Anda di halaman 1dari 15

ISSN 1979-1127

At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

KOMUNIKASI PEMASARAN
PADA PT ASURANSI ALLIANZ LIFE INDONESIA
CABANG BANJARMASIN

Hikmayanti Huwaida
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Banjarmasin
Jl. HasanBasri Banjarmasin Kalimantan Selatan
E-mail :rofifsos@yahoo.com

Abstract

The aims of the studyis to determine the marketing communication that has been done
and how to maximize marketing communication to increase brand awarenes of the
public to the company. This research uses descriptive analysis. The marketing
communication activities conducted by insurers Allianz Life Indonesia Banjarmasin
branch is personal selling agency that is focuses on selling energy. Marketing
communications activities is not maximum to public to increase brand awareness.
Brand awareness is an important target that should be in the crosshairs of the
companybecause the buying decision comes from a sense of aware. On that note, the
maximum marketing communications has a major role to increase brand awareness for
the public.

Keywords: Marketing Communications, Brand Awareness

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui komunikasi pemasaran yang telah dilakukan, serta
cara memaksimalkan komunikasi pemasaran untuk meningkatkan brand awareness
masyarakat terhadap perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh asuransi Allianz Life Indonesia
cabang Banjarmasin ialah personal selling yaitu berfokus pada tenaga keagenan.
Kegiatan komunikasi pemasaran tersebut tidak maksimal untuk meningkatkan brand
awareness masyarakat. Brand awareness merupakan sasaran penting yang harus di bidik
perusahaan, karena keputusan pembelian berasal dari rasa aware. Oleh karena itu
komunikasi pemasaran yang maksimal berperan besar dalam meningkatkan brand
awareness bagi masyarakat.

Kata kunci: Komunikasi Pemasaran, Brand Awareness

.
PENDAHULUAN pengalihan resiko dari tertanggung
Latar Belakang Masalah (nasabah) terhadap penanggung
Persaingan diindustri perasuransian (perusahaan asuransi jiwa yang
ini terbilang ketat karena banyak sekali bersangkutan). Persaingan dalam
perusahaan yang menawarkan produk merebut kepercayaan konsumenagar
yang hampir serupa yaitu untuk bersedia menggunakan jasa finansial

13
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

perusahaan tersebut. Selain menjual 6 Allianz 3,70% 4,30% 3,90%


Life
kepercayaan, tentunya perusahaan-
Indonesia
perusahaan asuransi jiwa ini harus
7 AIA 2,80% 3,10% 3,90%
memiliki produk yang dianggap Financial
menguntungkan bagi konsumen. Sumber: http://topbrand-award. com/ (April
Konsumen akan memilih perusahaan 2015)

mana yang mampu menyediakan apa


yang mereka inginkan dan butuhkan, Dalam kurun waktu 3 tahun
walaupun asuransi bukanlah suatu terakhir persentase aware dari brand PT
produk yang bisa langsung dinikmati Asuransi Allianz Life Indonesia masih
hasilnya pada saat dibeli. <5%, dan terlihat bahwa produk
Dalam survey top brand yang asuransi yang lebih aware dalam
dilakukan oleh lembaga survey Top pandangan masyarakat ialah Prudential.
Brand Award perusahaan asuransi, PT Brand awareness (kesadaran
Prudential Life Assurance selalu berada merek) tidak menuntut seorang
pada posisi puncak dalam sebuah konsumen untuk mengingat nama dari
survey yang menyatakan kesadaran suatu merek, tetapi hanya untuk
merek (brand awareness). mengingat detail-detail kecil dari suatu
Tabel 1. TOP Brand Index Asuransi merek, misalnya berupa lambang,
Jiwa di Indonesia simbol, suara, warna dan lain
No Merek 2012 2013 2014 sebagainya. Brand awareness
TBI TBI TBI (kesadaran merek) memiliki dampak
1 Prudential 26,90% 23,60% 24,50% dalam yang besar dan mampu
Life
memberikan pengaruh positif terhadap
Assurance
kemajuan perusahaan dalam pencapaian
2 Jiwa 10,80% 11,70% 10,40%
Bersama sebuah misi perusahaan.
Bumiputer Untuk dapat merebut dan
a 1912 menguasai pasar PT Asuransi Allianz
3 AXA 10,50% 8,20% 8,70%
Life Indonesia harus dapat memberikan
Mandiri
yang terbaik bagi konsumen agar
4 Jiwasraya 8,30% 5,30% 2,40%
5 Manulife 6,60% 3,90% 3,30% konsumen lebih mengingat dan
Indonesia mengenal produk tersebut. Pihak

