Anda di halaman 1dari 36

TUGAS KMB

SISTEM GASTRIC JUICE

OLEH :
KELOMPOK 3
NI MADE WIWIEK DWI HANDAYANI AD (C2119006)
NI WAYAN SURASIH (C2119008)
NI MADE AYU PURNAWATI (C2119014)
NI MADE RESIANI (C2119015)
I .A.GEDEARINI (C2119016)
NI MADE DWI PURNAMASARI (C2119018)
YURIKE MARGARETHA PRIMASALLY WENNO (C2119039)
NI KADEK HANDAYANI RASMANA (C2119041)
SANG NYOMAN EDIANA KELINGAN ( C 2119046)
I GEDE HAPDY SUKADANA KURNIAWAN (C2119052)

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN KELAS D1 A


STIKES BINA USADA BALI
2019
KATA PENGANTAR
1
Puji dan syukur kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa,Karena atas
ijin dan tuntunan dari beliau,sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan kelompok tentang
’SISTEM GASTRIC JUICE’ dengan baik.

Laporan tentang SISTEM GASTRIC JUICE ini disusun untuk menambah wawasan dan
pengetahuan dalam ilmu keperawatan kami selama proses Pendidikan Sarjana Keperawatan
dilaksanakan.Selain itu laporan juga diajukan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah KMB 1
(Keperawatan Medical Bedah I) kami.

Kami menyadari akan keterbatasan dalam penyusunan laporan ini,namun atas usaha dan
kerja keras,laporan kami bisa terselesaikan dengan baik,tidak ada karya manusia yang sempurna
begitu juga dengan laporan ini yang mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan.Oleh
karena itu kami dengan lapang dada dan tangan terbuka menerima bagi pembaca yang ingin
memberikan saran dan kritik membangun untuk menyempurnakan laporan kami.

Penyelesaian laporan/tugas kelompok kami juga tidak lepas dari dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing
kami,sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Untuk itu dengan segenap
kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih.

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii

BAB I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………. 1


1.2. Rumusan Belakang ………………………………………………….. 1
1.3. Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Anatomy Fisiologi Gastric Juice …………………………………..……. 2

2.2. Pengkajian ……………………………………………………….…….. 12

2.3. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Anatomy Gastric Juice …...…… 14

2.4. Penatalaksanaan Secara Umum (Medis Dan Keperawatan) ……………. 17

2.5. Tatalaksana Medis Pada Lambung ….…………………………………. 18

2.6. Tatalaksana Keperawatan Pada Gastric Juice …………………………… 21

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan …………………………………………..………………….. 31

3.2. Saran …………………………………………………………………….. 31

DAFTAR PUSTAKA ………………………..……………………………………… 32

BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1. Latar belakang
Enzim merupakan suatu zat protein dalam tubuh kita, salah satunya Enzim
pencernaan (dalam bahasa inggris gastric juice) adalah sejenis protein yang berfungsi
mempercepat atau memperlambat proses pencernaan dalam tubuh manusia. Suatu reaksi
kimia yang melibatkan enzim, pada awalnya akan membentuk suatu sari pati, yang
selanjutnya akan diubah menjadi jenis molekul lain yang berbeda.
Enzim sudah dikenal sejak dahulu. Para ahli biologi sudah mengenal sejenis
enzim yang diketahui mempercepat proses pencernaan daging dalam perut manusia
sekitar abad ke-18. Selanjutnya abad ke-19, Louis Pasteur mengenalinya pula saat ia
mengetahui bahwa gula dapat berubah menjadi alkohol.
Barulah pada 1877, William Kuhne menyatakan zat kimia yang mempercepat
proses pencernaan tersebut dengan nama enzim. Sedangkan, tahun 1907 Edouard
Buchner memperoleh penghargaan nobel untuk penelitiannya dalam menemukan enzim
pada fermentasi sukrose (sejenis zat gula).

1.2. Rumusan masalah.


1. Apakah pengertian enzim pencernaan?
2. Bagaimanakah peran enzim pencernaan dari mulut sampai dengan rectum?
3. Apakah penyakit yang muncul bila enzim tersebut terganggu?
4. Bagaimanakah penatalaksanaan secara umum (medis dan keperawatan)

1.3. Tujuan penulisan


1. Mengetahui pengertian enzim
2. Mengetahui peran enzim pencernaan
3. Mengetahui penyakit yang muncul bila enzim tersebut terganggu.
4. Mengetahui penatalaksanaan secara umum (medis dan keperawatan)

BAB II
PEMBAHASAN

4
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas sluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim
yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia
terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati(hepar), dan pankreas, usus.
Berikut ini akan dibahas satu persatu tentang kelenjar-kelenjar tersebut termasuk fungsi
dari enzim dan penyakit yang kemungkinan muncul bila terjadi gangguan.

Gambar 1. Sistem Gastric Juice

2.1. ANATOMY DAN FISIOLOGI SISTEM GASTRIC JUICE


1. MULUT

Di dalam rongga mulut terdapat kelenjar saliva merupakan suatu kelenjar


eksokrin yang berperan penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut.
Kelenjar saliva mensekresi saliva ke dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari
cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.
Menurut struktur anatomis dan letaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua
kelompok besar yairu kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor. Kelenjar
saliva mayor dan minor menghasilkan saliva yang berbeda-beda menurut
5
rangsangan yang diterimanya. Rangsangan ini dapat berupa rangsangan mekanis
(mastikasi), kimiawi (manis, asam, asin dan pahit), neural, psikis (emosi dan
stress), dan rangsangan sakit. Besarnya sekresi saliva normal yang dihasilkan oleh
semua kelenjar ini kira-kira 1-1,5 liter per hari.

a. KELENJAR SALIVA MAYOR

Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui


berpasang–pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat
panjang. Kelenjar-kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan
sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. Menurut struktur
anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe yaitu
parotis, submandibularis dan sublingualis. Masing–masing kelenjar mayor ini
menghasilkan sekret yang berbeda–beda sesuai rangsangan yang diterimanya.
Saliva pada manusia terdiri atas sekresi kelenjar parotis (25%), submandibularis
(70%), dan sublingualis (5%).
 Kelenjar Parotis

Anatomi:
- Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva
lainnya.
- Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga terletak
antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas
ke lengkung zygomatikum di depan telinga dan mencapai dasar dari
muskulus masseter.
- Kelenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus
Stensen. Duktus ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulus
oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas.
- Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous
dan memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena
retromandibular dan nervus fasialis yang menembus dan melalui kelenjar
ini.
Fisiologi:
- Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air
yaitu serous.
- Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis.

 Kelenjar Submandibularis
Anatomi:
- Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang
dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.

6
- Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekat erat
dengan kelenjar ini.
- Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula
dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak
di permukaan muskulus mylohyoid.
- Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang
bermuara di ujung lidah.

Fisiologi:
- Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan
ludah yang encer) dan 20% mukous (cairan ludah yang padat).
- Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang
memproduksi air liur terbanyak.
- Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar
submandibularis.

 Kelenjar Sublingual
Anatomi:
- Kelenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid
merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjar–kelenjar mayor lainnya.
- Duktus utama yang membantu sekresi disebut duktus Bhartolin
yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus
yang berjumlah 8-20 buah.
- Kelenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat melindunginya.

Fisiologi:
- Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan
konsistensinya kental.
- Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar sublingualis.

7
GAMBAR 2.

b. KELENJAR SALIVA MINOR


Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang
terletak di dalam mukosa atau submukosa. Kelenjar minor hanya
menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam. Kelenjar-kelenjar ini
diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang menemukannya.
Kelenjar saliva minor dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah rongga
mulut. Kelenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus
pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain kelenjar saliva
minor tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor,
kelenjar saliva minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous
kecuali kelenjar lingual tipe Van Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH
antara 6,0-7,4 sangat membantu didalam pencernaan ptyalin.

