Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN 4
SINTESIS SENYAWA DERIVAT FLAVANON

Nama Praktikan : Intan Wulan Sari


NIM : 1813015051
Kelas/Kelompok : S1 A 2018/ 3 (Tiga)
Dosen : Agung Rahmadani, M.Sc.

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
PERCOBAAN 4
SINTESIS SENYAWA DERIVAT FLAVANON
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a) Alat refluks
b) Batang pengaduk
c) Corong kaca
d) Corong Buchner
e) Desikator
f) Freezer
g) FTIR
h) Gelas kimia
i) Hot plate
j) Ice bath
k) HPLC analitik
l) Labu ukur
m) Labu sintesis
n) Magnetik stirer
o) Melting point
p) Pipa kapiler
q) Pipet tetes
r) Pipet ukur
s) Polarimeter
t) Pro pipet
u) Spektrofotometer UV-Vis
v) Stirer
w) Timbangan analitik
2. Bahan
a) Aquades
b) Es batu
c) Etanol
d) H2SO4
e) Kertas saring
f) Plat kromatografi lapis tipis
g) Senyawa 2’-hidroksi-5’-kloro-4-metoksikalkon
B. Bagan Kerja
Refluks dipilih karena
dilengkapi dengan
adanya pendinginan, Disiapkan bahan kalkon,H2SO4 dan Etanol
sehingga uap yang
terbentuk akan
mengembun kembali
dan masuk kedalam Kemudian siapkan alat refluks
labu alas bulat, hal ini
dapat mengurangi
konsentrasi senyawa
yang menghilang Dilarutkan kalkon dengan 10 ml etanol, aduk ad larut Penambahan
akibat pemanasan. H2SO4 bertujuan
Pemanasan sendiri untuk
berfungsi untuk mempercepat
Masukkan sedikit-demi sedikit larutan kalkon dengan etanol
mempercepat terjadinya reaksi
ke dalam labu sintesis
terjadinya
(sebagai katalis)
reaksi.magnetic stirrer
juga digunakan
berfungsi untuk Kemudian masukkan sedikit-demi sedikit H2SO4
meratakan pemanasan.

Refluks dengan stirrer pada suhu 80 °C selama 6 jam

Totol hasil sintesis flavanon pada plat KLT, dibandingkan dgn bahan
dasar (kalkon) Dielusi dgn eluen n-heksan:etil asetat (8:2)
Didapat hasil tampak plat KLT di bawah sinar UV 254
Pengeringan noda kalkon dan flavanon
dalam
desikator
dilakukan agar Dihentikan reaksi dan Ditambahkan 10 mL aquades
air yang masih dingin ke dalam campuran, dinginkan dalam ice bath
terkandung selama 15 menit dan simpan di freezer selama 30 menit
dalam kristal
hilang.
Fungsi dari
Padatan berbentuk kristal disaring,lalu dikeringkan dalam dimasukkan dalam es
desikator. Dikerok padatan yag menempel di kertas batu yaitu sebagai
saring,Kemudian masukin ke cawan porselin proses pendinginan
dimana fungsi
pendinginan sendiri
Tambahkan 10 ml etanol, panaskan sambil diaduk hingga adalah untuk
larut , tuang ke erlenmeyer mempercepat proses
pengkristalan, begitu
pula dengan
pengadukan
Dinginkan selama 15 menit (icebath) kemudian
masukan ke freezer selama 30 menit, Disaring lalu
keringkan dalam desikator