14
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

perusahaan harus dapat meningkatkan 2. Mengetahui cara memaksimalkan


kesadaran merek dengan program komunikasi pemasaran dalam
komunikasi pemasaran yang diharapkan meningkatkan brand awareness PT
dapat langsung menjadi jembatan Asuransi Allianz Life Indonesia
komunikasi langsung antara produsen cabang Banjarmasin.
dengan konsumen. Dilihat dari
berbagai penghargaan yang telah diraih LANDASAN TEORI
oleh persaing maka diperlukan strategi Komunikasi Pemasaran
khusus dalam pemasaran asuransi Dalam Rangka membangun
Allianz life Indonesia. hubungan pelanggan yang baik,
perusahaan harus merencanakan strategi
Rumusan Masalah
komunikasi pemasaran (promosi) yang
1. Bagaimana komunikasi pemasaran
mampu meningkatkan nilai pelanggan.
yang telah dilakukan PT Asuransi
Menurut Keller (Abdurrahman, 2015)
Allianz Life Indonesia cabang
komunikasi pemasaran adalah sarana
Banjarmasin ?
yang digunakan dalam upaya untuk
2. Bagaimana cara memaksimalkan
menginformasikan, membujuk dan
komunikasi pemasaran untuk
meningkatkan konsumen (langsung atau
meningkatkan brand awareness PT
tidak langsung) tentang produk dan
Asuransi Allianz Life Banjarmasin?
merek yang mereka jual.
Batasan Masalah Komunikasi pemasaran/promosi
Batasan masalah adalah cara adalah satu bauran pemasaran yang
memaksimalkan komunikasi pemasaran digunakan untuk meningkatkan nilai
untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan atau membangun ekuitas
brand awareness pada PT Asuransi merek dalam ingatan pelanggan
Allianz Life Indonesia Cabang (Abdurrahman, 2015).
Banjarmasin. Komunikasi pemasaran adalah
sarana yang digunakan untuk
Tujuan Penelitian
menyampaikan informasi menyeluruh
1. Mengetahui komunikasi pemasaran
baik satu arah maupun dua arah
yang telah dilakukan PT Asuransi
mengenai suatu produk dan merek suatu
Allianz Life Indonesia cabang
perusahaan menggunakan berbagai
Banjarmasin.

15
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

media pendukung. Komunikasi periklanan, promosi penjualan,


pemasaran untuk menambah kesadaran hubungan masyarakat, penjualan
masyarakat akan sebuah merek suatu personal, dan pemasaran langsung yang
produk perusahaan. digunakan perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai pelanggan
Proses Komunikasi Pemasaran
secara persuasif dan membangun
Untuk melakukan komunikasi
hubungan pelanggan. Menurut Kotler
secara efektif, pemasar harus
dan Keller (Abdurrahman, 2015) bauran
memahami cara kerja komunikasi.
promosi atau komunikasi pemasaran
Proses komunikasi pemasaran
terdiri atas:
melibatkan sembilan elemen
1. Periklanan (advertising)
sebagaimana digambarkan sebagai
Periklanan (advertising) yaitu
berikut:
semua bentuk presentasi nonpribadi
dan promosi, ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan (sales
Promotion)
Promosi penjualan (sales
Gambar 2.19 Elemen Komunikasi
Promotion) yaitu insentif jangka
Pemasaran
pendek untuk mendorong
Keterangan:
pembelian atau penjualan
1. Pengirim (sender)
produk/jasa.
2. Penyandian (encoding)
3. Hubungan masyarakat (public
3. Pesan (message)
relation)
4. Media.
Hubungan masyarakat (public
5. Pengartian (decoding).
relation) yaitu membangun
6. Menerima (receiver
hubungan baik dengan berbagai
7. Respons (response).
kalangan untuk mendapatkan
8. Umpan balik (feedback).
publisitas yang diinginkan,
9. Gangguan (noise).
membangun citra perusahaan yang
Bauran Komunikasi Pemasaran
baik dan menangi menggapai
Bauran komunikasi pemasaran
rumor berita dan kejadian yang
adalah paduan spesifik periklanan,

