Anda di halaman 1dari 4

Cari 2 atau 3 paragraf yang terdapat dalam sebuah jurnal ilmiah sesuai bidang Anda, tulis dan

buat kritisinya.
1. Potensi Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dalam Memutihkan Email Gigi yang
Mengalami Diskolorasi
Estetika gigi adalah hal yang sangat penting bagi pasien, termasuk warna gigi
1. Perubahan warna gigi (diskolorasi) merupakan problem estetika terutama pada gigi
anterior yang jelas terlihat saat seseorang berinteraksi dengan orang lain yaitu saat
berbicara atau tersenyum dan dapat memberikan dampak psikologis pada diri
seseorang. Oleh karena itu, seseorang akan melakukan perawatan terhadap giginya
untuk memperbaiki masalah estetiknya tersebut2.
Beberapa metode dan pendekatan dapat dilakukan untuk meningkatkan warna
gigi menjadi lebih putih yaitu dengan pasta gigi pemutih, bleaching internal pada gigi
non vital, bleaching eksternal pada gigi vital3. Teknik in office merupakan prosedur
bleaching yang digunakan oleh dokter gigi dalam prakteknya. Bahan yang sering
digunakan oleh dokter gigi pada teknik ini adalah hidrogen peroksida dan karbamid
peroksida. Proses kedua bahan ini sehingga gigi menjadi putih yaitu peroksida (O-)
akan bereaksi dengan hidroksi apatit (Ca10(PO4)6(OH)2) yang merupakan kompo-
nen anorganik dalam email yang membuat email bersifat keras dan padat. O- akan
berikatan dengan Ca yang terdapat pada hidroksi apatit dengan membentuk ikatan
baru yaitu CaO. Pengendapan CaO ini membuat gigi terlihat lebih putih, namun
dengan hilangnya ion Ca pada hidroksi apatit menyebabkan kekerasan pada email
menjadi berkurang sehingga gigi menjadi rapuh4.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat bahan alami sebagai alternatif
dalam memutihkan gigi yaitu jeruk nipis5. Jeruk nipis merupakan salah satu jenis
citrus (jeruk) yang daerah asal tumbuhnya adalah Indonesia dan Cina, sehingga
mudah untuk mendapatkannya. Daging buah jeruk nipis mengandung asam sitrat6.
Asam sitrat ini memiliki OH sama dengan asam elagat pada stroberi yang berpotensi
dalam memutihkan gigi. Kandungan asam sitrat dalam jeruk nipis memiliki pH asam
2,48-2,5. Menurut penelitian Price, Sedarous dan Hiltz 7 produk in office bleaching
memiliki ph 3,67-6,53. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggu-nakan jeruk nipis
konsentrasi 2,5%. Pada konsentrasi 2,5%, jeruk nipis mencapai pH ±3 yaitu pH yang
hampir sama dengan pH bahan pemutih gigi alami yaitu stroberi pH asam (3-4) dan
ph bahan pemutih gigi in office 8.

