Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENGUJIAN MUTU DAN KEAMANAN FARMASI

Nama : Shella Fajarisma


NIM : 1813015
Kelas : S1 E 2018
Percobaan :4

A. Waktu Praktikum
Senin, 03 Mei 2021

B. Judul Praktikum
Analisis Zat Pewarna Rhodamin Pada Bahan Makanan & Kosmetik

C. Tujuan Praktikum

Menentukan secara kualitatif dan kuantitatif zat pewarna rhodamin B


yang terdapat pada bahan makanan.

D. Alat dan Bahan


a. Alat
No Nama Alat Fungsi
1 Perangkat atau wadah yang
Chamber KLT dan
digunakan dalam proses Analisis
tutupnya
TLC (Hartutik, 2012).
2 Untuk memindah atau memasukkan
Corong Kaca
larutan ke wadah yang lebih kecil
(Hesti, 2016).
3 Untuk mengukur volume larutan
Gelas kimia
yang akan digunakan
(Hartutik,2012)
4 Alat yang digunakan untuk
Hot plate
memanaskan larutan
5 Sebagai penutup dan menimbang
Kaca Arloji
bahan kimia yang berwujud padat
atau
kristal (Wardiyah, 2016).
6 Untuk menyaring dan memisahkan
Kertas Saring
filtrat dengan residu
(Prastyo,2018).
7 Kuvet merupakan alat yang
Kuvet
digunakan untuk mengukur
konsentrasi reagen yang dibaca
pada spektrofotometer (Wardiyah,
2016)
8 Untuk membuat larutan dengan
Labu Ukur
konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan dengan
akurasi yang tepat. (wardiyah
,2016)
9 Digunakan untuk pengamatan pada
Lampu UV 254 dan
plat atau untuk melihat fluoresensi
366 nm
pada plat (Wulandari, 2011).
10 Untuk mengukur jarak noda pada
Penggaris
plat
11 Untuk menjepit tabung reaksi saat
Penjepit Tabung
reaksi berlangsung atau saat tabung
reaksi berada pada suhu tinggi
(Kancono, 2010)
12 Berfungsi untuk menjepit atau
Pinset
menggenggam suatu objek yang
kecil atau objek lainnya yang tak
bisa dipegang oleh tangan secara
langsung atau bisa jugamuntuk
mengambil atau menarik beberapa
objek kecil atau pun yang sangat
lembek (lembut) (Hartutik, 2012).
13 Pipet kapiler untuk mengambil
Pipa kapiler
sampel cair dalam jumlah kecil
(Wulandari, 2011).
14 Digunakan untuk mengambil cairan
Pipet Tetes
dalam skala tetes (Pursitasari,
2014).
15 Pipet ukur Untuk mengambil larutan dengan
ukuran tertentu (Hartutik, 2012).
16 Digunakan untuk membantu proses
Pro pipet
pengambilan cairan (Wardiyah,
2016).
17 Alat untuk membantu
Reagent Sprayer
menyemprotkan H2SO4 10% pada
plat KLT (Mamoto, 2013).
18 Sebagai alat untuk mengambil
Spatel Besi
sediaan semi padat (wardiyah,
2016).
19 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-
merupakan alat untuk mengukur
VIS
transmitansi dan
absorbansi suatu sampel sebagai
fungsi panjang gelombang
(Khopkar, 2002)
20 Neraca dengan tiga buah lengan
Timbangan analitik
ayun
berskala berfungsi sebagai alat
menimbang padatan kimia
(Wardiyah,
2016).

