Anda di halaman 1dari 7

“Tugas Akuntansi Internasional”

Oleh

FAJRI AGUNG PUTRI

2020050021

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
1. Pengertian Derivatif

Dalam dunia keuangan, Derivatif adalah suatu kontrak keuangan yang terjadi antara
dua pihak atau lebih dari dua, untuk memenuhi suatu perjanjian atas penjualan atau
pembelian aset maupun komoditas tertentu.

Selanjutnya, kontrak tersebut dijadikan suatu objek yang bisa diperjualbelikan dengan
harga yang sebelumnya sudah disetujui oleh pihak penjual dan pembeli. Nilai harga
kontak tersebut di masa depan akan dipengaruhi oleh harga aset ataupun komoditas dari
induk tersebut.

Pada mulanya, instrumen derivatif diperkenalkan pada tahun 1949 di Chicago,


Amerika serikat yang pada saat itu para petaninya sedang panen gandum. Ketika itu,
setiap para petani memanen gandumnya, harga gandum tersebut terus menerus menurun
karena kelebihan stok.

Sedangkan jika petani sedang tidak panen, maka harga gandum menjadi tinggi karena
langka. Hal tersebut tentunya membuat para petani merugi.

Untuk menjaga kestabilan harga, maka Chicago Mercantile Exchange mengeluarkan


produk derivatif berupa kontrak pembelian gandum. Dengan begitu, para petani mampu
menjual gandumnya dimasa depan dengan menggunakan harga yang sudah ditentukan
pada saat itu.

Jadi, ketika para petani panen gandum, maka mereka tidak perlu menjual gandumnya
ke Chicago agar pasokan gandum di sana berlebih. Para petani hanya perlu menyimpan
gandum mereka di wilayahnya sendiri agar bisa dijual dimasa depan dengan harga yang
sebelumnya sudah ditentukan.

Nah saat ini, derivatif yang tersedia di BEI adalah produk keuangan. Berbagai varian
yang mendasarinya berupa saham, obligasi, mata uang, tingkat suku bunga, indeks
obligasi, indeks saham, dan berbagai instrumen lainnya.

Tapi, jika dasar variannya bukanlah produk komunitas, maka yang mengawasinya
adalah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), bukan BEI.
2. Contoh Derivatif dan Option Contract
a. Kontrak Opsi (Option Contract), Kontrak opsi juga menjadi salah satu contoh
instrumen derivatif yang banyak digunakan untuk melakukan lindung risiko atau
lindung nilai (hedging). Terdapat dua jenis kontrak opsi, yaitu opsi beli dan opsi
jual. Opsi beli (call option)memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
aset tertentu, sedangkan opsi jual (put option) memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menjual aset tertentu. Pemegang opsi memiliki hak, tetapi
tidak memikul kewajiban, untuk melaksanakan transaksi dengan harga yang
ditetapkan dalam opsi.
Pihak penulis atau penjual opsi berkewajiban untuk melaksanakan transaksi,
jika pihak pemegang melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual. Hanya
satu pihak dalam kontrak opsi yang harus melaksanakan kewajiban kontrak pada
saat pihak lain melaksanakan haknya. Pihak lainnya dalam kontrak opsi memiliki
kemampuan, tetapi bukan kewajiban, untuk melaksanakan kontrak.
Opsi diperdagangkan atas ekuitas, komoditas, valuta asing, dan suku bunga.
Harga opsi bisa ditentukan dengan menggunakan beragam model penilaian opsi.
Model yang paling sering digunakan adalah model penilaian opsi Black-Scholes.
Model penilaian opsi Black-Scholes menggunakan parameter-parameter
probabilitas seperti variabilitas nilai aset yang mendasari (contohnya adalah
fluktuasi historis harga saham untuk opsi saham), tingkat harga saat ini dari aset
yang mendasari (harga pasar saham saat ini), lamanya waktu hingga tanggal
pelaksanaan kontrak, dan harga eksekusi, untuk menentukan harga opsi. Harga
opsi jelas akan lebih tinggi jika probabilitas eksekusi tinggi.
Terdapat dua jenis gaya opsi di dunia, yaitu opsi gaya Amerika dan opsi gaya
Eropa. Keduanya berbeda dalam hal tanggal eksekusi. Opsi gaya Eropa hanya bisa
dieksekusi pada tanggal jatuh tempo, sedangkan opsi gaya Amerika bisa
dieksekusi kapan pun sebelum tanggal jatuh tempo.
Jika Anda bandingkan dua kontrak opsi yang identik, kecuali menyangkut
perbedaan ini, opsi gaya Amerika akan memiliki nilai yang lebih tinggi. Opsi gaya
Amerika memberikan peluang yang lebih besar kepada pemegangnya untuk
mengeksekusi dengan memperoleh keuntungan. Perusahaan membeli opsi untuk
mengelola risiko—dalam kebanyakan kasus adalah risiko harga. Sebagai contoh,
perusahaan Anda membeli opsi untuk membeli komoditas, misalnya bahan bakar,
dengan harga tertentu.