16
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

tidak menyenangkan. 3. Trade mark (tanda merek dagang)


4. Penjualan Personal (Personal 4. Copyright (Hak cipta).
Selling)
Brand Awareness
Penjualan Personal (Personal
Menurut Aaker (Rangkuti, 2004)
Selling) yaitu presentasi pribadi
kesadaran merek adalah kesanggupan
oleh wiraniaga perusahaan untuk
seorang calon pembeli untuk mengenali
tujuan menghasilkan penjualan dan
atau mengingat kembali bahwa suatu
membangun hubungan pelanggan.
merek merupakan bagian dari kategori
5. Pemasaran langsung (Direct
produk tersebut.
marketing)
Menurut Aaker (Rangkuti, 2004)
Pemasaran langsung (Direct
kesadaran merek terbagi dalam 4
marketing) yaitu hubungan
tingkatan, yaitu:
langsung dengan konsumen
1. Unaware of Brand (tidak
individu yang ditargetkan secara
menyadari merek)
cermat untuk memperoleh respons
2. Brand Recognition (pengenalan
segera dan membangun hubungan
merek)
pelanggan langsung.
3. Brand Recall (pengingat kembali
Merek terhadap merek)
Menurut American Marketing 4. Top of Mind (puncak pikiran)
Association, merek adalah nama,
istilah, tanda, simbol atau rancangan METODE PENELITIAN
atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Jenis Penelitian
Tujuan pemberian merek adalah untuk Dalam penelitian ini peneliti
mengidentifikasi produk atau jasa yang mengunakan jenis penelitian deskriptif
dihasilkan sehingga berbeda dari yang rumusan masalahnya berkenaan
produk atau jasa yang dihasilkan oleh dengan pertanyaan terhadap keberadaan
pesaing. variabel mandiri baik pada satu variabel
Menurut Rangkuti (2008) merek atau lebih (Sugiyono, 2013).
juga dapat dibagi dalam pengertian
lainnya, seperti: Lokasi Penelitian
1. Brand name (nama merek). Lokasi penelitian ialah pada
2. Brand mark (tanda merek). kantor cabang Allianz Life Indonesia

17
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

Banjarmasin terletak di Jalan Pangeran berada pada posisike 6 dari analisis top
Samudra No 16 Banjarmasin 70111 of mind ini dengan perolehan 6%.
Telepon (0511) 3358278.
b. AnalisisBrand Recall
HASIL PENELITIAN DAN Tabel 3.Brand Recall Perusahaan
PEMBAHASAN Asuransi Jiwa Di Indonesia
Visi No NAMA Frekuensi Persentase

Allianz Indonesia adalah pilihan 1 AXA 36 17%


2 Bumi Putera 36 17%
pertama, merk terpercaya yang
3 Prudential 30 14%
memberikan janji-janji dengan
4 Manulife 23 11%
pengalaman mengesankan. 5 BPJS 16 7%
Misi 6 Allianz 12 6%
Allianz Indonesia diakui untuk 7 AIA 12 6%

