Anda di halaman 1dari 7

TAFSIRAN AYAT

Galatia 5:1 Τῇ ἐλευθερίᾳ ἡμᾶς Χριστὸς ἠλευθέρωσεν· στήκετε οὖν καὶ μὴ πάλιν ζυγῷ
δουλείας ἐνέχεσθε. (Gal 5:1 BGT)

Arti LAI : Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.
Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

ἐλευθερίᾳ yang memberikan arti kebebasan atau kemerdekaan, menjadi alasan utama Paulus
kepada orang-orang Galatia untuk terbebas dari pengaruh-pengaruh orang-orang sekitar
mereka. Alasan ini Paulus kemukakan untuk menjaga wadah keimanan mereka untuk tidak
lagi jatuh ke dalam kuk perhambaan Yudaisme. Paulus memberikan keterangan lanjutan dari
Galtia 3 untuk menjadi seorang yang dibenarkan oleh iman (ὅτι ὁ δίκαιος ἐκ πίστεως ζήσεται
(Gal 3:11 BGT). kata μὴ yang mengindikasikan larangan, “untuk tidak, jangan, dilarangan”
merupakan ungkapan untuk menyatakan sekeras-kerasnya penekanan makna yang dimaksud.
Tidak ada lagi pertimbangan didalam makna kata tersebut. Diakhir kalimat, pernyataan
imperatif orang kedua jamak στήκετε “berdiri tegap”untuk menuju kemerdekaan kristen dan
tidak dikenakan kuk perhambaan, ‘ζυγῷ=kuk δουλείας=hamba ἐνέχεσθε=dikenakan,
ditimpa”.

Bagi paulus, kemerdekaan seorang umat hanya dilakukan didalam Yesus sendiri.
Roma 10:4 “sebab Kristus adalah kegenapan Hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh
tiap-tiap orang yang percaya”. Adalah penting untuk menetukan dalam arti yang bagaimana
Paulus memakai istilah telos (kegenapan), yang artinya perhentian. Paulus menganggap
bahwa Taurat dicabut di dalam Kristus. 1

Galatia 5:2 Ἴδε ἐγὼ Παῦλος λέγω ὑμῖν ὅτι ἐὰν περιτέμνησθε, Χριστὸς ὑμᾶς οὐδὲν ὠφελήσει.

(Gal 5:2 BGT)

Arti LAI: Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu,
Kristus sama sekali tidak akan berguna bagi mu.

Di ayat ini, menyatakan identitas Paulus sendiri sebagai seorang murid. Kata kerja subjuntive pasif
orang kedua jamak περιτέμνησθε (kamu menyunati), mengindikasikan sebuah kecaman terhadap bagi
siapa saja yang telah menyunatkan dirinya kembali, pada harus melakukan dan tidak terlepas lagi dari
Hukum Taurat. Sunat merupakan sebuah tanda Perjanjian Lama dari Allah terhadap Abraham. Setelah

1
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2, Bpk.Gunung Mulia:Jakarta, 2001 hal 356
kedatangan Kristus, hal yang demikian sudah diluruskan bahwa sunat tidak perlu lagi. Sunat sendiri
tidak dikehendaki oleh Kristus. Galatia 5:6 “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus
Yesus, hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh
kasih”.

Paulus mencoba membangun perspektive dan pemikiran mereka akan sunat yang telat mereka
lakukan kembali. Sunat adalah syarat dari kuk perhambaan yang selama ini membelenggu bangsa-
bangsa Israel. Dengan ada sunat, mereka menganggap masuk ke dalam janji yang telah disepakati
dengan Allah. Memang Taurat itu didasarkan daripada janji. Tetapi secara historis, kehadiran janji
telah disepekati lebi dahulu dari pada kehadiran sunat. Dengan kata lain, Hukum Taurat tidak
berusaha membatalkan Janji yang telah ada.

Galatia 5:3 μαρτύρομαι δὲ πάλιν παντὶ ἀνθρώπῳ περιτεμνομένῳ ὅτι ὀφειλέτης ἐστὶν ὅλον τὸν
νόμον ποιῆσαι. (Gal 5:3 BGT)

Arti: Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib
melakukan seluruh hukum Taurat.

