DISUSUN OLEH :.
HG-2
Reynaldi (1806195980)
MPK AGAMA 22
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami
pada akhirnya bisa menyelesaikan Makalah MPK Agama tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen kami, Bapak Sardi Mustaupa,
M.M yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Makalah
Agama ini dapat disusun dengan baik.
Terimakasih juga kepada teman teman seperjuangan kami, kelas MPK Agama 22
semoga kita semua dapat menjalani perkuliahan MPK agama dengan baik serta
mendapat nilai yang memuaskan.
Semoga makalah MPK Agama tentang sejarah dan makna islam yang telah kami
susun ini turut memperkaya khazanah ilmu biologi serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
i
Penulis
,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
ii
2. Makna Agama Islam bagi Kehidupan .......................................... 15
2.1.......................................................................................................
Pengertian Agama Islam ........................................................ 15
2.2.......................................................................................................
Fungsi Agama Islam .............................................................. 15
2.3.......................................................................................................
Karakteristik Ajaran Agama Islam ........................................ 16
2.4.......................................................................................................
Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam .................................... 17
2.5.......................................................................................................
Sumber Ajaran Agama Islam ................................................ 17
3. Manusia Beragama Islam ............................................................. 17
3.1. Karakteristik Manusia Beragama Islam ................................ 17
3.1.1. Penyebutan Manusia Dalam Al-Qur’an ..................... 17
3.1.2. Tujuan Penciptaan Manusia ........................................ 18
3.1.3. Proses Penciptaan Manusia ........................................ 18
3.1.4. Alam Kehidupan Manusia .......................................... 18
3.1.5. Kedudukan Manusia ................................................... 18
3.1.6. Potensi Manusia .......................................................... 19
3.1.7. Karakter Manusia ....................................................... 19
3.1.8. Martabat Manusia ....................................................... 19
3.1.9. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama Islam ............. 19
3.2. Tanggung Jawab Manusia Beragama Islam .......................... 20
3.2.1. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah ...... 20
3.2.2. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah .... 20
1. Kesimpulan .................................................................................. 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Rumusan Masalah
1) Bagaimana sejarah dan perkembangan agama Islam?
2) Apa makna agama Islam bagi kehidupan?
3) Bagaimana manusia yang beragama Islam itu?
2. Tujuan Makalah
1) Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan agama Islam.
2) Untuk mengetahui makna agama Islam bagi kehidupan.
3) Untuk mengetahui bagaimana manusia yang beragama Islam itu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kabilah diantaranya yang terkenal adalah; Jumh, Sham, Ady, Taim,
Zuhroh, Makhzum, dan juga marga-marga Qushay bim Kilab.
3
kali mengulang dan Muhammad menjawab serupa. Kemudian,
makhluk yang disebut dengan jibril itu memeluk Muhammad SAW
dengan erat lalu menyampaikan wahyu sebagaimana tertera dalam
QS. Al-Alaq 1-5
4
Artinya:“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa
kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada
padanya seorang pemberi peringatan.” (QS. 35:24).
Pada dasarnya manusia telah memiliki hidayah yang menyertai
kelahirannya, yaitu insting (naluri) dan akal untuk
memepertahankan hidupnya dan dan memahami yang baik dan
yang buruk.
Dalam QS. 17 (Al-Isra’) : 15 Allah berfirman:
Artinya:“
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi
(kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum
Kami mengutus seorang rasul.” (QS 17:15)
5
3. Pentingnya alat (sarana) mencari dan menyebarkan ilmu
pengetahuan : Iqra´ (membaca), perlunya menulis dan alat tulis
(állama bil-qalam) dan Nun (tinta).
4. Sebelum adanya kewajiban salat 5 waktu, telah ada perintah
kepada Nabi shalat malam (tahajud).
5. Kesinambungan antara memperbanyak ibadah ( di waktu
malam) dan bekerja keras (di siang hari) untuk kehidupan dan
perjuangan di jalan Allah.
Artinya:
“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah
peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah
kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”
QS. Al-Mudatstsir, 74 : 1-7)
6
1. Mereka tidak dapat membedakan antar kenabian dan dan
kekuasaan.
2. Nabi Muhammad saw meyerukan persamaan hak antara
bangsawan dan hamba sahaya.