Misalkan harga perolehan opsi adalah Rp10.000.000 dan dengan opsi itu
Anda bisa membeli 100.000 galon bahan bakar dengan harga Rp10.000 per galon.
Jika harga pasar bahan bakar itu adalah Rp11.000 pada saat perusahaan Anda
membutuhkannya, Anda akan mengeksekusi opsi itu dan memperoleh bahan
bakar dengan harga yang lebih rendah. Total biaya bahan bakar Anda adalah
Rp1.010.000.000 [Rp10.000.000 + (Rp10.000 × 100.000)].
Sebaliknya, jika harga pasar bahan bakar adalah Rp9.000 per galon, Anda akan
membiarkan opsi itu kadaluwarsa karena membeli bahan bakar dengan harga
pasar lebih murah. Perusahaan Anda tetap mengeluarkan biaya Rp10.000.000
terkait pembelian kontrak opsi bahan bakar.

b. Kontrak Serah (Forward Contract), adalah perjanjian antara dua pihak untuk
menyerahkan atau membeli komoditas atau valuta asing dengan harga, jumlah,
dan tanggal penyerahan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kontrak serah bisa
benar-benar diselesaikan dengan penyerahan komoditas atau valuta asing secara
fisik atau melalui penyelesaian neto.
Penyerahan neto (net settlement) adalah penyelesaian kontrak serah yang
dilakukan dengan pembayaran kas sedemikian rupa sehingga kedua belah pihak
berada dalam kondisi ekonomi yang sama dengan jika pengiriman secara fisik
dilakukan.
Sebagai contoh, PT Parto & Minah bermaksud mengurangi paparan risiko
perubahan harga minyak dan bersepakat dengan spekulan minyak akan membeli
10.000 barel minyak dengan harga $100 per barel tiga bulan mendatang. Setelah
tiga bulan berlalu, ketika kontrak diselesaikan, minyak diperdagangkan di pasar
terbuka dengan harga $110 per barel. Karena PT Parto & Minah telah mengunci
harga di $100 per barel, si spekulan bisa diminta untuk menyerahkan 10.000 barel
minyak dan menerima pembayaran $100 per barel, atau menyelesaikan kontrak
secara neto.\
Jika si spekulan melakukan penyelesaian neto, dia tidak perlu menyerahkan
10.000 barel minyak, cukup membayar PT Parto & Minah sejumlah $100.000
[($110 – $100) × 10.000] untuk menyelesaikan kontrak. PT Parto & Minah
kemudian bisa membeli minyak dari pasar terbuka dengan harga $110 per barel
($100 dari uang sendiri dan $10 menggunakan uang dari si spekulan sial). PT
Parto & Minah dan si spekulan berada dalam posisi yang sama secara ekonomi
dengan jika mereka benar-benar melakukan serah-terima minyak secara fisik.
Transaksi derivatif banyak yang memang dirancang demikian; nilai derivatif
didasarkan pada transaksi nyata (fisik), dan kemudian diselesaikan dengan kas.

