Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI


INSTRUKTUR PRODUKSI BENIH

KODE PROGRAM PELATIHAN : A.0126201.01.15

MENYUSUN KEBUTUHAN BENIH

(Kode: A. 016400.001.01)

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
Jl. Harsono RM No.3 Ragunan Jakarta Selatan
2015
1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi, serta


atas partisipasi berbagai pihak, maka Bahan Ajar yang berjudul:
Menyusun kebutuhan benih padi inbrida ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Bahan Ajar ini disusun dan dikembangkan sebagai bahan diklat


dan pegangan bagi fasilitator dalam proses pembelajaran untuk mencapai
Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi yang akan disampaikan
pada Pelatihan Berbasis Kompetensi bagi Instruktur Produksi Benih
Tanaman.

Dalam penulisan Bahan Ajar ini kami menyadari masih banyak


kekurangan yang memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Kami
senantiasa mengharapkan masukan demi peningkatan kualitas bahan
diklat pada masa yang akan datang.

Kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan


kerjasamanya dalam penyusunan tulisan ini diucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga Allah S.W.T. menerima
pengabdian kita dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Ciawi, 24 Juli 2015

Penulis,

2
DAFTAR ISI

Halaman
I JUDUL 1
II KOMPETENSI DASAR 1
III IDIKATOR KOMPETENSI 1
IV LANGKAH KEGIATAN 1
V TEORI FUNGSIONAL 3
VI GAMBAR 4
VII ALAT DAN BAHAN 4
VIII KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA 4
IX EVALUASI/SOAL 5
KUNCI JAWABAN 6
DAFTAR PUSTAKA 6

I, JUDUL : Menyusun kebutuhan benih padi inbrida

II, KOMPETENSI DASAR : Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu menganalisis ketersediaan

3
benih dan menyusun kebutuhan benih padi
inbrida.

III, INDIKATOR KOMPETENSI


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta dapat :
a. Menetapkan instrumen pengumpulan data ketersediaan benih
padi inbrida berdasarkan jenis, varietas, dan kelas benih.
b. Menganalisis data ketersediaan benih padi inbrida berdasarkan
jenis, varietas dan kelas benih.
c. Menganalisis data kebutuhan benih potensial berdasarkan luas
tanam dan jarak tanam serta jenis, varietas, dan kelas benih.
d. Menghitung kebutuhan benih riil berdasarkan ketersediaan benih,
kebutuhan benih potensial, dan tingkat penggunaan benih.

IV. LANGKAH KERJA


a. Menetapkan instrumen pengumpulan data ketersediaan benih
padi inbrida berdasarkan jenis, varietas, dan kelas benih
1). Membuat instrumen pengumpulan data berupa formulirisian
yang memuat jenis, varietas, dan kelas benih.
2). Menetapkan instrumen pengumpulan data berupa formulir
isian yang memuat jenis, varietas, dan kelas benih, sebagai
berikut :

Stok Benih Berdasarkan


Nama Produsen/
No. Varietas Keterangan
Kelas Benih (Kg)
Pedagang Benih
BD BP BR Jumlah

b. Menganalisis data ketersediaan benih padi inbrida berdasarkan


jenis, varietas dan kelas benih
1). Mengidentifikasi jumlah produsen dan pedagang/pengedar
benih padi inbrida yang ada di wilayah tempat benih akan
diproduksi/dipasarkan.

4
2). Mengumpulkan data ketersediaan benih padi inbrida sesuai
dengan formulir yang telah ditetapkan dari produsen benih
maupun dari pedagang/pengedar benih.
3). Melakukan analisis data ketersediaan benih padi inbrida
dengan menghitung jumlah stok benih yang ada di produsen
dan yang ada di pengedar benih.

c. Menganalisis data kebutuhan benih potensial berdasarkan luas


tanam, dan jarak tanam serta jenis, varietas, dan kelas benih
1). Mengidentifikasi luas tanam padi inbrida di wilayah tempat
benih akan diproduksi/ dipasarkan.
2). Menghitung kebutuhan benih potensial berdasarkan total luas
tanam tersebut (dengan asumsi jarak tanam sama dan
kebutuhan benih padi inbrida per hektar 25 kg).
3). Melakukan analisis data kebutuhan benih potensial tersebut
berdasarkan varietas dan kelas benih yang ditanam petani,
baik untuk konsumsi maupun penangkaran benih, sebagai
berikut :

Kebutuhan
Varietas Perkiraan
Wilayah Luas Benih
Sebelumn Varietas
No Pemasaran Tanam Potensial
ya Yang yang Akan
Benih (Ha) (Luas Tanam x
Ditanam Diproduksi
25 Kg)

d. Menghitung kebutuhan benih riil berdasarkan ketersediaan benih,


kebutuhan benih potensial, dan tingkat penggunaan benih.
1). Mengidentifikasi tingkat penggunaan benih di wilayah tempat
benih akan dipasarkan.

2). Menghitung kebutuhan benih riil berdasarkan tingkat


penggunaan benih di wilayah tempat benih akan dipasarkan

5
dengan mempertimbangkan data hasil analisis ketersediaan
dan kebutuhan benih potensial.

Perkiraan
Kebutuhan Tingkat Varietas
Ketersedia Kebutuhan
Benih Pengguna yang
No. an Benih Benih Riil
Potensial an Benih Akan
(Kg) (Kg)
(Kg) (%) Diproduks
i
1 2 3 4 5 = (3 x 4) 6

V. TEORI FUNGSIONAL
Pengumpulan data ketersediaan benih dilakukan dengan
mewawancarai produsen dan pedagang/ pengedar benih, sesuai
dengan formulir yang telah ditetapkan. Sedangkan data luas tanam
dan tingkat penggunaan benih untuk menghitung kebutuhan benih
diperoleh dari instansi/dinas pertanian di wilayah tempat benih akan
dipasarkan.

VI. GAMBAR
(Tidak ada)

VII. ALAT DAN BAHAN


a. Peralatan
- Alat tulis
- Alat hitung

6
b. Bahan
- Data luas tanam
- Instrumen ketersediaan benih

VIII. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(Tidak ada)

IX. EVALUASI/SOAL
Daftar Pertanyaan dan Kunci Jawaban :

No. Pertanyaan
1. Sebutkan data apa saja yang anda identifikasi untuk
menganalisis ketersediaan benih ?
2. Jelaskan bagaimana cara anda mengumpulkan data
ketersediaan benih ?

7
3. Jelaskan bagaimana cara anda menganalisis data kebutuhan
benih potensial ?
4. Jelaskan bagaimana cara anda menganalisis data kebutuhan
benih riil ?

X. LEMBAR KUNCI JAWABAN

NO Kunci Jawaban
1 Data nama produsen/pedagang benih, varietas, kelas benih
dan stok benih.
2 Dengan mewawancarai produsen dan pedagang/pengedar
benih, dengan menggunakan formulir yang telah ditetapkan.
3 Kebutuhan benih potensial dihitung dengan rumus :

8
Total luas tanam x kebutuhan benih per hektar
4 Kebutuhan benih riil dihitung dengan cara :
Persentase tingkat penggunaan benih x kebutuhan benih
potensial

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2008. Pelatihan TOT SL-PTT Padi Nasional. Badan Penelitian dan
Pengembnagan Pertanian., Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Anonimous, 2010. Panduan Umum Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman


Terpadu (SL-PTT) Padi Gogo . Badan Penelitian dan Pengembnagan
Pertanian., Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Anonimous, 2004. Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah.


Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor.

TIM PENYUSUN

1. IR. MUNANDAR, MM.

Anda mungkin juga menyukai