TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok berasaskan:
a. Kepentingan kualitas kesehatan manusia;
b. Kemanfaatan umum;
c. Keterpaduan;
-5-
Bagian Kedua
Maksud
Pasal 3
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok dimaksudkan untuk:
(1) Mendorong pembatasan ruang tempat untuk tidak boleh merokok;
(2) Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong terbangunnya budaya
disiplin bagi perokok aktif atas bahaya dan dampaknya bagi kesehatan;
dan
(3) Menjadikan lingkungan kampus Unhas sebagai Kawasan Tanpa Rokok.
Bagian Ketiga
Tujuan
Pasal 4
BAB III
LINGKUNGAN KTR DAN TKM
Pasal 5
KTR adalah seluruh area dalam lingkungan kampus Universitas Hasanuddin.
-6-
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
BAB IV
PENGELOLAAN KTR UNHAS
Pasal 9
(1) Pimpinan universitas wajib menetapkan KTR dan TKM dalam lingkungan
kampus Unhas.
(2) Pimpinan universitas wajib memasang tanda KTR dan TKM dalam
lingkungan kampus Unhas.
Pasal 10
(1) Civitas akademika wajib mengingatkan kepada setiap orang yang berada di
lingkungan kampus Unhas untuk tidak merokok di KTR Unhas.
(2) Civitas akademika wajib menegur dan/atau mengambil tindakan kepada
setiap orang apabila terbukti merokok di KTR Unhas.
(3) Tindakan yang dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan ketentuan sesuai
ketentuan dan peraturan yang berlaku di Unhas.
BAB V
SANKSI
Pasal 11
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dapat dilakukan oleh:
a. Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja beserta Petugas di
lingkungan Unhas dengan melaksanakan berbagai kegiatan
pembinaan dalam rangka pelaksanaan KTR Unhas;
b. Bekerja sama dengan masyarakat dan/atau badan/atau lembaga atau
organisasi kemasyarakatan;
c. Rektor dapat memberikan penghargaan kepada orang atau badan yang
telah berjasa dalam rangka memotivasi membantu pelaksanaan KTR
Unhas.
(2) Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Unhas.
Pasal 15
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a, dapat
dilakukan bagi civitas akademika dan tenaga kependidikan Unhas
maupun warga masyarakat yang ingin berhenti merokok.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
konseling/rehabilitasi untuk mengatasi kecanduan merokok.
(3) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh
klinik berhenti merokok.
(4) Informasi yang terkait mengenai konseling sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) ditetapkan dengan petunjuk teknis pelaksaan konseling.
(5) Pimpinan dan/atau penanggung jawab Unit Kerja di lingkungan Unhas
menginformasikan klinik berhenti merokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) kepada civitas akademika Unhas yang perokok.
'
WnHngn'Ind vNIJ sgluv vtrrA.G,
h'ruraonNvsvH svJ
BIOZ snlsn8V gt
'JBssE>IBI I
'ue>1de1e1rp p33ue1 eped n{Elroq relnru rur roDIeU uern}€rod
gI lBsed
'{o{o;ed u*Inq B^\srs,r{Bru qeIBpB s,r{un e^ ,srs,oq Brurreued (e)
Ip
'>lo>lor ue8uep IIB>lJo? edue,qrc gued rsnlnsur
nBlE
>Io>Iod rr,Eq,sruod IJep IBSEJ.q Bued e^,\srs,aq BrurJeueru
>IEpIl sBqun ft)
'sBr.{un
uJx Ip uB>llprpuado{ egeual nB}E luep ,>llplpuod 'Bzl[srsBr.{BTu uB}BTEa>l
ue8uap 1re4re1 8ue.( rosuods lpefueur Bue_rBIIp >Io{oU ueqBsruad (t)
LT IBSBd
V/Yl.SISVgg N\rVIA[IUSNgd NVC NVJYIOSX UOSNOdS
IIn BYg
.sBr{un
ue8un48ull Ip ruIEIroq BuBd u,rnJ,rod ue8uep r,nsas u,>I,purl pque8uaur
ledep se8nls6 'rur -ro14eu u,snlndey uepp Jnl,lp euerurcSeqos u,nruela>l
uB;e88ueled rpefta1 e8nprp nBlB ledep-re1 uese^u8uea
irseq'r-rep epqedy (e)
uu8uop rEnsos nErB IIE>les ueinq 9 derles roDIOu epede4 (1)
^'uEqnlnqs>1
1e.,(e eped pns4eurrp €u,rure8eqss s,r{un uegun>18uH
Ip seenle6 Buosoq
eFex rl,n qe*ref Bun8sueuad nele/uBp u,ulduqa gurseur-Burs,ru
r{elo
ue{-rodelp qlfem '(t) re,{e eped pns{Brurp Eu,ur reguqes uesemetuad
IrsBH E)
'uduBuerre/$.e.^r ne6e uep
eFe>I ludurel dn4EurT ue8uep Tpnsos uE{n>IEIrp sequn f
e>18ue.r ruEIBp 'sequ11 ue8uru18uq
dJx uBeues4elad
1p *rfirqr6 Epeseq uf-rey l,.,n
qerrref SunS8ueued nelefu,p u,urd*ld r{olo u€>lruIBIIp gued
ueseme8uea (t)
gT IBSBd
uEsBAIBEUed