Kesimpulan
Setelah memaparkan berbagai pengertian, definisi, hasil temuan penelitian dan pendapat-
pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum manajemen adalah proses
pencapaian tujuan melalui dan bersama orang lain. Agar pencapaian tujuan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien, perlu ada koordinasi dari semua orang yang ada di dalamnya.
Manajemen dalam usaha koordinasinya harus memperhatikan 3 unsur, yakni unsur teknis dan
unsur manusia, serta hubungan diantara kedua unsur tersebut. Dari unsur-unsur tersebut,
faktor budaya lebih banyak mempengaruhi unsur manusia daripada unsur teknisnya.
Dikarenakan kedua unsur saling berkaitan, maka manajemen secara keseluruhan tidak akan
pernah bebas dari pengaruh budaya.
Manajemen Indonesia yang banyak mengadopsi manajemen barat (Amerika dan Eropa Barat)
dan timur (Jepang dan Cina), tampaknya tidak luput dari pengaruh faktor budaya tradisional
yang ada di tengah-tengah masyarakat. Apalagi belum ditemukannya secara pas bentuk
manajemen Indonesia, menjadikan manajemen yang dijalankan selama ini mencampurkan
berbagai macam bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah dengan faktor budaya di mana
organisasi tersebut berada.
Namun dari berbagai hasil temuan para peneliti dan dari berbagai tulisan yang ada.
Manajemen Indonesia secara umum bercirikan diantaranya adalah :
1. Bersifat budaya tradisional seperti solider organik, hierarkis, rukun dan musyawarah
untuk mencapai mufakat dalam mengembalikan keputusan (Astrid S. Susanto, 1980).
2. Bersifat pragmatis, akusentris dan dalam beberapa tahun terakhir bersifat otokritik
dan berpikir jangka pendek (Danandjaja, 1986).
3. Bersifat rutin, formalistik, kurang tersentralisasi, kurang berkomunikasi tugas,
umumnya lebih dikoordinasi melalui rencana daripada saling menyesuaikan, namun
tidak selurhnya birokratis serta bersifat paternalistik dan otokritik (Budi Paramita,
1992).
http://thoifahasriandini.blogspot.com/2015/10/manajemen-indonesia-perpaduan-manajemen.html