Anda di halaman 1dari 5

Bahan Bacaan SPH

1. Slide 3 “Pengertian Sistem Integumen”


“Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin yaitu "integumentum", yang
berarti "penutup". Sedangkan Sistem Integumen itu sendiri adalah suatu
sistem organ pada makhluk hidup yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan memberi informasi kepada makhluk hidup terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem integumen ini merupakan organ yang paling
terluar dan terluas karena sistem integumen menutupi seluruh organ-
organ dalam dari makhluk hidup. Luas dari sistem integument ini sekitar
1,5 sampai 2 m2.”

2. Slide 4 “Fungsi Sistem Integumen”


“Sistem integumen merupakan organ yang penting dan memiliki beberapa
peran bagi manusia. Beberapa fungsi dari sistem integumen pada manusia
yaitu : fungsi proteksi, kulit berperan langsung dalam menjaga dari
gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan
kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat,
gangguan infeksi luar; kuman, jamur. Kemudian ada fungsi ekskresi yang
dimana kulit akan membuang sisa-sisa metabolisme tubuh dan zat-zat lain
yang tidak berguna, misalnya keringat yang keluar saat kita berolahraga.
Selanjutnya ada fungsi pembentukan pigmen. Pigmen ini berperan penting
dalam melindungi kita dari paparan sinar matahari yang berbahaya.”

3. Slide 5 “Pengertian Organogenesis”


“Organogenesis adalah sebuah proses dimana dimana ektoderm,
endoderm, dan mesoderm berkembang menjadi organ-organ internal dalam
sebuah organisme mulai dari bentuk primitif, hingga menjadi bentuk
definitif. Pada manusia, proses organogenesis atau pembangunan organ-
organ internalnya dimulai pada minggu ke-3 sampai ke-8 kehamilan. Dengan
berakhirnya organogenesis maka ciri-ciri eksternal dan sistem organ
utama sudah terbentuk.”
4. Slide 6 “Tahapan Organogenesis”
“Organogenesis memiliki 2 tahapan dalam prosesnya, yaitu periode
pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan akhir. Pada periode
pertumbuhan antara, terjadi difrensiasi dan transformasi pada bagian-
bagian tubuh embrio hingga memiliki bentuk yang definitif bagi suatu
organisme. Misalnya pada katak adanya tingkat berudu atau kecebong.
Kemudian pada periode pertumbuhan akhir, terjadi penyelesaian bentuk
definitif hingga menjadi bentuk individu. Misalnya pada pertumbuhan jenis
kelamin, dan wajah yang khas bagi suatu individu. Namun pada aves, reptil
dan mamalia, batas periode antara dan periode akhir tidak jelas berapa
lamanya.”

5. Slide 7 “Proses Pembentukan Kulit”


“Ada beberapa proses terjadinya pembentukan pada kulit. Yang pertama
ada Pembelahan sel-sel ektoderm secara mitosis hingga membentuk
lapisan periderm dan ectoderm. Kedua ada Poliferasi ektoderm yang
membentuk 2 sampai 3 sel stratum germinativum. Ketiga Terbentuknya
Stratum spinosum diatas sel stratum germinativum. Keempat
Terbentuknya stratum granulosum dengan 3-5 lapis sel, setiap selnya
memiliki granula keratohialin. Kelima terbentuknya stratum lusidum berupa
selapis tipis sel. Keenam terbentuknya stratum korneum yang merupakan
lapisan epidermis teratas. Sel-sel mati dari startum korneum secara terus
menerus dilepaskan dari permukaan kulit, digantikan oleh sel-sel lusidum.
Sel-sel lusidum digantikan oleh sel-sel dari lapisan granulosum, dan
seterusnya. Terakhir dermis kulit dibentuk oleh sel-sel mesenkim yang
berasal dari mesoderm somatic hipomer atau dari dermatome epimer. Sel-
sel mesenkim membentuk jaringan ikat, pembuluh darah, serta otot polos
penegak rambut pada kulit berambut.”

