Kep.,Ns)

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Hubungan antara Akivitas Fisik dengan Status Kesehatan Hipertensi pada


Lanjut Usia di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :


Budiono
NIM : A11100704

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal 11 juli 2015

Susunan Dewan Penguji


Penguji Utama dan Anggota Dewan Penguji Lain

1. Eka Riyanti, M. kep,Sp.Mat. (Ketua) (....................................)

2. Handoyo, M.N (Anggota) (....................................)

3. Rina Saraswati, M.Kep.,Ns (Anggota) (....................................)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(Isma Yuniar, M.Kep.,Ns)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan antara Akivitas Fisik dengan
Status Kesehatan Hipertensi pada Lanjut Usia di Desa Ngabean, Kecamatan
Mirit, Kabupaten Kebumen”.
Adapun keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Madksan Anis, M.S.Kep.,Ns, selaku Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
3. Handoyo, M.N, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan
arahannya dalam pembuatan skripsi ini.
4. Rina Saraswati, S.Kep., Ns, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahannya dalam pembuatan skripsi ini.
5. Orang tua serta keluarga yang selalu mendukung dan memberikan semangat
dalam pembuatan skripsi ini.
6. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dan apabila terdapat kekeliruan,
kekurangan dalam pembuatan skripsi ini, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran sebagai perbaikan demi kelancaran dan keberhasilan penelitian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Gombong, April 2015

Budiono

v
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juni 2015

Budiono 1) Handoyo 2) Rina Saraswati 3)

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS


KESEHATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA DI DESA NGABEAN
KECAMATAN MIRIT, KABUPATEN KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang: Penyakit atau gangguan kesehatan pada usia lanjut umumnya
berupa penyakit-penyakit kronik-menahun, dan degeneratif seperti hipertensi.
Hipertensi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi terhadap kejadian hipertensi yaitu aktivitas fisik. Olahraga yang
teratur dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang menimbulkan efek
euphoria dan relaksasi otot sehingga tekanan darah tidak meningkat.
Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan
status kesehatan hipertensi pada lanjut usia di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit,
Kabupaten Kebumen.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 54 warga yang lanjut usia yang
diambil secara purposive samping. Data dianalisis secara deskriptif dan korelatif
menggunakan Chi Square.
Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sebagian
besar responden (50,0%) di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten
Kebumen dengan kategori aktivitas fisik sedang. Sebagian besar responden
(57.4%) di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen dengan
tekanan darah normal.
Kesimpulan: Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status kesehatan
hipertensi pada lanjut usia di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten
Kebumen dengan p= 0,013 (<0,05).

Kata Kunci : aktivitas fisik, hipertensi, lanjut usia

vi
BACHELOR OF NURSINGPROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Minithesis , June 2015

Budiono 1), Handoyo2), RinaSaraswati 3)

CORRELATION BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND


HEALTHSTATUSOF ELDERLY HYPERTENSION PEOPLE IN
NGABEAN VILLAGE, MIRIT SUB DISTRICT OF KEBUMENREGENCY

ABSTRACT

Background: Health problems of the elderly are generally in the form of both
chronic and degenerative diseasesuch as hypertension.It is influenced by many
factors. Physical activityis one of the factors that influence the incidence of
hypertension.Regular exercise can stimulate endorphins release resulting in both
euphoria and muscle relaxation effects preventing high blood pressure.
Objective: To identify correlation between physical activity and health status of
elderly hypertension people in Ngabean village, Mirit sub district of Kebumen
regency.
Methods: This study used a descriptive analytical method with cross sectional
approach. The samples were 54 elderly people taken by purposive sampling
technique .Data were analyzed descriptively and correlatively using Chi Square
test.
Results: Half of respondents (50.0 %) have moderate physical activities. Most of
them (57.4 %) have normal blood pressure.
Conclusio: There is significant correlation between physical activity and health
status of the elderly hypertension peoplein Ngabean village, Mirit sub district of
Kebumen regencyas showed by p value < α (0.013 < 0.05).

Keywords: physical activity , hypertension , elderly people

vii
Motto

 Kesuksesan adalah sebuah perjalanana bukan tujuan akhir


 Didunia ini tidak ada yang tidak sulit, tapi tidak ada yang tidak mungkin.

viii
Halaman Persembahan

 Allah SWT yang sungguh luar biasa membangkitkan semangat saya disaat
saya mulai lemah dan lelah dalam menghadapi suatu persoalan.
Menguatkan kesabaran saya sehingga saya dapat meneylesaikan skripsi
ini.

 Terimakasih untuk keluarga besar Keperawatan STIKES


MUHAMMADIYAH GOMBONG, dosen-dosen keperawatan, serta adik
kelasku yang telah mengisi hari-hari ku selama kuliah baik senang maupun
sedih.

 Terimakasih kepada bapak Handoyo dan ibu Rina Saraswati selaku


pembimbing saya,sehingga saya dapat menyelesaikan skipsi ini.

