Jenis-jenis hama tanaman Murbei

1. Hama Pucuk

Morfologi :
Pupa:
1. Terbentuk dari
Larva: larva
Telur : 1. Berwarna hijau 2. Berwarna coklat
1. Berbentuk bulat kuning. 3. Panjangnya kira-
pipih. 2. Kepalnya coklat kira 1 cm
2. Diameter telur muda kemudian 4. Periode kira0kira
0,7 mm. coklat merah. 7 hari.
3. Warnanya hijau 3. Setelah dewasa
kekuningan. memakan seluruh
4. Menetas selama bagian daun kecuali
1-5 hari. tulang besar.
4. Panjang kira-kira 2
cm
5. Periode kira-kira 8-
14 hari
 Cara Pengendalian:
1. Cara mekanis, yaitu
dengan menangkap
Serangan: dan memusnahkan
1. Waktu serangan hama ini yaitu pada waktu larva
peralihan musim. 2. Cara kimiawi, yaitu
2. Daun yeng terserang berlubang-lubang
dengan insektisida
dan meninggalkan kotoran hitam pada
daun. dengan munggunakan
Durosban 20 EC 60 Ec.
2. Kutu Daun
Serangga Dewasa:
1. Panjangnya kira-
Morfologi : kira 5 mm dan
lebar 3 mm.
2. Berbentuk bulat
Telur : datar.
Nimfa:
1. Berbentuk bulat 3. Berwarna merah
1. Ukurannya lebih
panjang. muda pucat.
kecil dari
2. Panjang telur 0,3 4. Serangga betina
serangga
mm dan lebar meletakkan telur
dewasa.
0,15 mm. tanpa
2. Umur nimfa
3. Warnanya kuning perkawinan.
berlangsung
kemerahan. 5. Setelah mati,
rata-rata 26
4. Rata-rata umur telur keluar
hari.
5 hari. dengan
3. Mengalami
beberapa kali terbungkus
pergantian kulit. kantong.
6. Berumur rata-
rata 5 hari.
 Cara Pengendalian:
1. Cara mekanis, yaitu
dengan menangkap dan
memusnahkan nimfa dan
serangga, bila serangan
masih rendah, bagian
yang terserang segera di
pangkas.
2. Cara kimiawi, yaitu
dengan insektisida
dengan munggunakan
Serangan: Durosban 20 EC 60 Ec
1. Daun yang terserang pada pucuk
daun.
2. Daun mengkerut/keriting dan
berubah bentuk.
3. Pertumbuhan tunas berhenti.
4. Kuncup daun membengkak.
5. Batang mudah patah.
6. Kekurangan daun.
7. Mulai musim kemarau sampai musim
hujan.
3. Kutu Batang

Morfologi :

Imago :
Telur : 1. Imago betina:
1. Berbentuk oval Larva : berwarna kuning
2. Diameter 0,3 1. Setelah keluar dari orange, berdiameter
mm induk, larva 2 mm, bertelur kira-
3. Sangat lembek menempelkan kira 150-200 butir.
mulutnya kebagian 2. Imago Jantan:
4. Menetas dalam kulit kayu.
7-10 hari berwarna merah
2. Setelah ganti kulit,
5. Berwarna orange, panjng 0,7
bentu ramping
kuning (betina) (betina) dan
mm, mempunyai
dan putih silinder(jantan). sepasang sayap, 3
(jantan) 3. Pergantian kulit pasang kai, dapat
6. Diletakkan ketiga larva jantan terbang.
menjadi pupa
dibawah sisik.
Serangan:
1. Serangan imago jantan
2. Larva dan serangan dewasa betina bersifta parasit
pada batang.

Cara Pengendalian:
1. Cara kultur teknis, yaitu dengan menjga kondisi kebun, menghindari tanaman
terlindung dan keadaan lembab serta dilakukan Durosban 20 EC 60 Ec dan
terakhir disemprot dengan Machine oil.
2. Cara kimiawi yaitu dengan penyemprotan Durosban 20 EC dan 60 Ec yang
dilakukan pada saat hama kutu batang berwarna putih.
3. Cara terpadu yaitu dilakukan dengan pemangkasan dengan penyemprotan
menggunakan oli mesin.
 4. Penggerek Batang

Morfologi:
Pupa :
1. Berada pada batang
Larva: tanaman.
Telur:
1. Berwarna putih
1. Mengalami 2. Berumur 10 hari.
kekuningan. beberapa kali 3. Berwarna pupa coklat.
2. Berbentuk lonjong pergantian kulit. 4. Berbentuk bulat panjang
3. Panjangnya 2. ‘panjangnya
3,5mm dan lebar kira-kira 2-3
1,8 mm cm
4. Berumur 3-6 hari. 3. Dapat Kumbang:
5. Terletak 10 mm
berpindah- 1. Warnanya coklat.
ka dalam kulit
batang.
pindah batang. 2. Antenanya ramping dan
4. Mengeluarkan lebih panjang dari badan.
kotoran beserta 3. Ukuran badan betina lebih
kulit kayu. besar dari jantan.
5. Berumur 1-6 4. Kumbang betina dapat
bulan. bertelur 100 butir
Kerusakan:
1. Memakan bagian kulit kayu pada
tempat telur diletakkan.
2. Setelah dewasa berangsur-angsur
memakan lapisan kayu.
3. Batang menjadi berlubagn.
4. Arah gerakan ke bawah.
5. Kondisi batang menjadi lemah dan
patah

Cara Pengendalian:
Cara mekanis: dimana kumbang
ditangkap dan dimusnahkan. Bila
serangannya berat dan dalam areal
yang luas maka dilakukan pangkasan
rendah.
TERIMA KASIH