3. Para pimpinan Quraisy mengingkari ajaran tentang kebangkitan
kembali dan pembalasan akhirat.
4. Taklid kepada nenek moyang.
5. Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai
penghalang rezeki (Amin: 2010: 66).
1.1.6. Nabi Muhammad saw. Diutus Untuk Seluruh Umat Manusia
Setelah Rasulullah telah berhasil hijrah ke Madinah, beliau
memperluas dakwahnya untuk seluruh manusia.
Kerasulullan Nabi Muhammad saw adalah kenabian dan kerasulan
penutup karena Allah telah menyempurnakan agama Islam sebagai
agama bagi seluruh manusia sampai akhir masa. Dalam QS. 33 (Al-
Ahzab) : 40 Allah berfirman :
Artinya:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-
nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
7
Terkait dengan polemik kapan masuknya Islam ke Indonesia untuk
pertama kalinya, berdasarkan historiografi;
8
Indonesia (Al-Allusi: 1988) menyatakan bahwa ada tiga faktor
yang menyebabkan Islam cepat berkembang di Indonesia, yaitu
faktor agama, politik, dan ekonomis.
9
Ki Bagus Hadikusumo, orang terakhir yang dibujuk mengubah
Piagam Jakarta, yang dimaksud Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
Tauhid; dan Tuhan yang dimaksud adalah Allah seperti tertera di
alinea pertama Pembukaan UUD 1945.
10
1950; kabinet pertama yang dipercayakan kepada tokoh dari partai
politik Islam. Peran Kabinet Natsir (1950-1951) yang penting
adalah menjadikan Indonesia sebagai anggota PBByang ke-60.
Tokoh-tokoh NU dan Partai Islam lain juga berperan, misalnya:
Wahid Hasyim sebagai Menteri Agama, demikian juga tokoh-tokoh
yang berasal dari kalangan Muhammadiyah. Kabinet berikutnya
yang dipimpin tokoh Masyumi adalah Burhanudin Harahap (1955-
1956). Dalam kabinet ini juga terdapat unsur dari NU, yaitu
Muahmmad Ilyas sebagai Menteri Agama dan R Sunarjo sebagai
menteri dalam negeri. Dari kalangan PSII Harsono Cokroaminoto
dan demikian juga tokoh Muhammadiyah. Burhanudin berhenti
menjadi Perdana Menteri bukan karena mendapatkan mosi tidak
percaya dari anggota parlemen ataupun karena kesalahan dalam
keputusan politik, justru karena sukses menjalankan program utama
kabinet yaitu Pemilihan Umum 1955, dalam pemilu pertama itu
yang dilaksanakan mentri dalam negeri oleh R Sunarjo sebagai
kabinet Burhanudin harahap, partai politik Islam memperoleh
pendukung sekitar 40 %. Ada empat partai yang memperoleh suara
dukungan terbesar yaitu: partai PNI mendapat 57 kursi, Masyumi
57 kursi, NU 45 kursi, PKI 39 kursi. Pemilu itu dinilai paling
berkualitas sepanjang abad ke 20. Pada masa ini pula muncul
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra
Barat, yang dikenal umum sebagai pemberontakan dan sering
dikaitkan dengan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di
Sulawesi Utara. PRRI adalah sebuah gerakan yang timbul karena
kekecewaan sejumlah tokoh politik terhadap pemerintahan
Presiden Sukarno. Sejumlah tokoh partai Masyumi terlibat dalam
kasus tersebut, seperti M. Natsir dan Syafrudin Prawiranegara.
“Pemberontakan” PRRI akhirnya ditumpas Sukarno dan tokoh-
tokohnya dipenjarakan.
Era Demokrasi Terpimpin dimulai pada tanggal 5 Juli
1959, yaitu sesaat setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden yang
11
membubarkan parlemen. Karena parlemen setelah berkali-kali
sidang tidak dapat memutuskan dasar negara RI, karena masing-
masing kelompok tidak bisa memenuhi persyaratan. Zaman ini
diwarnai dengan pembubaran partai politik yang menentang
kebijakan Presiden Sukarno, termasuk di dalamnya partai
Masyumi. Partai Islam yang bertahan di masa ini dan ikut terlibat
dalam pemerintahan Sukarno adalah Nahdhatul Ulama. Setelah
bubarnya Masyumi, partai NU menjadi wakil umat Islam di kancah
pemerintahan untuk melanjutkan persaingan dengan PKI.