C. Data Hasil Percobaan


1. Massa Produk
a. 2’-hidroksi-5’-kloro-hidroksikalkon (mr = 274,70 g/mol)
digunakan sebanyak 144,36 mg (0,5 mmol)
g
n =
Mr
g
0.5 mmol =
274,60 g /mol
g = 0,0005 mol x 274,60 g/mol
= 0,1373 gram
= 137,3 mg

b. H2SO4 (mr=98,07 g/mol) digunakan sebanyak 532 mikroliter (10


mmol)
g
n =
Mr
g
10 mmol =
98,07 g/mol
g = 0,01 mol x 98,07 g/mol
= 0,9807 gram
= 980,7 mg

m
V =
massa jenis
0,9807 gram
=
1,84 g /ml
= 0,533 ml
= 533 µl

2’hidroksi-5’kloro’hidroksikalkon + H2SO4 4’-hidroksi-


6-kloroflavanon
M 0,5 mmol + 10 mmol -
R 0,5 mmol + 10 mmol 0,5 mmol
S 0 0 0,5 mmol

Berat Teoritis
n = g/Mr
gr = n x mr
= 0,5 mmol x 274,70 g/mmol
= 0,0005 mmol x 274,70 g/mmol
= 0,13735
= 137,35 mg

2. % Rendemen
Diketahui:
Massa produk = 74,25 mg
Massa teoritis = 137,35 mg
Ditanya: % rendemen = …?
Jawab:
Massa produk
% rendemen= x 100 %
Massateoritis
74,25mg
¿ x 100 %
137,35mg
¿ 54,06 %

3. Spektrum Massa

OH 6-chloro-2-(4-hydroxyphenyl)chroman-4-one
Chemical Formula: C15H11ClO3
Exact Mass: 274.04
O Molecular Weight: 274.70
m/z: 274.04 (100.0%), 276.04 (32.0%), 275.04 (16.2%), 277.04 (5.2%), 276.05
(1.2%)
Elemental Analysis: C, 65.59; H, 4.04; Cl, 12.90; O, 17.47
Cl
O
 
4. Hasil Data 1H-NMR (400 MHz, CDCl3) Senyawa 4’-hidroksi-6-
kloroflavanon

3'
OH
2'
4'
1
8 Hx 1'
O 5'
7
2
6'
3 H

Cl 6
5 4 H
O
6-kloro-4'hidroksiflavanon
Integrasi, Integrasi, Konstanta
Konstanta δH
H δH (ppm) Multisiplita H Multisiplita Kopling
Kopling (J) (ppm)
s s (J)
1 - - - 9 - - -
J besar = 2.6
Hz
2 Hx = 5.398 1H, dd 10 - - -
J kecil = 12.8
Hz
J besar = 3.2
Hz
3 Ha = 2.863 1H, dd 1’ - - -
J kecil = 17.2
Hz
J besar =
13.2 Hz
Hb = 3.077 1H, dd 2’ 6.884 2H, m -
J kecil = 15.6
Hz
4 - - - 3’ 7.339 2H, d J = 8.8 Hz
5 7.873 1H, d J = 2.4 Hz 4’ - - -
6 5’ 7.339 2H, d J = 8.8 Hz
J besar = 2.4
Hz
7 7.429 1H, dd 6’ 6.884 2H, m -
J kecil = 9.2
Hz
8 6.985 1H, d J = 9.2 Hz OH 5.145 1H, s -
Tabel Hasil Analisis H-NMR
5. Hasil Data Data 13C-NMR (100 MHz, CDCl3) Senyawa 4’-hidroksi-6-
kloroflavanon
Tabel Hasil Analisis C-NMR

Rentang
No Pergeseran Pergeseran
C Ikatan
. Kimia (ppm)
Kimia (ppm)

1. 4 191,236 185-220 Aldehid Keton

2. 9 160,116 110-175 Aromatik

3. 4’ 156,273 110-175 Aromatik

4. 7 136,127 110-150 Alkene

5. 1’ 130,520 110-150 Alkene

6. 5 128,079 110-150 Alkene

2’,6
7. 127,212 110-150 Alkene

8. 6 126,468 110-150 Alkene

9. 3 121,748 110-150 Alkene

3’,5
10. 119,975 110-150 Alkene

11. 8 115,789 110-150 Alkene

12. 2 79,625 40-80 Eter

13. 3 44,156 15-55 Alkana


D. Mekanisme Reaksi
OH OH

OH O
C2H5OH
+ H2SO4
Cl Cl
O O
2',4-dihydroxy-5'-chlorochalcone
4'-dihydroxy-6-chloroflavanone