μαρτύρομαι berbentuk kata kerja middle orang pertama tunggal, secara harafiah memberikan makna
adanya kewajiban yang diberikan kepada orang-orang Galatia yang “mewajibkan dengan sangat
dirinya” untuk disunat melalui orang-orang yang mempengaruhi iman mereka. Paulus menjauhi
hukum Taurat dan tidak menghalalkanya bagi siapa saja yang telah memberikan dirinya untuk
menjadi Kristen. Hal ini menjadi ungkapan serius Paulus dalam Kolose 2:11dalam Dia kamu telah
disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan suant Kristus, yang terdiri
dari penanggalan dosa”.

Paulus sendiri mengetahuin tidak seorang pun yang penuh melaksanakan seluruh hukum
Taurat, kecuali Yesus Kristus. 2 Yesus yang menjadi pribadi satu-satunya menjadi kegenapan Hukum
Taurat itu. Kedatangan itu sendiri bukan untuk meniadakan lagi hukum Taurau teteapi
meluruskannya. Dalam kalangan bangsa Israel telah terjadi pemaknaan yang salah terhadap Taurat
seperti Ahli-ahli Taurat. Taurat membawa pengenalan akan kehadiran dosa. Oleh karena Taurat,
manusia mengenal dosa dan berusaha menghindarinya, meskipun mereka mengetahui bahwa dosa itu
akan selalu hadir selama kita masih dipagari oleh hukum Taurat.

Galatia 5:4 κατηργήθητε ἀπὸ Χριστοῦ, οἵτινες ἐν νόμῳ δικαιοῦσθε, τῆς χάριτος ἐξεπέσατε.

(Gal 5:4 BGT)

2
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2,. Hal 353
Arti LAI: Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum
Taurat; kamu hidup diluar kasih karunia.

κατηργήθητε yang berbentuk Aorist Pasif orang kedua jamak yang arti secara harfiah adalah
“membatalkan, mematahkan dan meninggalkan”. Maka demikian makna, κατηργήθητε ἀπὸ Χριστοῦ
ini adalah mematahkan atau membatalkan Kristus di hidupnya. Paulus dari ayat ini memberikan
indikasi serius bahwa Hukum Taurat adalah hanya milik mereka Yudaisme dan tidak berlaku bagi
Kristen. νόμῳ δικαιοῦσθε dianggapa sebagai kebenaran yang salah, dan itu lah yang dianut kembali
orang-orang Galatia.

Karna Paulus sendiri yang seorang Yahudi, merasa Taurat itu memberatkan. Pelanggaran
terhadap salah satu perintah sama dengan melanggar seluruhnya (Galatia 3:10). Orang-orang Farisi
juga berusaha menggenapinya dengen menjaga kesalehan mereka. Disisi lain, pengelandan yang utuh
terhadap Taurat membuat hati manusia mengagungkan Taurat itu. Sehingga iman hanya menjadi
pembicaraan kedua setelahnya. Paulus menekankan kasih karunia tidak akna berjalan bagi siapa saja
yang hidup kembali di dalam hukum Taurat. Sehingga Kristus juga telah meninggalkan mereka,
sehingga mereka tidak lagi mengakui dan menerima karunia yan gtelah mereka terima pada
dahulunya.

Galatia 5:5 ` ἡμεῖς γὰρ πνεύματι ἐκ πίστεως ἐλπίδα δικαιοσύνης ἀπεκδεχόμεθα. (Gal 5:5 BGT)

Arti LAI: Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.

Pentingnya iman dan Roh di di dalam ucapan Paulus ini membuang persepsi akan kewajiaban
untuk melaksanakan seluruh isi hukum Taurat. ἐλπίδα δικαιοσύνης “pengharapan kebenaran”
adalah hal yang penting. Setiap orang kala itu hanyalah mengharapakan kebenaran yang dibangun
diatas hukum Taurat. Sehingga manusia sendiri memiliki persepsi yang salah tentang kehadiran
hukum Taurat. Taurat adalah penuntun sampai Kristus datang. Sebagai penuntun (παιδαγωγὸς),
sebagai istilah yang dipakai Paulus melukiskan seseorang yang bertanggung jawab atas
pendidikan moral seorang anak sampai anak itu mencapai kedewasaan dan kemerdekaan.
Taurat berfungsi sebagai pelindung kedewasaan iman bangsa israel. Tetapi bagi Kristus
dengan jelas dinyatakan, untuk hidup didalam nya orang beriman tak berada lagi dibawah
pengawasan penuntun (Gal 3:25). Dengan demikian, keberadaa Taurat telah selesai bekerja
bagi mereka, iman dan roh menjadi alasan utama untuk hidup di dalam Kristus.

