Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lydia Tri Wulandari

Nim : 1901055

Soal Responsi Praktikum Farmakologi Uji Toksisitas

1. Apa yang dimaksud dengan toksin, toksikan dan toksisitas?


Jawab :
- Toksin : sebuah zat beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup, kecuali
zat buatan manusia yang diciptakan melalui proses artifisial.
- Toksikan : zat beracun yang dibuat oleh manusia
- Toksisitas : sifat relatif dari suatu zat kimia, dalam kemampuannya menimbulkan efek
berbahaya atau penyimpangan mekanisme biologi pada suatu organisme  atau kemampuan
zat menimbulkan kerusakan pada organisme

2. Tuliskan senyawa yang saudara ketahui dapat menyebabkan toksisitas?


Jawab :
Merkuri,cadmium,talium,arsen,timbal,klorin,asam sianida, methanol,air raksa, asbes,karbon
tetraklorida,formalin
3. Jelaskan apa manfaat kita melakukan uji toksisitas?
Jawab :
Manfaat nya yaitu dengan kita melakukan uji toksisitas kita bisa mengetahui mekanisme
terjadinya keracunan yang berakibat kematian, dapat mencari LD50 atau dosis letal,
mengetahui gejala keracunan, mengetahui sistem biologik yang paling peka, dan juga
mengetahui antidotim apa yang cocok terhadap senyawa toksin tersebut
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi toksisitas amfetamin?
Jawab :
faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas amfetamin adalah sebagai berikut:
a. Konsentrasi obat: umumnya, kecepatan obat bertransformasi bertambah
apabila konsentrasi obat meningkat. Hal ini berlaku sampai titik dimana
konsentrasi menjadi sedemikian tinggi sehingga seluruh molekul enzim yang
melakukan metabolism berikatan terus menerus dengan obat dan tercapai
kecepatan biotransformasi yang konstan.

b. Fungsi hati: pada gangguan fungsi hati, metabolisme dapat berlangsung lebih
cepat atau lebih lambat, sehingga efek obat menjadi lebih lemah atau kuat
dari yang diharapkan.
c. Usia: pada orang berusia lanjut, banyak proses fisiologis telah mengalami
kemunduran antara lain fungsi ginjal, enzim-enzim hati, jumlah albumin
serum berkurang. Hal ini menyebabkan terhambatnya biotransformasi obat
yang berakibat keracunan.
d. Genetik: ada orang-orang yang tidak memiliki faktor genetika tertentu,
misalnya enzim untuk asetilasi sufanamida atau INH, akibatnya metabolism
obat-obat lambat sekali.
e. Pemakaian obat lain: banyak obat, terutama yang bersifat lipofil atau larut
lemakdapat menstimulir pembentukan dari aktivitas enzim-enzim hati. Hal ini
disebut induksi enzim. Sebaliknya, dikenal pula obat yang menghambat atau
menginaktifasi enzim hati yang biasa disebut inhibisi enzim

5. Bila terjadi keracunan obat apa yang dapat digunakan untuk mengatasinya? Jelaskan
Jawab :
Tatalaksana khusus yang harus dilakukan sesuai dengan gejala overdosis yang muncul.
- Jika pasien mengalami sindrom koroner akut maka harus diberikan nitrat, aspirin, opioat,
dan oksigen.
- Jika pasien mengalami agitasi maka harus diberikan benzodiazepin.
- Jika kejang dan hipertensi maka diberikan benzodiazepin.
- Jika mengalami aritmia maka harus diberikan natrium bikarbonat dan amiodaron.
- Pasien intoksikasi amfetamin jika mengalami hipertensi tidak boleh diberikan obat
penyekat beta, obat pilihan untuk hipertensi berat pada pasien dengan intoksikasi
amfetamin adalah penyekat alfa.
- Jika keracunan alkali fosfat ,asetilkolin = atropine obidoksin
- Jika keracunan sianida : 4-DMAP dan natrium tiosulfat
- Jika keracunan methanol : etanol
- Jika keracunan glikosida jantung : antitoksin digitalis