 Kelenjar Glossoplatinal

Lokasi dari kelenjar ini berada dalam isthimus dari lipatan


glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar sublingual
ke kelenjar yang ada di palatum molle.

 Kelenjar Labial.
Kelenjar ini terletak di submukosa bibir. Banyak ditemui pada midline
dan memiliki banyak duktus.

 Kelenjar Bukal.
Kelenjar ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan
kelenjar labial.

 Kelenjar platinal.
Kelenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle.
Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous
yang padat.

 Kelenjar Lingual.
Kelenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu :

 Kelenjar anterior lingual


Lokasi kelenjar ini tepat di ujung lidah.

 Kelenjar lingual Van Ebner


Kelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata.

 Kelenjar posterior lingual

8
Dapat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan dengan
tonsil.
Didalam rongga mulut terdapat Enzim Ptialin (amylase) berfungsi untuk
mengubah amilum atau zat tepung menjadi glukosa sebagai bahan dasar energy
manusia.

2. LAMBUNG
Gaster merupakan bagian dari traktus gastrointestinal pertama yang
berada di intraabdominal, terletak diantara esophagus dan duodenum. Terletak
pada daerah epigastrium dan meluas ke hipokhondrium kiri, berbentuk
melengkung seperti huruf “J” dengan mempunyai pariesanterior (superior) dan
pariesposterior (inferior). Seluruh organ lambung terdapat di dalam rongga
peritoneum dan ditutupi oleh omentum

Gambar 3. Pembagian daerah anatomi gaster

Gaster terbagi atas 5 daerah secara anatomik (gambar 1.), yaitu : pars
cardiaca,bagian gaster yang berhubungan dengan esofagus dimana di dalamnya
terdapat ostium cardiacum. Fundus gaster, bagian yang berbentuk seperti kubah
yang berlokasi pada bagian kiri dari kardia dan meluas ke superior melebihi
tinggi pada bagian gastroesofageal junction. Korpus gaster, merupakan 2/3
bagian dari lambung dan berada dibawah fundus sampai ke bagian paling bawah
yang melengkung ke kanan membentuk huruf „L‟. Parspilori, terdiri dari dua
bangunan yaitu anthrum pyloricum dan pylorus. Didalam antrum pyloricum
terdapat canalis pyloricus dan di dalam pylorus terdapat ostiumpyloricum yang
dikelilingi M.sphincterpyloricus. Dari luar M.sphincterpylorus ini ditandai
adanya V.prepylorica(Mayo).

Fisiologi gaster

9
Gaster merupakan organ yang berfungsi sebagai reservoar, alat untuk
mencerna makanan secara mekanik, dan kimiawi. Makanan yang ditelan
mengalami homogenisasi lebih lanjut oleh kontraksi otot dinding gaster, dan
secara kimiawi diolah oleh asam dan enzim yang disekresi oleh mukosa
lambung. Saat makanan sudah menjadi kental, sedikit demi sedikit
mendesak masuk kedalam duodenum.

Enzim yang dihasilkan lambung pada saat proses kimiawi adalah

1. Enzim Pepsin
Fungsinya adalah untuk membantu memecah protein menjadi pepton.
Jika ada makanan yang memiliki kandungan protein, akan di cerna dan di
bantu proses pencernaannya oleh enzim pepsin. Tujuannya adalah berguna
untuk mengubahnya menjadi pepton, yakni merupakan senyawa protein yang
memiliki ikatan lebih sederhana (Sari, 2015).

2. Enzim Renin
Fungsinya adalah membantu tubuh untuk mencerna makanan yang berasal
dari protein susu menjadi kasein. Dalam susu terdapat beberapa zat makanan
yang berbeda susunan dan ikatan proteinnya. Focus utama dari enzim rennin
ini adalah membantu pengolahan kaseinogen atau protein susu di ubah
menjadi bentuk yang sederhana, yakni menjadi kasein. Bahan protein dari
susu ini tidak serta merta di ubah saja. Namun juga di bantu dalam
penyimpanannya, yakni dengan cara di endapkan menjadi kasein susu (Sari,
2015).

3. Enzim Lipase
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit.

Sekret yang bukan enzim yang dihasilkan oleh lambung adalah :

a) HCL (Asam klorida)


Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat
memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH
1-3). Asam Iambung ini dapat membantumembunuh mikroba pathogen
vang masuk bersama makanan ke dalam lambung. Mengaktifkan kerja
enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim
pepsin.Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus
yang berhubungan dengan duodenum.Merangsang pengeluaran getah
usus.

b. Gastrin
Adalah hormon peptida yang merangsang sekresi asam lambung
(HCl) oleh sel-sel parietal lambung dan membantu dalam pergerakan
lambung.
10
Proses pencernaan di dalam lambung akan berlangsung selama 2-6 jam,
tergantung pada jenis makanannya. Makanan yang berlemak akan bertahan lebih lama di
dalam lambung.Sedangkan makanan yang banyak mengandung protein dan karbohidrat
hanya akan tinggal sebentar di dalam lambung. Di dalam lambung tidak terjadi
penyerapan sari-sari makanan,akan tetapi terjadi penyerapan air, mineral, alkohol, dan
obat – obatan.

11
3. PANKREAS

Meskipun tidak secara langsung mengolah makanan, tetapi enzim-enzim yang


berasal dari produksi pankreas memainkan peranan penting. Enzim ini bekerja dalam
lingkungan yang basa. Terdiri dari 3 jenis enzim yaitu enzim amylase, enzim lipase
steapsin, serta enzim tripsin.

a. Enzim Amilase
Enzim amilase – Seperti pada organ mulut tadi, enzim amilase ini adalah
produk dari pancreas. Sehingga baik bekerja di mana pun, mempunyai fungsi yang
sama. Yaitu dengan mengubah amilum menjadi bentuk yang sederhana seperti
maltose maupun glukosa. Bahasa sederhananya yaitu mengubah polisakarida atau
ikatan gula yang kompleks menjadi glukosa dengan ikatan yang lebih sederhana.

b. Enzim Lipase Steapsin

Enzim Lipase steapsin – Selanjutnya ada enzim lipase steapsin yang


membantu dapat untuk pengolahan makanan di dalam pemrosesan di usus. Fungsi
dari enzim Lipase steapsin adalah untuk membantu mengemulsikan lemak menjadi
gliserol dan asam lemak. Keadaan lemak yang seperti ini akan lebih mudah sekali di
serap khasiatnya oleh tubuh. Sebabnya yaitu bentuk lemak sudah lebih sederhana.
Lemak yang sudah di serap ini akan dapat berubah bentuk menjadi energi. Jika energi
yang telah di gunakan sudah memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan menyimpannya
dalam bentuk lain. Misalnya yaitu dalam bentuk glukogen yang di simpan di bawah
bagian bagian kulit.

c. Enzim Tripsin
Enzim tripsin – Lanjutan dari enzim yang sudah bekerja baik di dalam
lambung, yaitu enzim pepton. Fungsi utamanya dari enzim tripsin adalah untuk
membantu makanan yang akan diproses di dalam tubuh yang sudah di olah menjadi
pepton (ikatan protein yang lebih sederhana) menjadi polipeptida atau biasa di kenal
12
dengan nama asam amino. Nah dari asam amino ini protein sudah berubah ikatan dan
juga structural yang lebih sederhana lagi.

d. Enzim Kimotripsin

Enzim kimotripsin adalah Enzim mempunyai manfaat yang hampir sama


dengan enzim tripsin ini sendiri. Yaitu untuk membantu dan mengubah protein
menjadi asam amino atau protein dalam bentuk yang lebih sederhana.

