Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA NURSING INTERVENTION :

JAW THRUST

Disusun Oleh
ANISAH ASYHARI
SN201240

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKRTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ANALISA SINTESA NURSING INTERVENTION :

JAW THRUST

1. Prinsip Tindakan
SOP tindakan yang dilakukan :
a. Fase pra interaksi
- Menyiapkan pasien
- Menyiapkan alat
- Mencuci tangan
b. Fase Orientasi
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Melakukan kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
c. Fae Kerja
- Memposisikan diri di atas kepala pasien
- Menggenggam angulus mandibula dengan keempat jari di kedua sisi (kiri
dan kanan)
- Meletakkan kedua ibu jari di atas mandibula
- Mengangkat mandibula ke arah atas
- Tidak melakukan hiperekstensi pada leher
- Mempertahankan posisi
d. Fase Terminasi
- Mengevaluasi tindakan
- Menyampaikan rencana tindak lanjut
- Berpamitan
2. Analisa Tindakan
Jaw thrust adalah metode paling aman untuk membuka jalan napas jika
ada kemungkinan cedera tulang belakang servikal. Ini membantu
mempertahankan tulang belakang servikal dalam posisi netral selama resusitasi.
Penolong yang diposisikan di kepala korban, meletakkan tangan di sisi wajah
korban, menjepit rahang bawah pada sudutnya, dan mengangkat mandibula ke
depan. Siku penolong bisa diletakkan di permukaan tempat korban berada
kemudian mengangkat rahang dan membuka jalan napas dengan gerakan kepala
minimal.
Pada kasus, Ny. X datang ke IGD dengan keadaan tidak sadarkan diri
setelah post KLL. Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. X dicurigai
adanya cidera servikal, tindakan yang harus dilakukan adalah Jaw thrust yang
bertujuan untuk melihat dan membuka jalan napas pasien.
Hasil pengamatan tindakan Jaw thrust yang saya lakukan dimana
tindakan Jaw thrust saya lakukan degan baik dari setiap tahap pada prosedur
tindakan Jaw thrust sudah berhasil dilakukan. Saya telah menerapkan prinnsip
aman diri, aman lingkungan, aman pasien. Selain itu dalam tindakan juga saya
sudah dapat membuka jalan nafas pasien tanpa mengubah posisi leher pasien
yang dapat mengakibatkan memperparahnya kondisi pasien.

3. Bahaya Dilakukannya Tindakan


a. Tindakan ini tinak bisa dilakukan jika pasien berubah menjadi sadar
b. Sulit dilakukan pada jangka waktu lama
c. Sangat sulit dilakuan bersamaan dengan memberikan ventilasi ambubag
d. Ibu jari harus tetap mempertahanka posis saat mempertahankan rahang
pasien
e. Tidak bisa melindungi dari aspirasi
4. Daftar Pustaka
American College of Surgeons. (2018). Advanced Trauma Life Support (ATLS)
10th Edition. Chicago : American College of Surgeons.
Asih, N. G. Y. (2017). Keperawatan Medikal Bedah : Klien dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta : EGC
Depkes RI. (2016). Cara Baru Atasi Kegawatdaruratan Secara Terpadu. Diakses
pada tanggal 15 Maret 2021.
http://www.depkes.go.id/article/view/16020900003/cara-baru-atasi
kegawatdaruratan-secara-terpadu.html

Anda mungkin juga menyukai