Selanjutnya setelah PKI terlibat dalam gerakan 30 September 1965
maka partai NU-lah yang pertama kali mengusulkan pembubaran
PKI pada 5 Oktober 1965. Dimasa pemerintahan Bung Karno
selain dikalangan NU juga ada beberapa tokoh yang masuk kabinet
dari kalangan Ormas Islam lain. Sebagai contoh KH. Idham Kholid
(menkokesra) dari NU, M. Dahlan (Menag)dariNU, dan dari Ormas
Islam yang lain adalah Mulyadi Joyomartono, dan Said Sukanto
Cokroatmojo dari Muhammadiyah dan Sarikat Islam. Presiden
Sukarno akhirnya harus turun dari kursi kekuasaan dan kemudian
digantikan Suharto. Pertama karena Sukarno memberikan mandat
politis kepada Suharto dalam bentuk Supersemar (Surat Perintah
Sebelas Maret) tahun 1966 M. Kedua karena Suharto dianggap
sebagai pemimpin yang berhasil menumpas gerakan Komunis.
Pada mulanya, perubahan rezim kekuasaan dari Sukarno ke
Suharto dianggap sebagai peluang untuk berperannya kembali
Islam dalam panggung politik. Hal ini dibuktikan dengan
dibebaskannya tokoh-tokoh penentang Sukarno dari penjara seperti
M. Natsir, Hamka, KH. Imron Rosyadi dsb. Kebijakan Suharto
setelah resmi diangkat sebagai Presiden tahun 1967, adalah
mengorbitkan Golongan Karya (Golkar) sebagai mesin politiknya.
Pada pemilu pertama zaman Orde Baru tahun 1971, terdapat
sepuluh partai yang bersaing berebut kursi parlemen; diantaranya
yaitu: GOLKAR 236 kursi, NU 58 Kursi, Parmusi 24 kursi, PNI 20
12
Kursi, PSII 10 kursi, Parkindo 10 kursi, katolik 3 kursi, perti 2
kursi, IPKI 0, MURBA 0. Dari 10 partai tersebut 4 adalah Partai
Islam, yaitu NU, Parmusi, PSII, dan Perti. Akan tetapi pada pemilu
berikutnya tahun 1977, terjadi penggabungan Partai sehingga hanya
ada tiga partai yang bersaing, yaitu: 1. PPP, yang dianggap
mewakili Islam 2. Golkar, partainya pemerintah yang berkuasa dan
3.PDI, yang dianggap mewakili Nasionalis. Pada pemilu 1987,
tidak ada lagi partai Islam. PPP telahmengubah simbol partai dari
Ka’bah menjadi Bintang dan mengganti asasnya dari Islam menjadi
Pancasila. Dekade 1980-an terjadi fenomena deislamisasi politik
dan kampanye negatif terhadap Islam yang dilakukan besar-besaran
oleh pemerintah. Tahun 1982, Pancasila ditetapkan sebagai satu-
satunya azas (atau dikenal juga dengan azas tunggal) yang
dianggap sebagian tokoh Muslim sebagai kampanye anti Islam.
Meskipun demikian ternyata dakwah Islam terus berkembang tidak
melalui jalur politik, tetapi melalui jalur pendidikan,
pengembangan pesantren, birokrasi, dakwah di sekolah-sekolah
umum, dan di perguruan
tinggi. Dengan demikian Islam tetap menjadi pedoman bagi bangsa
Indonesia.
Di Era Reformasi muncul kembali peran Islam, terutama di
lapangan politik. Masa reformasi bermula dari kebijkan depolitisasi
Islam pada zaman Suharto. Ketika Islam dilarang dijadikan label
politik tahun 1980-an, sebagaimana air yang dibendung, ia mencari
format dan bentuk baru sebagai manifestasinya. Oleh karena itu,
pada tahun 1990-an muncul gerakan mengartikulasikan Islam
dalam kehidupan sehari-hari yang lebih personal seperti: semangat
mengkaji Islam dalam bentuk grup-grup halaqoh, penerjemahan
dan penerbitan buku-buku dan majalah-majalah yang lebih
komprehensif dan mendetil dalam membahas Islam, fenomena
semakin banyaknya wanita yang menggunakan jilbab, dsb.