memberikan perlindungan asuransi dan 8 Sinarmas 10 5%


9 Jiwasraya 9 4%
solusi keuangan dalam budaya kinerja
10 MNC Life 9 4%
tinggi untuk mencapai hasil yang
11 ACA 8 4%
berkelanjutan. 12 Sun Life 5 2%
13 Taspen 4 2%
Analisis Variabel Brand Awareness
14 AIG 2 1%
a. Analisis Berdasarkan Top Of Mind
15 MSIG 2 1%
Tabel 2. Top Of Mind Perusahaan 16 Bringin 1 0%
Asuransi Jiwa Di Indonesia Jumlah 215 100%
Sumber: Data diolah 2015
Asuransi jiwa AXA serta Bumi
Putera mendapat tingkat recall yang
paling tinggi, yaitu 36 kali. Urutan
selanjutnya ditempati oleh asuransi
Prudential, yaitu 30 kali, kemudian
urutan keempat ditempati oleh asuransi
Sumber : Data Diolah 2015
Manulife yaitu 23 kali, urutan lima
Dari tabel di atas sebanyak 48%
ditempati oleh BPJS yaitu 16 kali,
menyebutkan asuransi Prudential,
kemudian asuransi Allianz dan asuransi
asuransi Bumi Putera sebanyak 14%,
AIA mendapat jumlah recall dari
BPJS sebanyak 12%, serta Allianz yang
responden sebanyak, yaitu 12 kali,

18
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

Asuransi Sinarmas mendapat recall brand tersebut tidak dikenali oleh


sebanyak 10 kali, asuransi Jiwa sraya responden.
dan MNC Life mendapat recall
Tabel 5.Mengenali Setelah Melihat
sebanyak 9 kali. dan sisanya sebanyak
Simbol/Logo/Atribut Allianz
22 kali recall yang menyebutkan nama
.No Pernyataan Frekuensi Persentase
perusahaan asuransi selain yang 1 Sangat
disebutkan sebelumnya yaitu asuransi Setuju 3 3%
ACA, Sun Life, Taspen, AIG, MSIG, 2 Setuju 19 22%

dan asuransi Bringin. 3 Tidak


Setuju 50 58%
c. AnalisisBrand Recognition dan 4 Sangat

Unware Of a Brand Tidak


Setuju 15 17%
Tabel 4. Brand Recognition Dan
Jumlah 87 100%
Unware Of A Brand
Sumber: Data diolah 2015
Pernyataan Freku Persent
No Berdasarkan tabel di
Responden ensi ase
1 Kenal (aware) atasresponden yang mampu mengenali
dengan asuransi 17 19%
Allianz
berbagai atribut menyatakan sangat
2 Mengenali allianz setuju, setuju,tidak setuju, sangat tidak
setelah diberikan 38 44%
bantuan setuju masing-masing sebanyak 3%,
3 Tidak mengenal 22%,58%, 15%.
32 37%
sama sekali
Jumlah 87 100%
Sumber: Data diolah 2015 Analisis Variabel Komunikasi
Berdasarkan tabel di atas Pemasaran
sebanyak 19% telah kenal (aware) Tabel 4.14Komunikasi Pemasaran Yang
asuransi Allianz tanpa harus dibantu Belum Maksimal
dalam mengingat, dan sebanyak 44% No Pernyataan Frekuensi Persentase
ang menyatakan bahwa mereka 1 Sangat

(recognition) mengenali setelah dibantu Setuju 46 53%


2 Setuju 34 39%
dengan diingatkan dengan berbagai
3 Tidak
contoh berkaitan dengan Allianz. Serta
Setuju 7 8%
sebanyak 37% tidak mengenali sama 4 Sangat
sekali (unware of a brand) walaupun Tidak 0 0%
telah diingatkan dengan bantuan karena

19
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

Setuju Asuransi Allianz


Jumlah 87 100% No Pernyataan Frekuensi Persentase
Sumber: Data diolah 2015 1 Sangat
Berdasarkan tabel di atas Setuju 23 27%
responden yang menyatakan sangat 2 Setuju 55 64%

setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak 3 Tidak


Setuju 8 9%
setuju masing-masing sebanyak 53 %,
4 Sangat
39% 8% 0%. Tidak
Responden memberikan pen- Setuju 0 0%
dapatnya mengenai langkah selanjutnya Jumlah 87 100%

untuk meningkatkan brand awareness. Sumber: Data diolah 2015


Berdasarkan tabel di atas responden
Advertising (periklanan) yang menyatakan sangat setuju, setuju,

Tabel 4.15 Advertising Sebagai tidak setuju, sangat tidak setuju masing-

Langkah Komunikasi Pemasaran masing sebanyak 27 %, 64% 9% 0%.

