Anda di halaman 1dari 27

PEMBUATAN PROPOSAL DAN LAPORAN

YANG BAIK DAN BENAR


MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Di Susun Oleh

1. AMALIAH ARIFAH NIM 4501.0319.A.001


2. DWI ANGGI NIM 4501.0319.A.003
3. ELA WIDIASTUTI NIM 4501.0319.A.013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
CIREBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “PEMBUATAN PROPOSAL
DAN LAPORAN YANG BAIK DAN BENAR” dengan tepat waktu.
Makalah berjudul “PEMBUATAN PROPOSAL DAN LAPORAN YANG BAIK
DAN BENAR” Proposal dan laporan merupakan dua karya yang memiliki pengertian, fungsi
dan tujuan yang berbeda, untuk penggunaannya juga berbeda. Akan tetapi, kedua karya tulis
tersebut sangat banyak dipergunakan oleh masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia,
terutama mereka yang bergelut di bidang pendidikan seperti pelajar, mahasiswa, guru atau
dosen, serta mereka yang telah terjun kedunia kerja. Hasil kualitas proposal atau laporan yang
dibuat dapat dan akan menentukan hasil yang akan diterima oleh pembuat karya tulis tersebut
setelah mereka menyerahkan proposal atau laporan mereka kepada pihak yang terkait.
Adapun makalah ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan arahan selama penulisan makalah serta membantu penyelesaian
makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sekaligus menumbuhkan minat pembaca dan mahasiswa.

Cirebon, 02 November 2020

Penyusun

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “LAPORAN DAN PROPOSAL”
dengan tepat waktu.
Makalah berjudul “ LAPORAN DAN PROPOSAL” laporan dan proposal merupakan
dua karya yang memiliki pengertian, fungsi dan tujuan yang berbeda, untuk penggunaannya
juga berbeda. Akan tetapi, kedua karya tulis tersebut sangat banyak dipergunakan oleh
masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia, terutama mereka yang bergelut di bidang
pendidikan seperti pelajar, mahasiswa, guru atau dosen, serta mereka yang telah terjun
kedunia kerja. Hasil kualitas proposal atau laporan yang dibuat dapat dan akan menentukan
hasil yang akan diterima oleh pembuat karya tulis tersebut setelah mereka menyerahkan
proposal atau laporan mereka kepada pihak yang terkait. Adapun Makalah ini di maksudkan
untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. M. Firman Ismana, MM selaku ketua STIKes CIREBON.


2. Ika Choirin Nisa, SST, M.Kes selaku ka prodi DIII kebidanan.
3. Triwahyu Puspa Huda, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia.
4. Teman-teman mahasiswa program studi DIII Kebidanan yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kamimenyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Cirebon, 02 November 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1 Latar belakang ........................................................................................................
1.2 Tujuan ....................................................................................................................
1.3 Rumusan masalah ..................................................................................................
1.4 Manfaat ..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Proposal ..................................................................................................................
2.1.1 Pengertian Proposal ......................................................................................
2.1.2 Jenis-jenis Proposal .......................................................................................
2.1.3 Tujuan Proposal ............................................................................................
2.1.4 Ciri-ciri proposal ...........................................................................................
2.1.5 Syarat-syarat Menyusun Proposal .................................................................
2.1.6 Hal-hal yang harus diperhatika dalam proposal ............................................
2.1.7 Unsur-unsur Proposal ....................................................................................
2.1.8 Struktur proposal ...........................................................................................
2.2 Laporan ..................................................................................................................
2.2.1 Pengertian Laporan .......................................................................................
2.2.2 Jenis-jenis Laporan .......................................................................................
2.2.3 Tujuan Laporan .............................................................................................
2.2.4 Syarat-syarat pembuatan Laporan .................................................................
2.2.5 Struktur Laporan ...........................................................................................
2.2.6 Format Laporan .............................................................................................
2.2.7 Unsur-unsur Laporan ....................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................


