A. Penjaringan Pasien TB (CNR/semua kasus yaitu TB Paru Anak, Dewasa, Suspek – Ro
+, TB Extra Paru) 1. Memberikan penyuluhan dan penanggulangan tentang bahayanya penyakit TB. 2. Mencari dan mencatat masyarakat yang dicurigai terjangkit penyakit TB. 3. Membawa penderita ke Puskesmas terdekat (Pemeriksaan dahak SPS). 4. Melakukan pendampingan dan memonitoring penderita menelan obat sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan. 5. Mengevaluasi penderita yang telah menelan obat secara teratur selama dua (2) bulan. 6. Mengevaluasi penderita yang telah menelan obat secara teratur selama enam (6) bulan.
B. Penjaringan Pasien TB-HIV
1. Mencari adanya ciri-ciri (faktor resiko) HIV. 2. Mengajak penderita TB positif untuk memeriksakan diri ke Unit Konseling dan Testing HIV (KTS) 3. Melapor kepada Tim SSR jika berhasil merujuk pasien ke unit KTS. 4. Melakukan pengecekan di Unit KTS apakah hasil testing sudah selesai. 5. Memastikan penderita TB yg sudah di test menerima hasil test tersebut. 6. Melapor ke Tim SSR jika hasil test sudah diterima penderita TB. 7. Mendampingi penderita TB dengan hasil test HIV + untuk menjalani pengobatan TB hingga sembuh. 8. Melakukan rujukan pendampingan pasien HIV+ kepada kelompok dukungan sebaya HIV/AIDS jika diminta oleh pasien TB dengan HIV + 9. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat kaitan TB dengan HIV
Nur Izzah Priyogo, M.Kes M. Nasyith Faiqi
Kepala SSR Kab. Pekalongan Koordinator Program SSR Kab. Pekalongan