Disamping itu, gerakan Islam tahun 1990-an mempunyai perhatian
13
dan keterkaitan dengan perkembangan isu-isu Islam Internasional
seperti Palestina, Afghanistan dan Irak. Krisis moneter yang terjadi
tahun 1997, menyebabkan dasar-dasar ekonomi yang menjadi
legitimasi orde baru menjadi rapuh. Ketika krisis moneter itu
berkembang menjadi krisis ekonomi yang menyebabkan inflasi
hingga 150%, dan kemudian berkembang lagi menjadi krisis multi
dimensi, maka pemerintahan Suharto tidak dapat dipertahankan
lagi. Peristiwa Trisakti tahun 1998, yang menyebabkan tewasnya 4
mahasiswa akibat peluru yang dilepaskan aparat keamanan menjadi
pemicu kerusuhan yang timbul di mana-mana. Demonstrasi besar-
besaran yang dilakukan mahasiswa dengan mengepung dan
menduduki gedung parlemen untuk menuntut adanya reformasi,
yang artinya menuntut mundurnya Suharto dari kursi kekuasaan.
Organisasi kepemudaan yang terlibat dalam peristiwa itu antara
lain BEM, HMI, PMII, IMM, KAMMI; saat ini beberapa tokohnya
duduk di parlemen. Pada akhirnya gerakan reformasi mencapai
puncaknya tanggal 20 Mei 1998. Pada tanggal tersebut, Suharto
menyatakan mundur sebagai Presiden RI di Istana Negara dan
posisinya digantikan oleh BJ. Habibie. Dalam masa
pemerintahannya yang singkat, Habibie (yang juga pendiri dan
ketua ICMI [Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia] pertama)
berhasil menurunkan inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah
dari Rp 16.000 per 1 dolar AS menjadi Rp 12.000. Pada masa
pemerintahanya muncul banyak Partai Politik baru berbasis Islam
seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan (PK).
Pemilu yang diadakan oleh Presiden Habibie tahun 1999 dianggap
lebih berkualitas dibandingkan dengan pemilu di zaman Orde Baru.
Dari 550 kursi parlemen, sekitar 40%nya diduduki oleh Partai
berbasis Islam.
Islam di Indonesia menjadi agama yang memberikan
inspirasi pembebasan, persatuan dan keutuhan nusantara lebih dari
14
8 abad. Dalam uraian terdahulu telah tergambarkan bagaimana
Islam menjadi inspirasi perlawanan terhadap muncul dan
berkembangnya kezaliman dan ketidakadilan. Kolonisasi dan
eksploitasi yang dilakukan bangsa Barat (Portugis, Inggris dan
Belanda) mendapatkan perlawanan sengit dari kerajaan-kerajaan
Islam di nusantara. Bahkan pada abad ke 19, perlawanan semakin
meluas dan tidak hanya dilakukan oleh elit kerajaan tetapi juga
dilakukan oleh rakyat jelata di pelosok pedesaan. Jutaan Gulden
dan ribuan nyawa telah diderita Belanda sebagai dampak
perlawanan Muslim Indonesia. Pada abad ke 20, perlawanan
bangsa Indonesia tidak hanya dalam bentuk perlawanan militer,
tetapi meluas ke dalam hampir semua bidang kehidupan seperti
politik, ekonomi dan sosial. Padamasa ini muncul sejumlah
organisasi Islam modern yang menerapkan prinsip pengetahuan
rasional dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Berdirinya
negara Indonesia bukan akhir dari dakwah Islam di Indonesia,
walaupun. sebagian ulama ada yang membuat pernyataan bahwa
negara Indonesia adalah final atau akhir dari perjuangan. Masih
banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan sehingga
mendekati model Islam yang ideal sebagaimana yang terwujud
dalam generasi para sahabat Nabi.
2. Makna Agama Islam Bagi Kehidupan
b.1. Pengertian Agama Islam
Secara etimologi, kata Islam berasal dari bahasa Arab, diambil dari
derivasi kata dasar salima-yaslamu-salamatan wasalaman, yang artinya
“selamat, damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, rela, puas,
menerima, sejahtera dan tidak cacat” (Al-Munawir, 1984 : 669).