6. Jelaskan mekanisme kerja mengapa dengan jalan memperbanyak eksresi gejala


keracunan amfetamin dapat dihilangkan?
Jawab :
Pengeluaran obat dari tubuh melalui organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil
biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Ekskresi suatu obat dan atau metabolitnya
menyebabkan penurunan konsentrasi zat racun dalam tubuh. Ekskresi dapat terjadi
bergantung pada sifat fisikokimia (bobot molekul, harga pKa, kelarutan, tekanan gas)
senyawa yang diekskresi bisa melalui ginjal (dengan urin), empedu dan usus (dengan
feses) atau paru-paru (dengan udara ekspirasi)
Dimana ginjal merupakan organ yang penting untuk eksresi obat. Obat dieksresikan
dalam strutktur tidak berubah atau sebagai metabolit melali ginjal dalam urin.
Obat yang dieksresikan oleh feses berasal dari obat yang tidak terabsorpsi melalui
oral dan obat yang dieksresikan melalui empedu dan tidak direabsorpsi dari usus. Eksresi
obat menyebabkan penurunan konsentrasi zat kimia didalam tubuh. Eksresi dapat
tergantung pada sifat fisikokimia obat.
7. Hitunglah VAO obat yang akan diberikan ketikus 180 g, jika diketahui dosis obat 0,5
mg/200g dan konsentrasi obat 1,8 mg/ml
jawab :
Diketahui :
- Berat tikus = 180gram = 0,18kg
- Dosis obat pada tikus = 0.5 mg/200g
Dosis obat pada manusia
Faktor pengkonversi = 56,0
Dosis pd manusia = 0,5mg x 56,0 = 28mg/70KgBB
- Konsentrasi obat = 1,8mg/ml

VAO = (BB x dosis) / konsentrasi


VAO = (0,18kg x 28mg/KgBB) / 1,8mg/ml
VAO = 5,04mg / 1,8 mg/ml
VAO = 2,8ml
8. Hitunglah VAO obat yang akan diberikan untuk masing-masing tikus dengan bb 190 g,
215 g dan 250 g. jika diketahui dosis obat pada manusia 40 mg/70 KgBB dan
konsentrasi obat 2 mg/ml
Jawab :
BB = 190 g = 0,19 kg
215 g = 0,215 kg
250 g = 0,25 kg
Dosis : 40 mg/70kgBB
Konsentrasi obat : 2 mg/ml
Tikus 1 BB 190 gram
VAO = BB x Dosis) / C
= (0,19KgBB x 40mg/KgBB)/2 mg/ml
= 7,6mg/2 mg/ml
= 3,8ml
Tikus 2 BB 215gram
VAO = BB x Dosis) / C
= (0,215KgBB x 40mg/KgBB)/2 mg/ml
= 8,6mg/2 mg/ml
= 4,3ml
Tikus 3 BB 250gram
VAO = BB x Dosis) / C
= (0,25KgBB x 40mg/KgBB)/2 mg/ml
= 8,6mg/2 mg/ml
= 5ml
Maka VAO masing-masing tikus dimulai dari tikus 1,2 dan 3 adalah 3,8 ml , 4,3 ml dan 5 ml

9. Ubahlah satuan konsentrasi dibawah ini dalam bentuk mg/ml


a. 10 g/100ml
10 g / 100 ml = 10.000 mg/100 ml = 100 mg/ml
b. 500 mg/L
500 mg / L = 500 mg/1000 ml = 0,5 mg/ml
c. 4,5%
4,5 g / 100 ml = 4500 mg/100 ml = 45 mg/ml
d. 0,1%
0,1 g/100 ml = 100 mg/100 ml = 1 mg/ml

10. Pada percobaan uji Toksisitas digunakan tablet Amfetamin dosis 5 mg. Obat ini
akan diujikan ke 3 ekor mencit dengan berat masing-masing yaitu:
Mencit 1 berat nya 20 gram
Mencit 2 beratnya 25 gram
Mencit 3 beratnya 30 gram
VAO obat yang diberikan yaitu 1 % dari berat badan hewan
Kosentrasi sediaan 0,065 mg/ml
Hitung:
a. Berapa volume total sediaan yang diperlukan
Vao mencit 1 : 1/100 x 20 gram = 0,2 gram = 0,2 ml
Vao mencit 2 ; 1/100 x 25 gram = 0,25 gram = 0,25 ml
Vao mencit 3 : 1/100 x 30 gram = 0,3 gram = 0,3 ml
Total : 0,2 ml + 0,25 ml + 0,3 ml = 0,75 ml

b. Berapa jumlah zat aktif Amfetamin yang dibutuhkan


5mg / 5 ml x 0,75 = 0,75 mg

c. Jika menggunakan tablet Amfetamin, berapa berat serbuk tablet yang diperlukan
untuk memperoleh jumlah zat aktif pada poin b, diketahui berat total serbuk tablet
setelah digerus 80 mg

Berat serbuk tablet yang diperlukan jika berat total serbuk yang di

5mg/80 mg x 100% = 6,25% (Kadar amfetamin dalam 80 mg sediaan)

100% - 6,25% = 93,25% ( Jumlah bahan/zat tambahan obat dari 80 mg)

Jika jumlah zat aktif 0,75 mg

0,75 mg x 93,25% = 69,93 mg ( Berat total serbuk dari point B)

Anda mungkin juga menyukai