e. Enzim DNAase
Enzim DNAase adalah salah satu jenis enzim yang berperan dalam sistem
protein tubuh yang sifatnya genetis. Enzim DNAase adalah enzim yang berguna untuk
mengubah DNA menjadi nukleotida. Hanya pada DNA lah enzim ini dapat bekerja.

f. Enzim RNAase
Enzim RNAase adalah jenis enzim yang Mirip dengan enzim DNAase, enzi
RNAase hanya bekerja pada substrat RNA saja. Salah satu fungsi dari Enzim RNAase
adalah mengubah substrat RNA yang ada menjadi nukleotida. Hanya pada zat RNA
saja enzim ini dapat bekerja dengan baik.

g. Enzim disakarase
Enzim disakarase – Di namakan dengan enzim disakarase karena enzim ini
dapat memecah dua molekul ikatan disakarida menjadi bentuk sakarida yang lebih
sederhana atau satu ikatan saja. Enzim disakarida ini di bagi menjadi 3 bentuk.
Antaranya yaitu:

 Enzim disakarida maltase adalah enzim yang terdapat pada enzim disakarida
maltase untuk membantu maltose menjadi glukosa dan glukosa atau dua
glukosa.
 Enzim disakarida sukrase adalah enzim yang membantu sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa. Pada umumnya enzim ini berguna untuk memecah gula
yang terdapat pada buah buahan atau di sebut dengan gula buah
 Enzim disakarida lactase adalah enzim yang membantu laktosa untuk
mengubah bentuk menjadi glukosa dan galaktosa dan glukosa. Gula yang
termasuk dalam komponen galaktosa ini pada umumnya terdapat pada gula
susu atau biasa di kenal dengan gula laktosa.

4. USUS
Usus – Ketika makanan yang sudah dimakan oleh manusia sudah memasuki zona
usus manusia, maka sesungguhnya makanan sudah masuk ke dalam lingkungan basa.
Sebab bagian usus manusia mempunyai derajat keasaman lebih dari 7. Beberapa pakar
telah menyebutkan bahwa angka 10 menjadi angka ph pada lingkungan ini.
13
Sama seperti dengan beberapa organ yang sudah kami sebutkan tadi, bahwa di sini
malah lebih kompleks dalam memecahkan makanan dan juga memprosesnya menjadi
lebih sederhana.

a. Enzim Enterokinase
Enzim enterokinase adalah salah satu Enzim ini menjadi enzim yang istimewa.
Sebab secara khusus yang telah membantu untuk mengubah tripsinogen (salah satu
jenis dari protein) menjadi bentuk tripsin. Sama dengan yang ada pada pancreas tadi.
Memang sebenarnya dari enzim enterokinase lah yang membantu untuk
mengaktivkan kerja dari enzim tripsin yang ada di pancreas tadi. Inilah mengapa ia di
sebut dengan agen khusus.

b. Enzim maltase
Enzim maltase adalah enzim yang menjadi kisah kelanjutan dalam pengolahan
dan pemrosesan bahan makanan yang ada di dalam pancreas. Yaitu membantu untuk
mengubah bentuk maltose menjadi bentuk glukosa.
Tadi sudah di jelaskan di dalam pancreas fungsi dari enzim amylase yang dapat
berguna untuk membantu mengubah amilum menjadi maltose. Nah jadi dari enzim
maltase ini melanjutkan kinerja enzim ini agar bahan makanan yang pada awalnya
dari amilum berubah menjadi bentuk yang sederhana, yaitu menjadi glukosa.

c. Enzim lactase
Enzim lactase – Sedangkan dari enzim lactase ini mempunyai kinerja yang
sedikit mirip dengan enzim rennin. Yaitu menjadi enzim special pengolah dari bahan
dasar makanan susu. Jika enzim rennin tadi lebih berperan dalam pengolahan protein
susu, berbeda dengan enzim lactase ini yang berperan dalam pengolahan gula.
Fungsi dari enzim lactase adalah untuk mengubah laktosa atau biasa di kenal
dengan gula susu menjadi bentuk lebih sederhana dan sama seperti gula gula lainnya
yaitu glukosa dan galaktosa. Nah dari gula inilah yang dapat di serap oleh tubuh.
Kemudian bisa di gunakan oleh tubuh, di serap dan juga berguna sebagai sumber
energi untuk melakukan aktivitas.

d. Enzim sukrase
Enzim sukrase – Selain bahan makanan yang berasal dari susu, masih ada bahan
makanan yang di istimewakan lagi. Salah satunya yaitu buah buahan. Jadi dalam
buah terdapat zat gula yang biasa dinamakan dengan sukrosa. Nah pengolahannya
juga berbeda pada gula gula lainnya. Yaitu menggunakan enzim sucrose.

Fungsi enzim sukrase adalah mengubah sukrosa (gula buah buahan) menjadi
glukosa dan fruktosa atau gula yang lebih sederhana. Gula yang lebih sederhana

14
inilah yang kemudian di serap oleh tubuh, dan di metabolisme agar bisa di gunakan
oleh tubuh.

e. Enzim peptidase
Enzim peptidase adalah Enzim ini bekerja dalam lingkungan protein. Yaitu
dengan mengubah polipeptida atau biasa di kenal dengan protein ikatan rangkap dan
kompleks menjadi asam amino. Jika bahan sudah menjadi asam amino, maka
pengolahan protein ini juga akan semakin mudah.
Setelah itu akan berguna untuk membantu memperbaiki sel yang rusak,
menggantinya dengan kualitas sel yang lebih baik. Sehingga tubuh anda juga akan
lebih sehat.

f. Enzim lipase usus


Enzim lipase usus – Sifat dari enzim ini adalah untuk membantu mengubah
lemak yang masih dalam bentuk makro molekul menjadi molekul yang lebih
sederhana atau asam lemak dan juga gliserol. Enzim lipase ini sama seperti dengan
enzim lipase yang ada di dalam pancreas.

Hanya saja letaknya berada di dalam usus, yang berada di lingkungan basa
tersebut. Makanan yang masuk ke dalam usus, yang mengandung zat lemak akan di
emulsikan, di proses, dan juga di olah dengan bantuan enzim lipase usus ini.

g. Enzim Erepsin atau Dipeptidase


Enzim erepsin atau dipeptidase adalah enzim yang sangat baik untuk membantu
bahan makanan di rubah menjadi sederhana. Yaitu dengan cara mengubah dipeptida
atau biasa disebut dengan pepton (protein ikatan kompleks) menjadi asam amino
yang memiliki kandungan lebih sederhana.

Asam amino ini mempunyai bentuk yang lebih mudah di cerna oleh tubuh,
sehingga akan mudah di serap dan di berdaya gunakan. Dari asam amino inilah
yang dapat membantu tubuh untuk memperbaiki sel tubuh menjadi lebih baik
bentuknya.

h. Enzim disakarase
Enzim disakarase – Sedangkan enzim ini mempunyai fungsi yang lebih berada
dalam ranah karbohidrat dan zat gula. Fungsi enzim disakarase adalah untuk
mengubah disakarida atau zat gula yang masih memiliki ikatan ganda menjadi gula
yang memiliki ikatan tunggal atau biasa di sebut dengan nama monosakarida.
Dengan bentuk sakarida yang lebih sederhana, karbohidrat akan lebih mudah
sekali di cerna dan di serap oleh tubuh. Keadaan ini akan menguntungkan tubuh
pada saat melakukan metabolisme.