Galatia 5:6 ἐν γὰρ Χριστῷ Ἰησοῦ οὔτε περιτομή τι ἰσχύει οὔτε ἀκροβυστία ἀλλὰ πίστις δι᾽
ἀγάπης ἐνεργουμένη. (Gal 5:6 BGT)
Arti LAI: Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus hal bersunat atau tidak bersunat
tidak

mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

οὔτε περιτομή τι ἰσχύει οὔτε ἀκροβυστία menjadi dasar pengertian ayat ini. Persoalan sunat atau tidak
disunat menjadi titik balik seseorang dalam menjadi Kristen. Paulus menerima semua orang-orang
bagi siapa saja yang berlatar belakang dari orang-orang diluar atau di dalam palestina. Kebenaran
yang dimaksudkan di dalam Kristus memiliki, ketebatasan juga di dalamnya. Kebenaran Kristus
tidaklah ditemukan didalam kebenaran hukum Taurat. Paulus tidak pernah menyarankan bahwa ada
sesuatu yang secaa hakiki lemah mengenai Taurat, tetapi fungsi vital untuk menyediakan sarana untuk
mencapai kebenaran itu diberikan kepada iman, bukan Taurat.
ἀγάπης “ἐνεργουμένη” berbentuk kata kerja middle voice nominatif tunggual Feminin,
menerangkan iman yang akan diformulasikan dengan kasih di dalam Kristus. Iman hanya akan
bekerja jika kita menyingkirkan hukum Taurat dan tidak menyandingkan dengan Taurat. Keutamaan
iman dalam kasih, maka akan menata hidup kita di dalam hidup Kristus.

Galatia 5:7 Ετρέχετε καλῶς· τίς ὑμᾶς ἐνέκοψεν [τῇ] ἀληθείᾳ μὴ πείθεσθαι; (Gal 5:7 BGT)
Arti LAI: Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalangi kamu, sehingga
kamu tidak menuruti kebenaran lagi?

Ετρέχετε καλῶς memberikan indikasi bahwa dahulu orang-orang Galatia berpihak kepada satu tujuan
yaitu untuk berpacu dengan baik. Dan hal ini ditunjukkan melalui terbentuknya jemaat Kristen di
dalamnya. Dan terbukti bahwa hal mengenai iman telah selesai dan berhasil mereka lakukan dengan
baik terhadap sesama. Yang menjadi permasalahan serius didalamnya adalah siapakah orang-orang
yang mempengaruhi mereka? Ada beberapa teori yang mengatakannya. Pandangan tradisional bahwa
pembuat onar ini adalah orang Kristen yang terllau fanatik pada Yudaisme dan terlalu kuat memgang
kesakralan Taurat tetap dipertahankan, dan adanya pemaksaan surat umumnya tidak dilawan. J.H
Ropes melihat adanya sekelompok non-Yahudi “perfeksionis” di antara para pembuat masalah itu.
Mereka percaya diri mereka lebih tinggi dari Taurat dan mengakui prinsip-prinsip moral. Kirsopp
Lake menyangkal eksistensi misi Kristen Yahudi tandingan dan menganggap Paulus sebenarnya
bertujuan melindungi para non-Yahudi dari usaha orang Yahudi lokal yang berusaha merebut mereka.
3
sehingga dapat diberi indikasi bawah akar peralawan itu adalah orang Kristen Yahudi dari
Yerusalem.

Galatia 5:8 ἡ πεισμονὴ οὐκ ἐκ τοῦ καλοῦντος ὑμᾶς. (Gal 5:8 BGT)
Arti LAI: Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia yang memanggil kamu.

3
Donald Guthrie. Pengantar Perjanjian Baru Volume 2, Penerbit Momentum:Surabaya, 2009 hal 74
ἡ πεισμονὴ berbentuk nominatif tunggal Feminin yang berarti ajakan, bujukan. Secara harfiah
diterjemahkan “ajakan itu tidak datang dari Dia yang memanggil kamu”. Bujukan dari orang-orang
yang ditentang itu melebihi kemampuan jemaat-jemaat yang ditinggalkan itu. Paulus menyebut ada
pribadi yang meyulitkan mereka (Gal 3:1; 5:7; 5:10) yang menunjukkan bahwa kelompok ini
mungkin memiliki pemimpin yang kuat. Dalam menghadapi serangan kelompok ini, wajar jika Paulus
terkadang secara khusus menyoroti sang pemimpin.