3.1..................................................................................................................................Kes
impulan ..................................................................................................................

iii
3.2..................................................................................................................................Sar
an ............................................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, arus informasi menjadi menjadi semakin cepat dan
mudah didapat. Secara tidak sadar anda telah dipaksa untuk mengikuti perkembangan dan
menjadi bagian didalamnya. Informasi merupakan sarana penunjangan terlahirnya sebuah
ide. Dengan mengamati realita yang sedang terjadi, anda bisa menganalisa sebuah
keadaan dan menjadikannya sebagai sebuah peluang baru.
Proposal adalah saran, usul, permintaan atau penawaran untuk melaksanakan
kegiatan kepada seorang, lembaga, instansi, atau perusahaan, baik pemerintah maupun
swasta. Terkadang proposal dibuat bukan dengan maksud untuk dikerjakan oleh yang
mengajukan proposal tersebut dimaksudkan agar target proposal tersebut.
Laporan merupakan suatu wahana atau suatu alat penyampaian berita, informasi,
pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk
lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari
hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang
mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk
disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Proposal ?
2. Apa saja jenis-jenis Proposal ?
3. Apa tujuan Proposal ?
4. Apa ciri-ciri Proposal ?
5. Apa saja syarat-syarat Membuat Proposal ?
6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proposal ?
7. Apa saja unsur-unsur Proposal ?
8. Apa saja struktur Proposal ?
9. Apa yang dimaksud dengan Laporan ?
10. Apa saja jenis-jenis Laporan ?
11. Apa tujuan Laporan ?
12. Apa saja syarat-syarat membuat Laporan ?
1
13. Apa saja struktur Laporan ?
14. Bagaimana format dari Laporan ?
15. Apa saja unsur-unsur Laporan ?

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui dan
memahami tentang pengertian dari proposal dan laporan, jenis-jenis proposal dan
laporan, cirri-ciri proposal dan laporan, tujuan proposal dan laporan, syarat-syarat
pembuatan proposal dan laporan, unsure-unsur proposal dan laporan serta struktur
proposal dan laporan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pengertian dari
proposal dan laporan, jenis-jenis proposal dan laporan, cirri-ciri proposal dan
laporan, tujuan proposal dan laporan, syarat-syarat pembuatan proposal dan laporan,
unsure-unsur proposal dan laporan serta struktur proposal dan laporan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Proposal ?
2. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis Proposal ?
3. Untuk mengetahui tentang tujuan Proposal ?
4. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri Proposal ?
5. Untuk mengetahui tentang syarat-syarat Membuat Proposal ?
6. Untuk mengetahui tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam Proposal ?
7. Untuk mengetahui tentang unsur-unsur Proposal ?
8. Untuk mengetahui tentang struktur Proposal ?
9. Untuk mengetahui pengertian Laporan ?
10. Untuk mengetahui tetang jenis-jenis Laporan ?
11. Untuk mengetahui tentang tujuan Laporan ?
12. Untuk mengetahui tetang syarat-syarat membuat Laporan ?
13. Untuk mengetahui tentang struktur Laporan ?
14. Untuk mengetahui tentang format dari Laporan ?
15. Untuk mengetahui tentang unsur-unsur Laporan ?

2
1.3 Manfaat

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang Pengertian dari proposal
2. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang jenis jenis proposal
3. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang tujuan proposal
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang cirri-ciri proposal
5. Mahasiswa Mampu Memahami Dan menjelaskan tentang syarat-syarat membuat
proposal
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang hal-hal yang harus
diperhatikan dalam proposal
7. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang unsur-unsur proposal
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang struktur laporan
9. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang Pengertian laporan
10. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang jenis-jenis laporan
11. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang tujuan laporan
12. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang syarat-syarat membuat
laporan
13. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang struktur laporan
14. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang format laporan
15. Mahasiswa Mampu Memahami Dan Menjelaskan tentang unsure-unsur laporan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proposal
2.1.1 Pengertian Proposal
Secara etimologis, proposal berasal dari bahasa Inggris propose yang berarti
'melamar' atau 'menawarkan diri'. Secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai
lamaran atau tawaran tentang sesuatu bentuk kerja sama yang akan saling
menguntungkan kedua belah pihak. Bentuk fisik proposal adalah surat atau
dokumnen yang memuat tentang penawaran. Proposal lazim digunakan untuk kerja
sama dalam melaksakan sebuah program atau penawaran kepada perusahaan atau
lembaga untuk mensponsori atau membiayai program tersebut.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan proposal adalah usulan
atau rencana kerja yang diajukan dalam bentuk tulisan yang tersusun dengan baik
dan jelas. Oleh karena itu proposal bisa diartikan sebagai rancangan (draft) sebuah
rencana kerja yang ditujukan kepada pihak-pihak yang dianggap punya ketertarikan
terhadap ide pelamar.
Proposal juga merupakan sebuah media penyampaian ide mengenai suatu
peluang dalam berbagai aktivitas, seperti individu maupun lembaga yang telah
dirumuskan dari sebuah keadaan tertentu. Sehingga akan mendatangkan
keuntungan, baik kepada pihak yang mengajukan maupun pihak investor seperti
perusahaan-perusahaan, event organizer (EO), atau lembaga-lembaga penelitian.