15
i. Enzim nuclease
Enzim nuclease adalah enzim yang bekerja di dalam sistem kromosom
manusia. Pada bagian enzim ini yang menjadi substrata atau sasaran untuk di ubah
menjadi bentuk yang lebih sederhana adalah DNA dan juga RNA. Kemudian di
bentuk menjadi gula dan juga basa asam nukleat

5. HATI (EMPEDU)

Hati (empedu) – Hati manusia yang di maksudkan di sini yaitu perasaan, atau nurani
seseorang. Namun hati sebagai organ yang dapat membantu proses pencernaan manusia.
Hati adalah bentuk organ kecil yang ada di sebelah kanan. Salah satu fungsi hati adalah
untuk membantu mengemulsikan lemak. Bagaimana caranya? Dengan mengeluarkan
cairan empedu.

Di dalam hati juga dapat mengeluarkan birilubin dan biribilin. Zat ini lah yang
nantinya akan mampu memberikan warna kuning pada feses atau tinja. Iniah alasan
mengapa hasil ekskresi yang di keluarkan melalui dubur mempunyai warna kuning.

2.2. PENGKAJIAN
1. Focus anamnesa
Riwayat penyakit yang diderita
Riwayat keturunan pada (penyakit menurun)
Riwayat gaya hidup yang kurang sehat (merokok,alcohol)
Riwayat pola makan yang salah.

2. Focus pemeriksaan fisik


Dengan inspeksi, palpasi, perskusi dan auskultasi Pada rongga mulut yang harus
difokus kan adalah :

 Sensasi rasa aneh dalam mulut


 Mulut kering

 Mulut sakit

 Wajah membengkak

 Kesulitan membuka mulut

Pada lambung yang harus di fokuskan adanya nyeri tekan pada daerah epigastrium,
adanya rabaan massa pada daerah epigastrium.

3. Fokus Pemeriksaan Penunjang


a. Tes Diagnostik Penyakit GERD

16
Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi adanya penyakit GERD adalah sebagai
berikut :

 Prosedur endoskopi, dilakukan dengan cara memasukkan sebuah tabung fleksibel


beserta kamera kecil ke dalam kerongkongan. Prosedur ini juga bisa dilakukan
untuk mengambil sampel jaringan (biopsi) guna mendeteksi kondisi barret
esophagus.
 Esophageal manometry, dilakukan dengan cara memasukkan tabung flekibel ke
dalam kerongkongan guna mengukur kekuatan otot kerongkongan.

 Pengukuran PH esofagus, dilakukan dengan cara memasukkan monitor ke dalam


kerongkongan guna mengetahui kapan asam lambung naik kembali melewati
kerongkongan.

 X-ray atau rontgen bagian atas sistem pencernaan, agar dokter dapat melihat
gambaran keseluruhan mengenai kondisi kerongkongan, lambung, dan usus
bagian atas.

 Endoskopi, Pada endoskopi (gastroskopi), selang kecil berkamera akan


dimasukkan melalui kerongkongan, untuk melihat kondisi di dalam lambung. Jika
diperlukan, dokter gastroenterologi akan mengambil sampel jaringan lambung
untuk diperiksa di laboratorium.

b. Tes laboratorium
Setelah luka terlihat melalui endoskopi, dokter akan memeriksa keberadaan
bakteri H. pylori melalui urea breath test dengan menganalisis hembusan udara
pernapasan, atau dengan memeriksa sampel darah dan feses pasien.
Selain kedua pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan foto Rontgen.
Sebelum pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk meminum cairan barium terlebih
dahulu. Cairan tersebut akan menampilkan gambaran saluran pencernaan dengan
lebih jelas.
2.3. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANATOMY GASTRIC
JUICE

1. PENYAKIT PADA KELENJAR LUDAH

a. Sialolithuasis

Ini adalah penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium berukuran kecil.


Hal ini menimbulkan rasa nyeri terutama saat sedang mengunyah, sehingga
memerlukan tindakan penangkatan endapan kalsium tersebut.

17
Kondisi ini dapat dipicu oleh dehidrasi, memakan makanan terlalu sedikit,
atau pengobatan yang mengurangi produksi air liur seperti obat antihistamin, obat
hipertensi, dan obat psikiatri. Meskipun cenderung tidak menimbulkan gejala, namun
gangguan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan memicu infeksi sialadenitis.

b. Sialadenitis
Adalah infeksi bakteri yang berada di dalam mulut dan lebih umum dialami
oleh lansia dan bayi baru lahir. Infeksi ini pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri
bagian mulut yang terinfeksi, dan berlanjut dengan adanya nanah dan gejala demam.
Jenis infeksi ini memerlukan penanganan dini sejak gejala pertama dengan
mengonsumsi antibiotik. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi akan lebih sulit untuk
disembuhkan dan bertambah parah, terutama pada individu yang mengalami
penurunan sistem imun.

c. Infeksi virus
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus sistemik dari bagian tubuh
tertentu yang menyerang kelenjar ludah. Tanda umum dari infeksi virus adalah
pembengkakan pada wajah dan kesulitan makan. Penderita juga dapat mengalami
demam, nyeri otot dan persendian.
Bentuk infeksi virus yang sering terjadi pada kelenjar ludah adalah gondongan
(parotitis). Pada umumnya, infeksi virus dapat membaik dengan sendirinya seiring
perbaikan daya tahan tubuh individu.
d. Kista

Tumbuhnya kantung berisi cairan pada kelenjar ludah dapat dipicu oleh


trauma akibat kecelakaan, pembengkakan sialolithuasis, atau merupakan
tumbuh tumor. Namun pada bayi, kista dapat tumbuh pada kelenjar saliva parotid
yang merupakan pertanda adanya gangguan perkembangan telinga sebelum
dilahirkan. Kista dapat hilang dan mengalami perbaikan dengan sendirinya, atau dapat
diangkat tanpa komplikasi yang berarti.

e. Tumor jinak dan ganas


Tumor pada umumnya tumbuh pada kelenjar saliva parotid, dengan gejala
berupa benjolan yang cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri. Tumor kelenjar
parotid pada umumnya disebabkan oleh merokok dan paparan radiasi di sekitar wajah.
Tumor ini juga bersifat jinak dengan pertumbuhan yang lambat. Namun, walaupun
jarang, tumor dapat berkembang menjadi kanker sehingga memerlukan tindakan
operasi.

Kanker pada kelenjar saliva dapat dipicu oleh merokok, radiasi, dan juga
sindrom Sjogren.

f. Sialadenosis

18
Berupa pembengkakan terutama pada kelenjar saliva parotid, tanpa tanda
peradangan, infeksi, maupun tumor. Penyebab spesifik tidak diketahui, namun
kondisi diabetes dan kebiasaan konsumsi alkohol dapat memicu masalah serupa.

g. Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan


autoimun, di mana sistem imun sel darah putih menyerang kelenjar yang berada pada
wajah, salah satunya kelenjar ludah. Sindrom ini lebih banyak dialami oleh
perempuan dengan kondisi autoimun seperti lupus pada usia dewasa.
Beberapa tanda jika seseorang mengalami sindrom Sjogren yaitu:

 Mulut dan mata terasa kering


 Gigi keropos

 Nyeri pada mulut

 Nyeri dan pembengkakan sendi

 Batuk kering

 Kelelahan

 Pembengkakan dan infeksi kelenjar saliva berulang

2. PENYAKIT PADA LAMBUNG


a. GERD
Gastroesophageal reflux disease atau yang disebut GERD adalah kondisi
ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Akibatnya, timbul
rasa seolah terbakar di dada dan kerongkongan, karena lapisan kerongkongan tersebut
mengalami iritasi. Gejala utama dari penyakit ini timbul ketika asam lambung yang
seharusnya tetap berada di sistem pencernaan, justru naik kembali ke atas. Alhasil,
asam lambung tersebut akan melewati katup kerongkongan yang terbuka. Kondisi
tersebutlah yang kemudian akan membuat kebanyakan orang merasakan sensasi
terbakar di dada (heartburn). Sensasi seperti terbakar atau heartburn akibat GERD
adalah munculnya rasa panas atau tidak nyaman di bagian belakang tulang dada. Hal
ini biasanya bisa semakin memburuk ketika Anda selesai makan, sedang berbaring
atau membungkuk.