 Terimakasih kepada bapak dan ibuku dan saudara kandungku Mas


Tursono, Mas Sarjiono, dan Mba Siti Suryani, terima kasih atas motivasi
dan nasehat yang luar biasa, kasih sayang, pengorbanan, perhatian dan doa
yang tiada henti bagiku, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

 Sahabat-sahabat saya wahit Afif Ashari, Muktarom, Mita atieka, Wiji


Purwanti, Reni Fitriani titerima kasih atas segala canda, tawa, tangis dan
senyum yang selalu menemani hari-hari saya, serta dukungan semangatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan ini semua dengan baik.

 Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 yang telah menjadi bagian


dari motivator yang luar biasa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
ini.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………….......………………... i
HALAMAN PERNYATAAN…………………….......………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………….…....………….iii
HALAMAN PENGESAHAN… ...............................................................iv
KATA PENGANTAR…………………………….……………………...v
ABSTRAK…………………………….……………………..................vi
ABSTRACT…………………………….……………………..................vii
MOTTO…………………………….……………………......................viii
PERSEMBAHAN………………….……………………......................ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................7
E. Keaslian Penelitian .....................................................................7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .........................................................................10
1. Lansia….................................................................................10
2. Aktivitas Fisik .......................................................................12
3. Status Kesehatan Hipertensi..................................................15
4. Hipertensi...............................................................................17
B. Kerangka Teori..........................................................................23
C. Kerangka Konsep ...................................................................,,24

x
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................24
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian .....................................................................25
B. Populasi dan Sampel .................................................................25
C. Variabel Penelitian ...................................................................27
D. Tempet dan Waktu Penelitian...................................................28
E. Definisi Operasional .................................................................28
F. Teknik Pengumpulan Data.........................................................29
G. Instrumen Penelitian..................................................................29
H. Uji Validias dan Realibilitas.....................................................31
I. Teknik Analisa Data.................................................................. 33
J. Mekanisme Penelitian ................................................................34
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ........................................................................................36
B. Pembahasan…….. ....................................................................37
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..............................................................................42
B. Saran ……..…….. ....................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 23


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 24

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi ................................................................ 22


Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 28
Tabel 4.1. Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia di Desa Ngabean, Kecamatan
Mirit, Kabupaten Kebumen ....................................................... 36
Tabel 4.2. Status Kesehatan Hipertensi Pada Lanjut Usia di Desa Ngabean,
Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen .................................... 36
Tabel 4.3. Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Status Kesehatan
Hipertensi Pada Lanjut Usia di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit,
Kabupaten Kebumen ................................................................. 37

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden


Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi responden
Lampiran 3. Kuisioner Aktivitas Fisik
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik
Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 6. Perijinan

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan proses alamiah yang pasti dialami oleh
semua orang yang dikaruniai usia panjang. Dampak kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama di bidang kedokteran,
termasuk penemuaan obat-obatan seperti antibiaotika yang mampu
melenyapkan berbagai penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka
kematian bayi dan anak memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan
sanitasi sehingga kualitas umur dan harapan hidup meningkat. Akibatnya,
jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah banyak dan bahkan
cenderung lebih cepat pesat (Nugroho, 2008).
Nugroho (2008), mengatakan sering kali keberadaan lanjut usia
dipersepsikan secara negatif, danggap sebagai beban keluarga dan
masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya
anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin banyaknya
masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia. Lanjut usia cenderung
dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang sakit-
sakitan, persepsi ini karena memandang lanjut usia hanya dari kasus
lanjut usia yang ketergantungan dan sakit-sakitan. Persepsi seperti itu
tentu saja tidak semuanya benar, banyak pula lanjut usia yang justru
berperan aktif, tidak saja dalam keluarganya, tetapi dalam masyarakat
sekitarnya. Oleh karena itu lanjut usia harus dipandang sebagai
individu yang mempunyai kebutuhan yang intelektual, emosional, dan
spiritual.
Hasil sensus penduduk (2010), menunjukkan bahwa Indonesia
termasuk 5 negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia.
Pada tahun 2010 jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,1 juta orang.

1
Sementara itu data Susenas BPS (2012), menunjukan lansia di Indonesia
sebesar 7,66% dari total penduduk Indonesia. Menurut Nugroho (2008),
perhatian yang kurang menandai terhadap populasi lanjut usia ini
menciptakan ruang kosong, kemudian diisi oleh dunia kedokteran atau
medis. Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dan perlu
diperhatikan dalam kehidupan lanjut usia. Seseorang bertambah tua
cenderung semakin berkurang daya tahan fisik mereka, dalam kaitan ini
kajian terhadap keperawatan lanjut usia perlu ditingkatkan.
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini membutuhkan
upaya pemeliharaan dan peningkatkan kesehatan dalam rangka mencapai
masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna, dan produktif (pasal 19
UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan).
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,
kemudian akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan
biokimia pada tubuh sehingga kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri apabila ada kerusakan yang di rasakan dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya, sehingga tidak bertahap jejas (Darmojo, 2006).
Maryam., Rosidawati., Jubaedi., Batubara (2008), mengatakan
manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai saat
pembuahan, dan berlangsung sepanjang masa hidupnya, hingga dewasa
sampai tua. Seluruh proses pertumbuhan tersebut akan memerlukan zat
gizi yang terkandung dalam makanan. Proses penuaan tidak bisa
dihindari oleh semua orang. Proses penuaan sering disertai dengan
adanya peningkatan masalah organ dan fungsi tubuh, perubahan
komposisi tubuh penurunan massa bebas lemak, serta peningkatan
massa lemak. Menurut Maryam Rosidawati., Jubaedi., Batubara., (2008),
proses penuaan bisa diperlambat apabila mempunyai tingkat
kesegaran jasmani dan asupan gizi yang baik. Lansia yang sehat dan
bugar tidak akan menjadi beban bagi orang lain, karena masih bisa
mengatasi sendiri masalah kehidupanya sehari-hari.