Asuransi Allianz b. Public Relation (hubungan


No Pernyataan Frekuensi Persentase
masyarakat)
1 Sangat
Setuju 34 39% Tabel 4.17 Public Relation Sebagai
2 Setuju 46 53%
Langkah Komunikasi Pemasaran
3 Tidak
Asuransi Allianz
Setuju 7 8%
No Pernyataan Frekuensi Persentase
4 Sangat
1 Sangat
Tidak
Setuju 48 55%
Setuju 0 0%
2 Setuju 38 44%
Jumlah 87 100%
3 Tidak
Sumber: Data diolah 2015
Setuju 1 1%
Berdasarkan tabel di atas responden
4 Sangat
yang menyatakan sangat setuju, setuju, Tidak
tidak setuju, sangat tidak setuju masing- Setuju 0 0%
masing sebanyak 39 %, 53% 8% 0%. Jumlah 87 100%
Sumber: Data diolah 2015
a. Sales Promotion (Promosi penjualan) Berdasarkan tabel di atas
Tabel 4.16 Sales Promotion Untuk responden yang menyatakan sangat
Langkah Komunikasi Pemasaran setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak

20
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

setuju masing-masing sebanyak 55 %, Setuju

44%,1%,0%. 4 Sangat
Tidak
c. Personal selling (penjualan personal) Setuju 1 1%
Jumlah 87 100%
Tabel 4.18 Personal Selling Sebagai Sumber: Data diolah 2015
Langkah Komunikasi Pemasaran Berdasarkan tabel di atas
Asuransi Allianz responden yang menyatakan sangat
No Pernyataan Frekuensi Persentase setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
1 Sangat setuju masing-masing sebanyak 25 %,
Setuju 33 38%
61%,13%,1%.
2 Setuju 50 58%
Persentase tanggapan responden
3 Tidak
Setuju 3 3% berdasarkan bauran komunikasi
4 Sangat pemasaran yang direkomendasikan
Tidak dapat dilihat pada diagram batang
Setuju 1 1%
berikut:
Jumlah 87 100%
99% 96%
Sumber: Data diolah 2015 92% 91%
86%

Berdasarkan tabel di atas


responden yang menyatakan sangat
setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju masing-masing sebanyak 38 %,
Gambar 4.1 Diagram Hasil Penelitian
58%,3%,0%.
Bauran Komunikasi Pemasaran
Sumber: Data diolah 2015
d. Direct marketing (pemasaran
Berdasarkan diagram di atas
langsung)
diketahui bahwa bauran promosi public
Tabel 4.19 Direct Marketing Sebagai relation mendapat persentase tertinggi
Langkah Komunikasi Pemasaran sebesar 99%, advertising 92%, sales
Asuransi Allianz promotion 91%, personal selling 96%
No Pernyataan Frekuensi Persentase dan direct marketing 86%.
1 Sangat
Setuju 22 25%
2 Setuju 53 61%
3 Tidak 11 13%