6. Slide 36 “Sistem Anatomi pada Mamalia”


“Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang
terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina
menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Mamalia memliki
integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang
tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hypodermis. Epidermis
terdiri dari Stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum;
stratum spinosum, dan stratum basale. Kemudian lapisan penyusun dermis
ada lapisan papilaris tipis dengan jaringan ikat longgar, fibroblas, sel mast,
leukosit, dan makrofag. Dan Lapisan retikuler dengan jaringan ikat yang
tersusun atas serabut kolagen, serabut elastis dan retikuler dengan lebih
sedikit sel. Hipodermis terdiri dari banyak sel lemak sehingga berfungsi
sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu dalam mempertahankan
panas tubuh.”

7. Slide 37-38 “Tipe-Tipe Tanduk pada Mamalia”


“Jenis-jenis tanduk pada mamalia dibagi menjadi 5 jenis, yang pertama ada
tanduk sejati yang terdapat pada Bovidae atau hewan ternak jantan dan
betina, merupakan sumbu tulang yang diselubungi oleh selongsong dari zat
tanduk, permanen, dan tidak bercabang. Yang kedua ada tanduk antler
pada rusa, berupa tulang mesodermal yang kompak, bercabang dan
menempel pada tulang frontal. Tanduk ini lebih berkembang pada rusa
jantan. Yang ketiga ada tanduk jerapah menyerupai rangga, diselubungi
velvet atau kulit, tidak pernah mengelupas, pendek, tidak bercabang,
permanen, dan dapat dijumpai pada jantan dan betina. Yang keempat ada
Tanduk pronghorn pada antelop berupa tonjolan tulang frontal yang
permanen, bercabang, dan ditutupi oleh lapisan epidermis yang keras dan
bertanduk. Dan yang kelima ada tanduk cula merupakan berkas rambut
yang mengalami penggumpalan pada daerah tulang nasal, dapat ditemukan
pada jantan dan betina. Terdapat satu tanduk pada badak India, dan dua
tanduk pada badak Afrika.”

8. Slide 39 “Contoh Gambar dari Tipe-Tipe Tanduk”


“Baik, disini ada contoh gambar dari tipe-tipe tanduk pada hewan mamalia.
Ada tanduk pada hewan ternak yang terdapat pada sapi, dan kambing. Lalu
ada tanduk antler yang sering dijumpai pada rusa. Kemudian ada tanduk
jerapah yang menyerupai rangga. Ada tanduk pronghorn yang terdapat
pada antelop. Dan tanduk cula yang terdapat pada badak.”

9. Slide 40 “Cakar, Kuku, dan Talepok”


“Cakar terdiri dari lempeng mirip skalel punggung (unguis) yang menutupi
lempeng ventral (subunguis) yang seluruhnya menutupi ujung kurus dari
satu digit. Kuku hanya ditemukan pada mamalia yang terdiri dari unguis
atau skalel punggung yang luas dan pipih, dengan subunguis atau lempeng
ventran yang sudah dikurangi menjadi sisa di bawah ujung luar. Telapok
merupakan modifikasi dari cakar yang merupakan ciri khas pada ungulate
atau hewan yang menggunakan ujung kuku mereka untuk menahan berat
badannya sewaktu bergerak. Misalnya pada zebra.”

10. Slide 41 “Rambut”


“Rambut merupakan struktur yang khas pada mamalia Berfungsi sebagai
insulator terhadap suhu rendah, dan perlindungan dari gangguan mekanis
lainnya. Batangrambut tumbuh dari epidermis, akarnya terbenam dalam
folikel rambut didalam dermis. Terdapat kelenjar minyak, papilla rambut
dan ototarrectores. Modifikasi rambut terdapat pada sisik tanduk Manis
javanicus atau trenggiling dan cula pada badak.”

11. Slide 42 “Kalenjar”


“Pada kulit, terdapat kelenjar minyak yang terdapat pada mamalia yang
berfungsi untuk menggetahkan sebum untuk melumasi rambut dan lapisan
tanduk kulit. Kelenjar keringat pada manusia tersebar diseluruh
permukaan tubuh, pada mamalia lain penyebarannya lebih terbatas,
berfungsi untuk mengatur suhu tubuh agar dapat mengeluarkan keringat
dalam batas normal. Kemudian ada kelenjar susu/mamae yang merupakan
kelenjar yang membantu proses nutrisi dalam darah menjadi air susu.
Dalam kalenjar susu, terdapat banyak sekali kantung-kantung kecil.”

Anda mungkin juga menyukai