b. Tukak Lambung
Tuak lambung adalah luka pada lambung yang menyebabkan keluhan sakit maag.
Selain di lambung, luka tersebut dapat terbentuk di usus 12 jari atau di bagian bawah
kerongkongan.Sebagian besar kasus tukak lambung disebabkan oleh infeksi
bakteri H. pylori atau karena konsumsi obat pereda nyeri yang berlebihan. Pada kasus

19
yang jarang terjadi, tukak lambung juga dapat disebabkan oleh tumor di lambung,
atau komplikasi dari radioterapi.

c. Gastritis
Gastritis atau peradangan lambung ini terjadi karena rusaknya lapisan pelindung
dinding lambung. Untuk diketahui, dinding lambung terdiri dari susunan jaringan
kelenjar. Kelenjar ini menghasilkan enzim pencernaan dan asam lambung. Tak hanya
itu, dinding lambung juga dilindungi oleh lapisan (mukus) agar terhindar dari
kerusakan akibat enzim pencernaan dan asam lambung tersebut. Jika lapisan mukus
rusak, maka terjadilah peradangan atau gastritis.

d. Dyspepsia
Dispepsiayang kita kenal sebagai maag ini adalah kumpulan gejala yang muncul
dan dapat menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas atau dada. Dispepsia
Biasanya Terjadi Setelah Seseorang Mengonsumsi Makanan Atau Minuman.

e. Kanker Lambung
Dari semua macam-macam penyakit lambung yang ada, jenis penyakit lambung
yang satu ini seprtinya yang paling berbahaya. Ya, ternyata sel kanker juga bisa
menyerang lambung. Sel kanker tersebutu berkembang di lapisan lambung. Kendati
tingkat pertumbuhan sel kanker tergolong lambat dan membutuhkan waktu bertahun-
tahun, tetap saja hal ini perlu ditangani sedini dan sesegera mungkin agar tidak
berakibat fatal.

f. Gastroparesis
Penyakit ini menyebabkan lambung lambat dalam mencerna makanan. Gangguan
fungsi lambung ini terjadi ketika otot-otot pada dinding lambung tidak bekerja
sebagaimana mestinya. Secara garis besar, gastroparesis adalah penyakit lambung
yang terkait dengan gangguan saraf lambung. Gastroparesis adalah suatu kondisi di
mana gerakan spontan otot-otot lambung tidak berfungsi secara normal, sehingga
mengakibatkan kelumpuhan lambung yang membuat makanan lama dicerna. Hal ini
disebabkan karena lambung tidak mampu berkontraksi untuk memindahkan makanan
ke dalam usus halus.Gastroparesis dapat terjadi ketika saraf vagus rusak dan otot-otot
perut dan usus tidak berfungsi dengan benar. Makanan menjadi bergerak lambat atau
bahkan dapat berhenti.

g. Gastroenteritis
Gastroenteritis sering disebut juga sebagai flu lambung. Gastroenteritis adalah
penyakit gabungan antara diare, muntah, dan perut kram. Gastroenteritis sering
disebut virus perut dan flu lambung. Meski demikian, penyakit ini tidak terkait
dengan influenza.Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan
mengakibatkan lambung mengalami peradangan. Pada anak-anak, gastroenteritis

20
terjadi akibat infeksi norovirus dan rotovirus. Sementara pada orang dewasa, flu
lambung ini terjadi karena adanya infeksi bakteri campylobacter.

3. PENYAKIT PADA PANKREAS


Penyakit pada pankreas yaitu pankreastitis, kanker pancreas.

4. PENYAKIT PADA USUS


Radang usus,kanker usus

5. PENYAKIT PADA HATI


Batu empedu

2.4. PENATALAKSANAAN SECARA UMUM (MEDIS DAN KEPERAWATAN)

1. Parotitis
Tidak ada obat khusus untuk gondongan atau parotitis. Umumnya, parotitis dapat
sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari dua minggu, sehingga pengobatan
penyakit ini hanya difokuskan pada meringankan gejala dan keluhan yang terjadi. Untuk
meredakan nyeri dan demam, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri dan penurun
demam, seperti paracetamol. Aspirin, yang merupakan obat penurun demam, tidak boleh
diberikan kepada anak yang sedang mengalami parotitis, karena bisa menyebabkan
sindrom Reye yang dapat mengakibatkan gagal hati dan kematian.
Selain memberikan paracetamol, Anda juga dapat melakukan beberapa hal-hal berikut
untuk mempercepat proses pemulihan :

 Istirahat yang cukup.


 Perbanyak minum air putih, untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat demam.

 Hindari makanan yang mengharuskan banyak mengunyah. Ganti dengan makanan


yang bertekstur lembut, seperti oatmeal atau bubur.

 Hindari makanan dan minuman asam, karena dapat merangsang rasa sakit pada
kelenjar parotis.

 Kompres dengan air hangat atau air dingin bagian yang mengalami pembengkakan
akibat parotitis, untuk membantu meringankan rasa sakit.

Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis akibat parotitis, segera


konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Biasanya dokter akan memberikan
obat-obatan antinyeri dengan dosis yang lebih kuat untuk meringankan gejalanya.

2. Sialolithuasis
Pengobatan sialolithiasis tergantung dari penyakit/kondisi kesehatan yang
mendasarinya dan tingkat keparahannya. Misalnya, sialolithiasis yang disebabkan oleh
infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik.

21
Jika Anda memiliki kista atau tumor di kelenjar liur, dokter dapat menganjurkan
Anda menjalani bedah untuk mengangkatnya. Tumor yang bersifat kanker dapat
diobati dengan radioterapi. Terapi radiasi dapat menyebabkan mulut kering, yang
dapat membuat Anda tidak nyaman dan mengganggu pencernaa, Dokter akan
menyarankan Anda untuk lebih banyak minum air putih dan menghindari makanan
bergaram.

3. Sialadenitis
Dengan pemberian antibiotika dan istirahat yang cukup.

4. Kista
Dengan pembedahan

5. Tumor Jinak Dan Ganas

Dengan pembedahan

2.5. TATALAKSANA MEDIS PADA LAMBUNG

1. Antasida
Obat ini berguna untuk menetralisir asam yang ada di perut dengan bantuan bahan kimia
alkali. Ambil contohnya seperti Mylanta, Rolaids, dan Tums, yang bisa membantu
meredakan gejala GERD dalam waktu singkat. Akan tetapi, mengonsumsi
obat antasida saja tidak cukup ampuh untuk memulihkan kerongkongan yang meradang
akibat asam lambung. Jika terlalu sering minum obat-obatan jenis antasida, bisa
menimbulkan efek samping berupa diare, sembelit, serta gangguan ginjal.

2. Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam


Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni H2-receptor blocker, seperti: 

 cimetidine (Tagamet HB)
 famotidine (Pepcid AC)
 nizatidine (Axid AR)
 ranitidine (Zantac)

Kesemua obat-obatan untuk mengatasi gejala GERD tersebut bertujuan untuk


mencegah serta menghambat seksresi asam lambung.
Kerja H-2 receptor blocker memang tidak secepat obat antasida. Namun, H-2 receptor
blocker bisa membantu mengurangi produksi asam lambung dalam waktu yang cukup lama,
yakni hingga 12 jam.