2
Kemampuan melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu
indikator kesehatan karena lansia mampu melakukan aktivitas seperti
berdiri, bekerja, dan berjalan. Kemampuan lansia untuk beraktivitas tidak
terlepas dari keadekuatan sistem persyarafan dan muskuloskeletal.
Beberapa ahli mendapatkan kesimpulan bahwa aktivitas dapat
menyebabkan seseorang menjadi lebih tenang, lebih kuat menghadapi
stress, gangguan hidup, dan memiliki indeks masa tubuh yang cenderung
normal (Kushartanti, 2006). Aktivitas fisik/latihan fisik yang baik, terukur,
benar, dan teratur dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit tidak
menular (PTM) dan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran
jasmani (Wadani & Roosita, 2008). Fatmah (2011), mengatakan derajat
kesehatan dan kebugaran individu dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur,
genetik, aktivitas fisik, dan status gizi.
Menurut Syumanda (2009), melalui gaya hidup yang tidak baik
dapat menimbulkan berbagai penyakit. Perubahan gaya hidup seperti
konsumsi makanan cepat saji, pola makan yang tidak baik, kebiasaan
merokok dan kurangnya aktivitas fisik, aktivitas fisik yang serba praktis
merupakan salah satu pemicu untuk timbulnya penyakit berbahaya seperti
Diabetes Mellitus, Tekanan Darah Tinggi (hipertensi), Penyakit Jantung
dan Stroke (Bustan, 2007).
Status kesehatan pada lansia tidak sebaik saat usia muda, sering
kali lansia menderita berbagai penyakit yang umumnya terjadi akibat
penurunan fungsi organ tubuh (Puspitasari, 2011). Menurut Maryam,
Rosidawati., Jubaedi., Batubara (2008), luasnya pelaksanaan upaya
kesehatan dan keberhasilan pembangunan nasional pada semua sektor, hal
tersebut mendorong peningkatan kesejateraan sosial ekonomi serta
kesehatan. Pendekatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan program
kesehatan yaitu pendekatan kepada keluarga dan masyarakat. Pendekatan
ini lebih memprioritaskan upaya memelihara dan menjaga yang sehat
semakin sehat, dan merawat yang sakit agar menjadi sehat.

3
Menurut Rahardjo (dalam Puspitasari, 2009) mengatakan penyakit
atau gangguan kesehatan pada usia lanjut umumnya berupa penyakit-
penyakit kronik-menahun, dan degeneratif seperti hipertensi, diabetes
mellitus, demensia, osteoporosis, gangguan jantung keseimbangan,
gangguan penglihatan, ganguan penguyahan, dan sebgainya. Selain itu
pada usia lanjut di Indonesia penyakit-penyakit infeksi akut juga masih
sering terjadi, misalnya: infeksi saluran pernapasan atas (radang
tenggorokan, influenza) ataupun infeksi saluran pernapasan bawah
(pneumonia, TBC), infeksi saluran kemih, infeksi kulit.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan, tidak hanya dilihat
dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dari seluruh segi yang terdapat
pengaruhnya terhadap masalah sehat-sakit atau kesehatannya
(Notoatmodjo, 2007). Beberapa faktor yang mempenggaruhi status
kesehatan yaitu: keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan
perilaku. Menurut Notoatmodjo (2007), keempat faktor tersebut
mempengaruhi kesehatan tidak berdiri sendiri, tetapi masing-masing saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Faktor lingkungan selain langsung
mempengaruhi kesehatan juga memepengaruhi perilaku, dan perilaku juga
mempengaruhi pelayanan kesehatan dan seterusnya.
Saat ini Indonesia berada dalam fase transisi epidemologi yang
menimbulkan pergeseran pola penyakit infeksi menjadi penyakit tidak
menular. Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang
merupakan masalah di Indonesia (Rahajeng & Tuminah, 2009). Hipertensi
dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg
(Khurmaen, 2012). Hipertensi sampai sekarang ini masih menjadi masalah
utama di dunia, baik di negara maju maupun negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Data American Heart Association (2013)
menunjukkan bahwa sebanyak 77.9 juta atau 1 dari 3 orang dewasa di
Amerika Serikat menderita hipertensi. Sedangkan pada tahun 2011, WHO
mencatat bahwa dua per tiga dari penduduk dunia menderita hipertensi