21
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

Deskripsi Kegiatan Komunikasi Masalah dan Bukti Masalah


Pemasaran Asuransi Allianz Life Permasalahan yang dihadapi yang
cabang Banjarmasin menjadi dasar penelitian ialah kurang
Komunikasi pemasaran yang maksimalnya kegiatan komunikasi
dilakukan oleh asuransi Allianz pada pemasaran yang dilakukan oleh asuransi
cabang Banjarmasin selama ini Allianz baik dari komunikasi skala
menggunakan tenaga personal selling nasional maupun kantor cabang di
yaitu tenaga penjual dengan mendatangi wilayah Indonesia yang menyebabkan
rumah calon konsumen melakukan kurangnya brand awareness di
presentasi, mendekati para kerabat masyarakat.
melakukan presentasi, dan pada kantor Perusahaan asuransi yang menjadi
cabang tidak terdapat bagian khusus top of mind di benak para responden
yang menangani kegiatan komunikasi ialah asuransi Prudential, sedangkan
pemasaran, karena pada kantor cabang asuransi Allianz menduduki peringkat
hanya ada 3 tingkatan jabatan mulai dari kelima.
leader, agen dan admin. Sistem
Penyebab Permasalahan
penjualan dan promosinya bergantung
Penyebab permasalahan:
pada strategi dan fasilitas disediakan
1. Kurangnya komunikasi pemasaran
oleh agen. Hal tersebut menyulitkan
dari kantor pusat, seperti diketahui
dalam mencapai dan menyebarkan
asuransi Allianz merupakan
brand awareness terhadap masyarakat,
perusahaan asuransi yang jarang
cakupan promosi dengan sistem
sekali beriklan.
personal selling tidak seluas dengan
2. Kegiatan komunikasi pemasaran
menggunakan media promosi lainnnya.
yang digunakan oleh kantor cabang
Dari sejumlah agen yang terdapat
asuransi Allianz Banjarmasin
hanya 5% yang mampu bertahan selama
selama ini hanya menggunakan
beberapa tahun dengan konsisten
personal Selling (penjualan
hingga menjadi leader, sedangkan yang
personal), kaitan hal tersebut
lainnya putus ditengah jalan ataupun
dengan banyaknya jumlah agen,
tidak melakukan produksi terhadap
strategi yang diterapkan masing
pertambahan jumlah nasabah asuransi.
masing individu/leader, serta
kegiatan berkelanjutan yang akan

22
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

diberikan oleh agen, karena agen terhadap suatu merek hal itu akan
yang sedikit tidak dapat dengan memberikan dampak munculnya
mudah membuat brand awareness loyalitas konsumen yang terbentuk
masyarakat tumbuh secara luas dan dengan sendirinya, loyalitas konsumen
merata. yang tinggi akan suatu merek
3. Tidak ada bagian khusus yang memberikan dampak yang sangat besar
menangani kegiatan promosi, bagi perusahaan, karena konsumen akan
sehingga tidak ada bagian yang sulit berpindah dari merek tersebut
khusus berorientasi pada kegiatan karena merasa telah menyatu dengan
promosi untuk meningkatkan nilai kepribadiannya.
merek dan kesadaran merek di Oleh karena itu kurangnya brand
kalangan masyarakat. Seperti awareness terhadap merek asuransi
diketahui bahwa public relation Allianz hal tersbut akan menjadikan
merupakan bagian penting dalam sulitnya untuk perusahaan muncul di
komunikasi pemasaran benak konsumen, serta kemudian calon
konsumen akan membanding
Akibat Masalah
bandingkan kelebihan serta kekurangan
Akibat dari permasalahan yang
antar perusahaan, menjadikan calon
timbul karena kurangnya brand
konsumen merasa kurang tertarik dalam
awareness terhadap perusahaan akan
mencari tau mengenai merek tersebut.
menjadi awal yang akan berimbas besar
Ini akan berdampak pada tidak
pada perusahaan, karena kesadaran
tercapainya target penjualan, kekuatan
merek dapat memiliki peranan dalam
dari merek, image yang akan dibangun
mempengaruhi keputusan pembelian
serta pencapaian perusahaan lain dari
konsumen. Konsumen akan memilih
perusahaan hingga akhirnya dapat
suatu produk yang lebih dikenalnya
merugikan perusahaan baik secara
(diketahuinya) dibandingkan dengan
image maupun pendapatan.
membeli suatu produk yang belum
pernah dikenalnya sama sekali. Pemecahan Masalah
Dengan brand awareness yang Sebuah komunikasi bertujuan
tinggi memungkinkan perusahaan untuk untuk memberikan perhatian terhadap
meningkatkan penjualan atas produk konsumen agar audience berada pada
mereka. semakin aware konsumen tahap tahap menuju pembelian, tahap