b. Bahan
No Nama Bahan Fungsi
Untuk memisahkan rhodamine B
Amonia 2 % dan 10%
1 yang terdapat dalam sampel dengan
bantuan alkohol (Sari, 2015)
Aquades Sebagai pelarut yang bersifat polar
2
(Sari, 2015)
Asam asetat 10 % Untuk memacah ikatan sistina yang
terdapat pada benang wol menjadi
sistein dengan bantuan pemanasan
3 maka akan mempercepat reaksi
tersebut sehingga rhodamine B
dapat menyerap kedalam benang
wol (Sari, 2015)
Untuk memisahkan zat-zat
Benang wol bebas
4 pengganggu yang ada pada
lemak
rhodamine B (Sari, 2015)
Untuk membantu larutan ammonia
Etanol 70 %
5 dalam mesiahkan rohdamin B dalam
sampel (Sari, 2015)
Untuk menambahakan suasana
6 HCl 0,1 M
asam pada larutan pada larutan
residu hasil penguapan (Mamoto,
2013)
Kemampuan asam dulfat yang
H2SO4 10%
bersifat reduktor dalam merusak
gugus kromofor dari zat aktif,
sehingga Panjang gelombangnya
7
akan bergeser kea rah yang lebih
Panjang (UV menjadi Vis) sehingga
noda menjadi tampak oleh mata
(Gandjar, 2007)
Sebagai eluen fase gerak yang
8 Isopropanol
bersifat polar (Wijaya, 2013)

9 sebagai fase diam (Sudiarta, 2013)


Plat KLT
Sebagai pembanding sampel
10 Rhodamin B standar
Sampel (Samosir, 2018)

11 Sebagai bahan uji (Mamoto, 2013)


Sampel
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan baku rhodamine B dan persamaan kurva standar

2 mg rhodamine B standar

Larutkan HCL 0,1 M dalam


100 mL
Larutan stok

Dibuat Larutan baku


1. +HCl 0,1 M
2. Konsentrasi 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 3 Lakukan hal yang sama
; 5 ; 7,5 ppm

Larutan blanko

Tentukan absorbansi dengan


Panjang gelombang maksimal
yang telah di tentukan

Catat absorbansi dan


persamaan regresi linear

2. Penentuan Panjang gelombang maksimum larutan baku rhodamine B

Kuvet dibilas

Dengan HCl 0,1 M

HCl 0,1 M
Sebagai blanko

Larutan baku 2 ppm


dimasukkan dalam kuvet

Penentuan Panjang gelombang


maksimum

500 – 600 nm

Catat nilai absorbansi


2. Preparasi sampel

10 g sampel

1. Dalam 20 mL 2 % dan etanol


70 %
2. Diamkan Selama semalam

Filtrat Residu

Dipanaskan diatas
hotplate
Pembuatan
campuran air & asam

+ 10 mL aquades & 8 mL Asam


asetat 10 %

Residu penguapan
Dilarutkan dengan 10 mL air asam
Benang wol 15 cm
Dimasukkan dalam larutan asam
selama 10 menit
Dibilas
1. + 10 mL aquades & 8 mL Asam asetat 10 %
2. Diamkan
Benang wol akan melepaskan
pewarna, pewarna akan masuk
ke dalam larutan basa

1. 2 mL sampel dalam labu ukur 10 mL


2. ad dengan HCl 0,1 %
Analisis KLT dan
spektrofotometri
3. Analisis kualitatif

Eluen 9,52 mL isopropanol


& 0,48 mL Amonia

Ditotol cumplikan samprl dan


larutan pembanding

Di eluesi

Di amati pada sinar


UV 254 & 366

Plat KLT disemprot


dengan H2SO4 10 %

Dikeringkan diatas hot plate

Diamati
noda plat

4. Analisis kuantitatif

Masukkan kuvet larutan


blanko dan sampel

Diukur absorbansi

Hitung kadar rhodamine


dalam sampel
F. Hasil Pengamatan
1. Table Pengamatan

a. Uji Kualitatif

No Sampel Eluen Nilai Rf Keterangan


1 Larutan baku 0,907 Pada UV 366 nm
standar
rhodamine B Isopropanol :
2 Sampel Amonia (20 : 1) 0 -
Lipstick

b. Uji Kuantitatif
No Panjang Gelombang (nm) Absorbansi (A)
1 0,027 (Blanko)
2 560 1,003 (sampel)

c. Penentuan Kurva Baku

No Konsentrasi (ppm) Absorbansi (A)


1 0,5 0,357
2 1 0,357
3 1,5 1,102
4 2 1,431
5 3 1,909
6 5 2,628
7 7,5 2,761
Penentuan Kurva
3,5
3 y = 0,3644x + 0,4392
R² = 0,8626
2,5
Series1
2
Linear (Series1)
1,5
1
0,5
0
0 2 4 6 8

a = 0,4392 ; b = 0,3644

d. Penentuan Kadar Sampel


No Sampel Absorbansi (A) Kadar (mg/kg)
1 Blangko 0,027 -1,131

2 Sampel lipstick 1,003 1,547

2. Perhitungan
a. Nilai Rf
jarak tempuh noda
Rumus : Rf = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛

1) Larutan baku standar rhodomin B


5,9 𝑐𝑚
Rf = = 0,907
6,5 𝑐𝑚

2) Sampel lipstick
0 𝑐𝑚
Rf = 6,5 𝑐𝑚 = 0

c. Kadar sampel
Rumus : y = bx + a
(𝑦−𝑎)
maka, x = 𝑏

Diketahui : a = 0,4392 ; b = 0,3644


y blangko = 0,027 A
y sampel = 1,003 A
Jawab :
1) Kadar blangko
(0,027−0,4392 )
x = 0,3644

x = -1,131 mg/Kg
2) Kadar sampel lipstick
(1,003 −0,4392 )
x = 0,3644

x = 1,547 mg/Kg
H. Diskusi
Dari hasil diskusi yang telah dilakukan maka dapatd iketahui bahwa yaitu
metode yang digunkan pada praktikum ini adalah metode serapan beang
wol. pada penggunaan potreleum eter bertujuan untuk menghilangkan
lemak yang terdapat di benang wol. Penggunaan rentang gelombang 510 -
600 karena berdasarkan dari analisis yang dimana jika rentang cahaya pada
pengukuran: cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm),
biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Fungsi dari penambahan asam
setelah didapatkan residu ialah untuk mengatur pH larutan, selain itu untuk
mendestruksi senyawa-senyawa yang ada dalam sampel lipstik dan
menstabilkan kandungan rhodamin B yang ada dalam sampel agar tidak
berubah dari bentuk terionisasi menjadi bentuk netral. Penambahan larutan
yang bersifat asam untuk memecahkan ikatan sistina (merupakan ikatan
antara atom sulfur(S) antara 2 molekul protein yaitu sistein) yang terdapat
pada benang wol menjadi sistein sehingga Rhodamin B dapat menyerap
kedalam benang wol. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat proses
reaksi. Penggunaan konsentrasi 2 ppm karena merupakan konsentrasi yang
berada ditengah dari semua konsentrasi yang dipakai, dimana konsentrasi
ini tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair sehingga memudahkan dalam
penyerapan panjang gelombang makaisimum. Fungsi penghilangan lemak
pada benang wol yaitu agar rhodamin B dapat masuk kedalam benang wol
dan berikatan dengan COO¯ dari asam aspartik juga berikatan dengan
+NH3 dari Arginin. Perendaman dalam etanol dan ammonia karena untuk
menciptakan suasana organik, dan etanol karena rhodamin B sangat larut
dalam alkohol dan etanol merupakan pelarut organik bersifat polar dengan
titik didih yang rendah sehingga dapat dengan baik melarutkan zat organik
yang juga bersifat polar dan sampel dapat terdistribusi dari fase air ke fase
organik. Pencucian benang wol bertujuan untuk menghilangkan larutan
asam yang berkemungkinan ikut tertarik ke dalam benang wol dan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya reaksi kimia yang akan timbul dengan
pelarut selanjutnya. yang dipakai benang wol bebas lemak kalau bebas
lemak berarti ikatan peptida yang didalamnya terdapat ikatan sistina, asam
glutarnat, lisin, asam aspartik dan arginin

Anda mungkin juga menyukai