Anda di halaman 1dari 6

EVI ROVIATI

2021
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
Mikroba di Lingkungan Rumah

Susu cair dapat tahan berbulan-bulan dalam kemasan kedap udara. Namun ketika
kemasannya dibuka, dalam waktu beberapa jam saja susu itu menjadi rusak atau basi. Mengapa
hal ini dapat terjadi?
Mikroorganisme terdapat dimana-mana dan menempati habitat yang beragam. Mereka
terdapat di tanah, air dan udara di atmosfer planet kita, termasuk di sekitar manusia terutama
di mana terdapat sumber nutrisi bagi mereka. Mikroorganisme juga terdapat pada permukaan
benda yang kita gunakan, di udara yang kita hirup dan bahkan pada tubuh kita seperti di
permukaan kulit. Pada saat bersin, kita dapat melontarkan beribu-ribu mikroorganisme.
Mikroba di sekitar rumah dapat bervariasi dalam hal jumlah maupun jenisnya tergantung
kondisi ruangan dan interaksi yang ada di dalamnya. Untuk dapat menumbuhkan mikroba di
rumah, diperlukan media yang menyediakan nutrisi dan kondisi lingkungan yang optimal.
Media pertumbuhan mikroba dapat berupa media padat maupun media cair. Media cair berisi
nutrisi yang dibutuhkan mikroba yang dilarutkan dalam air, sementara media padat
ditambahkan dengan agar atau gelatin sebagai pemadat supaya dapat diamati koloni mikroba
yang tumbuh.
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengisolasi mikroba di sekitar rumah,
mengetahui perbedaan jumlah dan jenis mikroba pada setiap ruangan dan menentukan faktor
yang mempengaruhi keragaman mikroba di sekitar rumah. Tentukanlah telapak tangan
seseorang dan 2 ruangan yang akan diambil sampel isolasi mikroba dan tentukan faktor-faktor
lingkungan yang mungkin dapat berpengaruh terhadap keragaman mikroba pada ruangan
tersebut, seperti suhu, pencahayaan, kelembaban, sumber nutrisi, kecepatan angin, aktivitas
manusia dan lain sebagainya. Kemudian rancang dan laksanakanlah sebuah percobaan untuk
menentukan keragaman jumlah dan jenis mikroba pada tangan yang belum dan sudah dicuci
dan mikroba di setiap ruangan. Selanjutnya buatlah sebuah hipotesis tentang bagaimana
pengaruh faktor lingkungan terhadap keragaman mikroba di sekitar kita.

Hipotesis:

Alat yang diperlukan untuk pembuatan media pertumbuhan mikroba di rumah


menyesuaikan dengan alat-alat yang paling mungkin tersedia di rumah. Jika alat yang dimaksud
tidak ada, dapat menggunakan barang sejenis yang fungsinya dapat menggantikannya. Bahan-
bahan yang digunakan pun diusahakan bahan yang mudah didapatkan di sekitar rumah. Ada
beberapa alternatif media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba di rumah,
prakitkum kali ini kita akan menggunakan media agar daging sebagai pengganti media nutrient
agar.
Kegiatan 4.1. Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroba: Media Agar Daging (Subs.
Nutrient Agar)
Bahan dan Alat:
1. 300 gram daging sapi tanpa lemak
2. 5 gram ekstrak ragi
3. 20 gram agar-agar bubuk
4. 2 liter air
5. Panci atau wadah yang dapat dipanaskan
6. Kompor
7. Sendok pengaduk
8. Gelas ukur atau gelas bervolume
9. Saringan teh/kopi
Cara kerja:
1. Bahan-bahan yang tertulis adalah untuk 1 liter media, sesuaikan jumlahnya apabila
ingin membuat dalam volume yang berbeda. Perhitungkan baik-baik agar tidak banyak
bahan yang terbuang tapi komposisinya tidak berubah.
2. Bersihkan dan potong-potong daging sapi berbentuk kubus 1 cm 3, lalu rebus dengan air
hingga mendidih.
3. Setelah mendidih, buang/pisahkan air rebusan pertama, dan tambahkan 1 liter air
bersih pada potongan daging dan rebus kembali selama 30 menit.
4. Setelah disaring, maka akan diperoleh ekstrak daging sapi. Selanjutnya, didihkan ekstrak
daging sapi bersama dengan ekstrak ragi dan agar-agar bubuk. Aduk-aduk sesekali
hingga semua bahan terlarut.
5. Saring kembali, jika volume berkurang tambahkan air hingga tepat 1 liter dan didihkan
sebelum dituangkan ke dalam wadah bersih/steril.
Hasil Pengamatan:
No. Nama Media Gambar Karakteristik Media
Kegiatan 4.2. Menumbuhkan Mikroba
Bahan dan Alat:
1. Media agar daging yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
2. Alkohol 70% atau hand sanitizer berbahan dasar alkohol
3. Gelas ukur atau gelas bervolume
4. Kompor dan alat pengukus
5. Wadah kecil kaca atau plastik transparan berukuran sama yang tahan panas dan bersih
sebagai pengganti cawan petri
6. Plastik penutup makanan/cling wrap/plastik transparan
Cara kerja:
1. Perhatikan keselamatan saat bekerja. Berhati-hatilah dengan benda panas; atau saat
memanaskan bahan atau alat, serta alkohol yang mudah terbakar. Jangan sekali-kali
memakan media atau bahan yang sudah ditumbuhi mikroba.
2. Bekerja secara aseptik di rumah dapat dilakukan dengan mengukus atau merebus alat-
alat dengan bahan yang tahan panas yang akan digunakan.
3. Untuk peralatan yang tidak tahan panas, usapkan atau semprotkan alkohol 70% atau
hand sanitizer.
4. Aplikasikan juga alkohol 70% pada telapak tangan dan pergelangan tangan sebelum
bekerja. Selama bekerja usahakan untuk memakai masker dan sarung tangan
karet/plastik serta menghindari aliran udara yang berlebihan terutama dari hidung dan
mulut.
5. Setelah media siap digunakan, tuangkan secukupnya pada wadah pengganti cawan petri
hingga setinggi minimal 1 cm dari dasar wadah. Tunggu hingga media dingin dan
memadat.
6. Buat media dalam 5 wadah, masing-masing diberi label nomor 1-5 dengan
menggunakan kertas label atau spidol tahan air.
 Pada media dalam wadah nomor 1, tempelkan sebagian/seluruh jari-jari telapak
tangan seseorang (sesuai ukuran wadah). Usahakan dalam kondisi belum
mencuci tangan. Setelah itu, cucilah tangan dengan seksama menggunakan
sabun/sabun antiseptik.
 Pada media dalam wadah nomor 2, tempelkan sebagian/seluruh jari-
jari/telapak tangan yang telah dicuci tadi.
 Pada media dalam wadah nomor 3, biarkan wadah dalam keadaan terbuka
selama 5 menit pada ruangan dengan suhu, kelembaban, sumber nutrisi dan
aktivitas manusia yang tinggi seperti dapur atau ruang makan.
 Pada media dalam wadah nomor 4, biarkan wadah dalam keadaan terbuka
selama 5 menit pada ruangan dengan suhu, kelembaban, sumber nutrisi dan
aktivitas manusia yang rendah seperti kamar tidur.
 Wadah nomor 5 tidak dilakukan apa pun sebagai kontrol.
7. Tutup dengan erat ke-lima wadah tersebut menggunakan tutupnya, atau jika tidak ada
tutupnya dapat menggunakan plastik penutup makanan/cling wrap atau plastik
transparan bersih lalu diberi selotip agar tidak mudah terbuka.
8. Amati selama 2-3 hari. Lakukan pengamatan 24 jam setelah inokulasi dan setiap hari
pada jam yang sama.
9. Laporkan hasil pengamatan setiap harinya pada aspek-aspek berikut jumlah koloni,
warna dan bentuk koloni lalu bandingkan kelima wadah tersebut.

Cara menghitung jumlah koloni dengan teknik Standart Plate Count (SPC). Prinsip kerja SPC
adalah menumbuhkan mikroba kedalam medium Agar sehingga diperoleh koloni yang dapat
dihitung langsung tanpa menggunakan mikroskop. Perhitungan koloni dengan syarat:
Satu koloni dihitung 1 koloni

Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.


Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni

Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni.

Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidah dihitung.

Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni

Penghitungan koloni pada cawan sebaiknya dibuat transek atau dibagi-bagi jika koloni yang
tumbuh terlalu banyak. Transek dibuat dengan spidol/marker di bagian bawah cawan petri.
Pola transek dapat dibuat bervariasi, tergantung kebutuhan

Gambar 4.1. Transek pada cawan media pertumbuhan


Hasil Pengamatan:
No. Sumber Gambar Jumlah & jenis koloni Keterangan
1

5
Pertanyaan pembahas:

1. Faktor apakah yang menentukan jumlah dan keragaman mikroba di suatu tempat?
2. Apakah mungkin secara tidak sadar kita menyebarkan mikroba dari satu tempat ke
tempat lain dan menyediakan kebutuhan mikroba, sehingga mereka dapat tumbuh dan
berkembang secara leluasa di sekitar kita? Kebutuhan apa sajakah itu? Dalam bentuk
apa?
3. Faktor lingkungan apa saja yang berpengaruh pada keragaman jumlah dan jenis
mikroba di suatu lokasi atau sumber isolasi? Faktor mana yang dapat dianggap paling
berpengaruh?
4. Apa saja keterbatasan atau sumber kesalahan dalam percobaan ini yang mungkin dapat
mengaburkan hasil percobaan? Bagaimana cara meminimalisir atau memperbaikinya?
Dokumentasi

Dokumentasikan proses percobaanmu dalam sebuah video tutorial berisi prosedur dan
hasil praktikum yang dilakukan. Buat semenarik dan serinci mungkin kemudian, unggah di
channel youtube Anda dengan caption yang menarik. Pastikan praktikan terlihat dalam video
sedang melakukan kegiatan praktikum dengan mengenakan jas lab. Kirimkan link video ke
Google Classroom.

Anda mungkin juga menyukai