FARMAKOLOGI DASAR
Disusun Oleh:
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
2019/2020
3|Mekanismeekskresiobat
KATA PENGANTAR
Harapan saya selaku penulis, semoga dengan adanya makalah ini bisa
memberikan sedikit jawaban terutama penulis mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membagun dalam penulisan makalah ini karena penulis menyadari
bahwa dalampenulisa makalah ini masih jau dari kesempurnaannya, sehingga
kritik dan saran daripara pembaca sangat besar skali perananya.
4|Mekanismeekskresiobat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… I
DAFTAR ISI ………………………………………………………..…………… II
BABII Pembahasan…………………………………………………………….... 5
1. Ekskresi obat................................................................................................5
2. Mekanisme ekskresi obat dan tempat terjadinya ekskresi obat...................5
5|Mekanismeekskresiobat
BAB I
PENDAHULAN
1. Latar Belakang
Bagi tubuh manusia, secara umum, tubuh adalah senyawa asing. Dan
senyawa asing biasanya memiliki efek merugikan, sehingga muncul pemahaman
bahwa “obat adalah racun dalam dosis yang tidak merugikan”. Oleh sebab itu,
setelah obat memberikan efek yang menguntungkan (efek terapi), obat harus
diolah dan selanjutnya dibuang oleh tubuh.Lalu bagaimana tubuh memproses dan
membuang senyawa obat yang ada di dalam tubuh. Dalam ilmu farmakologi,
proses-proses yang berhubungan dengan pemrosesan dan pembuangan senyawa
obat disebut metabolisme dan ekskresi obat. Disini kami membahas tentang
EKSKRESI OBAT. Proses ekskresi adalah proses yang sangat penting bagi semua
makhluk hidup. Ekskresi adalah suatu proses di mana produk sisa metabolisme
dan materi tidak berguna lainnya dikeluarkan dari suatu organisme.
Setelah melalui proses metabolisme, obat termasuk ke dalam produk sisa dan
berbahaya apabila terus menerus ada di dalam tubuh, oleh sebab itu harus dibuang
melaluis sistem ekskresi
2. Rumusan masalah’
- Apa itu ekskresi obat?
- Mekanisme ekskresi obat dan tempat terjadinya ekskresi obat?
3. Tujuan Penulisan
- Siswa diharapkankan mengerti dan mampu menjelaskan tentang ekskresi
obat.
- Siswa diharap tau tentang mekanisme ekskresi obat dan tau tempat
terjadinya ekskresi obat.
6|Mekanismeekskresiobat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ekskresi obat
Ekskresi obat adalah proses pengeluaran zat-zat sisa oleh hasil metabolisme
obat yang suah tidak digunakan oleh tubuh.
Ekskresi obat juga terjadi melalui keringat, liur, air mata, air susu, dan rambut,
tetapi dalam jumlah yang relatif kecil sekali sehingga tidak berarti dalam
pengakhiran efek obat.
Organ terpenting untuk ekskresi obat ada ginjal. Obat diekskresi melalui
ginjal dalam bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya. Ekskresi dalam bentuk
utuh atau bentuk aktif merupakan cara eliminasi obat melalui ginjal. Ekskresi
dalam bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara eliminasi obat melalu ginjal.
Ekskresi melalui ginjal melibatkan 3 proses, yakni filrasi glomerulus, sekresi aktif
ditubulus proksimal dan reabsorpsi pasif disepanjang tubulus. Fungsi ginjal
mengalami kematangan pda usia 6-12 bulan, dn setelah dewasa menurun 1%
pertahun.
7|Mekanismeekskresiobat
mempertahankan miliu internal. Dalam ginjal terdapat unit fungsional terkecil
yang disebut dengan Nefron. Nefron terdiri atas pembuluh proksimal, lengkung
Henle, dan pembuluh distal, sedangkan bagian kapiler terdiri dari glomerulus yang
terdapat dalam kapsula Bowmann.
8|Mekanismeekskresiobat
hal ini dimanfaatkan untuk mempercepat eksresi ginjal pada keracunan suatu obat
asam atau obat basa. Obat asam yang relatif kuat (pKa ≤ 2) dan obat basa yang
relatif kuat (pKa ≥ 12, mialnya gUanetidin) terionisasi sempurna pada pH ekstrim
urin akiat asidifikasi dan alkalinisasi paksa (4,5- 7,5). Oat asam yang sangat lemah
( pKa > 8, fenitoin) dan obat basa yang sangat lemah (pKa ≤ 6, misalnya
profeksipen ) tidak terionisasi sama sekali pada semua Ph urin. Hanya obat asam
dengan pKa antara 3,0 dan 7,5 dan obat basa dengan pKa antara 6 dan 12, yang
dapat dipengaruhi oleh Ph urin. Misalnya (asam pKa =72) atau salisilat (asam,
pKa =3,0) deberikan NaHCO3 untuk membasakan uri agar ionisasi meningkat
sehingga bentuk nonion yang akan direabsorpsi akan berkurang dan bentuk ion
yang akan dieksresi meningkat. Demikian juga pada keracunan amfetamin (basa,
9|Mekanismeekskresiobat
pKa = 9,8) diberikan NH4Cl untuk meningkatkan eksresinya. Di tubulus distal
juga terdapat protein transporter yang berfungsi untuk reabsorpsi aktif dari lumen
tubulus kembali ke dalam darah ( untuk obat-obat dan zat-zat endogen tertentu).
Ekskresi obat yang kedua penting adalah melalui empedu kedalam usus
dan keluar bersama fases. Transporter membran P-gp dan MRP terdapat di
membran kanalikulus sel hati dan mensekresi katif obat-obat dan metabolit
kedalam empedu dengan selektifitas berbeda, yakni MRP untuk anion organik dan
konyugat (glukuronat dan konyugat lain), dan P-gp untuk kation organik, steroid,
kolesteroldan garam empedu P-gp dan MRP jua terdapat di membran sel usus,
maka sekresi langsung obat dan metaboit dari darah ke lumen usus juga terjadi.
10 | M e k a n i s m e e k s k r e s i o b a t
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2.Saran
Agar kerja eksresi obat dalam tubuh bekerja baik seharusnya kita menjaga
pola makan yang baik.
11 | M e k a n i s m e e k s k r e s i o b a t
DAFTAR PUSTAKA
http://krissandy-gatez.blogspot.com/2012/05/farmakokinetik-ekskresi.html
12 | M e k a n i s m e e k s k r e s i o b a t