2.1.2 Jenis-jenis Proposal


1. Berdasarkan bentuk
1) Formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian
pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian
pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata
pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi
proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang
lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan

4
bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan
sebagainya.
2) Non Formal
Proposal non formal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk
proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti bentuk formal.
Proposal non formal biasanya disampaikan dalam bentuk
memorandum atau surat sehingga sebuah proposal non formal harus selalu
mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan
permohonan.
3) Semi Formal
Proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal yaitu
variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal
2. Berdasarkan tujuan penulis
1) Proposal riset/penelitian
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset
maupun penelitian. Proposal penelitian terdiri atas, sebagai berikut:
a. Proposal penelitian pengembangan
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan
berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu
permasalahan.
b. Proposal penelitian kajian pustaka
Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan
untuk memecahkan suatu masalah dan pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang
relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang
kemudian disajikan dengan kcara baru dan atau untuk keperluan baru.
c. Proposal penelitian kualitatif
Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif
5
d. Proposal penelitian kuantitatif
Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian
dengan pendekatan deduktif-induktif.
2) Proposal acara, Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan
pengadaan suatu acara/kegiatan.
3) Proposal kerjasama, Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan
usulan kerja sam dengan pihak/lembaga lain.
4) Proposal permohonan dana, Adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan permohonan/ permintaan dana.
5) Proposal kerja praktek, Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan
permohonan kerja praktek.
6) Proposal usaha, Adalah proposal yang disusun oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha.

2.1.3 Tujuan Proposal


1. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui
kegiatan tersebut.
2. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan
tersebut.
3. Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan
meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah
direncanakan.
4. Mendapatkan persetujuan.
5. Sebagai titik acuan.

2.1.4 Ciri-ciri Proposal


Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut     :
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
2. Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui
pokok isi acara yang akan diselenggarakan.
3. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
4. Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal
satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi  atau
donatur tersebut.
6
5. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
6. Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan
latar belakang sebuah acara.
7. Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya
diserahkan kepada yang penyelenggara acara.
8. Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah
susunan acara atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.
9. Ada pihak yang mengajukan.

Salah satu ciri proposal adalah adanya pihak yang mengajukan. Pihak yang
mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
1. Ada pihak yang menyetujui.
Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari
proposal. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi proposal yakni sebagai
legalisasi suatu rencana kegiatan. Terdapat gambaran kegiatan secara umum.
Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan
informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar
memiliki/mengetahui apa yang sebenarnya keinginan/maksud yang
terkandung dalam proposal tersebut.
2. Mempunyai kekuatan persuasif.
Proposal mempunyai ciri persuasif yaitu dapat diartikan sebagai bentuk
seni baik verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
3. Disusun sebelum rencana kerja.
Proposal disusun sebelum membuat rencana kerja secara keseluruhan,
ini bermaksud agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara
keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya.
4. Bersifat bisnis.
Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat dengan tujuan
untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
5. Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.

7
Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar
proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima
proposal dalam mengadakan pertimbangan.

2.1.5 Syarat-syarat Membuat Proposal


Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik
sebagai berikut :
1. Sistematis
Artinya, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis
menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks agar efektif dan efisien
2. Berencana
Artinya, proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan
langkah-langkah pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai
dalam kegiatan tersebut.
3. Mengikuti konsep ilmiah
Artinya, pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai
dengan cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan
4. Jelas dan dapat dimengerti
Proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan
dilaksanakan. Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran jelas
tentang kegiatan yang kan dilaksanakan tersebut.

2.1.6 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proposal


1. Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang jelas
2. Tuliskan dengan jelas apa yang akan dilakukan. Jangan gunakan kata " mungkin
" atau " sebaiknya " terllau sering. Gunakan pernyataan wkatu sekarang dengan
kata-kata seperti "harus" dan "akan" . Mereka harus melihat keyakinan diri anda.
3. Hasilnya harus dapat diukur/dinilai, gunakan angka-angka yang pasti dan bukan
"perkiraan" atau "mungkin saja"
4. Pusatkan pada tugas rencana, jangan pindah ke isu-isu lain yang juga anda
kerjakan. Pusatkan pada wacana di mana Anda menginginkan kerja sama,
perhatian dan donasi.