Pengertian Islam secara terminologis atau istilah adalah agama atau
peraturan-peraturan Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya
sebagai petunjuk bagi umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia
dan di akhirat. (Zakky Mubarak Syamrakh, 2010 : 51)
b.2. Fungsi Agama Islam
15
Fungsi utama agama Islam dalam kehidupan umat manusia secara
umum adalah:
16
Allah merupakan agama yang berlaku terus-menerus sampai akhir
masa.
e. Agama yang mengandung kebenaran mutlak, artinya kebenaran ajaran
Islam tidak bergantung pada dukungan pembenaran unsur lain, karena
agama Islam berupa firman-firman Allah, dan Allah adalah Yang
Maha Benar Mutlak.
f. Agama mudah dan fleksibel, artinya pelaksanaan ajaran agama Islam
sangat mudah dan memberikan kemudahan kepada umat Islam untuk
mengamalkannya sesuasi dengan kemampuannya.
g. Agama yang adil, artinya agama yang menempatkan sesuatu pada
tempatnya. Keadilan dalam agama Islam meliputi berbagai aspek
kehidupan, keadilan dalam berbagai hubungan antara manusia dengan
dirinya sendiri dan alam sekitarnya.
h. Agama yang menebarkan kemaslahatan, artinya Allah dalam
menetapkan hukum selalu mempertimbangkan kemaslahatan
(kebaikan) hidup manusia.
b.4. Ruang Lingkup Ajaran Agama Islam
Pembagian ruang lingkup ajaran agama Islam pada ketiga ajaran tersebut
didasarkan pada aspek hubungan antara fungsi ajaran agama Islam dengan
potensi kehidupan manusia yang menerima amanah sebagai khalifah Allah
di bumi untuk menunaikannya sehingga agama Islam sebagai “rohmatan
lil ‘alamin” di dalam kehidupan ini terealisasi.
17
Qur’an) dan (Sunnah) Rasul-Nya.” Dari pesan Nabi Muhammad saw
tersebut, para sahabat dan para ulama sesudahnya berpendapat bahwa
sumber ajaran Islam ada 2, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah atau Hadis.
Sedangkan menurut Hadis Muadz, sebagian ulama mengatakan bahwa
sumber ajaran Islam ada 3, yaitu Al-Qur’an, Sunnah atau Hadis dan Rakyu
atau Ijtihad. Al-Qur’an tidak bisa berdiri sendiri tanpa Sunnah.
18
unsur non materi ruh dari Allah.
c.1.4. Alam Kehidupan Manusia
Kehidupan manusia berlangsung dalam empat tahapan
kehidupan, yaitu:
a. Alam Rahim, yaitu alam kehidupan sejak terjadi konsepsi
sampai lahir;
b. Alam dunia, yaitu alam kehidupan sejak kelahiran sampai
meninggal dunia;
c. Alam barzah, yaitu alam kehidupan sejak kematian sampai
kiamat;
d. Alam akhirat, yaitu alam kehidupan di surga atau neraka
sebagai balasan terhadap perbuatan manusia selama hidup di
dunia.
c.1.5. Kedudukan Manusia
Sejak sebelum manusia diciptakan, Allah telah
menyampaikan irodahnya kepada para malaikat bahwa manusia
akan diciptakan sebagai khalifah-Nya di bumi, untuk menegakkan
aturan Allah di bumi ini sehingga tercipta kehidupan yang
harmonis dan adil.
c.1.6. Potensi Manusia
Manusia memiliki potensi, yaitu kelengkapan yang
diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki
manusia dapat dikelompokkan pada dua aspek, yaitu potensi fisik
dan ruhaniah. Potensi fisik berkaitan dengan fisik manusia tersebut,
sedangkan potensi ruhaniah diantaranya adalah akal, qalb, dan
emosi atau perasaan.
c.1.7. Karakter Manusia
Pada diri manusia terdapat perpaduan karakter yang
berlawanan. Oleh karena itu, manusia memiliki karakter baik yang
mencerminkan sifat Tuhan dan karakter buruk yang mencerminkan
sifat buruk nafsu yang mengutamakan kepuasan pada materi.
c.1.8. Martabat Manusia
19
Manusia telah Allah ciptakan dalam bentuk yang terbaik
dan dimuliakan disbanding makhluk lainnya, namun martabat
manusia ditentukan oleh nilai perbuatan dalam kehidupannya.
