MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen pengampu
Dianita Meirini, S.A. M.Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 12 kelas MBS 5F
Nama anggota :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji Syukur dipanjatkan atas kehadirat-Nya, berkat rahmat dan ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah “ Evaluasi Kinerja Dan
Desentralisasi” dengan baik. Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat tugas
mata kuliah Akuntansi Manajemen .
Kami menyadari pada saat penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan dari segala pihak. Karena itu kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dianita Meirini, S.A. M.Si sebagai dosen mata kuliah Akuntansi
Manajemen.
2. Teman-teman yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu diharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………....i
Daftar Isi………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………....4
C. Tujuan……………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Evaluasi Kerja Berdasarkan Hasil Keputusan.............................................4
B. Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban……………………………………......4
A. Alasan-alasan Melakukan Desentralisasi……………………………….5
C. Divisi-divisi dalam Perusahaan yang Terdesentralisasi………………..6
D. Pusat pertanggungjawaban (responsibility center)……………………..6
E. Pentingnya Biaya Lingkungan Bagi Perusahaan Desentralisasi………7
F. Mellihat Kebijakan Divisi Keuangan Untuk Evaluasi Investasi Dan Imbal
Hasil Perusahaan ………………………………….…………...................7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi kinerja adalah kegiatan penilaian kerja dimana penilaian
dilakukan secara sistematis dan bertahap serta selalu mengedepankan
kepentingan perusahaan. Evaluasi kerja sendiri merupakan hal yang sudah
menjadi adat atau kebiasaan perusahaan untuk menambah kualitas SDM
secara menyeluruh.Penilaian kinerja terhadap tenaga kerja biasanya dilakukan
oleh pihak manajemen atau pegawai yang berwenang untuk memberikan
penilaian terhadap tenaga kerja yang bersangkutan dan biasanya merupakan
atasan langsung secara hierarkis atau juga bisa dari pihak lain yang diberikan
wewenang atau ditunjuk langsung untuk memberikan penilaian.
Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang
secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam
kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini
sering kali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya
desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigm pemerintahan di
Indonesia. Istilah desentralisasi pada sebuah perushaan berkaitan dengan
manajemen sebuah perusahaan adalah gambaran dari sebuah perusahaan pusat
ke cabang dan dipimpim oleh seseorang yang bertugas untuk memenuhi
tanggung jawab perusahaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang Desentralisasi Dan Pusat Pertanggungjawaban ?
2. Bagaimana peran penting biaya lingkungan bagi perusahaan ?
3. Bagaimana Mengukur Kinerja Pusat Investasi Menggunakan Laba Residu
Dan Ekonomi Value Added ?
4. Bagaimana cara mengetahui pertanggung jawab an perusahaan
desentralisai melalui perhitungan?
5. Bagaimana Penetapan Harga Transfer untuk evaluasi kerja?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Kerja Berdasarkan Hasil Keputusan
Evaluasi kinerja adalah kegiatan penilaian kerja dimana penilaian
dilakukan secara sistematis dan bertahap serta selalu mengedepankan
kepentingan perusahaan. Evaluasi kerja sendiri merupakan hal yang sudah
menjadi adat atau kebiasaan perusahaan untuk menambah kualitas SDM
secara menyeluruh.Penilaian kinerja terhadap tenaga kerja biasanya
dilakukan oleh pihak manajemen atau pegawai yang berwenang untuk
memberikan penilaian terhadap tenaga kerja yang bersangkutan dan
biasanya merupakan atasan langsung secara hierarkis atau juga bisa dari
pihak lain yang diberikan wewenang atau ditunjuk langsung untuk
memberikan penilaian.
Evaluasi kerja berdsarakan kinerja akan menjadi keputusan yang
sangat menguntungkan bagus bagi perusahaan. Hal ini memikat pada hasil
survey pperusahaan terhadap kinerja seluruh pengembang perusahaan/
1
untuk menghasilkan laba koperasi tersebut akan diperoleh ukuran kinerja yang
lebih berguna.
Salah satu cara untuk mengaitkan laba operasi dengan aset yang digunakan
adalah dengan menghitung imbal hasil investasi (return on investment-ROI)
yang merupakan laba yang diperoleh dari setiap dolar investasi. ROI adalah
ukuran kinerja yang paling umum digunakan dalam pusat investasi. ROI dapat
ditentukan dengan rumus berikut.
Laba Operasi
ROI =
Aset Operasi Rata - Rata
Margin Perputaran
Laba Operasi Penjualan
Penjualan Aset Operasi Rata - Rata
ROI= x
Penjualan $400.000
=
Aset Operasi Rata – Rata $500.000
ROI Alpha akan tetap sebesar 0,20 (0,25 x 0,80), Cornerstone 12.1
memperlihatkan cara menghitung rasio-rasio tersebut.
