Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN UJIAN MINI C-EX

A. IDENTITAS KLIEN
Nama (Inisial) : Tn NG
Jenis Kelamin : Laki -- laki
Umur : 56 tahun
Alamat : Mangiran Trimurti Srandakan Bantul
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
No. RM : 10 388 xx
Diagnosa Medis : hernia Centralis Inkaserata
Tgl Pengkajian : 1 April 2021 ( Jam 14.00 WIB )
A. PENGKAJIAN DATA FOKUS
DS = Pasien mengeluh nyeri pada buah pelir mual dan muntah 3 kali
O : sejak 1 bulan yang lalu yang lalu
P : ketika di duduk/berdiri
Q ; serasa tebakar dan berdenyut
R : scrotum
S : skala 7
T ; Minum obat dan nafas Panjang
U : Belum pernah mengalami nyeri terasa panas dan berdenyut/tumpul di daerah
scrotum
V : Berharap dengan dirawat dan dilakukan operasi penyakit serta nyeri hilang
DO = Pembesaran pada scrotum kiri
Terpasang Dower Chateter
TD : 146/79 mmHg S : 36,40 C
RR : 22 x/mnt N : 100 x/mnt

B. ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. Subyektif :
Pasien mengeluh nyeri pada buah pelir Agen Injuri Nyeri Akut
mual dan muntah 3 kali Fisiologis
O : sejak 1 bulan yang lalu yang lalu
P : ketika di duduk/berdiri
Q ; serasa tebakar dan berdenyut
R : scrotum
S : skala 7
T ; Minum obat dan nafas Panjang
U : Belum pernah mengalami nyeri
terasa panas dan berdenyut/tumpul
di daerah scrotum
V : Berharap dengan dirawat dan
dilakukan operasi penyakit serta
nyeri hilang
Obyektif
Pembesaran pada scrotum kiri
Terpasang Dower Chateter
TD : 146/79 mmHg
S : 36,40 C
RR : 22 x/mnt
N : 100 x/mnt
2. Subyektif :
Pasien mengeluh nyeri pada buah pelir Gangguan Resiko Defisit
mual dan muntah 3 kali motilsasi usus Nutrisi
O : sejak 1 bulan yang lalu yang lalu
P : ketika di duduk/berdiri
Q ; serasa tebakar dan berdenyut
R : scrotum
S : skala 7
T ; Minum obat dan nafas Panjang
U : Belum pernah mengalami nyeri
terasa panas dan berdenyut/tumpul
di daerah scrotum
V : Berharap dengan dirawat dan
dilakukan operasi penyakit serta
nyeri hilang
Obyektif
Pembesaran pada scrotum kiri
Terpasang Dower Chateter
TD : 146/79 mmHg
S : 36,40 C
RR : 22 x/mnt
N : 100 x/mnt

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Berhubungan dengan agen injuri fisiologis
2. Resiko defisit Nutrisi berhubungan dengan gangguan motilisasi usus
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
TGL/JAM KEPERAWATAN
1/4/21 Nyeri Akut Berhubungan dengan agen injuri Setelah dilakukan tindakan Manejemen nyeri ( I 08238 )
Jam fisiologis ( D 0077 ) keperawatan selama 5 jam tingkat Observasi :
Ditandai dengan nyeri (L 0866 )menurun dengan - Identifikasi lokasi,durasi dan
14.00 kriteria:
Subyektif : kwalitas nyeri
Pasien mengeluh nyeri pada buah pelir mual  Keluhan nyeri menurun (5) - Monitor penggunaan analgetic
dan muntah 3 kali  Mual / muntah menurun ( 5) - Kaji ulang skala nyeri
O : sejak 1 bulan yang lalu yang lalu  Nafsu makan membaik ( 5 ) Terapeutik
P : ketika di duduk/berdiri  Frekuensi nadi membaik (5) - Beri tehnik relaksasi (nafas dalam )
Q ; serasa tebakar dan berdenyut  Pola tidur membaik (5) - Beri tehnik distraksi
R : scrotum - Fasilitasi istirahat/tidur
S : skala 7 Edukasi :
T ; Minum obat dan nafas Panjang - Jelaskan penyebab periode dan
U : Belum pernah mengalami nyeri terasa strategi meredakan nyeri
panas dan berdenyut/tumpul di daerah - Ajarkan tehnik non farmalogi
scrotum untuk mengatasi nyeri
V : Berharap dengan dirawat dan dilakukan Kolaborasi
operasi penyakit serta nyeri hilang - Kelola pemeberian analgetik
Obyektif
Pembesaran pada scrotum kiri
Terpasang Dower Chateter
TD : 146/79 mmHg
S : 36,40 C
RR : 22 x/mnt
N : 100 x/mnt
Resiko defisit Nutrisi berhubungan dengan Manajemen gangguan makan
Motilisasi usus Setelah dilakukan tindakan ( I03111)
Ditandai dengan keperawatan tindakan Observasi
Subyektif : keperawatan selama 5 jam - Monitor asupan makanan dan
Pasien mengeluh nyeri pada buah pelir mual diharapkan status nutrisi cairan
dan muntah 3 kali membaik (L 03030) dengan - Monitor keluarnya makanan dan
O : sejak 1 bulan yang lalu yang lalu kriteria hasil cairan
P : ketika di duduk/berdiri  Menghabiskan porsi - Monitor kebutuhan kalori
Q ; serasa tebakar dan berdenyut makan yang dihidangkan - Terapeutik
 Nafsu makan membaik
R : scrotum - Timbang berat badan secara rutin
 Frekwensi makan
S : skala 7 - Diskusikan perilaku makan
membaik
T ; Minum obat dan nafas Panjang Edukasi
 Nyeri Abdomen menurun
U : Belum pernah mengalami nyeri terasa
 Berat badan membaik - Ajarkan mekanisme koping
panas dan berdenyut/tumpul di daerah terhadap masalah perilaku makan
scrotum Kolaborasi
V : Berharap dengan dirawat dan dilakukan - Kolaborasi ahli gizi tentang pilihan
operasi penyakit serta nyeri hilang makanan
Obyektif
Pembesaran pada scrotum kiri
Terpasang Dower Chateter
TD : 146/79 mmHg
S : 36,40 C
RR : 22 x/mnt
N : 100 x/mnt
B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF EVALUASI SUMATIF


TGL/JAM
1/4/21 Melakukan edukasi manejemen Jam 16.00 WIB Jam 19.00 WIB
Jam 15.30 nyeri : S : Klien mengungkapkan S : Pasien mengatakan interval interval
- Mengelola pemberian analgetic nyeri berkurangsetelah di nyeri memanjang ( Skala 4 )
Ketopropen 1 Ampul injeksi per suntik ( skala 4 ) O : Pasien nampak bisa tidur
IV jam 15.30 WIB O : Paseien tenang dapat tidur Pasien nampak tidak mual dan muntah
- Mengidentifikasi lokasi,durasi A ; masalah keperawatan teratasi
dan kwalitas nyeri Jam 16.30 sebagian
- Memonitor penggunaan S : pasien dapat mengungkap P : lanjutkan intervensi
analgetic nyeri diarea skrotum kadang Kelola terapi non farmakologi
- Kaji ulang skala nyeri kadang muncul ( Skala 4 ) Kelola analgetik
- Jelaskan penyebab periode dan O : pasien mampu
strategi meredakan nyeri melaksankan tehnik non
- Ajarkan tehnik non farmalogi farmalogi mengatasi nyeri
untuk mengatasi nyeri dengan tehnik nafas dalam dan Rokhim
- Mengajarkan dan memberikan distraksi nyeri
tehnik relaksasi (nafas dalam )
- Mengajarkan tehnik distraksi
- Memberi kesempatan/Fasilitasi
istirahat/tidur Rokhim

Rokhim
Manajemen gangguan makan S:
1/4/21 1. Memonitor asupan makanan - Klien menghabiskan Jam 18.00 WIB
dan cairan makanan yang di hidangkan S : Klien mengatakan menghabiskan 1
Jam 17.15
2. Memonitor kebutuhan kalori - Nafsu makan klien porsi makanan
3. menimbang berat badan secara membaik O ; Porsi makanan yang dihidangkan
rutin O: habis
4. Diskusikan perilaku makan Berat badan : 58 Kg A ; masalah keperawatan teratasi s
5. mengajarkan mekanisme P : pertahankan intervensi
koping terhadap masalah
perilaku makan
6. Kolaborasi ahli gizi tentang Rokhim Rokhim
pilihan makanan

Rokhim

Anda mungkin juga menyukai