Mekanisme reaksi pembentukan flavanon senyawa derivat kalkon :

OH OH
H
-
O Tipe Adisi O
Michael
Penyerangan
Nukleofilik
Cl Cl

O O

3
2 4 OH
OH
3 1
4
O
4 3 5
O 2 6

5
1
1 - 2
Cl
6
Cl
O
O

4'-dihydroxy-6-chloroflavanone
E. Pembahasan
Percobaan pada praktikum kali ini membahas tentang sintesis
senyawa derivat flavanon serta memperoleh dan mengolah data yang
didapatkan melalui data hasil sintesis senyawa derivat flavanon.
Flavanon selalu disintesis melalui dua langkah, 2’-hidroksikalkon
disintesis melalui metode yang paling umum digunakan, yaitu
reaksi kondensasi Claisen-Schmidt antara 2-hidroksiasetofenon dan
benzaldehida. Langkah kedua meliputi siklisasi 2'-hidroksikalkon untuk
membentuk flavanon. Namun demikian, konversi kalkon ke flavanon
tidak pernah sempurna dan selalu menghasilkan produk campuran.
Selain itu, ada berbagai metode untuk mensintesis senyawa flavanon
salah satunya adalah metode refluks karena memiliki kelebihan
mempunyaicara pengerjaan yang lebih sederhana (Shidiq, 2018)
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu pertama-tama timbang 144,36
mg (0,5 mmol)2’-hidroksi-5’-kloro-4-hidroksikalkon larutkan bahan dalam
10 ml etanol diaduk hingga larut.Kemudian siapkan refluks masukkan larutan
bahan sedikit demi sedikit pada labu sintesis sembari direfluks dengan stirer
pada suhu 80 C selama 6 jam kemudian masukkan H2SO4 sedikit demi
sedikit.Selanjutnya hasil sintesis tadi ditotol pada plat KLT dan dibandingkan
dengan bahan dasar kemudian dielusi dengan n-heksana : etil asetat dengan
perbandingan 8:2 dilihat hasil elusi pada plat KLT dibawah sinar UV 254.
Jika spot noda pada KLT telah menunjukkan adanya senyawa produk yang
terbentuk maka reaksi dihentikan.
Selanjutnya hentikan reaksi dan masukkan aquades dingin
sebanyak 10 ml aquades berfungsi untuk menghentikan reaksi,dinginkan
selama 15 menit (ice bath) kemudian masukkan labu sintesis kedalam freezer
selama 30 menit.Lalu saring larutan bahan dan keringkan menggunakan
desikator keruk padatan yang terbentuk pada kertas saring menggunakan
spatel masukkan bahan kedalam cawan porselin rekristalisasi dengan
menambahkan 10 ml etanol panaskan sembari diaduk kemudian tuang
kedalam labu erlenmeyer dinginkan selama 15 menit (ice bath) kemudian
masukkan kedalam freezer selama 30 menit lalu saring larutan dan keringkan
kembali dengan desikator kemudian didapat kan hasil sintesis senyawa
flavanon,lakukan analisis senyawa sintesis hasil pemurnian menggunakan H-
NMR, C-NMR, dan spekrum massa. Timbang produk yang terbentuk, hitung
rendemen reaksi.
Prinsip Spektroskopi Massa yaitu sampel organik dalam keadaan
gas dibombardir oleh energi elektron yang tinggi, yang menyebabkan
elektron dari molekul sampel organik lepas, menghasilkan ion organik yang
tidak stabil dan akan langsung terpecah menjadi fragmen-fragmen kecil,hasil
pemecahan ion molekul tersebut dan dapat dibaca dalam bentuk spektrum
massa yang merupakan aluran antara massa fragmen dalam m/e atau m/z (z
dan e adalah besarnya muatan = 1, m = massa fragmen) dengan kelimpahan