Meskipun kedua pendekatantersebut memberikan hasil ROI yang sama,
perhitungan margin dan perputaran memberikan informasi yang bernilai kepada
manajer. Untuk memberikan gambaran mengenai informasi tambahan ini,
perhatikandata yang disajikan dalam tampilan 12.4. Divisi Elektronika mengalami
kenaikan pada angka ROI –nya dari 18 persen pada Tahun 1 menjadi 20 persen
pada Tahun 2. Namun, ROI Divisi Perlengkapan Kesehatan turun dari 18 persen
menjadi 15 persen. Dengan
Menghitung Aset Operasi Rata-rata, Margin, Perputaran, dan Imbal Hasil
atas Investasi
Mengapa :
Imbal Hasil atas Investasi adalah ukuran kinerja utama. Imbal hasil atas
investasi mengaitkan laba yang diperoleh dengan investasi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan laba tersebut. Imbal hasil atas investasi tepat untuk perusahaan dan
pesat investasi.
Informasi :
Divisi barat dari Celimar Company memperoleh laba operasi tahun lalu seperti
ditunjukkan dalam laporan laba rugi berikut ini
Penjualan $480.000
Beban Pokok Penjualan (222.000)
Laba Bruto $258.000
Beban penjualan dan administrasi (210.000)
Laba Operasi $ 48.000
Di awal tahun, nilai aset operasi sebesar $277.000. Di akhir tahun, nilai
aset operasinya $323.000.
Diminta :
Untuk Divisi Barat, hitunglah: (1) aset operasi rata-rata, (2) margin, (3)
perputaran, dan (4) imbal hasil investasi.
Solusi :
1. Aset Operasi Rata-Rata = (Aset Awal + Aset Akhir)/2
= ($277.000+$323.000)/2
= $300.000
2. Margin= Laba Operasi/Penjualan = $48.000/$480.000
= 0,10 atau 10%
3. Perputaran = Penjualan/Aet Operasi Rata-Rata =
$480.000/$300.000 = 1,6
4. ROI = Margin x Perputaran = 0,10 x 1,6 atau 16%
Perhatikan: ROI dapat juga dihitung sebagai berikut.
ROI = Laba Operasi/Aset Operasi Rata-Rata
= $48.000/$300.000
= 0,16 atau 16%
Perbandingan ROI
Divisi Elektronika Divisi Perlengkapan
Kesehatan
Tahun 1 :
Penjualan
$30.000.000 $117.000.000
Laba Operasi
1.800.000 3.510.000
Aset operasi rata –
rata 10.000.000 19.510.000
ROI*
18% 18%
Tahun 2 :
Penjualan
$40.000.000 $117.000.000
Laba operasi
2.000.0000 2.925.000
Aset operasi rata –
rata 10.000.000 19.500.000
ROI*
20% 15%
Perbandingan Margin dan Perputaran
Divisi Elektronika Divisi Perlengkapan
Kesehatan
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2
Margin* 6,0% 5,0% 3,0% 2,5%
Perputaran* x 3,0 x 4,0 x 6,0 x 6,0
ROI 18,0% 20,0% 18,0% 15,0%
1. ROI dapat menimbulkan terjadinya fokus yang sempit, yaitu hanya pada
tingkat keuntungan divisi dan mengorbankan tingkat keuntungan
perusahaan secara keseluruhan.
2. ROI mendorong manajer untuk memusatkan perhatian pada jangka pendek
dan mengorbankan jangka panjang.
Saat ini, divisi ini memiliki nilai sebesar 15 persen dengan aset operasi
$50 juta dan laba operasi atas investasi terkini adalah $7,5 juta. Divisi ini
memiliki persetujuan permohonan modal investasi baru sampai dengan $15 juta.
Kantor pusat masyarakat agar semua investasi paling tidak memperoleh imbal
hasil sebesar 10persen ( tingkat imbal hasil ini mewakili biaya perolehan modal
perusahaan ). Setiap modal yang tidak digunakan oleh divisi akan diinvestasikan
oleh kantor pusat sehingga diperoleh imbal hasil atas investasi tepat sebesar 10
persen.