23
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

yang paling awal ialah kesadaran membangun preferensi merek,


(menyadari), kemudian menyukai, mendorong penukaran ke merek lain,
mencoba, mengambil tindakan dan membujuk pelanggan untuk membeli
melakukan tindak lanjut.Dalam sekarang, membujuk pelanggan
meningkatkan brand awareness untuk menerima panggilan penjual,
diperlukan penggunaan bauran mengubah persepsi pelanggan
pemasaran lainnya, bukan hanya terhadap atribut produk, dan
menggunakan personal selling seperti meyakinkan pelanggan agar memberi
berikut: tahu orang lain mengenai merek.
1. Melakukan Periklanan dengan 2. Memiliki bagian Public relation.
gencar dan continue. Membangun hubungan baik dengan
Periklanan (advertising) bersifat berbagai kalangan untuk
dapat menjangkau masyarakat luas, mendapatkan publisitas yang
tidak menggunakan pribadi secara diinginkan, membangun citra
langsung berhadapan dengan perusahaan yang baik dan menangani
audience (impersonal), dan dapat serta menanggapi rumor berita dan
menyampaikan gagasan secara kejadian yang tidak menyenangkan.
meyakinkan dan menimbulkan efek Fungsi dari public relation ialah
yang dramatif (ekspresif). Tujuan untuk mempromosikan produk,
utama iklan ialah Informatif, orang, tempat, ide, organisasi, dan
persuasif dan pengingat). Suatu iklan negara. Perusahaan menggunakan
harus memiliki daya tarik agar public relation untuk membangun
konsumen tertarik untuk melihatnya hubungan baik dengan konsumen,
dan harus bisa memberikan investor, media, dan komunitas
informasi mengenai produk mereka. Untuk melaksanakan public
sehubungan dengan tujuan iklan relation perusahaan tidak perlu
tersebut sebagai sarana komunikasi mengeluarkan biaya yang besar,
pemasaran. Untuk itu, diperlukan yang jauh lebih rendah daripada
iklan yang kreatif dan inovatif agar pendanaan. Public relation sangat
iklan tersebut dapat memenuhi berpengaruh terhadap kesadaran
tujuannya. Dalam tujuan periklanan publik. Dengan biaya yang relatif
persuasif iklan bertujuan kecil public relation mampu

24
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

mengembangkan, menyediakan pembekalan mengenai keterampilan,


informasi melalui stafnya dan keahlian serta kemampuaan pemasar
melakukan kerjasama dengan media. dalam melakukan komunikasi
Pada asuransi Allianz Life Indonesia kepada konsumen juga memiliki
kantor cabang Banjarmasin, hal pengaruh besar atas keberhasilan
tersebut dapat tercermin dalam personal selling. Pada intinya
partisipasi-partisipasi perusahaan peranan tenaga penjualan adalah
pada event yang akan terselenggara, penguhubung kepada pelanggan
melakukan pendekatan dengan para bisnis dan konsumen akhir untuk
calon konsumen, membuka meja memperoleh dan memberikan
pada event, membuka peluang informasi penting yang dibutuhkan,
konsultasi financial untuk para melakukan penjualan, membangun
pelanggan, hal tersebut akan hubungan yang kuat dengan
menguatkan citra perusahaan dan pelanggan dan mampu memperluas
menambah kesadaran masayarakat brand awareness perusahaan yang
akan asuransi Allianz. dikomunikasikan.
3. Meningkatkan kinerja dan jumlah 4. Melakukan direct marketing
personal selling. Direct marketing yaitu hubungan
Bagi personal selling pokok langsung dengan konsumen individu
perencanaan pemasaran dalam proses yang ditargetkan secara cermat untuk
awalpun sebenarnya adalah memperoleh respons segera dan
bagaimana seorang pemasar mampu membangun hubungan pelanggan
“meningkatkan” penjualan, sehingga langsung. Pemasaran langsung
tidak hanya menjual namun sekarang semakin mudah dengan
“meningkatkan” karena harapannya adanya internet. Internet adalah alam
di tengah persaingan yang tinggi maya yang memberikan peluang
maka perusahaan tetap mampu eksis sekaligus tantangan untuk melakukan
dan survive terhadap dampak hal-hal yang baru tentang direct
dampak persaingan. Untuk marketing. internet menciptakan
menjangkau pasar yang luas direct marketing baru antara
diperlukan jumlah personal selling produsen dengan konsumen, dimensi
yang tidak sedikit, selain itu informasi dan teknologi. Dengan

