Anda di halaman 1dari 7

Apa itu Glomerulonefritis?

GLOMERULONEFRITIS

Disusun Oleh :

Evi Aprilia Kartika Widarti


202006015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA KEDIRI
2021
Klasifikasi

Glumerulonefritis Akut merupakan penyakit yang mengenai glomeruli (bagian kecil dari ginjal). Glumerulonefritis akut biasanya terjadi sekitar 2-3 minggu setelah serangan infek
Glumerulonefritis Kronik merupakan kerusakan glomeruli (bagian kecil dari ginjal). akibat peradangan yang mengalami pengerasan, ginjal dan pembuluh darah ginjal mengecil. Da
TANDA DAN GEJALA

Gejala umum yang muncul antara lain


infeksi saluran pernafasan, seperti adanya demam, batuk berdahak, pilek, sesak nafas, pucat.
Produksi urine sedikit, Frekuensi buang air kecil berkurang, Urine yang berbuih dan berwarna
kemerahan atau cola, nyeri berkemih dan sakit pinggang
Hipertensi atau darah tinggi dan sakit kepala
Pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, dan perut.
Kelelahan
Nafsu makan menurun
Munculnyacairandiparu-paruyang
menyebabkan batuk.
PERTOLONGAN PERTAMA GLOMERULONEFRITIS

Baringkan penderita setengah duduk untuk mengurangi sesak nafas dan istirahatkan di tempat tidur
Batasi asupan garam untuk mencegah atau meminimalkan retensi cairan, pembengkakan dan hipertensi
Mengurangi asupan protein untuk memperlambat penumpukan limbah darah
Membatasi asupan cairan untuk meminimalkan pembengkakan yang telah terjadi
Batasi asupan gula apabila penderita memiliki diabetes
Segera panggil bantuan orang lain disekitar
bawa pasien ke pelayanan medis
Temani penderita selama perawatan
PENCEGAHAN

Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin


Kurangi konsumsi minum-minuman bersoda dan berakohol berlebihan dan minuman tidak sehat lainnya
Olahraga, melakukan aktivitas fisik secara rutin sesuai sesuai tumbuh kembangnya
Diet sehat, mengkonsumsi gizi seimbang
Konsumsi air putih secukupnya
Istirahat yang cukup
ALGORITMA TATALAKSANA GLOMERULONEFRITIS

Anak dengan glomerulonephritis

Pemberian diuretic Hipertensi Antibiotik


Diet rendah garam 0,5-1
g/hari Diet Protein sebanyak
0,5-1 g/kgbb/hari
Asupan cairan sesuai
Keseimbangan intake
Output 1) Hipertensi ringan Terapi medikametosa
Furosemid 1-3 mg/kgbb/hari dengan istirahat cukup golongan penisilin
+ spironolaktan 2-4 mg/kgbb/hari dan pembatasan cairan diberikan untuk eradiksi
yang baik, tekanan kuman, yaitu amoksilin 50
Respon (-) darah bisa kembali mg/kgBB dibagi dalam 3
normal dalam waktu 1 dosis selama 10 hari.
minggu. Jika terdapat alergi
Berat badan tidak menurun 2) Hipertensi sedang atau terhadap golongan
atau tidak ada diuresis dalam 48 jam berat tanpa tanda- penisilin, dapat diberi
tanda serebral dapat eritromisin dosis 30
diberi kaptopril (0,3-2 mg/kgbb/hari.
mg/kgbb/hari) atau
Dosis furosemide dinaikkan 2 kali lipat furosemid atau
(maksimum 4-6 mh/kgbb/hari) kombinasi keduanya.
Selain obat-obat
Respon (-) tersebut diatas, pada
keadaan asupan oral
cukup baik dapat juga
diberi nifedipin secara
Bolus furosemide iv 1-3 mg/kgbb/dosi s sublingual dengan
atau per infus dengan kecepatan dosis 0,25-0,5
0,1-1mg/kgbb/jam mg/kgbb/hari yang
dapat diulangi setiap
30-60 menit bila
Respon (-) diperlukan.
3) Hipertensi berat atau
hipertensi dengan
Albumin 20% 1g/kgbb intravena gejala serebral
diikuti dengan furosemide intravena (ensefalopati
hipertensi) dapat
diberi klonidin (0,002-
0,006 mg/kgbb) yang

Anda mungkin juga menyukai