0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
Bahan bacaan ini membahas tentang sistem integumen pada mamalia. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, dan memiliki fungsi proteksi, ekskresi, dan pembentukan pigmen. Proses organogenesis membentuk organ-organ internal melalui dua tahapan. Kulit terbentuk dari pembelahan sel ektoderm dan dermis dari sel-sel mesenkim. Mamalia memiliki ciri seperti rambut, kuku, cakar, kelenjar minyak dan susu
Bahan bacaan ini membahas tentang sistem integumen pada mamalia. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, dan memiliki fungsi proteksi, ekskresi, dan pembentukan pigmen. Proses organogenesis membentuk organ-organ internal melalui dua tahapan. Kulit terbentuk dari pembelahan sel ektoderm dan dermis dari sel-sel mesenkim. Mamalia memiliki ciri seperti rambut, kuku, cakar, kelenjar minyak dan susu
Bahan bacaan ini membahas tentang sistem integumen pada mamalia. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, dan memiliki fungsi proteksi, ekskresi, dan pembentukan pigmen. Proses organogenesis membentuk organ-organ internal melalui dua tahapan. Kulit terbentuk dari pembelahan sel ektoderm dan dermis dari sel-sel mesenkim. Mamalia memiliki ciri seperti rambut, kuku, cakar, kelenjar minyak dan susu
“Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin yaitu "integumentum", yang berarti "penutup". Sedangkan Sistem Integumen itu sendiri adalah suatu sistem organ pada makhluk hidup yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan memberi informasi kepada makhluk hidup terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen ini merupakan organ yang paling terluar dan terluas karena sistem integumen menutupi seluruh organ- organ dalam dari makhluk hidup. Luas dari sistem integument ini sekitar 1,5 sampai 2 m2.”
2. Slide 4 “Fungsi Sistem Integumen”
“Sistem integumen merupakan organ yang penting dan memiliki beberapa peran bagi manusia. Beberapa fungsi dari sistem integumen pada manusia yaitu : fungsi proteksi, kulit berperan langsung dalam menjaga dari gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan infeksi luar; kuman, jamur. Kemudian ada fungsi ekskresi yang dimana kulit akan membuang sisa-sisa metabolisme tubuh dan zat-zat lain yang tidak berguna, misalnya keringat yang keluar saat kita berolahraga. Selanjutnya ada fungsi pembentukan pigmen. Pigmen ini berperan penting dalam melindungi kita dari paparan sinar matahari yang berbahaya.”
3. Slide 5 “Pengertian Organogenesis”
“Organogenesis adalah sebuah proses dimana dimana ektoderm, endoderm, dan mesoderm berkembang menjadi organ-organ internal dalam sebuah organisme mulai dari bentuk primitif, hingga menjadi bentuk definitif. Pada manusia, proses organogenesis atau pembangunan organ- organ internalnya dimulai pada minggu ke-3 sampai ke-8 kehamilan. Dengan berakhirnya organogenesis maka ciri-ciri eksternal dan sistem organ utama sudah terbentuk.” 4. Slide 6 “Tahapan Organogenesis” “Organogenesis memiliki 2 tahapan dalam prosesnya, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara, terjadi difrensiasi dan transformasi pada bagian- bagian tubuh embrio hingga memiliki bentuk yang definitif bagi suatu organisme. Misalnya pada katak adanya tingkat berudu atau kecebong. Kemudian pada periode pertumbuhan akhir, terjadi penyelesaian bentuk definitif hingga menjadi bentuk individu. Misalnya pada pertumbuhan jenis kelamin, dan wajah yang khas bagi suatu individu. Namun pada aves, reptil dan mamalia, batas periode antara dan periode akhir tidak jelas berapa lamanya.”
5. Slide 7 “Proses Pembentukan Kulit”
“Ada beberapa proses terjadinya pembentukan pada kulit. Yang pertama ada Pembelahan sel-sel ektoderm secara mitosis hingga membentuk lapisan periderm dan ectoderm. Kedua ada Poliferasi ektoderm yang membentuk 2 sampai 3 sel stratum germinativum. Ketiga Terbentuknya Stratum spinosum diatas sel stratum germinativum. Keempat Terbentuknya stratum granulosum dengan 3-5 lapis sel, setiap selnya memiliki granula keratohialin. Kelima terbentuknya stratum lusidum berupa selapis tipis sel. Keenam terbentuknya stratum korneum yang merupakan lapisan epidermis teratas. Sel-sel mati dari startum korneum secara terus menerus dilepaskan dari permukaan kulit, digantikan oleh sel-sel lusidum. Sel-sel lusidum digantikan oleh sel-sel dari lapisan granulosum, dan seterusnya. Terakhir dermis kulit dibentuk oleh sel-sel mesenkim yang berasal dari mesoderm somatic hipomer atau dari dermatome epimer. Sel- sel mesenkim membentuk jaringan ikat, pembuluh darah, serta otot polos penegak rambut pada kulit berambut.”