Galatia 5:9 μικρὰ ζύμη ὅλον τὸ φύραμα ζυμοῖ. (Gal 5:9 BGT)
Arti LAI: Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan

Ayat ini menitikan sbeuah kiasan terhadap jemaat Galatia tentang orang-orang yang telah merubah
pemikiran jemaat akan kebenaran Kristus. Bagi Paulus, pemikiran hal kecil ini dapat mempengaruhi
keadaan mereka. μικρὰ ζύμη mengindikasikan ragi yang kecil atau sedikit mengindikasikan ajakan-
ajakan orang-orang yang melemahkan iman dan roh jemaat-jemaat Galatia. Bagi Paulus, orator-orator
tersebut berada dan telah hidup berdampingan dan oleh sebab itu jemaat-jemaat dengan mudahnya
ditarik kembali, apalagi dengan keadaan kekosongan pembimbing spiritual mereka kala itu.

Galatia 5:10 Ἐγὼ πέποιθα εἰς ὑμᾶς ἐν κυρίῳ, ὅτι οὐδὲν ἄλλο φρονήσετε· ὁ δὲ ταράσσων ὑμᾶς
βαστάσει τὸ κρίμα, ὅστις ἂν ᾖ. (Gal 5:10 BYZ)
Arti LAI: Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian
lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan
menanggung hukumannya, siapa pun juga dia.

πέποιθα berbentuk kata kerja perfek orang pertama tunggal, secara harfiah menyatakan “saya telah
membujuk, menasihati” LAI menyebut “meyakin”. Dalam kedua hal ini terjadi dua pemaknaan
berbeda. Kata “membujuk” hanya suatu tindakan yang setengah-setengah dan tidak secara penuh
masuk ke dalam hati orang yang dituju. Artinya akan ada pemaknaan ganda setelah itu, antara
diterima atau pun tidak. Dalam hal ini, Paulus telah berbuat sesuatu dalam batas kemampuannya dan
ia hanya mempercayai tetapi ia tidak merasakan kemudahan untuk berpindah hati.
Paulus dalam hal ini mengecam kelompok-kelompok yang telah melakukan hal yang demikian.
Galatia adalah jemaat yang dibangun ketika Paulus masih terbaring lemah di sana. Paulus mencoba
untuk melindungi sekali lagi akan kebenaran iman mereka dan tidak akan ada lagi yang akan merubah
iman mereka.

Galatia 5:11 Ἐγὼ δέ, ἀδελφοί, εἰ περιτομὴν ἔτι κηρύσσω, τί ἔτι διώκομαι; ἄρα κατήργηται τὸ
σκάν (Gal 5:11 BGT)
Arti LAI: Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat,
mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan
lagi.

κατήργηται berbentuk kata kerja perfek pasif orang ketiga tunggal, secara harafiah “ dia telah
membatalkan”. Paulus sendiri menyatakan keterbukaanya terhadap Taurat yang membelenggunya
dan menyatakan alasannya dengan logika berpikir. Melalui perbuatan-perbuatan melakukan Taurat
orang tidak dapat memperoleh kebenaran. Amat paulus adalah kebenaran oleh iman, bukan pada
pekerjaan Taurat. Paulus melihat Taurat di didalamnya suatu ungkapan anugrah Allah. Tetapi
kelemahan Taurat adalah hanya dapat memperlihatkan bahwa orang sudah melakukan pelanggaran,
ia tidak dapat menghidupkan. τί ἔτι διώκομαι merupakan pertanyaan untuk paulus sendiri. Jika ia
masih mematuhi hukum Taurat, mengapa ia masih saja dipenjara, dibuang atau diadili?

Galatia 5:12 Οφελον καὶ ἀποκόψονται οἱ ἀναστατοῦντες ὑμᾶς (Gal 5:12 BGT)
Arti LAI: Baiklah mereka yang mengahasut kamu mengebirikan saja dirinya!