2. Pengaruh Kebiasaan Mengkomsumsi Kopi Yang Dapat Menimbulkan Stain Di


Puskesmas Larompong Kec. Larompong Kab. Luwu
Salah satu dari efek meminum kopi yaitu gangguan pada gigi. Dengan minum
kopi dapat menyebabkan gigi seseorang berlubang, dan menimbulkan karang gigi
menjadi kuning. Bahan yang tercantum dalam kopi yaitu kafein. Kafein ini
menyebabkan noda gigi. Kafein juga memiliki lapisan plak yang ada pada permukaan
gigi akan ternoda sambil meminum kopi. Selain itu kafein sendiri bisa berdampak
buruk pada sistem kardiovaskuler tubuh seoerti adanya peningkatan denyut jantung
dan memicu meningkat tekanan darah.
Stain merupakan masalah estetik yaitu pewarnaan pada permukaan gigi. Stain
dapat di sebabkan oleh tembakau, teh, dan kopi. Di tambah lagi oral hygiene yang
buruk dapat menyababkan pembentukan plak dan kalkulus juga dapat mempungaruhi
warna gigi.
Noda gigi atau stain adalah deposit berwarna pada permukaan gigi. Pada anak-
anak biasanya terjadi karena kurang menjaga kebersihan gigi. Sedangkan pada orang
dewasa disebabkan terbiasa mengkomsumsi zat yang berwarna. Kebiasaan merokok,
minum teh, kopi atau mengkomsumsi makanan yang mengandung pewarna menjadi
penyebab terbentuknya noda gigi yang menghasilkan permukaan kasar. Akibatnya,
sisa makanan dan bakteri akan mudah menempel. Penumpukan sisa makanan dan
bakteri ini di sebut plak. Jika tidak di lakukan kontrol plak maka akan mengeras
menjadi karang gigi. Stain juga bisa menyatu dengan deposit lunak (plak) dan karang
gigi. Karang gigi berwarna hitam, menimbulkan bau tidak sedap dan dapat
mengiritasi gusi sehingga terjadilah peradangan gusi. Bila tidak di rawat, akan
berlanjut merusak jaringan penyangga gigi sehingga gigi akan goyah dan kemudian
tanggal.
Stain adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi. Stain merupakan
masalah estetika dan tidak menyebabkan peradangan pada gingiva. Menurut
Grossman (1995) pewarnaan yang diakibatkan oleh noda adalah perubahan warna
yang ditemukan pada permukaan gigi. perubahan warna gigi dapat diklasifikasika
sebagai ekstrinsik dan istrinsik, perubahan warna ekstrinsik ditemukakan pada
permukaan luar gigi dan biasanya berasal dari lokal, misalnya noda tembakau yang
menyebabkan warna gigi menjadi coklat ke kuning-kuningan sampai hitam.
Sedangkan perubahan warna instrinsik adalah pewarnaan gigi yang diakibatkan oleh
noda yang terdapat didalam email dan dentin, penyebabnya adalah penumpukan atau
penggabungan bahan-bahan didalam struktur gigi.
Gangguan yang diakibatkan oleh stain terutama adalah masalah estetik.
Endapan stain yang menebal dapat menbuat kasar permukaan gigi yang selanjutnya
akan menyebabkan penumpukan plak sehingga mengiritasi gusi didekatnya. Stain
tertentu menginditifikasikan dilakukannya evaluasi kebersihan mulut dan perawatan
yang berkaitan dengan kebersihan mulut.

Abdullah, N. (2020). PENGARUH KEBIASAAN MENGKOMSUMSI KOPI YANG DAPAT


MENIMBULKAN STAIN DI PUSKESMAS LAROMPONG KEC. LAROMPONG KAB.
LUWU. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 19(1).

Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya berupa penjelasan untuk
memaparkan fakta-fakta yang ada. Karena fakta yang menjadi dasarnya, tulisan-
tulisan eksposisi cenderung bersifat ilmiah. Tujuannya adalah memberikan informasi
yang detail kepada pembaca. Ciri-cirinya adalah memiliki fakta yang jelas dari berita
ataupun penelitian dan tidak mencampurkan pendapat penulis di dalamnya. Model
seperti ini cenderung dijumpai pada artikel-artikel berita
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisikan tentang pendapat, yang
menerangkan sebuah topik. Paragraf Eksposisi memiliki tujuan untuk memberi
informasi demi menambah pengetahuan pembaca.
DEDUKTIF: KALIMAT UTAMA TERLETAK DI AWAL PARAGRAF
Paragraf Deduktif
Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian
kalimat. Biasanya, pada paragraf deduktif, gagasan utamanya berada di kalimat
pertama. Sementara itu, kalimat-kalimat lainnya berisi penjelasan yang mendukung
gagasan utama yang telah dipaparkan di awal.