4
diantaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah
dan sedang. Angka Proportional Mortality Rate akibat hipertensi di
seluruh dunia yaitu 13% atau sekitar 7.1 juta kematian (AHA, 2011).
Berdasarkan data WHO bulan September 2011, disebutkan bahwa
hipertensi menyebabkan 8 juta kematian per tahun di seluruh dunia dan 1.5
juta kematian per tahun di wilayah Asia Tenggara (WHO, 2011).
Hipertensi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor
yang mempengaruhi terhadap kejadian hipertensi yaitu aktivitas fisik.
Menurut Leonarld Marvyn (dalam Utami, 2007) orang yang kurang
melakukan aktivitas olahraga, pengontrolan nafsu makannya sangat labil
sehingga mengakibatkan konsumsi energi yang berlebihan mengakibatkan
nafsu makan bertambah yang akhirnya berat badannya naik dan dapat
menyebabkan kegemukan. Jika berat badan seseorang bertambah, maka
volume darah akan bertambah pula, sehingga beban jantung dalam
memompa darah juga bertambah. Beban semakin besar, semakin berat
kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tekanan
perifer dan curah jantung dapat meningkat kemudian menimbulkan
hipertensi. Aktivitas fisik yang baik dan rutin akan melatih otot jantung
dan tahanan perifer yang dapat mencegah peningkatan tekanan darah.
Olahraga yang teratur dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang
menimbulkan efek euphoria dan relaksasi otot sehingga tekanan darah
tidak meningkat (Kokkinos., Giannelou., Manolis., Pittaras, 2009).
Hipertensi merupakan penyakit dengan berbagai kasus. Tekanan
darah meningkatnya selain dipengaruhi oleh faktor keturunan, beberapa
penelitian menunjukkan, erat hubungannya dengan perilaku reponden.
Selain itu, berbagai penelitian juga telah membuktikan berbagai faktor
risiko yang mempengaruhi terhadap timbulnya hipertensi. Hasil studi
sebelumnya menyebutkan faktor penyebab hipertensi dapat dibedakan
menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti jenis kelamin, riwayat keluarga,
dan usia, serta faktor yang dapat dikontrol seperti pola konsumsi makanan

5
yang mengandung natrium, obesitas, perilaku merokok, lemak, dan
kurangnya aktivitas fisik (Syukraini, 2010)
Data yang didapatkan dari Puskesmas Mirit yang merupakan
wilayah kerja yang meliputi desa Ngabean bahwa masalah kesehatan
tentang hipertensi pada lansia di Puskesmas Mirit pada bulan Januari 2015
sampai bulan Maret 2015 yaitu 9,33% dari jumlah 5.419 kunjungan,
sedangkan data hipertensi pada bulan Januari 2015 sampai bulan Maret
2015 dari Puskesmas Mirit menunjukan bahwa desa Ngabean tingkat
hipertensi sebanyak 6,86% dari jumlah 481 kunjungan.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Ngabean
dengan melakukan wawancara dengan 10 orang yang sudah lanjut usia
ditemukan bahwa lansia yang hubungannya dengan aktivitas fisik
didapatkan bahwa 7 orang lansia yang mayoritas pekerjaanya petani, ibu
rumah tangga, pedagang, mereka sering merasakan kelelahan, mereka
mengatakan keluhan darah tinggi, gula darah, dan maag, dapat diketahui 4
orang (40%) hipertensi, 2 orang (20%) gula darah, dan 1 orang (10%)
pegal-pegal, Sementara ada 3 orang lansia yang hanya tinggal di rumah
dan berdiam diri, tidak melakukan aktivitas atau kegiatan, karena semua
kegiatan sudah dilakukan oleh anggota keluarganya. Mereka mengatakan
keluhan, pegal-pegal, dan pusing dapet di ketahui 1 orang (10%) pegal-
pegal, 2 orang (20%) pusing. karena mereka setiap 1 bulan sekali
mengikuti posyandu lansia yang berada di tempat tingganya.

B. Rumusan Masalah
Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menyebabkan perlunya
antisipasi perubahan demografi. Lanjut usia merupakan kelompok umur
yang sangat rentang terhadap penyakit perlu adanya pembinaan
kesehatan agar lansia dapat bertahan hidup tanpa bergantung pada
masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka
peneliti melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Aktivitas Fisik

6
dengan Status Kesehatan Hipertensi pada Lanjut Usia di Desa Ngabean,
Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan status
kesehatan hipertensi pada lanjut usia di Desa Ngabean, Kecamatan
Mirit, Kabupaten Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis aktivitas fisik pada lanjut usia di Desa Ngabean,
Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen.
b. Menganalisis status kesehatan hipertensi pada lanjut usia di Desa
Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat umum di wilayah Desa Ngabean dan sekitarnya
sebagai bahan informasi serta menambah wawasan dan pengetahuan
tentang status kesehatan hipertensi.
2. Bagi peneliti lain hasil ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi dan pengembangan ilmu keperawatan dan juga dapat
dijadikan data dasar dan acuan untuk melakukan penelitian yang
berkaitan dengan status kesehatan hipertensi.
3. Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
rujukan bagi para mahasiswa yang lainnya.

E. Keaslian Penelitian
1. Muriarawati, (2009) “Hubungan antara riwayat aktivitas fisik dengan
kejadian hipertensi pada usia 45-54 tahun study di wilayah kelurahan
Tlogosari Kulon Semarang tahun 2009”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan
kejadian hipertensi usia 45-54 tahun di Tlogosari Kulon Semarang.