8
5. Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa telah memenuhi kriteria. Jika
tidak, anda hanya akan buang-buang waktu dan tenaga, bahkan akan merusak
reputasi Anda sendiri.
6. Sebelum mengirimkan proposal, periksa pedoman sekali lagi. Apa yang perlu
ditambahkan dan berapa salinan yang mereka inginkan. Minta juga orang lain
untuk mmebacanya dan memeriksanya kembali.
7. Jangan lupa mencantumkan nama organisasi anda dan tanggal pada setiap
dokumen (juga pada dokumen tambahan), sehingga tidak akan hilang dan
tercecer.
8. Jelaskan berapa banyak dana dan dukungan moril yang anda harapkan dari
donatur. Apakah anda meminta dana untuk keseluruhan biaya atau hanya
sebagian saja. Bagian anggaran mana yang diharapkan untuk dibiayai oleh yang
lain, oleh siapa dan mengapa mereka mendanainya.
9. Buatlah hubungan rasional antara dana dan kegiatan anda. Mengapa anda
meminta dari donatur tersebut. Apakah, misalnya karena mereka membantu
kegiatan regional, atau kegiatan keagamaan, atau memiliki perhatian pada
kegiatan yang sifatnya inovatif. Atau karena anda tahu mereka telah membiayai
kegiatan seperti ini sebelumnya.
10. Pikirkan hubungan anda dengan donatur, apakah mereka telah mengenal anda
dengan baik atau tidak sama sekali. Jika tidak, tambahkan leaflet/brosur
mengenai organisasi anda, tujuan, sasaran dan kegiatan-kegiatannya.
11. Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi anda dan tujuan jangka pendek dari
kegiatan yang akan dilaksankan tersebut.
12. Biasanya akan lebih membantu jika membuat hubungan antara topik dalam
berita dan kegiatan anda. Mengapa harus melaksanakan proyek inisekarang dan
bukan tahun depan? Mengapa tidak menunggu hingga uang anda cukup untuk
itu?
13. Baca untuk terakhir kalinya dan bayangkan anda sebagai sang donatur, yang
mungkin akan memberikan dana untuk proyek ini. Apakah anda akan membantu
setelah membaca proposal ini. Informasi apa yang belum ada?
14. Masukkan unsur pesan penjualan persuasif, yang meberi pengaruh, manfaat dan
respon dalam waktu sesingkat mungkin.

9
2.1.7 Unsur-unsur Proposal
Dalam pembuatan harus ada unsur-unsur agar dapat disetujui. Adapun bagian-
bagian dalam proposal meliputi :
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Harus dijelaskan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara
tepat dan jelas.
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi  sasaran dari
pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Contoh dalam suatu kegiatan “LKMM”,
sasaran kegiatannya adalah mahasiswa.
3. Susunan Panitia
Susunan panitia merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan.
Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami.
4. Susunan Acara
Susunan acara merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan.
Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah 
dipahami.Denngan minimal memuat unsur waktu, kegiatan, tempat dan
penanggung jawab.
5. Rancangan Anggaran Biaya
Merupakan rancangan perkiraan pengeluaran yang akan digunakan
dalam kegiatan yang diajukan. Format anggaran terdiri atas, nomor urut,
kebutuhan seksi, volume, jumlah (contoh terlampir)
6. Penutup
Merupakan kata penutup dari proposal yang diajukan.Berisi kata harapan
dan terima-kasih.
7. Pengesahan
Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak dibuat 
dalam lembar tersendiri) yang berisi :
1) Tanggal pengesahan
2) Instansi pelaksana kegiatan
3) Pengesahan

10
2.1.8 Struktur proposal
1. Judul Proposal
Judul proposal kegiatan dibuat singkat dan jelas. Harus dapat
mengambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perlu diperhatikan
pemenggalan kata yang tepat saat pergantian baris. Judul proposal diletakkan
pada baris pertama seelum latar belakang.
2. Latar Belakang
Latar belakang berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya
dorong untuk melaksanakan kegiatan yang diajukan.
3. Nama Kegiatan
Nama kegiatan merupakan nama kegiatan yang diajukan. Disajikan secara
menarik untuk publikasi.
4. Tema Kegiatan
Tema kegiatan adalah tema dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan.
Merupakan materi yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
5. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan
yang diajukan.
6. Landasan Kegiatan
Landasan  kegiatan adalah hal yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
yang diajukan.

2.2 Laporan
2.2.1 Pengertian Laporan
Menurut Widyamartaya (2004:7), penulisan laporan adalah penyampaian
informasi yang bersifat factual tentang sesuatu dari satu pihak ke pihak yang
lain. Dengan kata lain, penulisan laporan menyangkut tiga hal, yaitu :
1. apa yang dilaporkan
2. siapa yang melaporkan dan
3. kepada siapa laporan itu disampaikan.
Laporan adalah suatu tulisan berisi hasil pengamatan terhadap sebuah
tempat atau suatu pekerjaan (Indradi, 2008:80). Laporan adalah suatu bentuk
penyajian informasi yang berdasarkan fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan terhadap informasi tersebut. Fakta yang disajikan merupakan bahan
11
atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdsarakann objektif yang
dialami sendiri (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika telah melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan penulis menyampaikan informasi kepada
seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

2.2.2 Jenis-jenis Laporan


1. Laporan berdasarkan waktu
1) Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin
dalam jangka waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau
tahunan). Contoh : laporan kehadiran karyawan setiap bulan.
2) Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan
2. Laporan berdasarkan bentuk
1) Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam
bentuk surat, isinya antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan
jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah.
2) Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk
naskah, baik naskah pendek maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan
kepanitiaan atau notulen rapat.
3) Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan
memo. Umumnya isi laporan pendek, untuk keperluan intern dan
dilakukan antar pejabat/pimpinan.
3. Laporan berdasarkan penyampaian
1) Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung
2) Laporan tertulis adalah contoh: surat, naskah dan memo
3) Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan.
Contoh: disampaikan melalui media presentasi (powerpoint)
4. Laporan berdasarkan sifat
1) Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak
rahasia, sehingga jika laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan
dampak negative.
2) Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia,
sehingga hanya orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

12
5. Laporan berdasarkan isinya
1) Laporan informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi
saja
2) Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian
sekilas tanpa adanya pembahasan lebih lanjut
3) Laporan analisa adalah laporan yang isinya berupa hasil analisa secara
mendalam
4) Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil
penentuan kelayakan atau pemilihan mana yang terbaik
5) Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi
pertanggungjawaban tugas seseorang atau kelompok kepada atasan yang
memberi tugas tersebut.
6. Laporan berdasarkan tuturan
Jenis tuturan/ laporan lisan dapat di sajikan dengan metode-metode: 
1. Naratif, laporan yang menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian
dengan tujuan agar pembaca atau pendengar seolah-olah mengalami
kejadian yang diceritakan.
2. Deskriptif, laporan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan 
agar pembaca/pendengar merasa seolah-olah melihat sendiri objek
yang di gambarkan.
3. Ekspositoris, laporan yang menggambarkan sejumlah pengetahuan
atau informasi agar pembaca atau pendengar mendapat informasi dan
pengetahuan dengan sejelas- jelasnya.
4. Argumentative, laporan yang bertujuan untuk membuktikan suatu
kebenaran sehingga pembaca atau pendengar menyakininya.
5. Persuasive, laporan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca atau
pendengar . laporan ini memerlukan data sebagai penunjang

2.2.3 Tujuan Laporan


Yang dimaksud tujuan laporan adalah memberikan secara lengkap dan objektif
proses dan hasil suatu kegiatan yang sedang atau telah dilaksanakan agar dapat
dipahami, dimanfaatkan, atau ditindak lanjuti oleh seseorang atau badan/lembaga lain.
Tujuan sebuah laporan sangat bergantung pada siatuasi yang ada antara pemberi dan
penerima laporan.

13
Apabila pemberi laporan ditugasi oleh pihak lain untuk melakukan kegiatan
tertentu, maka tujuan laporan lebih ditentukan oleh penerima laporan sesuai tugas yang
dibebankan tersebut. Sebaliknya, apabila pemberi laporan tidak sedang ditugasi oleh
pihak lain, maka tujuan laporan ditentukan sendiri oleh pemberi laporan sesuai usulan
yang diajukannya. Tujuan laporan pada umumnya ialah untuk :
1. Mengambil suatu keputusan
2. Untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah
3. Mengetahui perkembangan suatu keadaan
4. Menentukan langkah atau strategi memperbaiki suatu keadaan
5. Menemukan gejala atau fenomena suatu objek dan keadaan sehingga diperoleh
langkah tepat atau strategis untuk mengatasi suatu permasalahan.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, pemberi laporan harus memperhatikan


tujuan laporan yang dikehendaki, sehingga arah, ilustrasi, rincian, serta paparan proses
dan hasil pelaksanaan kegiatan dapat tepat sebagaimana yang dikehendaki tujuan akhir
laporan.

2.2.4 Syarat-syarat pembuatan laporan


Agar dapat meyakinkan orang yang menerima laporan, pembuat laporan
harus mampu menyusun laporan dengan baik. Oleh sebab itu, pembuat laporan
harus benar-benar memperhatikan syarat-syarat sebuah laporan yang baik.
Laporan yang baik harus memenuhi syarat, diantaranya: 
1. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang baik dan jelas 
2. Isinya harus diurutkan sehingga masuk akal 
3. Fakta-fakta yang disajikan harus menimbulkan kepercayaan penerima
laporan.

2.2.5 Struktur Laporan


1. Cover merupakan halaman yang letaknya berada di bagian paling awal
sebuah laporan. Sama halnya dengan makalah, di dalam cover sebuah
laporan juga memuat judul, identitas, dan keterangan dari si penulis.

14
2. Kata pengantar merupakan bagian yang tidak boleh dilewatkan dalam
membuat sebuah laporan. Halaman ini nantinya berfungsi untuk
mengantarkan pembaca agar dapat memahami laporan seperti apa yang telah
dibuat. Isi
3. Daftar isi merupakan halaman yang di dalamnya memuat pemetaan
halaman untuk setiap bagian, mulai dari kata pengantar sampai halaman
terakhir.
4. Pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan yang berisi beberapa
sub-bab seperti latar belakang dan tujuan kegiatan.
5. Latar belakang berisi tentang faktor apa saja yang membuat kamu
menyusun laporan tersebut. Biasanya, latar belakang mencakup sebuah
jawaban dari “Apa yang membuatmu melakukan penelitian/kegiatan
tersebut?”.
6. Tujuan, Di bagian ini, kamu bisa menjelaskan tentang tujuan dibuatnya
kegiatan atau penelitian yang kamu lakukan.Dalam penulisannya, cukup
deskripsikan tujuan secara singkat dan jelas.
7. Pembahasan atau juga bisa disebut sebagai isi, merupakan bagian inti
dari laporan yang dibuat. Di bagian ini, sebisa mungkin jelaskan secara detail
dan mencakup unsur 5W + 1H. Contohnya apabila laporan yang dibuat adalah
laporan kegiatan, maka bisa mengisinya dengan:
a. Kegiatan apa yang dilakukan?
b. Siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut?
c. Di mana kegiatan tersebut dilaksanakan?
8. Penutup, biasanya berisi kesimpulan tentang kegiatan dan laporan yang
telah dibuat. Bisa menuliskan ringkasan tentang hal-hal yang telah dijelaskan
sebelumnya pada bagian ini. Selain kesimpulan, bisa juga menambahkan saran
untuk para pihak terkait atau kendala yang dialami selama kegiatan
berlangsung.
9. Lampiran adalah halaman yang memuat berbagai dokumentasi tentang
kegiatan yang telah dilakukan.Dokumentasi tersebut dapat berupa
foto/gambar, tabel, surat, dan sebagainya. Lampiran tersebut nantinya akan
mewakili kelengkapan laporan yang dibuat.

2.2.6 Format laporan


15
Format laporan pada umumnya memiliki unsur-unsur yang terbagi atas tiga
bagian, yaitu:
1. Bagian awal
a. Halaman sampul (cover)
Halaman sampul (cover) memuat judul laporan, yaitu diletakkan
ditengah halaman dengan bentuk dan ukuran huruf yang proporsional .
Yang kedua adalah logo, lambang badan lembaga atau institusi, yaitu
diletakkan di tengah asal judul dengan ukuran sesuai ketentuan. Di bawah
judul dicantumkan nama krtua atau anggota tim pembuat laporan dan
ditulis lengkap dengan atau tanpa gelar kesarjanaan. Selanjutnya adalah
nama badan, lembaga atau institusi. Dan yang terakhir adalah tahun
penulisan laporan.
b. Halaman judul, Halaman judul berisi hal-hal yang sama seperti halaman
sampul (cover).
c. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan antara lain memuat Judul laporan, identitas
laporan lengkap dengan daftar nama ketua dan anggota tim pembuat
laporan dan tanggal pengesahan laporan yang ditandai oleh tanda tangan
ketua tim pembuat laporan serta tanda tangan pimpinan badan, lembaga
atau institusi.
d. Prakata
Prakata memuat penjelasan singkat latar belakang dan tujuan
kegiatan yang dilaporkan. Selain itu, juga dicantumkan ucapan terimakasih
kepada pihak (perorangan dan lembaga) tertentu yang membantu proses
kegiatan sejak persiapan hingga penulisan laporan. Dalam prakata sedapat
mungkin dihindari hal-hal yang bersifat ilmiah.
e. Daftar isi
Daftar isi memuat gambaran secara menyeluruh tentang isi laporan
yang dapat menuntun pembaca apabila ingin melihat langsung bagian
tertentu. Daftar isi memuat urutan judul, subjudul, dan subjudul-subjudul
yang lebih kecil beserta nomor halaman.
f. Daftar tabel (jika ada), Daftar tabel memuat urutan judul tabel serta nomor
halaman.