Manajer divisi memiliki empat alternatif, yaitu (1 )berinvestasi di Proyek
I, (2) berinvestasi di proyek II, (3) berinvestasi di Proyek I dan Proyek II, atau (4)
tidak berinvestasi di kedua proyek. ROI divisi dihitung untuk keempat alternatif
tersebut
Alternatif
Memilih Memilih Memilih Kedua Tidak
Memilih
Proyek I Proyek II Proyek Kedua
Proyek
Laba operasi $ 8.800.000 $ 8.140.000 $ 9.440.000 $
7.500.000
Aset operasi $60.000.000 $54.000.000 $64.000.000
$50.000.000
ROI 14,67% 15,7% 14,75%
5,00%
a. Laba Residu
Laba residu (residual income) adalah selisih antara laba operasi dan imbal hasil
dollar minimum yang dipersyaratkan atas aset operasi perusahaan:
Laba Residu = Laba Operasi – (Imbal Hasil Minimum × Aset Operasi Rata-Rata)
Menghitung Laba Residu
Mengapa:Laba residu diukur dalam jumlah dollar, bukan persentase. Laba residu
mengaitkan laba yang diperoleh dengan imbal hasil minimum yang
dipersyaratkan atas investasi dan menghilangkan kecenderungan para manajer
untuk menolak proyek yang menguntungkan yang dapat menurunkan ROI divisi.
Penjualan $480.000
Pada awal tahun, nilai aset operasi perusahaan sebesar $277.000. Di akhir tahun,
nilai aset operasinya $323.000. Celimar Company mensyaratkan imbal hasil
minimum sebesar 12 persen.
Diminta:
Untuk Divisi Bagian Barat, hitunglah (1) aset operasi rata-rata dan (2) laba
residu
Solusi:
1. Aset Operasi Rata-Rata = (Aset Awal + Aset Akhir)/2
= ($277.000 + $323.000)/2
= $300.000
2. Laba Residu = Laba Operasi – (Imbal Hasil Minimum × Aset Operasi
Rata-Rata)
= $48.000 – (0,12 × $300.000)
= $48.000 - $36.000
= $12.000
Imbal hasil minimum ditetapkan oleh perusahaan dan sama seperti hurdle rate
(dilihat bagian atas ROI). Jika laba residu lebih besar dari nol maka divisi
memperoleh laba yang lebih besar dari imbal hasil minimum yang dipersyaratkan
(atau hurdle rate). Jika laba residu lebih kecil dari nol maka divisi memperoleh
laba yang lebih rendah dari imbal hasil minimum ]]\
yang dipersyaratkan. Terakhir, jika laba residu sama dengan nol maka divisi
memperoleh laba yang tepat sama dengan imbal hasil minimum yang
dipersyaratkan.
Laba residu bisa mendorong orientasi jangka pendek. Masalah lainnya dari laba
residu, laba residu adalah ukuran absolut dari profitabilitas. Jadi, perbandingan
langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda menjadi sulit karena
tingkat investasinya bisa berbeda.
d. Economic Value Added (EVA)
Ukuran kinerja keuangan lain yang mirip dengan laba residu adalah economic
value added. Economic Value Added (EVA) adalah laba operasi setelah pajak
dikurangi dengan biaya modal dalam dollar yang digunakan. Biaya modal dalam
dollar yang digunakan adalah biaya modal dalam persentase actual dikalikan
dengan total modal yang digunakan, seperti diperlihatkan dalam rumus berikut.
Informasi: Divisi Bagian Barat Celimar Company memperoleh laba bersih tahun
lalu, seperti diperlihatkan dalam laporan laba rugi berikut ini.
Penjualan $480.000
Solusi:
= $33.600 - $30.000
= $3.600
Pada dasarnya, EVA adalah laba residu dengan imbal hasil minimum sama
dengan biaya modal aktual untuk perusahaan (sebagai kebalikan dari beberapa
imbal hasil minimum yang diinginkan oleh perusahaan untuk alasan-alasan yang
lain). Jika EVA positif maka perusahaan telah meningkatkan kekayaannya selama
periode tersebut. Jika EVA negatif maka kekayaan perusahaan telah berkurang
selama periode tersebut. EVA membantu perusahaan dalam menentukan apakah
uamg yang berhasil diperoleh perusahaan lebih besar dari uang yang diperlukan
untuk menghasilkannya. Dalam jangka panjang, hanya perusahaan-perusahaan
yang menciptakan modal yang mampu bertahan.
Seperti laba residu, EVA adalah angka dollar, bukan imbal hasil dalam
persentase. Namun, EVA hamper mirip dengan tingkat imbal hasil seperti ROI
karena EVA mengaitkan laba neto (imbal hasil) dengan modal yang digunakan.
Fitur utama EVA adalah penekanannya pada laba operasi setelah pajak dan biaya
modal aktual. Di sisi lain, laba residu menggunakan imbal hasil minimum yang
diharapkan.