22
3. Obat-obatan untuk menghambat produksi asam dan mengobati kerongkongan
Penghambat pompa proton (PPI) masuk ke dalam golongan obat yang bertugas sebagai
penghambat produksi asam, sekaligus memulihkan kondisi kerongkongan. Sebab tidak
menutup kemungkinan, kerongkongan akan mengalami iritasi akibat GERD.
Obat PPI untuk mengatasi GERD adalah jenis obat penghambat produksi asam yang
jauh lebih kuat ketimbang H-2 receptor blocker. Bukan hanya itu, obat PPI juga
memberikan waktu penyembuhan yang lebih cepat bagi jaringan kerongkongan yang
bermasalah.
Obat PPI yang dijual bebas meliputi lansoprazole (Prevacid 24 HR)
dan omeprazole (Prilosec OTC, Zegerid OTC).
Di samping obat-obatan yang dijual bebas, dokter juga bisa memberikan obat-obatan
resep untuk membantu mengobati GERD, seperti :
a. Obat H-2 receptor blocker dengan resep
Jenis obat-obatan ini meliputi famotidine (Pepcid), nizatidine dan ranitidine (Zantac),
tapi yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Obat-obatan ini umumnya tidak
masalah untuk digunakan selama jangka waktu tertentu. Akan tetapi, dalam
penggunaan dalam jangka panjang bisa berisiko mengakibatkan kekurangan vitamin
B12 dan patah tulang.
b. Penghambat pompa proton (PPI) dengan resep
Jenis obat-obatan ini termasuk esomeprazole (Nexium), lansoprazole
(Prevacid), omeprazole (Prilosec, Zegerid), pantoprazole (Protonix), rabeprazole
(Aciphex) dan dexlansoprazole (Dexilant). Sebenarnya obat-obatan PPI dengan resep
ini bisa diterima dengan baik oleh tubuh. Hanya saja, tetap ada risiko munculnya
efek samping berupa diare, sakit kepala, mual, kekurangan vitamin B12, hingga
kemungkinan patah tulang pinggul.
c.Obat untuk memperkuat katup (sfringter) kerongkongan
Obat baclofen dapat membantu meredakan gejala GERD, dengan cara mengurangi
frekuensi terbukanya katup kerongkongan bagian bawah. Obat ini bisa menimbulkan
efek samping berupa kelelahan dan mual.
Penting untuk diingat bahwa obat-obatan resep maupun yang dijual bebas untuk
mengatasi GERD, dapat menimbulkan satu atau lebih efek samping. Cari tahu lebih
lanjut tentang obat-obatan yang tersedia untuk mengobati GERD.

4.Pengobatan GERD Selain Minum Obat

a. Tindakan operasi
Jika setelah minum beragam obat-obatan GERD tidak kunjung mengalami
perubahan, operasi adalah cara lain yang bisa ditempuh. Jenis operasi yang biasanya
dilakukan untuk mengobati GERD adalah sebagai berikut: 
b. Fundoplication
Fundoplication dilakukan dengan cara mengikat bagian atas perut, atau bagian
bawah sfringter kerongkongan. Tujuannya untuk mengencangkan otot pada katup
kerongkongan, yang kemudian dapat mencegah naiknya asam lambung. Jadi,
23
tindakan ini menggunakan alat yang disebut laraskop. Alat ini punya kamera kecil
di ujungnya yang akan membantu dokter melihat kondisi organ pencernaan Anda
dari dalam. Saat menjalani operasi ini, biasanya pasien akan dibius untuk
mengurangi rasa sakit. Pemulihan pasca tindakan operasi ini umumnya cukup
cepat, yaitu sekitar 1 sampai 3 hari pasien sudah diizinkan pulang. Sementara,
pasien baru boleh beraktivitas normal setelah 2 hingga 3 minggu setelah operasi,
atau jika dokter telah mengizinkan.

c. Endoskopi
Prosedur endoskopi melibatkan jahitan untuk mengencangkan katup kerongkongan.
Caranya yakni dengan membuat luka bakar kecil yang akan membantu membuat
memperkuat otot-otot pada katup kerongkongan.

d. LINX
Prosedur ini melibatkan pemasangan cincin yang dililit pada bagian persimpangan
antara perut dan kerongkongan. Selanjutnya, akan muncul daya tarik magnetis yang
cukup kuat pada cincin tersebut untuk membantu memperkuat kerja katup
kerongkongan agar tertutup. 

5.Gaya Hidup penyakit GERD


Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi penyakit GERD :

 Pilihlah makanan yang tepat dan sehat. Misalnya lebih banyak buah, sayuran, dan
kurangi makan makanan yang bisa memicu GERD.
 Kurangi makan gorengan, makanan berlemak, dan makanan pedas.

 Jangan langsung berbaring setelah makan. Sebaiknya beri jeda minimal 2-3 jam
setelah makan dan sebelum Anda tidur.

 Gunakan obat yang dianjurkan dan diresepkan oleh dokter. Baik itu obat yang
dijual bebas (OTC) maupun obat-obatan resep.

 Tinggikan posisi kepala selama tidur menggunakan bantal yang ditumpuk. Posisi
kepala yang lebih tinggi daripada tubuh dapat membantu meredakan sakit dada
karena kenaikan asam lambung.

 Hindari merokok.

 Hindari minum minuman beralkohol, kopi, dan teh.

 Hindari konsumsi beberapa jenis obat-obatan, seperti aspirin, karena berisiko


semakin memperburuk gejala.

Para ahli juga menyarankan agar orang yang memiliki GERD untuk:

 Menurunkan berat badannya

24
 Makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan

 Posisikan kepala lebih tinggi 20 sentimeter dari badan ketika berbaring

6. Pereda Tukak Lambung

Sementara itu, untuk membantu meredakan gejala tukak lambung, ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

 Memperbanyak konsumsi sayur, biji-bijian, dan buah yang mengandung vitamin


A dan C.
 Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt.

 Menghindari konsumsi susu.

 Mengelola stres dengan baik.

 Beristirahat yang cukup

 Membatasi konsumsi alkohol.

 Berhenti merokok

 Hindari makanan, minuman, dan kebiasaan yang dapat meningkatkan asam lambung

 Makan sedikit-sedikit tapi sering

 Makan masakan yang matang

 Cuci tangan sebelum makan untuk menghindari infeksi

 Ikuti arahan dokter, jangan mengonsumsi obat tanpa resep atau berhenti minum obat
tanpa izin dokter.

2.6. TATALAKSANA KEPERAWATAN PADA GASTRIC JUICE


Masalah keperawatan yang umum muncul adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologi
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan secara aktif
akibat mual dan muntah dan penurunan intake
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi tidak adekuat.
4. Ketidakmampuan menelan berhubungan dengan terjadi kerusakan pada sistem
anatomi.
5. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kondisi fisologis ditandai dengan
susahnya berbicara

25
6. Risiko aspirasi berhubungan dengan penurunan fungsi sfingter esophagu,dan
penurunan pengisian lambung
7. Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan interprestasi yang
salah terhadap masalah.