ἀποκόψονται berbentuk future middle orang ketiga jamak, secara harfiah “mengebirikan diri”.
Ungkapan ini dinyatakan sebagai bentuk amarah Paulus kepada orang-orang yang mempengaruhi
pemikiran mereka. Sehingga mereka merusak citra pelayanan yang telah dibangun oleh Paulus ketika
dia telah jauh dari Galatia. Kesempatan itu yang digunakan oleh para kelompok tersebut dalam
membalikkan kembali jemaat kepada Yudaisme. Beberapa ungkapan Surat Galatia memang bisa
disesuaikan dengan cetakan gnostik, tetapi hal itu juga bisa dipahami dalam kaitan dengan Taurat
Yahudi.

Galatia 5:13 ὑμεῖς γὰρ ἐπ᾽ ἐλευθερίᾳ ἐκλήθητε, ἀδελφοί· μόνον μὴ τὴν ἐλευθερίαν εἰς ἀφορμὴν
τῇ σαρκί, ἀλλὰ διὰ τῆς ἀγάπης δουλεύετε ἀλλήλοις. (Gal 5:13 BGT)
Arti LAI: Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah
kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan utnuk kehidupan dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Ayat ini memaparkan sedikit perbedaan terjemahan. Kata τῇ σαρκί yang berarti “di dalam daging”
tidak dalam arti “dosa”. Bentuk narasi ini merupakan sebuah nasehat Paulus kepada jemaat yang
ditinggalkan itu. kesendirian mereka telah mengubah iman mereka. Paulus hadir bukan untuk
meniadakan hukum, tetapi Kristus telah memenuhi hukum-hukum itu maka dengan cara yang serupa
orang yang percaya telah menjungjung tinggi hukumTaurat lewat Kristus. Memelihara hukum Taurat
bukan karena takut akan akibat buruk kalau ia melanggarnya, melainkan karena keinginannya yang
sungguh-sungguh untuk menyeleraskan diri kepada pikiran Kristus. Pandangan Paulus tentang Taurat
yang dapat disebut “dibebaskan” iut, berasal dari Yesus 4.

Galatia 5:14 ὁ γὰρ πᾶς νόμος ἐν ἑνὶ λόγῳ πεπλήρωται, ἐν τῷ· ἀγαπήσεις τὸν πλησίον σου ὡς
σεαυτόν. (Gal 5:14 BGT)
Arti LAI: Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”

Barangkali ayat ini menjadi dasar yang paling familiar di dalam injil hingga surat-surat. Hal ini
dinyatakan dalam Mat 22:39; Mar 12:31; Luk 10:27; Yoh 15:17; Rom 13:9; Yak 2:8. Kata πᾶς disini
menyatakan keseluruhannya terhadap satu kesatuan hukum Taurat. Hal ini yang memberikan suatu
motif penjagaan bagi iman. Perbuatan mengasihi yang dimaksud kan, sudah memberikan indikasi
bahwa mereka telah melakukan hukum Taurat di dalamnya. Tidak perlu dilakukan lagi secara penuh,
hanya Kristus yang dalam mematuhinya. Hukum Taurat digenapi dengan cara mengasihi. Pandangan
Paulus bahwa kasih terhadap sesama, menggenapinya. Pendekatan ini sama sekali berbeda dari
legalisme dan memberikan suatu dimensi yang sepenuhnya baru kepada pemahaman atas hukum
Taurat itu. kasih jenis ini hanya mungkin melalui Kristus. Dan ini merupakan dimensi yang sama
sekali baru dalam memahami Taurat.

Galatia 5:15 εἰ δὲ ἀλλήλους δάκνετε καὶ κατεσθίετε, βλέπετε μὴ ὑπ᾽ ἀλλήλων ἀναλωθῆτε.
(Gal 5:15 BGT)
Arti LAI: Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah supaya jangan
kamu saling membinasakan.
Hal ini tampak Paulus memberikan nasihat untuk tidak saling mengadakkan permusuhan antar
jemaat. Kata ἀλλήλους ini mengindikasikan akan perasaan yang “saling” untuk tidak menyakiti antar
anggota kelompok. Taurat merangsang dosa. Hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran
menjadi semakin banyak (Roma 5:20) dan “supaya nyata bahwa ia adalah dosa.. supaya oleh perintah
itu dosal lebih lagi keadaannya sebagai dosa (Roma 7:13). Pikiran pokok Paulus nampaknya adalah
bahwa larangan justru mendorong perlawanan. Justru karena fungsi Hukum Taurat yang
sedemikianlalh sehingga Paulus dapat menegaskan bahwa kuasa dosa ialah hukum Taurat ( 1 kor
15:56).

4
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 , hal 359

Anda mungkin juga menyukai