POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN FARMASI PRODI DIII FARMASI 2021 A. Pengertian CPOB Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan obat tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya. B. Dasar Hukum SK Badan POM RI No. HK.00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Produsen Obat Tradisional dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan wajib berpedoman pada CPOTB. IOT wajib menerapkan sejak 1 Januari 2010 KOT menerapkan CPOTB secara bertahap sesuai kemampuan industrinya Produsen yang telah menerapkan CPOTB akan diberikan sertifikat sesuai bentuk sediaannya Sertifikat dapat dibatalkan bila ditemukan ketidaksesuaian dalam penerapan selanjutnya. C. Manfaat CPOTB bagi Industri. Manfaat CPOTB bagi Industri adalah sebagai berikut. 1. Menjamin konsistensi pembuatan produk. 2. Merupakan dasar untuk meningkatkan mutu secara kontinyu 3. Meningkatkan kepercayaan konsumen 4. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan manajemen. 5. Mempererat hubungan antara produsen dan konsumen. 6. Terjamin sistem yang mampu telusur 7. Pembuktian konsistensi mutu D. Unsur-unsur CPOTB Berikut adalah unsur-unsur yang ada dalam CPOTB 1. Personalia Jumlah dan kualifikasi personil memadai, Struktur Organisasi yang praktis, efisien, efektif dan profesional, Penanggung jawab tehnis seorang Apoteker yang bertanggung jawab terhadap aspek hukum dan regulasi.
Kepala Bagian produksi dan Pengawasan Mutu adalah orang yang berbeda:
IOT : Apoteker atau sarjana lain yang kompeten
IKOT : serendah-rendahnya D3 Farmasi atau Asisten Apoteker atau D3 lain yang kompeten. 2. Bangunan Lokasi Bangunan harus : a) Bebas polusi b) Bebas banjir c) Bebas hama/pest d) Tidak berada di daerah pembuangan limbah e) Tidak berada di pemukiman padat dan kumuh)
Persyaratan bangunan :
a) Mempunyai sistem penanganan limbah (IPAL).
b) Prasarana pendukung lainnya. c) Konstruksi dan rancang bangun yang memadai. 3. Peralatan Rancang bangun dan konstruksi peralatan (tidak menimbulkan akibat yang merugikan terhadap produk) a) Pemasangan dan penempatan (pertimbangkan kemungkinan kontaminasi silang). b) Jenis peralatan (sesuai dengan proses pembuatan). c) Peralatan laboratorium (sesuai untuk menguji tiap bentuk sediaan) 4. Sanitasi dan Hygiene Poin ini meliputi : a) Higiene Personalia b) Kesehatan karyawan c) Pakaian kerja d) Kebiasaan higienis e) Sanitasi Bangunan f) Sarana untuk pembersihan g) Prosedur pembersihan h) Sanitasi peralatan 5. Penyiapan Bahan Baku a) Higiene Personalia b) Kesehatan karyawan c) Pakaian kerja d) Kebiasaan higienis e) Sanitasi Bangunan f) Sarana untuk pembersihan g) Prosedur pembersihan h) Sanitasi peralatan 6. Pengolahan dan Pengemasan Kegiatan terdiri dari hal-hal sebagai berikut : a) Penerimaan dan pencatatan bahan awal b) Penyiapan dokumen produksi, termasuk Master formula c) Kegiatan penimbangan d) Pencucian dan sanitasi dari peralatan e) Pembuatan ruahan (bulk) f) Kegiatan pengisian dan pengemasan g) Rekonsiliasi dari hasil produksi h) Pencatatan yang baik dari setiap kegiatan untuk meyakinkan uji telusur produk jadi i) Karantina dan pengiriman ke gudang j) Pemrosesan ulang bila diperlukan 7. Pengawasan Mutu a) Bagian yang paling esensial dari CPOTB b) Bagian yang tersendiri dan memiliki otoritas tunggal untuk meluluskan atau menolak bahan atau hasil produksi c) Sistem diciptakan untuk menjamin bahwa tiap produk memenuhi persyaratan yang berlaku
Tugas-tugas pokok pengawasan mutu:
a) Mengambil contoh dan melaksanakan pengujian mutu
b) Memberikan keputusan pelulusan atau penolakan c) Penetapan kadaluarsa berdasarkan Uji stabilitas d) Mengevaluasi semua keluhan dan produk jadi yang dikembalikan 8. Inspeksi Diri Melakukan penilaian apakah seluruh aspek pengolahan, pengemasan dan pengendalian mutu selalu memenuhi CPOTB. Hal-hal yang diinspeksi adalah sebagai berikut. a) Tim inspeksi diri b) Pelaksanaan dan frekuensi c) Laporan d) Pelaksanaan tindak lanjut 9. Dokumentasi Dibuat sistem yang bisa menggambarkan riwayat lengkap dari tiap bets produk Memudahkan pemantauan dan penelusuran kembali Tingkatan dokumen Jenis-jenis dokumen 10. Penanganan Terhadap Hasil Pengamatan Produk Jadi di Peredaran : a) Penanganan Keluhan 1. Keluhan dapat berasal dari dalam maupun luar industri. 2. Jenis keluhan dapat menyangkut mutu (kualitas tehnis) ataupun keamanan (reaksi yang merugikan). 3. Perlu dibuat prosedur penanganan keluhan tindak lanjut penanganan keluhan. b) Penarikan produk dari predaran 1. Prakarsa penarikan dapat berasal dari industri sendiri (bila berkaitan dengan mutu) atau pihak luar misal badan otoritas (bila terkait dengan keamanan). 2. Penarikan dapat berupa satu bets saja atau beberapa bets, bahkan seluruh bets jika ditemukan reaksi yang dapat berakibat serius bagi kesehatan. 3. Dibuat sistem penarikan dan dokumentasinya.