INTERVENSI KEPERAWATAN SESUAI DENGAN DIAGNOSA

Diagnosa
N Tujuan Dan Criteria
Keperawatan Intervensi
o Hasil
1 Nyeri NOC : NIC :
  Pain Level, Pain Management
Definisi :   Pain control,   Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Sensori yang tidak   Comfort level termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
menyenangkan dan Kriteria Hasil : kualitas dan faktor presipitasi
pengalaman emosional   Mampu   Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
yang muncul secara mengontrol nyeri  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
aktual atau potensial (tahu penyebab nyeri,mengetahui pengalaman nyeri pasien
kerusakan jaringan mampu menggunakan  Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
atau menggambarkan tehnik   Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
adanya kerusakan nonfarmakologi untuk  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
(Asosiasi Studi Nyeri mengurangi nyeri,tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
Internasional): mencari bantuan)   Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
serangan mendadak   Melaporkan menemukan dukungan
atau pelan bahwa nyeri  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
intensitasnya dari berkurang denganseperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
ringan sampai berat menggunakan   Kurangi faktor presipitasi nyeri
yang dapat diantisipasi manajemen nyeri   Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
dengan akhir yang   Mampu non farmakologi dan inter personal)
dapat diprediksi dan mengenali nyeri  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
dengan durasi kurang (skala, intensitas,intervensi
dari 6 bulan. frekuensi dan tanda  Ajarkan tentang teknik non farmakologi
nyeri)   Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Batasan karakteristik :   Menyatakan rasa  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
26
-          Laporan secara nyaman setelah nyeri  Tingkatkan istirahat
verbal atau non verbal berkurang   Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
-          Fakta dari   Tanda vital dalamtindakan nyeri tidak berhasil
observasi rentang normal   Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
-          Posisi antalgic nyeri
untuk menghindari
nyeri Analgesic Administration
-          Gerakan   Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
melindungi nyeri sebelum pemberian obat
-          Tingkah laku   Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
berhati-hati frekuensi
-          Muka topeng   Cek riwayat alergi
-          Gangguan tidur   Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
(mata sayu, tampak analgesik ketika pemberian lebih dari satu
capek, sulit atau   Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
gerakan kacau, beratnya nyeri
menyeringai)   Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
-          Terfokus pada dosis optimal
diri sendiri   Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
-          Fokus pengobatan nyeri secara teratur
menyempit (penurunan   Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
persepsi waktu, analgesik pertama kali
kerusakan proses   Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
berpikir, penurunan hebat
interaksi dengan orang   Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala
dan lingkungan) (efek samping)
-          Tingkah laku
distraksi, contoh :
jalan-jalan, menemui
orang lain dan/atau
aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
-          Respon
autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah,
perubahan nafas, nadi
dan dilatasi pupil)
-          Perubahan
autonomic dalam
tonus otot (mungkin
dalam rentang dari
lemah ke kaku)

27
-          Tingkah laku
ekspresif (contoh :
gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh
kesah)
-          Perubahan
dalam nafsu makan
dan minum

Faktor yang
berhubungan :
Agen injuri (biologi,
kimia, fisik,
psikologis)

28
2 Defisit Volume Cairan NOC: NIC :
Definisi : Penurunan   Fluid balance Fluid management
cairan intravaskuler,   Hydration          Timbang popok/pembalut jika diperlukan
interstisial, dan/atau   Nutritional          Pertahankan catatan intake dan output yang
intrasellular. Ini Status : Food andakurat
mengarah ke dehidrasi,Fluid Intake          Monitor status hidrasi ( kelembaban membran
kehilangan cairan Kriteria Hasil : mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika
dengan pengeluaran   Mempertahankan diperlukan
sodium urine output sesuai         Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi
dengan usia dan BB,cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin  )
Batasan Karakteristik : BJ urine normal, HT         Monitor vital sign
-    Kelemahan normal          Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
-    Haus   Tekanan darah,intake kalori harian
-    Penurunan turgor nadi, suhu tubuh         Kolaborasi pemberian cairan IV
kulit/lidah dalam batas normal          Monitor status nutrisi
-    Membran   Tidak ada tanda         Berikan cairan
mukosa/kulit kering tanda dehidrasi,         Berikan diuretik sesuai interuksi
-    Peningkatan denyut Elastisitas turgor kulit         Berikan cairan IV pada suhu ruangan
nadi, penurunan baik, membran         Dorong masukan oral
tekanan darah, mukosa lembab, tidak         Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
penurunan ada rasa haus yang         Dorong keluarga untuk membantu pasien
volume/tekanan nadi berlebihan makan
-    Pengisian vena          Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
menurun          Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
-    Perubahan status muncul meburuk
mental          Atur kemungkinan tranfusi
-    Konsentrasi urine          Persiapan untuk tranfusi
meningkat
-    Temperatur tubuh
meningkat
-    Hematokrit
meninggi
-    Kehilangan berat
badan seketika
(kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
-    Kehilangan volume
cairan secara aktif
-    Kegagalan
mekanisme pengaturan

29
3 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari   Nutritional Nutrition Management
kebutuhan tubuh Status : food and   Kaji adanya alergi makanan
Fluid Intake   Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
Definisi : Intake nutrisiKriteria Hasil : jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
tidak cukup untuk   Adanya   Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
keperluan metabolismepeningkatan berat   Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
tubuh. badan sesuai dengan vitamin C
tujuan   Berikan substansi gula
Batasan karakteristik :   Berat badan ideal   Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
-    Berat badan 20 % sesuai dengan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
atau lebih di bawah badan   Berikan makanan yang terpilih ( sudah
ideal   Mampu dikonsultasikan dengan ahli gizi)
-    Dilaporkan adanya mengidentifikasi   Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
intake makanan yang kebutuhan nutrisi makanan harian.
kurang dari RDA   Tidak ada tanda   Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
(Recomended Daily tanda malnutrisi   Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Allowance)   Tidak terjadi   Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
-    Membran mukosa penurunan berat yang dibutuhkan
dan konjungtiva pucat badan yang berarti
-    Kelemahan otot Nutrition Monitoring
yang digunakan untuk   BB pasien dalam batas normal
menelan/mengunyah   Monitor adanya penurunan berat badan
-    Luka, inflamasi   Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
pada rongga mulut dilakukan
-    Mudah merasa   Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
kenyang, sesaat setelah   Monitor lingkungan selama makan
mengunyah makanan   Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama
-    Dilaporkan atau jam makan
fakta adanya   Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
kekurangan makanan   Monitor turgor kulit
-    Dilaporkan adanya   Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
perubahan sensasi rasa patah
-    Perasaan   Monitor mual dan muntah
ketidakmampuan   Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar
untuk mengunyah Ht
makanan   Monitor makanan kesukaan
-    Miskonsepsi   Monitor pertumbuhan dan perkembangan
-    Kehilangan BB   Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
dengan makanan konjungtiva
cukup   Monitor kalori dan intake nuntrisi
-    Keengganan untuk   Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
makan lidah dan cavitas oral.

30
-    Kram pada   Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
abdomen
-    Tonus otot jelek
-    Nyeri abdominal
dengan atau tanpa
patologi
-    Kurang berminat
terhadap makanan
-    Pembuluh darah
kapiler mulai rapuh
-    Diare dan atau
steatorrhea
-    Kehilangan rambut
yang cukup banyak
(rontok)
-    Suara usus
hiperaktif
-    Kurangnya
informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan
atau mengabsorpsi zat-
zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis,
psikologis atau
ekonomi.
4 Ketidakmampuan NOC: NIC:
menelan Setelah dilakukanSWALLOWING THERAPY
berhubungan asuhankperawatana 1. Memantau status hidrasi tubuh (misalnya
dengan terjadi selama 2x 24 jam intake,output, turgor kulit , membrane mukosa)
kerusakan pada kemampuan menelan2. Berikan perawatan mulut yang diperlukan
sistemanatomi pasien dapat3. Konsultasikan dengan terapis dan atau dokter untuk
 Definition" abnormal ditingkatkan, dengan secara bertahap meningkatkan konsistensi makanan.
functioning of the criteria hasil : 4. Membantu pasien untuk menempatkan makan
swallowing Swallowing status dibelakang mulut dan sisi yang tidak terganggu
mechanism 1. Kemampuan (yang sakit)
associated with menelan . Enteral tube feeding
deficit inoral' 2. Produksi saliva 1. Masukan selang nasogastrik,