7
Jenis penelitian ini adalah penelitan survey observasional dengan
pendekatan case-control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
warga yang berusia 45-54 tahun di kelurahan Tlogosari Kulon
Kecamatan Pedurungan kota Semarang. Teknik pengambilan sempel
dengan cara stratified random sampling dan didapatkan jumlah
populasi sebesar 180 responden dengan terbagi menjadi 2, yaitu 90
responden kelompok kasus (mengalami hipertensi), dan 90 responden
pada kelompok kontrol (tidak mengalami hipertensi). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sphygmomanometer, timbangan
injak, mikrotoa, kuesioner. Data primer diperoleh dengan pengukuran
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, dan wawancara. Persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah analisis data yang
digunakan pada penelitian tersebut menggunakan uji Chi-Square dan
sama- sama menggunakan cross sectional. Sedangkan perbedaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tempat dan variabel
peneliti yang akan dilakukan.
2. Desyi, (2010) “Tingkat Kemampuan Aktivitas Sehari-hari pada Lansia
dengan Penyakit Kronis di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan
Medan Johor Medan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi
tingkat kemampuan aktivitas sehari-hari pada lansia dengan penyakit
kronis di Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel 64 orang
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner aktivitas sehari-hari (KAS). Hasil
penelitian menunjukkan tingkat kemampuan lansia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari tergolong kategori tingkat ketergabtungan sedang
(56,2%). Aktivitas dengan persentasi tertinggi dari keseluruhan
aktivitas, yang dapat dilakukan lansia dengan mandiri adalah aktivitas
transfer (82,8%) sedangkan aktivitas terendah dari keseluruhan
aktivitas, yang dapat dilakukan lansia dengan mandiri adalah aktivitas
naik turun tangga (9,4%). Persamaan penelitian yang akan dilakukan

8
yaitu sama-sama mengunakan cross sectional dan sama-sama
mengunakan desain deskriptif, sedangkan perbedaan dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu tempat dan variabel peneliti yang
akan dilakukan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi,


Jantung dan Stroke, Edisi ke-2, Yogyakarta: Dianloka Printika.
American Heart Association. (2011). Heart International Cardiovascular
Disease Statistic.
Anggraini, A. D., Waren, S., Situmorang, E., Asputra, H., Siahaan, S. S.
(2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
Hipertensi pada pasien yang Berobat di Poliklinik dewasa
Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai juni 2008.
Http://yayanakhyar.wordpress.com. Accessed 28 April 2015.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.

Armilawaty., Ameliha, H., & Amiruddin, R. (2007). Hipertensi dan faktor


risikonya dalam kajian epidemiologi, Makassar: Bagian
Epidemiologi FKM UNHAS.
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
Nuha, Medika.
Bustan, M.N, 2007, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta:
Rineka Cipta

Darmojo, B. (2009).Buku ajar boedhi-darmojo geriatri.Jakarta Balai


Penerbit FKUI.
Depkes RI, (2009). Pedoman Praktis Pemantuan Gizi Lansia. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.

Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu faal olahraga. Bandung: FPOK. UPI

Junaidi (2011). Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan


Kaki. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 1. Edisi
1. Juli 2011. ISSN: 2088-6802
Kenia (2013). Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi. Jurnal STIKES
RS Baptis Kediri Volume 6, No. 1, Juli 2013
Khurmaen, N. (2012). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Pedagang Dengan
Hipertensi Di Wilayah Desa Sambak Kecamatan Kayoran
Kabupaten magelang. Skripsi Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah
Gombong.
Kokkinos, P. F., Giannelou, A., Manolis, A., Pittaras, A., (2009), Physical
Activity in The Prevention and Management of High Blood
Pressure. Hellenic J Cardiologym, vol: 50, hlm: 52-59.
http://www.hellenicjcardiol.com/archive/full_text/2009/1/2009_1_5
2.pdf. Accessed 28 April 20015.
Khomarun (2013). Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Pagi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Stadium
I Di Posyandu Lansia Desa Makam Haji. Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan, Volume 2, Nomor 2, Nopember 2013, hlm.41-155
Kushartanti. (2006). Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap
fleksibilitas sendi pada lansia di Panti Wreda Wening Wardoyo
Ungaran, Jurnal Media Ners,1‫׃‬5-7.
Maryam, R. S., Mia Fatma E., Rosidawati., Ahmad Jubaedi., Irwan
Batubara. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.
Jakarta: Salemba Medika.

McKenzie J.F, Pinger P.R, Kotecki J.E. (2008). An Introduction to


Community Health 8th ed. USA: Jones and Bartlett Publisher.

Nina, Waaler. (2007). It’s Never Too Late: Physical Activity and Elderly
People. Norwegian Health Services.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nugroho, W. (2008). Gerontik dan geriatrik, edisi 3. Jakarta: EGC.