Martabat manusia tersebut adalah :
1. Muttaqun, orang yang bertaqwa.
2. Mukmin, orang yang beriman.
3. Muslim, orang yang berserah diri kepada Allah (beragama
islam).
4. Muhsin, orang yang berbuat baik.
5. Mukhlish, orang yang ikhlas.
6. Mushlih, orang yang menciptakan kebaikan.
7. Kafir, orang yang mengingkari atau menolak ada-Nya Allah.
8. Fasik, orang yang keluar dari kebenaran (berbuat dosa).
9. Munafik, orang yang berpura-pura beragama islam.
10. Musyrik, orang yang menyekutukan Allah.
11. Murtad, orang yang keluar dari agama Allah (islam).
c.1.9. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama Islam
Sekalipun manusia telah Allah ciptakan sebagai makhluk
terbaik dan Allah karuniakan potensi yang terlengkap dibandingkan
dengan potensi makhluk lainnya, tetapi manusia relative, artinya
memiliki keterbatasan. Relatif manusia tersebut mengakibatkan
manusia tidak mampu mencapai kepastian yang mengandung
kebenaran mutlak. Karena itu sejak manusia diciptakan, Allah
selalu memberikan petunjuk kepada manusia untuk membimbing
relativitas potensinya agar manusia tidak tersesat, atau mengalami
kesulitan. Kebutuhan manusia terhadap Agama Islam melebihi
kebutuhan makan dan waktu istirahatnya.
c.2. Tanggung Jawab Manusia Beragama Islam
c.2.1. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah
Semua manusia adalah ciptaan Allah, hal ini menjadikan
kita manusia sebagai hamba Allah. Karena kita adalah hamba Allah
maka kita memiliki kewajiban yang perlu kita taati yaitu, kita harus
20
menyembah Allah dan hanya Allah saja yang harus kita sembah,
kita tidak boleh menyembah hal lain, entah apapun itu. Kita harus
takwa kepada Allah, itulah tugas kita sebagai hamba allah. Kita
harus menjalani perintahnya dan menjauhi semua larangannya.
Tanggung jawab manusia kepada Allah untuk mengabdi di dalam
Al-Qur’an di sebut juga dengan Hablun min Allah.
c.2.2. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah
Khalifah adalah pemimpin atau orang yang memegang
amanah dari Allah untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi
ini. Kekuasaan yang Allah berikan kepada manusia bersifat kreatif,
artinya manusia bisa memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
muka bumi ini untuk kepentingan yang baik. Tetapi Khalifah juga
memiliki batasan-batasan di dalam kepemimpinannya yaitu hukum-
hukum Allah. Walaupun Khalifah merupakan pemimpin yang di
amanatkan oleh Allah tetapi, tetap tidak boleh melanggar larangan
Allah. Aturan-aturan tersebut adalah yang tercantum di dalam Al-
Qur’an, Sunnah Rasulullah Saw, dan ayat Kauniyah. Hal ini juga
tersirat dalam (QS.3 (Ali Imran) :112).
21
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sebagai muslim yang baik, kita seharusnya tau sejarah dan pengembangan
agama islam agar mengetahui bahwa sejarah peradaban islam sangat
panjang. Ada kiranya peradaban tersebut dijadikannya sebuah motivasi
dan refeksi untuk membangkitkan semangat untuk menjalani kehidupan
bagi muslim yang baik. Seorang muslim diharapkan mampu untuk bisa
mengetahui dan memahami sejarah dan makna agama Islam yang terlukis
sejak zaman dahulu hingga kini. Di samping itu, dengan adanya makna
dari agama Islam itu sendiri menjadikan manusia memahami hakikat
kehidupan yang sebenarnya yang dihadapinya. Sudah sepatutnya seorang
muslim menyandarkan hidupnya kepada syariat agama Islam yang
mengatur seluruh kehidupan manusia di bumi Allah ini.
22
DAFTAR PUSTAKA
Mujilan, dkk. 2018. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama
Islam (Membangun Pribadi Muslim Moderat). Jakarta: Midada Rahma Press.
23