JENIS KARANGAN
 Paragraf Narasi
Isi dari jenis paragraf ini bersifat menceritakan suatu hal secara kronologis.
Untuk yang bersifat naratif, tiap kalimatnya disusun secara runtut sehingga
memudahkan pembaca membayangkan kejadian atau peristiwa yang tengah
diceritakan. Karena sifatnya yang “bercerita”, pembaca akan menemukan sudut
pandang dalam kalimat-kalimat di paragraf tersebut. Jenis ini biasanya dijumpai pada
cerpen, novel, ataupun prosa bebas lainnya.
 Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya berupa penjelasan untuk
memaparkan fakta-fakta yang ada. Karena fakta yang menjadi dasarnya, tulisan-
tulisan eksposisi cenderung bersifat ilmiah. Tujuannya adalah memberikan informasi
yang detail kepada pembaca. Ciri-cirinya adalah memiliki fakta yang jelas dari berita
ataupun penelitian dan tidak mencampurkan pendapat penulis di dalamnya. Model
seperti ini cenderung dijumpai pada artikel-artikel berita
 Paragraf Argumentasi
Jenis paragraf yang bertujuan memberikan pandangan kepada para
pembacanya ini tidak hanya menyajikan fakta ataupun isu permasalahan dalam isinya,
namun juga memberikan pendapat-pendapat dari sang penulis. Jadi, data maupun
fakta hanyalah pelengkap dari opini sang penulis. Pada jenis paragraf argumentasi,
akan dijumpai kesimpulan dari rentetan pendapat penulis di dalam rangkaian kalimat
tersebut. Kesimpulan tersebut cenderung diletakkan di akhir paragraf.
 Paragraf Persuasi
Hampir sama dengan paragraf argumentasi, paragraf persuasi biasanya
menampilkan pendapat-pendapat dari sang penulis terhadap suatu berita atau isu
tertentu. Perbedaannya, kalimat-kalimat yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca
ini cenderung mengandung kata-kata ajakan atau imbauan, seperti ayo dan mari. Kata
dan gaya bahasa yang digunakan pun dipilih yang semenarik mungkin untuk semakin
meyakinkan pembaca atas ajakan tersebut.
 Paragraf Deskripsi
Jenis paragraf yang satu ini bertujuan membuat pembaca dapat merasakan
ataupun membayangkan hal yang dideskripsikan secara jelas dan nyata, seolah-olah
pembaca dapat melihat, mendengar, ataupun mencecap objek yang dijelaskan
tersebut. Karena itulah, isinya merupakan gambaran lengkap dari sebuah objek yang
disusun dalam kalimat-kalimat.

JENIS PARAGRAF
 DEDUKTIF: KALIMAT UTAMA TERLETAK DI AWAL PARAGRAF
Paragraf Deduktif
Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian
kalimat. Biasanya, pada paragraf deduktif, gagasan utamanya berada di kalimat
pertama. Sementara itu, kalimat-kalimat lainnya berisi penjelasan yang mendukung
gagasan utama yang telah dipaparkan di awal.
 INDUKTIF : KALIMAT UTAMA TERLETAK DI AKHIR PARAGRAF
Paragraf Induktif
Berkebalikan dengan yang sebelumnya, gagasan utama pada jenis paragraf
induktif baru bisa ditemukan di bagian akhir dari rangkaian kalimat dan lebih sering
berada di kalimat terakhir. Gagasan utama di akhir ini bersifat menyimpulkan inti dari
kalimat-kalimat penjelas yang berada di kalimat sebelumnya.
 CAMPURAN : KALIMAT UTAMA TERLETAK DI AWAL DAN DI AKHIR
PARAGRAF
Paragraf Campuran
Yang dimaksud paragraf campuran adalah gabungan gagasan utama yang
berada di awal dan akhir rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal biasanya berupa
inti pikiran dari paragraf tersebut. Sementara itu, di bagian akhir kembali ditekankan
mengenai gagasan utama dengan kalimat yang mungkin saja berbeda dari kalimat
gagasan utama di awal.
 DESKRIPTIF: HANYA ADA POKOK PIKIRAN (TIDAK TERDAPAT KALIMAT
UTAMA)

PARAGRAF YANG BAIK


CIRI PARAGRAF YANG BAIK MELIPUTI:
1. ADANYA KESATUAN DALAM SATU PARAGRAF HANYA ADA SATU IDE
POKOK (PIKIRAN UTAMA)
2. ADANYA KEPADUAN DALAM SATU PARAGRAF MEMILIKI:
A. PENGULANGAN KATA
B. KATA GANTI
C. KATA ATAU FRASE TRANSISI
3. ADANYA KELENGKAPAN DALAM SATU PARAGRAF MEMILIKI SATU
POKOK PIKIRAN DAN BEBERAPA PIKIRAN PENJELAS (SATU KALIMAT UTAMA
DAN BEBERAPA KALIMAT PENJELAS)

Anda mungkin juga menyukai