16
g. Daftar gambar (jika ada), Daftar gambar memuat urutan judul gambar dan
nomor halaman.
h. Daftar Lampiran (jika ada), Daftar lampiran memuat urutan judul lampiran
dan nomor halaman.
2. Bagian Isi
a. Bab Pendahuluan
Pendahuluan memuat deskripsi latar belakang: alasan-alasan
mengapa kegiatan yang dilakukan penting dan menarik. Rumusan masalah
hendaknya dimasukkan ke dalam konteks atau teks dengan cara
mengidentifikasi studi-studi yang relevan dalam kegiatan yang dilakukan.
Selain itu, dalam bab ini juga dicantumkan rumusan tujuan kegiatan. Hal
utama yang perlu dihindari dalam penyusunan pendahuluan adalah
kecenderungan penulis laporan untuk membuat pendahuluan menjadi
suatu ulasan (review) yang sangat panjang yang terlalu banyak mengulas
bahan pustaka.
Struktur umum susunan sub bab dalam bab pendahuluan terdiri atas
latar belakang dan masalah, tujuan dan manfaat kegiatan, ruang lingkup
kegiatan, metode dan langkah kerja kegiatan, landasan teori, dan
sistematika penulisan laporan. Penjelasan latar belakang dan masalah ini
memuat fakta, data, asumsi, statemen (pernyataan), dan informasi-
informasi tertentu yang secara objektif dan rasional menjadi faktor-faktor
penyebab pentingnya suatu kegiatan dilakukan. Uraian sub bab ini diakhiri
dengan rumusan masalah yang jumlahnya bisa lebih dari satu. Lazimnya
rumusan masalah tersebut dinyatakan secara eksplisit dalam bentuk
kalimat pertanyaan, yang bersifat problematik.
Tujuan dan manfaat kegiatan, tujuan penelitian dirumuskan
berdasarkan masalah-masalah yang ada sehngga rumusannya berkorelasi
dengan rumusan masalah. Rumusan tujuan kegiatan dinyatakan secara
eksplisit dalam formulasi kalimat yang operasional. Artinya,
pemecahannya harus didasarkan pada parameter yang jelas, serta dapat
dikerjakan dengan metode, teori, dan teknik tertentu.
Ruang lingkup kegiatan memuat paparan tentang subjek dan objek
kegiatan Juga memuat paparan aspek/segi/unsur kegiatan yang akan
dilakukan, serta relevansinya dengan tujuan kegiatan. Metode dan langkah
17
kerja kegiatan ini merupakan bagian penting sebuah kegiatan. Dalam
subbab ini diuraikan metode yang dipilih sesuai dengan tujuan kegiatan.
Sistematika penulisan laporan Subbab sistematika penulisan laporan
memuat urutan penyajian laporan proses dan hasil kegiatan secara ringkas
dan sistematik. Diawali dengan bab 1 pendahuluan berikut subbab-
subbabnya, kemudian bab 2 proses pelaksanaan kegiatan berikut subbab-
subbabnya, dan begitu seterusnya hingga bab akhir berupa penutup, daftar
pustaka, dan lampiran.
b. Bab pembahasan atau pelaksanaan kegiatan
Bab pembahasan/pelaksanaan kegiatan memuat seluruh proses
pelaksanaan kegiatan, berupa uraian penerapan metode dan teknik
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran kegiatan. Caranya dengan
memisahkan pembahasan/pelaksanaan kegiatan dalam beberapa bab
terpisah sesuai dengan ruang lingkup kegiatan atau sasaran kegiatan
c. Bab Penutup
Bab ini terdiri dari subbab simpulan dan subbab saran yang
dipaparkan secara terpisah. Simpulan merupakan pernyataan singkat dan
tepat penjabaran proses dan hasil pembahasan/pelaksanaan kegiatan untuk
menunjukkan pencapaian tujuan kegiatan. Penulisan simpulan disusun
secara runtut sesuai urutan tahapan kegiatan. Dalam hal ini, simpulan yang
merupakan jawaban terhadap masalah utama kegiatan hendaknya
dipaparkan terlebih dahulu, baru kemudian secara berurutan dipaparkan
simpulan-suimpulan lain sesuai derajat keutamaannya.
Saran disusun berdasarkan pertimbangan dan pengalaman penulis
dan ditujukan kepada pihak lain, terutama penerima laporan, agar
mendapat tanggapan lebih lanjut.
3. Bagian akhir
a. Daftar pustaka
Di bagian ini dicantumkan semua pustaka yang dirujuk sebagai
referensi kegiatan. Tata cara penulisan daftar pustaka dimulai dengan
nama pengarang yang disusun ke bawah menurut abjad. Dalam urutan ke
bawah tidak ada perbedaan antara buku dan majalah/jurnal/bulletin,
perbedaannya terletak pada penulisan huruf dan tanda bacanya. Hasil
wawancara dapat digunakan sebagai daftar pustaka apabila telah
18
ditranskripsikan dalam bentuk tulisan yang diberi judul. Adapun daftar
pustaka yang bersumber dari internet cara penulisannya diatur secara
khusus dalam tata tulis tersendiri. Pada umumnya urutan cara penulisan
daftar pustaka untuk buku dan majalah adalah buku : nama pengarang,
tahun penerbitan, judul buku, jilid, kota tempat penerbitan, dan nama
penerbit. Judul buku menggunakan huruf miring (Italic), tanpa diapit tanda
kutip. Majalah atau koran : nama pengarang, tahun penerbitan, judul
tulisan, nama majalah, hari/minggu, tanggal, tahun terbit, nomor halaman,
dan nomor kolom. Judul tulisan atau artikel ditulis dalam tanda kutip,
nama majalah/koran ditulis dengan menggunakna huruf miring. Makalah :
nama pengarang, tahun penulisan, judul makalah, nama kegiatan (seminar,
diskusi, lokakarya, dan lain-lain), tanggal pelaksanaan kegiatan, institusi
pelaksana kegiatan. Judul makalah ditulis dalam tanda kutip.
Artikel dalam kumpulan karangan : nama pengarang, tahun
penerbitan, judul artikel, nama penyunting, judul kumpulan karangan,
nama kota penerbitan, nama penerbit. Judul artikel ditulis dalam tanda
kutip dan judul kumpulan karangan ditulis dengan huruf miring. Internet :
nama pengarang, tahun penulisan, judul karangan, nama situs, tanggal/
bulan/ tahun, nomor halaman, judul karangan dalam tanda kutip, nama
situs ditulis dengan munggunakan huruf miring.
Tidak semua bidang ilmu menganut cara penulisan daftar pustaka
yang sama. Oleh karena itu, pembuat laporan hendaknya berkonsultasi
dengan konsultan untuk menyesuaikan cara penulisan daftar pustaka
dengan bidang ilmunya masing-masing.
b. Lampiran
Lampiran memuat materi yang bukan merupakan faktor utama dalam
mengartikan hasil pelaksanaan kegiatan, sifatnya hanya melengkapi bagian
utama laporan kegiatan. Lampiran harus tersedia apabila diperlukan
pemeriksaan kembali terhadap analisis pelaksanaan kegiatan. Lampiran
tidak perlu mencantumkan semua data bahan/materi/data yang terkumpul
selama pelaksanaan kegiatan.

2.2.7 Unsur-unsur Laporan


1) Judul
19
2) Nama atau Jenis Kegiatan
3) Latar Belakang
4) Tujuan Pengamatan
5) Waktu dan Tempat Pengamatan
6) Metode
7) Hasil Pengamatan
8) Kesimpulan

20
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

21
DAFTAR PUSTAKA

22

Anda mungkin juga menyukai