atau intensitas, hasilnya setiap fragmen akan muncul sebagai garis sesuai
dengan massanya dan tinggi garis menunjukkan kelimpahannya.
Pada percobaan kali ini menggunakan spektrum massa mode ESI+
dimana massa relatifnya akan ditambah 1 dan atom hidrogennya akan
bertambah 1 pula. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh massa relatif dari
senyawa hasil sintesis yaitu 275,0745. Diman nilai massa relatif tersebut tidak
berbeda jauh dengan nilai massa relatif dari chemdraw yaitu 274,70. Namun
karena pada percobaan kali ini menggunakan spektrum massa mode ESI+,
maka terjadi penambahan 1 massa relatif serta penambahan 1 atom hidrogen
menjadi 277,0776.
Pada data H-NMR dapat dilihat pada pergeseran 2,86 memiliki
jumlah proton 1, splitting doublet of doublet dan konstanta kopling 3,2 Hz
dan 17,2 Hz . Pada pergeseran 3,08 memiliki jumlah proton 1, splitting
doublet of doublet dan konstanta kopling 13,2 Hz dan 16,6 Hz. Pergeseran
kimia 5,15 memiliki jumlah proton 1, splitting singlet. Pada pergeseran 5,40
memiliki atom Proton 1, splitting doublet of doublet dan konstanta kopling
2,8 Hz dan 13,2 Hz. Pada pergeseran 6,88 memiliki atom Proton 2, splitting
berupa multiplet. Pada pergeseran 6,99 memiliki atom Proton sebanyak 1,
splitting berupa doublet dengan konstanta kopling 9,2 Hz. Pada pergeseran
7,34 memiliki 2 atom Proton, splitting berupa doublet dan konstanta kopling
8,8 Hz. Pada pergeseran kimia 7,43 memiliki 1 atom Proton. Splitting berupa
doublet of doublet dengan konstanta kopling 2,4 hz dan 9,2 Hz. Pada
pergeseran kimia 7,87 miliki 1 atom Proton, splitting berupa doublet dengan
konstanta kopling 2,4 Hz.
Berdasarkan analisis menggunakan spektrum C-NMR, hasil
pengukuran senyawa 4’-hidroksi-6-kloroflavanon menunjukkan adanya 15
atom karbon. Pergeseran kimia pada δ 191,236 ppm (C4) menunjukkan
ikatan C=O. Pergeseran kimia pada δ 160,116 ppm (C9) dan 156,273 ppm
(C4’ ) menunjukkan ikatan (C=C) aromatik, Pergeseran kimia pada δ136,127
ppm (C7); δ130,520 ppm (C1'); δ 128,079 ppm (C5); δ 127,212 ppm (C2' dan
C6'); δ 126,468 ppm (C6); δ 121,748 ppm (C3); δ 119,975 ppm (C3' dan C5');
δ 115,789 ppm (C8); ) merupakan gugus senyawa alkena (C=C). Pergeseran
kimia pada 79,625 ppm (C2) menunjukkan ikatan eter, pergeseran kimia
44,156 ppm (C3) menunjukkan ikatan alkana. Hal ini sesuai dengan teori,
dimana senyawa 4’-hidroksi-6-kloroflavanon mengandung 15 atom karbon.

F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sintesis senyawa derivate flavanon didapatkan rendemen sebesar
56,06 %
2. Hasil analisis dengan menggunakan Spektrum Massa, H-NMR, C-NMR
dapatkan dari percobaan kali ini adalah senyawa produk yaitu 4’-hidroksi-
6-kloroflavanon dengan berat 74,25 mg
DAFTAR PUSTAKA

Shidiq, N., Rahmadani, A., Wijaya, V., & Rijai, L. 2018. Sintesis Senyawa
Turunan Flavanon dan Uji Bioaktivitas Senyawa Kalkon sebagai Senyawa
Antara dalam Sintesis Flavanon. In Proceeding of Mulawarman
Pharmaceuticals Conferences (Vol. 8, pp. 68-74).

Anda mungkin juga menyukai