Puspitasari, A. (2011). Keragaman Konsumsi Pangan, Status Kesehatan,


Tingkat Depresi dan Status Gizi Lansia Peserta dan Bukan Peserta
Program Home Care di Tegal Alur, Jakbar.
http://mfile.narotama.ac.id/files/Umum/JURNAL%20IPB/Keragaa
n%20Konsumsi%20Pangan,%20Status%20Kesehatan,%20Tingkat
%20Depresi%20Dan%20Status%20Gizi%20Lansia%20Peserta%2
0Dan%20Bukan%20Peserta%20Program%20Home%20Care%20
Di%20Tegal%20Alur,%20Jakbar.pdf. Accessed 8 February 2015.
Rahajeng, E & Sulityowati T. (2009). Prevalensi Hipertensi dan
Determinan di Indonesia. Maj Kedokteran Indon, vol 59, No: 12
Handoko Riwidikdo. (2010). Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan
Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Rusdi & Nurlaela, N. (2009). Awas! Anda Bisa Mati Cepat Akibat
Hipertensi & Diabetes, Yogyakarta: Power Books (IHDINA).
Setiawan Dalimartha (2008). Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra
Cendekia.
Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syukraini, I. (2010) Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat


Nagari Bango Tanjung Sumatera Barat. pp: 33 – 53,
http//:respository.usu.ac.id/, diakses 5 Januari 2014
Al Ummah, B. M. (2006). Metodelogi Peneliian. Gombong: Lembaga
Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (STIKES)
Muhammadiyah Gombong.

Utami, HMK. (2007). Hubungan antara Kesegaran Jasmani dengan


Tekanan Darah pada KarangTaruna Tunas Harapan Usia 20-39
Tahun di Bulakrejo Sragen, Skripsi, Fakultas Kesehatan
Masyarkat, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Wardani, NEJ. & K. Roosita. (2008). Aktivitas Fisik, Asupan Energi dan
Produktivitas Kerja Pria Dewasa: Studi Kasus di Perkebunan Teh
Malabar PTPN VIII Bandung, Jawa Barat. Jurnal Gizi dan Pangan,
3 (2), hal. 71-78.

WHO, 2011, Regional Office for South-East Asia. Departement of


Sustainable Development and Healthy Enviroments, Non
Communicable Disease: Hypertension, http://www.searo.int/,
diakses 5 Januari 2014
Kuisioner Aktivitas Fisik

A. Identitas responden
1. No responden : . . . . . . (diisi oleh peneliti)
2. Inisial responden : . . . . . .

B. Aktivitas fisik
Tangapilah pertanyaan – pertanyaan pada lembar berikut ini, dengan cara
memeberi tanda “√” pada kolom jawaban sebelah kanan sesuai dengan keadaan
anda.
S : Selalu, KK : Kadang-kadang, TP : Tidak pernah.

No Pertanyaan jawaban
S Kk TP
Ketahanan
1 Saya berjalan kaki selama 20 menit (4-7
hari/minggu.
2 Saya melakukan aktivitas yang
memungkinkan saya berdiri cukup lama
seperti berjalan kaki dan lari ringan.
3 Saya melakukan aktivitas olaraga ringan
seperti lari-lari kecil, senam.
4 Saya melakukan aktivitas membersihkan
halaman atau belakang rumah seperti
mencabuti rumput, mencakul, berkebun.
5 Saya melakukan aktivitas fisik berkendaraan
seperti mengayuh sepeda dan mengendarai
motor.

Kelenturan
6 Saya melakukan kegiatan mencuci baju.

7 Saya melakukan kegiatan mengepel lantai.


8 Saya melakukan kegiatan merapikan tempat
tidur.
9 Saya melakukan kegiatan mencuci motor /
sepeda/mobil.
10 Saya melakukan kegiatan menyeterika.
Kekuatan
11 Saya melakukan aktivitas yang
memungkinkan saya mengangkat beban
seperti mengangkat belanjaan, menjemur
kasur.
12 Saya melakukan aktivitas yang mengeluarkan
keringat seperti membawa beban berat.
13 Saya melakukan olah raga berat seperti berlari
cukup lama atau jogging,bermain tenis,bulu
tangkis, senam pernafasan.
14 Saya melakukan aktivitas yang
memungkinkan tumpukan berlebih pada
punggung seperti membawa dengan beban
berlebih.
15 Saya melakukan pekerjaan yang banyak
menggunakan anggota tubuh seperti
mendorong atau menarik beban berat,
mengangkat beban berat, dan berjalan sambil
mengangkat beban.
Correlations

Total
Item1 Pearson Correlation .739(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item2 Pearson Correlation .804(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item3 Pearson Correlation .620(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 20
Item4 Pearson Correlation .728(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item5 Pearson Correlation .728(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item6 Pearson Correlation .753(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item7 Pearson Correlation .843(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item8 Pearson Correlation .788(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item9 Pearson Correlation .761(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item10 Pearson Correlation .762(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item11 Pearson Correlation .511(*)
Sig. (2-tailed) .021
N 20
Item12 Pearson Correlation .762(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item13 Pearson Correlation .611(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 20
Item14 Pearson Correlation .667(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 20
Item15 Pearson Correlation .711(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability

Warnings

The space sav er method is used. That is , the covariance matrix is not c alculated or
us ed in the analysis.

Cas e Proce ss ing Sum m ary

N %
Cases V alid 20 100.0
Ex cludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listw ise deletion bas ed on all
variables in the proc edure.