Para investor lebih menyukai EVA karena EVA mengaitkan laba dengan
jumlah sumber daya yang diperlukan untuk meraihnya. Sejumlah perusahaan
melakukan evaluasi berdasarkan EVA. Sebagai contoh, perusahaan seperti
General Electric, Wal-Mart, Merck & Co, IBM, Verizon Communication, Disney
Company, Jet Blue Airways Corp, dan Pixar menggunakan ukuran EVA dalam
beberapa kapasitas.
Aspek Perilaku dari Economic Value Added
Divisi A Divisi C
Harga transfer = $30 per unit Harga transfer = $30 per unit
Harga Pasar
Jika terdapat pasar di luar perusahaan yang kompetitif untuk produk yang
ditransfer maka harga transfer terbaik adalah harga pasar. Dalam contoh ini,
tindakan manajer divisi secara simultan akan mengoptimalkan keuntungan divisi
sekaligus keuntungan perusahaan. Selain itu, tidak ada divisi yang dapat
memperoleh keuntungan, tetapi merugikan divisi yang lain. Dalam kondisi ini,
manajemen puncak tidak berkeinginan untuk melakukan intervensi.
Anggap bahwa Divisi Furnitur suatu perusahaan memproduksi matras
futon. Divisi Matras dari perusahaan yang sama memproduksi matras, termasuk
model matras yang sesuai dengan matras futon. Jika matras ditransfer dari Divisi
Matras ke Divisi Furnitur, kesempatan penetapan harga transfer muncul. Dalam
contoh ini, Divisi Matras adalah divisi penjual dan Divisi Furnitur adalah divisi
pembeli. Anggap bahwa matras dapat dijual kepada pembeli di luar perusahaan
pada harga $50 per unitnya; harga sebesar $50 ini adalah harga pasar. Divisi
Matras tentu saja tidak akan menjual matras ke Divisi Furnitur pada harga di
bawah $50 per unit. Demikian pula, Divisi Furnitur tidak akan membayar lebih
dari $50 untuk setiap matras. Harga transfer dapat dengan mudah ditetapkan pada
harga pasar.
Harga pasar, jika tersedia, adalah pendekatan terbaik dalam penetapan
harga transfer. Oleh karena divisi penjual dapat menjual semua produksinya pada
harga pasar, transfer ke divisi internal perusahaan pada harga yang lebih rendah
akan membuat divisi penjual mengalami kerugian. Demikian pula, divisi pembeli
dapat selalu memperoleh barang pada harga pasar sehingga divisi pembeli tidak
ingin membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk barang yang ditransfer di
dalam perusahaan.
Akankah kedua divisi mentransfer pada harga pasar? Hal tersebut tidaklah
penting karena kedua divisi dan perusahaan secara keseluruhan akan tetap baik
kondisinya apakah transfer secara internal terjadi atau tidak terjadi. Namun, jika
transfer terjadi maka yang digunakan adalah harga pasar.
Overhead variabel 3
Overhead tetap 5
Harga transfernya $28 per matras. Harga ini akan dibayarkan oleh Divisi
Furnitur kepada Divisi Matras. Perhatikan, harga transfer ini tidak memberikan
keuntungan bagi divisi penjual (dalam kasus ini adalah Divisi Matras). Divisi
Matras dapat mengurangi produksi matras futon dan meningkatkan produksi
matras lain yang dapat dijual kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Untuk
mengurangi keinginan divisi matras tersebut, manajemen puncak dapat
menetapkan biaya sebagai "cost plus". Dalam contoh ini, anggap bahwa
perusahaan memperbolehkan penetapan harga gai biaya ditambah 10 persen.
Berdasarkan rumus tersebut, harga transfer transfer menjadi sebesar $30,80 yang
dihitung sebagai berikut :
Harga Transfer + (Harga Transfer x 10%) = $28 + ($28 x 0,10).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3
Maryanne M. Mowen. dkk, Dasar-Dasar Akuntansi Manajerial Edisi 5, (Jakarta:Salemba
Empat,2017), Hlm.698-722
Evaluasi kerja dalam hal pembentukan individu SDM yang baik
dapat di wujudkan dengan pengambilan keputusan melalui hasil
keuntungan perusahaan. Hasil investasi yang digunakan acuan ntuk
mengembangkan perusahaan desentralisasi agar bagus dan terorganisir
dalam perusahaan .
Dalam hal ini harga yang ditetapkan melalui keputusan yang baik
akan menjadi bagian harga yang bisa menjadikan keuntungan yang
maksimal bagi perusahaan. Asset dalam perusahaan akan bernilai jika
pihak pusat myediakan fasilitas demi keberlangsungan perusahaan dimasa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA