Anda di halaman 1dari 2

PENELAHAAN ALKITAB

INA SOLAGRATIA
JUMAT, 12 MARET 2021

1. Marende B.E : 395:1


2. Doa Pembuka
3. Pembacaan Nats: Amsal 31:25-31
4. Diskusi Rohani :

PEREMPUAN YANG BERKENAN KEPADA TUHAN


Pada zaman sekarang ini, jika ditanyakan kepada laki-laki atau bapak (suami), apa yang
menjadi kriteria perempuan idaman anda?. Pasti akan memberi jawaban sesuai
dengan seleranya masing-masing.
Ada yang menjawab bahwa perempuan idamannya adalah orang yang cantik. Dalam hal ini dia
hanya melihat dari lahiriah.
Ada juga yang mengatakan orang yang sudah memiliki pekerjaan yang mapan (PNS,
pengusaha, dll). Dalam hal ini, si pria melihat dari segi masa depan.
Ada juga yang mengatakan adalah perempuan yang bisa mengatur rumah tangga; . dalam hal ini
melihat dari tangungjawab (mengurus keluarga, memasak, dll). Kan kurang baik juga ketika seorang
istri hanya bisa masak mi..pagi hari misalnya mi, siang indomie, malam supermi..begitu seterusnya.
Ada juga yang mengatakan adalah perempuan yang kaya. Dalam hal ini melihat dari materi, dan
masih banyak yang lain.
Apakah kriteria di atas salah di hadapan Tuhan. Pada dasarnya tidak. Karena semua manusia
termasuk perempuan diberi kemampuan yang berbeda-beda dan laki-laki diberi kebebasan untuk
memilih.
Namun, saudara yang kekasih di dalam Kristus,  dalam Firman Tuhan yang kita renungkan pada
saat ini, justru melihat bahwa perempuan atau istri yang menjadi idaman yang baik dari laki-laki dan
berkenan kepada Tuhan mesti memiliki kriteria dalam 2 (dua) hal yaitu kecantikan
rohani dan kecantikan jasmani.
Ajakan ini adalah pengalaman dari seorang raja Masa, yang bernama Lemuel yang sebenarnya
dia dapatkan dari ibunya sendiri (Amsal 31:1). Hal ini mengingatkan kita bahwa ibu yang baik mesti
menjadi teladan dan memberi contoh kepada anak-anaknya. Dalam hal ini (khususnya ayat 25-31)
yang kita renungkan, bahwa seorang perempuan (istri) yang baik adalah
pertama, menjadi teladan dalam hal fisik – pakaian kemuliaan..sekarang ada perempuan
pakaiannya tidak menjadi teladan bagi anak dan orang lain (band. I Timotius 2:9 Demikian juga
hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana,
rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang
mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi
perempuan yang beribadah)
Kedua, berhikmat, (ay. 26) – bukan penggosip, tukang kompor.
Ketiga, orang yang bertanggungjawab dalam segala hal (ay. 27 atau kecantikan
jasmani). Tanggungjawab yang dimaksud adalah berhubungan dengan apa yang terjadi di tengah-
tengah keluarganya bukan hanya  dari segi kebutuhan suami, kebutuhan anak tetapi akan apa yang
dilakukan di tengah-tengah keluarga. Kesan menunjukkan bahwa ibu (perempuan) hanya bertugas
untuk melahirkan dan membesarkan anak. Selain itu untuk kebutuhan keluarga (memasak, menyuci,
dsb). Tetapi kriteria pertama ini jauh lebih luas. Seorang perempuan yang baik semestianya mengajar
anaknya mulai dari kecil sampai besar baik dari pendidikan, ketrampilan dan tanggungjawab. Juga di
dalam kebutuhan keluarga, dia menumbuhkan rasa sukacita di tengah keluarga. Selain itu dia juga
menopang suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk apa seorang ibu (perempuan) cantik,
tetapi tidak mau kerja dengan alasan kulitnya rusak?. Untuk apa seorang wanita karir, tetapi keluarga
hancur berantakan. Untuk itu semua mesti dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
Keempat, adalah perempuan (istri) yang takut akan Tuhan atau kecantikan rohani (ay.
30b). Dalam hal ini dia juga bertanggungjawab dalam kebutuhan kerohanian anak-anaknya, dengan
mengajar berdoa, mendidik kepada Firman Tuhan dengan menjadikan teladan di tengah-tengah
keluarga. Kesan menunjukkan bahwa yang paling rajin ke Gereja adalah kaum perempuan. Untuk itu
kita sebagai ibu-ibu jangan berkecil hati ketika sekarang Gereja dikatakan sebagai Gereja Perempuan..
Tentu saja kedua hal di atas baik kecantikan jasmani dan kecantikan rohani tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lain. Semuanya mesti berbarengan. Apabila dapat
digabungkan, maka berkat akan melimpah yaitu
pertama, menjadi berkat bagi keluarga (ay. 28). Suami dan anak-anak merasakan satu
kedamaian di dalam keluarga karena kehangatan dan keakraban yang dipancarkan oleh kasih sayang
seorang ibu.
Kedua, menjadi pujian dan kebangggan keluarga (ay. 29). Kesan juga menunjukkan bahwa ada
sebagian suami berselingkuh dan mencari wanita lain, oleh karena istri yang penuh dengan
pengaturan, cerewet dan tidak membahagiakan keluarga. Tetapi dengan bertanggungjawab dan takut 
akan Tuhan, dia menjadi kebanggaan suami dan anak-anak.
Ketiga, mendapat berkat baik dari keluarga maupun dari Tuhan (ay. 31). Dalam hal ini, keluarga
akan menyayangi dan mencitai dirinya dan terlebih dari Tuhan akan mendapatkan sukacita,
ketrentraman dan umur panjang yang penuh dengan kebahagiaan.
“Kasih ibu sepangjang jalan, kasih anak sepanjang penggalah”. Ungkapan ini sebenarnya
memberikan kekuatan bagi kita bahwa seorang perempuan (istri) memiliki tanggungjawab yang besar
di tengah-tengah keluarga. Tanpa seorang Ibu, maka anak-anak tidak dapat hadir di tengah keluarga.
Mulai dari kecil samapai besar, tanggungjawab seorang ibu sangat besar. Tempat pengaduan seorang
anak adalah ibu. Bahkan apabila terjadi dukacita di tengah keluarga, sedih, sakit, maka
dengan perasaannya ibu memberi hatinya untuk mendampingi dan menerima semuanya (band. Amsal
10:1 “Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah
kedukaan bagi ibunya”). Namun itu juga tidak dapat tercapai, tanpa dukungan dari seorang suami.
Suami yang baik adalah suami yang mau memperhatikan, menyayangi dan bergandengan tangan
dengan istri dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Di samping itu, seorang ibu mesti memberikan
seluruh pergumulannya kepada Tuhan, karena kasih Tuhan sepanjang zaman. Amin.
Bahan diskusi :
 Bagaimana tindakan kita menjadi istri yang menjadi berkat bagi keluarga (suami dan anak-
anak)?
 Apa tugas kita dalam mendukung suami dalam tugas pelayanan atau pekerjaannya yang
mungkin sangat sibuk dan kurang perhatian dalam keluarga)?.

5. Marende : 464: 1
6. Tangiang Pangondianon
7. Marende : 342:1…… (P.Pelean)
8. Tangiang Panutup

Anda mungkin juga menyukai