6. Slide 36 “Sistem Anatomi pada Mamalia”
“Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hypodermis. Epidermis terdiri dari Stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum; stratum spinosum, dan stratum basale. Kemudian lapisan penyusun dermis ada lapisan papilaris tipis dengan jaringan ikat longgar, fibroblas, sel mast, leukosit, dan makrofag. Dan Lapisan retikuler dengan jaringan ikat yang tersusun atas serabut kolagen, serabut elastis dan retikuler dengan lebih sedikit sel. Hipodermis terdiri dari banyak sel lemak sehingga berfungsi sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu dalam mempertahankan panas tubuh.”
7. Slide 37-38 “Tipe-Tipe Tanduk pada Mamalia”
“Jenis-jenis tanduk pada mamalia dibagi menjadi 5 jenis, yang pertama ada tanduk sejati yang terdapat pada Bovidae atau hewan ternak jantan dan betina, merupakan sumbu tulang yang diselubungi oleh selongsong dari zat tanduk, permanen, dan tidak bercabang. Yang kedua ada tanduk antler pada rusa, berupa tulang mesodermal yang kompak, bercabang dan menempel pada tulang frontal. Tanduk ini lebih berkembang pada rusa jantan. Yang ketiga ada tanduk jerapah menyerupai rangga, diselubungi velvet atau kulit, tidak pernah mengelupas, pendek, tidak bercabang, permanen, dan dapat dijumpai pada jantan dan betina. Yang keempat ada Tanduk pronghorn pada antelop berupa tonjolan tulang frontal yang permanen, bercabang, dan ditutupi oleh lapisan epidermis yang keras dan bertanduk. Dan yang kelima ada tanduk cula merupakan berkas rambut yang mengalami penggumpalan pada daerah tulang nasal, dapat ditemukan pada jantan dan betina. Terdapat satu tanduk pada badak India, dan dua tanduk pada badak Afrika.”
8. Slide 39 “Contoh Gambar dari Tipe-Tipe Tanduk”
“Baik, disini ada contoh gambar dari tipe-tipe tanduk pada hewan mamalia. Ada tanduk pada hewan ternak yang terdapat pada sapi, dan kambing. Lalu ada tanduk antler yang sering dijumpai pada rusa. Kemudian ada tanduk jerapah yang menyerupai rangga. Ada tanduk pronghorn yang terdapat pada antelop. Dan tanduk cula yang terdapat pada badak.”
9. Slide 40 “Cakar, Kuku, dan Talepok”
“Cakar terdiri dari lempeng mirip skalel punggung (unguis) yang menutupi lempeng ventral (subunguis) yang seluruhnya menutupi ujung kurus dari satu digit. Kuku hanya ditemukan pada mamalia yang terdiri dari unguis atau skalel punggung yang luas dan pipih, dengan subunguis atau lempeng ventran yang sudah dikurangi menjadi sisa di bawah ujung luar. Telapok merupakan modifikasi dari cakar yang merupakan ciri khas pada ungulate atau hewan yang menggunakan ujung kuku mereka untuk menahan berat badannya sewaktu bergerak. Misalnya pada zebra.”
10. Slide 41 “Rambut”
“Rambut merupakan struktur yang khas pada mamalia Berfungsi sebagai insulator terhadap suhu rendah, dan perlindungan dari gangguan mekanis lainnya. Batangrambut tumbuh dari epidermis, akarnya terbenam dalam folikel rambut didalam dermis. Terdapat kelenjar minyak, papilla rambut dan ototarrectores. Modifikasi rambut terdapat pada sisik tanduk Manis javanicus atau trenggiling dan cula pada badak.”
11. Slide 42 “Kalenjar”
“Pada kulit, terdapat kelenjar minyak yang terdapat pada mamalia yang berfungsi untuk menggetahkan sebum untuk melumasi rambut dan lapisan tanduk kulit. Kelenjar keringat pada manusia tersebar diseluruh permukaan tubuh, pada mamalia lain penyebarannya lebih terbatas, berfungsi untuk mengatur suhu tubuh agar dapat mengeluarkan keringat dalam batas normal. Kemudian ada kelenjar susu/mamae yang merupakan kelenjar yang membantu proses nutrisi dalam darah menjadi air susu. Dalam kalenjar susu, terdapat banyak sekali kantung-kantung kecil.”