1 PENGERTIAN
2 TUJUAN
3 KEBIJAKAN
4 REFERENSI
5 LANGKAH-
LANGKAH
PROSEDUR
6 DIAGRAM
ALIR (jika
dibutuhkan)
7 UNIT
TERKAIT
8 REKAMAN
HISTORIS
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : ? Ya
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
g) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, jika dibutuhkan
dapat ditambahkan antara lain: rekaman historis dan dokumen terkait.
h) Dokumen Terkait : berisi nama-nama dokumen yang ada kaitannya
dengan SOP tersebut.
i) Rekaman historis perubahan : berisi riwayat jika dilakukan revisi SOP.
3. Syarat Penyusunan SOP
a) SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan atau oleh unit
kerjanya.
b) SOP harus merupakan suatu alur proses dari suatu kegiatan.
c) Dalam SOP harus mudah dikenali siapa yang melakukan, dimana, kapan
dan mengapa.
d) SOP harus menggunakan kalimat instruksi , perintah dengan bahasa
yang dimengerti oleh pemakai.
e) SOP harus jelas, ringkas dan mudah dilaksanakan.
4. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/ check list.
b) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun
sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja. .
c) Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut
perlu diperbaiki/ direvisi. Perbaikan/ revisi isi SOP bisa dilakukan
sebagian atau seluruhnya.
Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila :
Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan.
Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
Adanya perubahan fasilititas.