c. kontrak berjangka (futures contract), perjanjian yang sebenarnya sama dengan


kontrak serah. Kedua belah pihak bersepakat untuk menyerahkan atau membeli
komoditas atau valuta asing dengan harga, jumlah, dan tanggal penyerahan yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Perbedaannya adalah, kontrak berjangka
diperdagangkan secara teratur di bursa berjangka.
Bursa berjangka adalah tempat dilaksanakannya transaksi jual beli kontrak
berjangka. Bursa berjangka menentukan tanggal berakhirnya kontrak, standar
kualitas dan kuantitas barang yang diserahkan, serta tempat penyerahan dilakukan.
Bursa berjangka menjamin kinerja lembaga-lembaga kliring yang terlibat dalam
perdagangan. Lembaga-lembaga kliring itu pada gilirannya juga menjamin kinerja
pedagang yang mereka wakili.
Untuk keluar dari suatu posisi dalam kontrak berjangka, Anda cukup membeli
atau menjual kontrak yang identik, tetapi yang arahnya berlawanan. Bursa
berjangka kemudian akan membatalkan kedua posisi itu, sehingga posisi netonya
menjadi nol. Anda juga tidak perlu melakukan serah-terima komoditas. Pada akhir
setiap hari, keuntungan atau kerugian dari posisi kontrak berjangka dihitung.
Lembaga kliring yang mewakili posisi rugi pada suatu hari membayar pihak bursa
atas kerugian itu. Bursa berjangka kemudian membayar posisi menang atas
keuntungan pada hari itu. Dengan kata lain, pasar berjangka menggunakan
pendekatan mark-to-market harian melalui pembayaran-pembayaran kas tersebut.
Biaya transaksi di pasar berjangka pada umumnya lebih rendah dibandingkan
dengan menggunakan kontrak serah. Bursa berjangka dan lembaga kliring juga
menjamin kinerja atau pelaksanaan syarat dan ketentuan kontrak. Perusahaan
harus berhati-hati dengan kemungkinan tidak terlaksananya kontrak serah. Karena
perusahaan-perusahaan mengikat perjanjian secara langsung, jika satu pihak tidak
mampu membayar pada saat kontrak berakhir, pihak lainnya bisa saja terpaksa
harus menanggung risiko yang semula ingin dikendalikannya melalui hedging.
Anda tidak akan menemui masalah semacam itu dalam kontrak berjangka.
Meskipun demikian, kontrak serah juga memiliki keunggulan. Kontrak serah
tidak distandarkan di bursa, bisa dirancang khusus atas kesepakatan kedua belah
pihak. Sebagai contoh, kualitas barang yang akan diserahkan bisa ditetapkan
dengan tepat sesuai yang dikehendaki pembeli. Untuk barang-barang seperti
minyak, tembaga, dan perak, ketepatan kualitas sangat penting sehingga kontrak
serah bisa menjadi alternatif terbaik.
Kuantitas, kualitas, harga, dan tanggal penyerahan dalam kontrak serah
semuanya bisa dinegosiasikan. Dalam kontrak berjangka, kuantitas, tanggal
pengiriman, dan kualitas produk tiap-tiap kontrak ditentukan oleh bursa. Harga
komoditas berjangka adalah jumlah ditentukan oleh pasar (market-determined
amount).
Sebagai contoh, bisa saja kontrak berjangka perak yang tersedia hanya untuk
kuantitas 25.000 ons untuk penyerahan tanggal 6 Januari 2019. Jika Anda ingin
melakukan lindung risiko atas pembelian 110.000 ons perak, Anda hanya bisa
membeli empat kontrak berjangka untuk perak sejumlah 100.000 ons (kurang
10.000 ons dari yang sebenarnya diperlukan), atau membeli lima kontrak
berjangka untuk perak sejumlah 125.000 ons (lebih 15.000 ons dari yang
sebenarnya diperlukan). Dalam kedua kasus tersebut, sebagian lindung risiko akan
menjadi tidak efektif.
Dengan kontrak serah, jumlah yang tepat bisa dinegosiasikan di antara kedua
belah pihak yang terlibat dalam kontrak. Tanggal penyerahan dalam kontrak serah
juga bisa dinegosiasikan.

d. Swap, adalah kontrak atau perjanjian untuk bertukar arus kas secara terus-menerus
dalam jangka waktu tertentu. Transaksi swap yang paling sering dilakukan
adalah interest rate swap. Meskipun demikian, swap bisa dirancang terkait dasar
yang lain serta dihubungkan dengan harga atau tarif apapun yang cenderung
berfluktuasi, selain suku bunga.
Penggunaan swap yang paling umum adalah untuk melindungi perusahaan
dari paparan fluktuasi suku bunga. Sebagaimana kontrak serah, swap umumnya
bisa dinegosiasikan secara langsung antara kedua belah pihak yang terlibat dalam
kontrak. Meskipun demikian, ada juga swap yang distandarkan seperti kontrak
berjangka. Jika perusahaan Anda dibebani dengan suku bunga variabel, Anda
mungkin tidak menghendaki perusahaan Anda terpapar risiko meningkatnya
pembayaran bunga di masa mendatang, sehingga Anda memutuskan untuk terikat
dalam kontrak interest rate swap.
Misalkan perusahaan Anda memiliki pinjaman Rp1 miliar yang saat ini
berbunga 8%, tetapi terpapar fluktuasi suku bunga di masa depan. Anda
memutuskan untuk menggunakan kontrak swap yang akan mengakibatkan Anda
berhak menerima pembayaran ketika suku bunga naik dari semula 8% dan
berkewajiban melakukan pembayaran ketika suku bunga turun (lebih kecil) dari
8%.
Perhatikan tabel berikut:

Ketika mengikatkan diri dalam kontrak swap, Anda akan diminta untuk
membayar biaya jasa atau premi oleh pihak lain. Untuk interest rate swap, yang
dimaksud pihak lain umumnya adalah bank penyedia layanan swap.
Setelah mengikuti penjelasan dalam artikel ini, saya berharap Anda sudah
memahami pengertian instrumen derivatif serta mengenal bagaimana transaksi
derivatif dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait. Sebagaimana disiratkan di awal
artikel, dalam dunia nyata transaksi derivatif jauh lebih beraneka ragam.
Penjelasan dan contoh dalam artikel ini hanya berkenaan dengan instrumen
derivatif yang paling banyak digunakan, yaitu kontrak serah, kontrak berjangka,
opsi, dan swap.

Anda mungkin juga menyukai