31
pharyngeal' or 3. Waktu reflek nasoduodenal,nasojejunal sesuai prosedur.
esophageal structure menelan 2. Memantua untuk penempatan yang tepat dari selang
of function dengan memeriksa rongga mulut, memeriksa residu
Domain 2. lambung,atau memdengarkan udarara yang
 nutrition disuntikan sementara dan ditarik seesuai dengan
Class 1. prosedur.
 ingestion 3. Monitor adanya bising usus setiap 4-8 jam sesuai
dengan kondisi.
4. Pantau status cairan dan elektrolit
5. Konsultasikan dengan tim perawatan kesehatan
lainnya dalam memilih jenis dan kekuatan makanan
enteral.
6. Pantau adanya seensai kenyang, mual dan muntah
7. Monitor berat badan setidaknya 3x seminggu sesuai
dengan usianya.
5 Gangguan komunikasiNOC: NIC:
verbal berhubunganSetelah dilakukan  Memberikan
dengan kondisiasuhan keperawatan metode alternative untuk bicara (misalnya menulis
fisologis ditandaiselama 2x 24 jam tablet, berkedip mata, papan komunikasi dengan
dengan susahnyakomunikasi verbal gambar dan huruf, kode tangan atau gerakan
berbicara pasien dapat lainnya, dan computer).
Definition : decreased, meningkat, dengan  Anjurkan
delayed, or absent criteria hasil: pasien untuk bicara perlahan.
ability to receive,1. Menggunakan  Kolaborasikan
process, transmit, bahasa berbicara dengan keluarga dan terapi untuk menyusun rencana
and/or use a system of komunikasi efktif.
sumbols 

6 Resiko Aspirasi NOC : NIC:


  Respiratory Status Aspiration precaution
Definisi : Resiko : Ventilation   Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan
masuknya sekret   Aspiration control kemampuan menelan
sekret gastrointestinal ,   Swallowing   Monitor status paru
oropharingeal, benda- Status   Pelihara jalan nafas
benda padat, atau Kriteria Hasil :   Lakukan suction jika diperlukan
cairan kedalam   Klien dapat   Cek nasogastrik sebelum makan
tracheobronkhial bernafas dengan   Hindari makan kalau residu masih banyak
mudah, tidak irama,   Potong makanan kecil kecil
Faktor-faktor Resiko : frekuensi pernafasan   Haluskan obat sebelumpemberian
-          peningkatan normal   Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
tekanan dalam   Pasien mampu
lambung menelan, mengunyah
-          selang makanan tanpa terjadi aspirasi,
32
-          situasi yang dan
menghambat mampumelakukan
-          elevasi tubuh oral hygiene
bagian atas   Jalan nafas paten,
-          penurunan mudah bernafas, tidak
tingkat kesadaran merasa tercekik dan
-          adanya tidak ada suara nafas
tracheostomy atau abnormal
selang endotracheal
-          keperluan
pengobatan
-          adanya kawat
pada rahang
-          peningkatan
residu lambung
-          menurunnya
fungsi sfingter
esofagus
-          gangguan
menelan
-          NGT
-          Operasi/trauma
wajah, mulut, leher
-          Batuk dan gag
reflek
-          Penurunan
motilitas
gastrointestinal
-          Lambatnya
pengosongan lambung

7 Kurang Pengetahuan NOC : NIC :


  Kowlwdge : Teaching : disease Process
Definisi : disease process 1.    Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
Tidak adanya atau   Kowledge : health pasien tentang proses penyakit yang spesifik
kurangnya informasi Behavior 2.    Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana
kognitif sehubungan Kriteria Hasil : hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi,
dengan topic spesifik.   Pasien dan dengan cara yang tepat.
keluarga menyatakan 3.    Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
Batasan karakteristik : pemahaman tentang pada penyakit, dengan cara yang tepat
memverbalisasikan penyakit, kondisi, 4.    Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang
adanya masalah, prognosis dan tepat
ketidakakuratan program pengobatan 5.    Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara

33
mengikuti instruksi,   Pasien dan yang tepat
perilaku tidak sesuai. keluarga mampu 6.    Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
melaksanakan dengan cara yang tepat
prosedur yang 7.    Hindari harapan yang kosong
Faktor yang dijelaskan secara 8.    Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
berhubungan : benar pasien dengan cara yang tepat
keterbatasan kognitif,   Pasien dan 9.    Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
interpretasi terhadap keluarga mampu diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
informasi yang salah, menjelaskan kembali akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
kurangnya keinginan apa yang dijelaskan 10.  Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
untuk mencari perawat/tim 11.  Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
informasi, tidak kesehatan lainnya mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat
mengetahui sumber- atau diindikasikan
sumber informasi. 12.  Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
13.  Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas
lokal, dengan cara yang tepat
14.  Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat

34
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari makalah dapat disimpulkan :
1. Enzim merupakan suatu zat protein dalam tubuh kita. Dalam tubuh, kehadiran
enzim pencernaan terbukti memberikan peranan yang cukup penting pada proses
pencernaan seseorang. Keberadaannya membuat manusia dapat menikmati nutrisi
penting yang membuatnya mampu tumbuh dan berkembang.
2. Enzim berperan untuk mempercepat proses pencernaan
3. Penyakit yang muncul bila enzim terganggu yaitu :
Penyakit pada Kelenjar Ludah : Sialolithuasis, Sialadenitis, Infeksi Virus, Kista,
Tumor Jinak dan Ganas, Sialadenosis, Sindrom Sjogren,
Penyakit pada lambung : GERD, Tukak Lambung, Gastritis, Dyspepsia, Kanker
Lambung, Gastroparesis, Gastroenteritis.
Penyakit pada Pankreas : Pankreastitis, Kanker Pankreas
Penyakit pada Usus : Radang Usus, Kanker Usus.
Penyakit pada Hati : Batu Empedu
Macam-macam enzim yang ada dalam sistem pencernaan yaitu Enzim Ptialin,
Enzim Pepsin, Enzim Renin, Enzim Lipase, Enzim Amilase, Enzim Tripsin, Enzim
Sakrase, Enzim Maltase, Enzim Isomaltase, Enzim Laktase, Enzim Ribonuklease,
Enzim Peptidase.
4. Tata laksana secara umum yaitu : Gaya Hidup, pemberian antibiotic, dan
pembedahan.

3.2. Saran
Sebagai tenaga kesehatan yang professional dituntut mampu untuk mengerjakan
segala sesuatunya dengan ilmu pengetahuan, bukan menerka, mengira ataupun asal
asalan oleh karena itu kita harus selalu mengupdate ilmu dalam segala hal terutama
dalam hal keperawatan.
35
DAFTAR PUSTAKA

Amaliya, Oktanida. 2014. “Pengaruh Pemberian Metanil Yellow Peroral Dosis Bertingkat
selama 30 hari Terhadap Gambaran Hispatologi Gaster”. Semarang.

Amerogen AV. Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi. Alih Bahasa Rafiah
Abyono. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. 1988

Atlas Anatomi Manusia Sobotta. EGC

Dixon, Andrew D. Anatomi untuk Kedokteran Gigi ed.5. Jakarta: Hipokrates. 1993

Drs. H. syaifudin, B.Ac.2002. struktur dan komponen tubuh manusia. Jakarta: widya
medika

Guyton. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 7 th. Jakarta: EGC. 1994

Geneser, Finn. Buku Teks Histologi, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994.

Kahar, Siti Ramlan S. 2019. “Enzim Pencernaan Dan Absorpsi zat makanan”.

Roth GL, Calmes R. Oral Biology. St. Louis: CV Mosby. 1981

36

Anda mungkin juga menyukai