Kancana
Ayah Maharaja
Linggabuanawisesa
Pemerintahannya
Mahaprabu Niskala Wastu Kancana
banyak dibimbing tentang masalah
kenegaraan dan keagaamaan oleh
pamannya, Sang Bunisora, sehingga ia
tumbuh menjadi orang bijaksana dan
banyak disukai masyarakat. kepada Sang
Bunisora, pamannya yang terkenal
ketaatannya terhadap agama, sehingga
Bunisora dikenal pula sebagai Rajaresi,
penulis Carita Parahyangan memberi
gelar Satmata, yakni gelar keagamaan
tingkat kelima dari tujuh tingkat
keagamaan yang dianut penguasa Sunda
waktu itu.
Prasasti Kawali
Prasasti Astana Gede atau Prasasti
Kawali merujuk pada beberapa prasasti
yang ditemukan di kawasan Kabuyutan
Kawali, kabupaten Ciamis, Jawa Barat.[5]
Isi teks
Alihaksara diplomatis
1. hayua diponah-ponah
2. hayua dicawuh-cawuh
3. inya neker inya angger
4. inya ninycak inya rempag
Alihbahasa …
Jangan dimusnahkan!
Jangan semena-mena!
Ia dihormati, ia tetap.
Ia menginjak, ia roboh.[6]
Referensi
1. ^ http://www.geni.com/people/Dewi-
Lara-Linsing-Arya-
Kulon/6000000040373376832
2. ^
http://ikhwanulfalah.blogspot.co.id/2
014/06/silsilah-penguasa-sunda-
galuh-cirebon.html
3. ^
http://ragamulya.blogspot.co.id/201
3/12/prabu-niskala-wastu-
kancana_23.html
4. ^
http://sundasiabah.blogspot.co.id/20
15/06/prabu-anggalarang-prabu-
wastukancana.html
5. ^
http://www.disparbud.jabarprov.go.id
/wisata/dest-det.php?
id=1042&lang=id
.^
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti
_Astana_Gede
Daftar Pustaka
Naskah Wangsakerta
Sejarah Kerajaan di Tatar Sunda
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Niskala_Wastu_Kancana&oldid=14565889"