Anda di halaman 1dari 8

KISTA DERMOID

Definisi
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk
karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur
dari ovarium.
Adalah satu teratoma yang jinak di mana struktur-struktur ektodermal dengan differensiasi
sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning
menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm danmesoderm.

Etiologi
Menurut etiologinya, kista ovarium dibagi menjadi dua, yaitu (Ignativicius, Bayne, 1991) :
1.Kista non neoplasma, disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron,
diantaranya adalah :
1.Kista non fungsional
Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam kortek.
2.Kista fungsional
Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang
tidak matang direabsorbsi cairan folikuler diantara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita
yang menarche kurang dari 12 tahun. Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi
progesteron setelah ovulasi. Kista tuka lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG
terdapat pada mola hidatidosa. Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH
yang menyebabkan hiperstimulasi ovarium.
2.Kista neoplasma (Wiknjosastro, et.all, 1999)
Kistoma ovarii simpleks. Adalah suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel
kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.
Kistadenoma ovarii musinosum. Asal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari suatu teratoma
yang pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen yang lain.
Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal ovarium).
Kista endometroid. Belum diketahui penyebabnya dan tidak ada hubungannya dengan
endometrioid.
Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses pathogenesis
Cirri - ciri
Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan putih keabu-abuan, dan
agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, dibagian lain padat. Sepintas lalu terlihat
seperti kista berongga satu, tetapi bila dibelah, biasanya nampak satu kista besar dengan ruangan
kecil-kecil dalam dindingnya. Pada umunya terdapat satu daerah pada dinding bagian dalam,
yang menonjol dan padat.
Tumor mengandung elemen-elemen ektodermal, mesodermal, dan entodermal. Maka dapat
ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebase, gigi, tulang rawan, serat otot jaringan ikat, dan mukosa
traktus gastrointestinal, epitel saluran pernapasan, dan jaringan tiroid.
Bahan yang terdapat dalam rongga kista ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek
sperti lemak, bercampur dengan rambut. Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan
gejala nyeri mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya sobekan
dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum.

Etiologi (Penyebab)
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis,
dan ovarium.
Oleh sel telur melalui proses patologis
Peran Indung Telur
Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Ukuran normalnya sebesar biji kenari.
Setiap indung telur berisi ribuan telur yang masih muda, sering disebut juga follicle. Setiap bulan
follicle tersebut membesar dan satu di antaranya membesar sangat cepat dan menjadi telur yang
matang. Pada peristiwa ovulasi, telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak
kerahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini tidak dibuahi, follicle akan
mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus
haid pada seorang wanita. Jikalau ada gangguan proses siklus ini maka akan terjadi apa yang
disebut kista.
Jenis Kista
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista
kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista.
Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari
keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan
membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.

Kista Dermoid.
Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh
menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung
telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.
Bentuk cairan ini seperti mentega, kandunganya tidak hanya cairan tapi juga partikel lain seperti
rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit. Kista ini merupakan bawaan sejak lahir dan bisa dialami
pria dan wanita. Seperti kista mosinosum juga sama dengan kista dermoid memerlukan hati-hati
pada ibu hamil karena bila meletus akan mengakibatkan cairan lengket isi cairannya seperti
rambut gigi atau tulang bisa masuk perut akan mengakibatkan dan menimbulkan sakit luar biasa.

Gejala-gejala
Pada umumnya kista bersifat jinak, berukuran kecil, dan tidak berpengaruh terhadap kesuburan.
Tetapi, kista bisa berbahaya manakala sudah berukuran besar. Lebih diperjelas lagi,kista
merupakan neoplasma atau pertumbuhan sel baru yang liar. Kista bisa dikatakan berisiko jika
neoplasmanya ganas dan bisa mengakibatkan kanker ovarium. Sebagian besar kista ovarium
tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula
kistayang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit
tidak  bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain
seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh anda
untuk mengetahui gejala mana yang serius.
 
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis kista ovarium antara lain:
1. Sering tanpa gejala.
2. Nyeri saat menstruasi.
3. Nyeri di perut bagian bawah.
4. Nyeri pada saat berhubungan badan.
5. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
6. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar.
7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak 

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera: 


Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba 
Nyeri bersamaan dengan demam
Rasa ingin muntah.

Adapun manifestasi klinis kanker ovarium antara lain:


1. Perubahan menstruasi.
2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama (dyspareunia).
3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung, mual.
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang air besar (= sembelit,
konstipasi,obstipasi)
5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa sesak.
7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut terasa penuh).
8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).

Meskipun kista tidak mengganggu kesuburan, dianjurkan untuk selalu melakukan deteksi
dini berupa pemeriksaan ultrasonografi (USG). Karena, ada kemungkinan kista tersebut
neoplasma ganas dan bisa mengakibatkan kanker ovarium. Seperti diketahui, kanker ovarium
merupakan kanker nomor tiga penyebab wanita dengan kista di rahimnya tetap bisa hamil.
Lagi pula organ ovarium itu ada sepasang, jika salah satunya terganggu dan tidak berfungsi,
masih ada satu lagi sehingga kehamilan masih dapat terjadi. Kista berukuran besar dapat
mengganggu kehamilan, bukan kesuburan kaum wanita.