25
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

internet, pilihan konsumen semakin asuransi Prudential yang meraih


tidak terhingga dan akses konsumen sebanyak 42 top of mind dari
pada produk dan jasa semakin responden, sedangkan dalam hasil
berlipat ganda. Dengan penggunaan penelitian mengenai brand recall
internet sebagai salah satu langkah asuransi Allianz pun hanya meraih
komunikasi pemasaran mampu 12 recall , yang berada jauh dengan
menyampaikan pesan secara lebih jumlah recall asuransi Bumi Putera
dekat dengan konsumen serta dan AXA yang meraih 36 kali
mampu memberi tanggapan langsung recall, dan pada analisis yang
tanpa harus melakukan tatap muka, menunjukan brand recognition
berbagai pertanyaan serta informasi responden baru mengenali asuransi
yang diinginkan konsumen dapat Allianz sebanyak 38 responden,
terpenuhi dengan adanya jaringan dan sebanyak 32 responden yang
komunikasi pemasaran tidak mengenal sama sekali dengan
menggunakan internet tersebut. asuransi Allianz.
3. Berdasarkan berbagai permasalahan
II. PENUTUP
tersebut diperlukan langkah-
5.1 Kesimpulan
langkah selanjutnya yang harus
Kesimpulan sebagai berikut:
memprioritaskan pada pentingnya
1. Asuransi Allianz cabang
brand awareness masyarakat, yaitu
Banjarmasin selama ini melakukan
dengan memaksimalkan kegiatan
kegiatan komunikasi pemasaran
komunikasi pemasaran yang
hanya berorientasi pada kegiatan
dipahami memiliki berbagai bauran
personal selling yang merupakan
pemasaran, hal tersebut dapat
penjualan personal yang dilakukan
dimulai dari menggunakan
oleh agen asuransi tersebut.
advertising sebagai salah satu
2. Kegiatan komunikasi pemasaran
media untuk pengenalan merek
yang kurang maksimal
bagi masyarakat dalam skala besar,
menimbulkan kurangnya brand
kemudian menggunakan public
awareness masyarakat terhadap
relation sebagai wadah yang
perusahaan asuransi jiwa Allianz,
bertanggung jawab khusus pada
top of mind di benak masyarakat
kegiatan komunikasi pemasaran
bukanlah asuransi Allianz namun

26
ISSN 1979-1127
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Volume I Nomor 1, Januari 2017 E-ISSN 2502-7433

khususnya kantor cabang asuransi Penerbit Alfabeta.


Allianz, public relation dapat Suhartono Chandra. 2012. “Brand
melakukan partisipasi pada event diagnostic dan hasil pengukuran
yang akan terselenggara seperti Top Brand Index–Analisis pada
mensponsori, membuka meja pada Industri Asuransi
event dan melakukan pendekatan Jiwa”.http:frontier.co.id
dengan para calon konsumen,
kemudian peningkatan jumlah
personal selling dan pelatihan yang
maksimal untuk melahirkan para
personal selling yang handal, dan
menggunakan serta
memaksimalkan peran internet
sebagai langkah direct marketing
yang tepat untuk menarik perhatian
para konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Nana Herdiana. 2015.
Manajemen Strategi Pemasaran.
Cetakan I. Bandung: CV Pustaka
Setia.
OJK.” Asuransi”. http://www. ojk. go.
id
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of
brands: teknik mengelola brand
equity dan strategi
pengembangan merek + analisis
kasus dengan SPSS. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Bisnis. Cetakan ke-17. Bandung:

27

Anda mungkin juga menyukai