Reliability Statis tics

Cronbac h's
A lpha N of Items
.925 15

Item -Total Statis tics

Scale Correc ted Cronbach's


Scale Mean if V arianc e if Item-Total A lpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Item1 26.4000 36.989 .663 .922
Item2 27.3500 39.397 .768 .916
Item3 27.3000 40.537 .553 .923
Item4 27.3500 40.029 .681 .919
Item5 27.2000 39.432 .674 .919
Item6 26.5500 36.576 .677 .922
Item7 27.4500 40.576 .821 .917
Item8 27.1000 38.200 .739 .917
Item9 27.4000 40.358 .723 .918
Item10 27.3000 40.011 .721 .918
Item11 27.1000 43.147 .466 .925
Item12 27.5500 40.787 .728 .918
Item13 27.4500 42.050 .564 .922
Item14 27.3000 40.116 .606 .921
Item15 27.3000 42.326 .682 .921
Frequencies

Statistics

Aktiv itas Fis ik Hipertens i


N Valid 54 54
Mis sing 0 0

Frequency Table

Aktivitas Fisik

Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 22 40.7 40.7 40.7
Sedang 27 50.0 50.0 90.7
Tinggi 5 9.3 9.3 100.0
Total 54 100.0 100.0

Hipe rtensi

Cumulativ e
Frequenc y Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 30 55.6 55.6 55.6
Ringan 13 24.1 24.1 79.6
Sedang 11 20.4 20.4 100.0
Total 54 100.0 100.0
Crosstabs

Cas e Proce ss ing Sum m ary

Cases
Valid Mis sing Total
N Percent N Percent N Percent
Aktiv itas Fisik * Hipertens i 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

Aktivitas Fisik * Hipe rtensi Cros s tabulation

Hipertens i
Normal Ringan Sedang Total
A ktiv itas Rendah Count 14 6 2 22
Fisik % w ithin A ktiv itas Fis ik 63.6% 27.3% 9.1% 100.0%
% of Total 25.9% 11.1% 3.7% 40.7%
Sedang Count 16 6 5 27
% w ithin A ktiv itas Fis ik 59.3% 22.2% 18.5% 100.0%
% of Total 29.6% 11.1% 9.3% 50.0%
Tinggi Count 0 1 4 5
% w ithin A ktiv itas Fis ik .0% 20.0% 80.0% 100.0%
% of Total .0% 1.9% 7.4% 9.3%
Total Count 30 13 11 54
% w ithin A ktiv itas Fis ik 55.6% 24.1% 20.4% 100.0%
% of Total 55.6% 24.1% 20.4% 100.0%

Chi-Square Te s ts

Asy mp. Sig.


Value df (2-s ided)
Pearson Chi-Square 13.417 a 4 .009
Likelihood Ratio 12.797 4 .012
Linear-by -Linear
7.161 1 .007
Ass ociation
N of Valid Cases 54
a. 4 cells (44.4%) hav e ex pec ted count less than 5. The
minimum ex pec ted count is 1.02.

Sym m e tric Measure s

Value Approx. Sig.


Nominal by Nominal Contingency Coef f ic ient .446 .009
N of Valid Cases 54
a. Not ass uming the null hypothes is.
b. Using the as ymptotic standard error ass uming the null hypothes is .
Ris k Estim ate

Value
Odds Ratio f or Aktivitas a
Fisik (Rendah / Sedang)
a. Risk Estimate s tatistic s cannot be computed. They
are only computed f or a 2*2 table w ithout empty cells.

Crosstabs

Cas e Proce ss ing Sum m ary

Cases
Valid Mis sing Total
N Percent N Percent N Percent
Aktiv itas Fisik * Hipertens i 54 100.0% 0 .0% 54 100.0%

Aktivitas Fisik * Hipe rtensi Cros s tabulation

Hipertens i
Normal Ringan Total
A ktiv itas Rendah Count 30 19 49
Fisik % w ithin A ktiv itas Fis ik 61.2% 38.8% 100.0%
% of Total 55.6% 35.2% 90.7%
Tinggi Count 0 5 5
% w ithin A ktiv itas Fis ik .0% 100.0% 100.0%
% of Total .0% 9.3% 9.3%
Total Count 30 24 54
% w ithin A ktiv itas Fis ik 55.6% 44.4% 100.0%
% of Total 55.6% 44.4% 100.0%

Chi-Square Te s ts

A sy mp. Sig. Ex ac t Sig. Ex ac t Sig.


V alue df (2-s ided) (2-s ided) (1-s ided)
Pearson Chi-Square 6.888b 1 .009
Continuity Correctiona 4.631 1 .031
Likelihood Ratio 8.754 1 .003
Fisher's Exact Test .013 .013
Linear-by -Linear
6.760 1 .009
A ss ociation
N of V alid Cas es 54
a. Computed only f or a 2x 2 table
b. 2 cells (50.0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 2.
22.

Sym m e tric Measure s

Value Approx. Sig.