Kista yang memiliki diameter lebih dari 5 cm dapat melintir pada saat terjadi kehamilan.
Akibatnya, kista pecah dan menimbulkan nyeri sangat hebat. Bila hal itu terjadi, dapat menjadi
nekrotik dan bisa mengakibatkan emboli hingga kematian. Itulah sebabnya kista berukuran
besar harus diangkat agar tidak mengganggu dan dapat didiagnosis secara patologi. Dengan
diagnosis dapat diketahui apakah kista itu jinak atau ganas. Yang disebut kista itu berupa selaput.
Ada yang berisi cairan kental, dan bukan kental, yaitu dermoid. Kista dermoid berasal dari
elemen ektodermal sehingga sel-selnya mirip kulit, yaitu sel epitel pipih, juga folikel rambut,
kelenjar keringat, dan kadang-kadang juga terdapat elemen tulang. Potensi kista dermoid
menjadi ganas relatif kecil, cuma sekitar 1-3%. Penyakit yang mengganggu kesuburan dan sering
disalah artikan sebagai kista adalah endometriosis. Endometriosis memang ada yang berbentuk
kista, karena itu sering disebut kista. Padahal, kista merupakan neoplasma, sementara
endometriosis berupa kelenjar dinding rahim yang abnormal dan tumbuh di luar rahim. Biasanya
penyakit endometriosis bisa mempengaruhi kesuburan dan dapat memicu terbentuknya kista di
indung telur.

Kematian perempuan Indonesia setelah kanker payudara dan kanker mulut rahim. Jika terjadi
kanker ovarium, ada kemungkinan organ reproduksi seperti indung telur atau rahim harus
dibuang sehingga penderita tidak bisa hamil.

Diagnosa
Pemeriksaan Penunjang
Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari ovarium
atau tidak, dan untuk menentukan silat-sifat tumor itu.
Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah tumor berasal dari uterus,
ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula
antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid
kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam tumor. Penggunaan foto rontgen pada pictogram
intravena dan pemasukan bubur barium dalam colon disebut di atas.
Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites. Perlu diingatkan
bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan cavum peritonei dengan kista bila dinding kista
tertusuk. (Wiknjosastro, et.all, 1999)
Kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor). Selain itu,
MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak sering dilakukan karena pertimbangan
biaya.

Pemeriksaan Laboratorium
Di dalam praktek, jika diperlukan dokter kandungan akan menganjurkan untuk
melakukan pemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang,
bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb.

Komplikasi
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada
wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada
wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap
kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi
menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode
konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera
melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
Terapi
1. MetodeLaparoskopi
Terapi bedah atau operasi merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien apabila kista
tidak menghilang, memiliki ukuran besar, menimbulkan keluhan- keluhan seperti rasa nyeri
perut, nyeri haid atau gangguan siklus dan infertilitas. Dibandingkan dengan metode
konvensional, dimana pasien dibedah dengan sayatan yang lebar di sekitar perut untuk
pengangkatan kista,metode laparoskopi merupakan metode terkini (Gold Standard) dalam dunia
kedokteran.

Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua
atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang
pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk
memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain
untuk peralatan bedah yang lain.

Teknik ini disebut juga teknik operasi minimal invansif (Minimal Invansive Surgery). Namun,
teknik ini tetap memiliki resiko bagi pasien, terutama karena saat melakukan operasi tersebut,
dokter yang menangani memerlukan ruang dalam rongga perut sehingga memerlukan gas
karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut, antara lain risiko yang dapat
terjadi jika gas bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam pembuluh darah.

2. Kista Tidak Harus Selalu Dioperasi


Seorang ibu yang pernah mempunyai kista berukuran 65 x 60 mm, dan disarankan oleh
dokter untuk mengangkat kistanya melalui prosedur operasi, setelah menggunakan Hydroxygen
Plusselama 3 minggu ternyata kistanya telah menghilang. Ini adalah berita gembira karena dia
tidak harus operasi untuk membuang kistanya. Pada kasus lainnya, kista berukuran 4,2 cm
menghilang dalam waktu 12 hari setelah menggunakan Hydroxygen Plus. Beberapa wanita yang
mengalaminasib sama juga mengungkapkan kegembiraannya setelah mengetahui kistanya
hilang.
Hydroxygen Plus adalah produk terapi oksigen unik yang akan menyuplai tubuh anda dengan
oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk membersihkan tubuh anda dari sampah dan racun.
Ketiadaan oksigen di sel kita melemahkan sistem kekebalan tubuh, memungkinkan infeksi
olehvirus, kerusakan sel, pertumbuhan bakteri, penuaan dini, dan berbagai masalah
kesehatanlainnya. Tanpa pasokan oksigen yang cukup ke dalam darah, memungkinkan sel-sel
yang rusak untuk memperbanyak diri dan terus bertumbuh dalam tubuh kita karena sel-sel kita
kekurangan oksigen. Jika sel-sel tubuh kita kaya oksigen, sel-sel yang telah bermutasi akan sulit
untuk  berkembang. Hydroxygen Plus juga telah dilengkapi dengan enzim-enzim, asam amino,
trace mineral, dan probiotik agent.
3. Tindakan Operasi
Pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan
reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Akan tetapi jika tumornya besar atau ada
komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, bisanya disertai dengan pengangkatan tuba
(Salpingo-oovorektomi). (Wiknjosastro, et.all, 1999)Asuhan post operatif merupakan hal yang
berat karena keadaan yang mencakup keputusan untuk melakukan operasi, seperti hemorargi
atauinfeksi. Pengkajian dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda vital, asupandan keluaran, rasa
sakit dan insisi. Terapi intravena, antibiotik dan analgesic biasanya diresepkan. Intervensi
mencakup tindakan pemberiaan rasa aman, perhatian terhadap eliminasi, penurunan rasa sakit
dan pemenuhan kebutuhan emosional Ibu. (Hlamylton, 1995).

Terapi pada kista dermoid tediri atas pengngkatan, biasanya dengan seluruh ovarium.

Anda mungkin juga menyukai