Nominal by Nominal Contingency Coef f ic ient .336 .009
N of Valid Cases 54
a. Not ass uming the null hypothes is.
b. Using the as ymptotic standard error ass uming the null hypothes is .
Ris k Estim ate

95% Conf idence


Interval
V alue Low er Upper
For c ohort
.388 .273 .551
Hipertens i = Ringan
N of V alid Cas es 54
Aktivitas Fisik Tekanan Darah
No jenis klamin item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 iem 14 item 15 total Kategori Skala Sistole Diastole Kategori Skala
1 perempuan 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 21 Rendah 1 140 90 Ringan 2
2 perempuan 2 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 20 Rendah 1 110 70 Normal 1
3 perempuan 3 2 1 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Tinggi 3 170 100 Sedang 3
4 perempuan 2 3 1 2 1 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 29 Sedang 2 130 80 Normal 1
5 perempuan 3 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 2 1 24 Rendah 1 170 100 Sedang 3
6 perempuan 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 3 1 2 2 34 Sedang 2 120 80 Normal 1
7 perempuan 3 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 38 Tinggi 3 160 90 Sedang 3
8 perempuan 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 25 Rendah 1 150 80 Ringan 2
9 perempuan 3 3 1 2 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 29 Sedang 2 170 90 Sedang 3
10 perempuan 3 3 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 22 Rendah 1 120 90 Normal 1
11 perempuan 2 3 3 1 3 3 2 3 1 2 2 3 2 1 1 32 Sedang 2 120 80 Normal 1
12 perempuan 3 3 1 3 1 3 2 3 1 1 2 2 1 3 2 31 Sedang 2 130 80 Normal 1
13 perempuan 3 2 1 3 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 2 27 Sedang 2 130 80 Normal 1
14 perempuan 3 3 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 22 Rendah 1 130 80 Normal 1
15 perempuan 3 2 1 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 30 Sedang 2 120 80 Normal 1
16 perempuan 3 1 2 3 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 29 Sedang 2 110 70 Normal 1
17 perempuan 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 1 3 2 37 Tinggi 3 140 90 Ringan 2
18 perempuan 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 3 1 35 Sedang 2 160 90 Sedang 3
19 perempuan 3 1 1 2 3 3 3 3 1 1 3 2 1 1 1 29 Sedang 2 130 80 Normal 1
20 perempuan 3 2 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 39 Tinggi 3 170 90 Sedang 3
21 perempuan 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 36 Tinggi 3 170 90 Sedang 3
22 perempuan 3 3 1 2 2 3 1 3 1 1 2 1 1 1 1 26 Sedang 2 170 90 Sedang 3
23 perempuan 3 3 1 2 1 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 29 Sedang 2 160 90 Sedang 3
24 perempuan 2 2 1 1 2 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 24 Rendah 1 130 80 Normal 1
25 perempuan 3 3 1 3 1 3 1 2 1 1 2 3 2 1 1 28 Sedang 2 140 90 Ringan 2
26 perempuan 3 2 3 3 1 3 3 3 1 2 3 1 1 2 1 32 Sedang 2 130 80 Normal 1
27 perempuan 3 3 2 3 1 3 1 1 1 1 2 3 1 1 1 27 Sedang 2 120 80 Normal 1
28 perempuan 3 3 2 3 1 3 1 1 1 1 3 3 2 1 1 29 Sedang 2 140 80 Ringan 2
29 perempuan 3 3 3 2 1 3 3 2 1 1 1 2 1 1 1 28 Sedang 2 140 80 Ringan 2
30 perempuan 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 23 Rendah 1 150 90 Ringan 2
31 perempuan 3 3 2 1 1 3 1 3 1 1 1 3 2 1 1 27 Sedang 2 120 80 Normal 1
32 perempuan 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 1 1 1 33 Sedang 2 135 80 Normal 1
33 perempuan 3 3 2 3 1 3 1 3 1 1 2 3 1 2 2 31 Sedang 2 140 80 Ringan 2
34 perempuan 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 35 Sedang 2 160 90 Sedang 3
35 perempuan 3 3 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 25 Rendah 1 120 80 Normal 1
36 laki-laki 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Rendah 1 130 80 Normal 1
37 laki-laki 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Rendah 1 120 80 Normal 1
38 laki-laki 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Rendah 1 120 80 Normal 1
39 laki-laki 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Rendah 1 140 90 Ringan 2
40 laki-laki 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 21 Rendah 1 130 80 Normal 1
41 laki-laki 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 22 Rendah 1 150 90 Ringan 2
42 laki-laki 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 21 Rendah 1 110 70 Normal 1
43 laki-laki 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 29 Sedang 2 120 70 Normal 1
44 laki-laki 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 26 Sedang 2 130 80 Normal 1
45 laki-laki 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 23 Rendah 1 140 90 Ringan 2
46 laki-laki 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 27 Sedang 2 150 90 Ringan 2
47 laki-laki 3 3 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 27 Sedang 2 130 80 Normal 1
48 laki-laki 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 32 Sedang 2 135 80 Normal 1
49 laki-laki 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 28 Sedang 2 140 90 Ringan 2
50 laki-laki 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Rendah 1 120 80 Normal 1
51 laki-laki 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 25 Rendah 1 100 60 Normal 1
52 laki-laki 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 Rendah 1 170 90 Sedang 3
53 laki-laki 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 23 Rendah 1 120 70 Normal 1
54 laki-laki 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Rendah 1 130 70 Normal 1

Anda mungkin juga menyukai