Strategi Korporat Diversifikasi Dan Multibisnis
Strategi Korporat Diversifikasi Dan Multibisnis
Oleh :
Sari Mustika Widyastuti
Yassinta Agustini
2
C. MEMBANGUN NILAI PEMEGANG SAHAM: ALASAN UTAMA UNTUK
DIVERSIFIKASI
Pada prinsipnya, diversifikasi itu dikatakan berhasil ketika ada tambahan
economic value jangka panjang bagi shareholders.
Tiga test of corporate advantage untuk melihat ashareholder value dapat
ditingkatkan dalam diversifikasi:
1. The industri attractiveness test. Industri yang ingin dimasuki harus atraktif dari sisi
5 forces.
2. The cost of entry test. Biaya dari memasuki target industri harus tidak teralu tinggi.
3. The better-off test. Diversifikasi ke bisnis baru harus menawarkan peluang atau
potensi ke existing business perusahaan dan bisnis baru berjalan lebih baik secara
bersamaan dalam satu korporasi atau dikenal dengan sinergi.
3
akuisisi dan cara ini dilakukan ketika tidak ada kandidat akuisisi yang bagus.
Bagaimanapun memasuki bisnis baru melalui pengembangan internal memiliki
hambatan yang signifikan. Usaha baru internal tidak hanya harus melalui hambatan
masuk suatu industri namun juga memerlukan investasi dalam kapasitas produksi
baru, mengembangkan sumber daya pasokan, merekrut dan melatih pegawai,
membangun jaringan distribusi, menumbuhkan basis konsumen, dan lainnya, kecuali
bisnis baru ini mirip dengan bisnis perusahaan yang telah berjalan. Secara umum,
pengembangan internal bisnis baru hanya akan muncul jika:
a. Perusahaan induk telah memiliki sendiri sumber daya dan kapabilitas yang
dibutuhkan untuk menjalankan bisnis baru agar dapat berkompetisi dengan
efisien.
b. Terdapat waktu yang cukup untuk meluncurkan bisnis.
c. Biaya internal masuk ke dalam bisnis baru lebih rendah dibanding akuisisi.
d. Tambahan kapasitas produksi baru tidak berdampak negatif terhadap
keseimbangan penawaran dan permintaan di industri.
e. Perusahaan petahana terlihat lambat atau tidak efisien dalam merespon usaha
pendatang baru untuk membuka pasar.
Metode ini biasanya cara yang paling tidak bertahan lama dari cara memasuki
industri baru, biasanya bertahan sampai masing-masing partner menentukan caranya
sendiri dalam menjalankan bisnisnya.
4
1. Apa perusahaan memiliki seluruh sumber daya dan kapabilitas yang
dibutuhkan untuk memasuki bisnis melalui pengembangan internal, atau
kekurangan sumber daya kritikal?
Jika perusahaan memiliki seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai
bisnis baru atau dengan mudah membeli sumber daya yang dibutukan makan
dapat memasuki bisnis melalui pengembangan internal.
5
kesamaan sumber daya. Bisnis tidak terkait adalah memiliki value chain dan kebutuhan
sumber daya yang tidak mirip, dengan tidak ada kemiripan lintas bisnis secara kompetitif
pada level value chain.
6
Hal ini dikarenakan specialized resources and capabilites menggerakkan key
value-creating activities yang menghubungkan bisnis dan key success factors yang
relevan. Gambar ini mengilustrasikan kesempatan untuk share/transfer specialized
resources and capabilites antara aktivitas value chain bisnis yang berhubungan
(related).
7
umum, dan atau meningkatkan pengaruh dengan pengirim dalam mengamankan
diskon volume pada bagian atau komponen yang akan datang.
8
Strategic fit dalam hal customer service activites dapat menghemat biaya atau
memberikan differentiation advantages. Misalkan, penghematan biaya dapat
dilakukan karena adanya penggabungan after-sales service untuk produk yang mirip
atau berhubungan ke dalam satu operasi.
9
Unit-unit bisnis berkontribusi terhadap efisiensi yang lebih baik dan menurunkan
biaya, dan/atau
Unit-unit bisnis memberikan basis untuk diferensiasi sehingga konsumen rela
membayar lebih untuk produk itu.
Lima hal yang perlu diperhatikan dan ditanamkan dalam pikiran yaitu:
1) Mengambil keuntungan dari cross-business strategic fit melaui strategi related
diversification membangun shareholder value.
2) Menangkap keuntungan dari cross-business strategic fit hanya didapatkan lewat
strategi related diversification.
3) Semakin erat tingkat hubungan (relatedness) antar bisnis yang terdiversifikasi,
semakin besar pula kemungkinan menjadikan strategic fit menjadi suatu
competitive advantage.
4) Keuntungan kecocokan strategis lintas bisnis datang dari mentransfer atau
membagikan sumber daya dan kapabilitas bernilai secara kompetitif diantara
bisnis sumber daya dan kapabilitas spesialis terhadap aplikasi tertentu dan
memiliki nilai hanya dalam tipe spesifik industri dan bisnis.
5) Keuntungan dari cross-business strategic fit tidak secara otomatis terealisasi
saat perusahaan melakukan related diversification; keuntungan didapatkan
hanya setelah manajemen berhasil melakukan aksi internal untuk mendapatkan
keuntungan itu.
10
menyaring kandidat akuisisi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan menjaga
atau melepaskan bisnis yang sudah ada, menggunakan kriteria sebagai berikut:
Apakah bisnis dapat memenuhi target perusahaan untuk profitabilitas dan ROI
(Return on Investment)?
Apakah bisnis di dalam industri tersebut memiliki potensial pertumbuhan
atraktif?
Apakah bisnis sudah cukup besar untuk memberi kontribusi secara signifikan
kepada inti perusahaan induk?
11
Perusahaan induk dapat membuat value dengan mengalokasikan cash flow dari unit
bisnis yang surplus ke bisnis lain (internal capital market). Kemampuan perusahaan
induk untuk berfungsi sebagai internal capital market menambah performa korporasi
secara keseluruhan dan meningkatkan shareholder value selama :
Top managers memiliki akses lebih baik mengenai kesempatan atau peluang
investasi di dalam perusahaan
Dapat menyediakan dana ketika tidak tersedia dari lual karena kondisi keuangan
yang buruk.
12
Diversifikasi ke industri dimana bisnis dapat menghasilkan pendapatan yang
konsisten dan ROI
Negosiasi harga akuisisi
Lakukan corporate parenting dengan pengawasan dan resource sharing, alokasi
sumber dana dan portofolio manajemen, dan/atau restrukturisasi bisnis yang
underperform.
Perusahaan induk yang mampu membuat value dalam bisnis-bisnisnya dikenal
dengan istilah parenting advantage. Dengan adanya parenting advantage, top
executives perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat dan mengeksekusi
strategi unrelated diversification yang lulus tiga pengujian corporate advantage dan
menambah economic shareholder value jangka panjang.
13
menggabungkan pendekatan sesat terhadap diversifikasi tidak terkait, dalam mengejar
tujuan dimana dapat menghancurkan nilai pemegang saham dibandingkan
membuatnya
14
5. Membuat peringkat prospek kinerja bisnis dari yang terbaik hingga yang terburuk
dan menentukan prioritas perusahaan induk dalam mengalokasikan sumber daya ke
berbagai bisnisnya.
6. Menyusun langkah strategis baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
15
Industri dengan nilai dibawah 5 kemungkinan tidak akan lulus melewati tes ketertarikan
industri. Jika nilai ketertarikan industri semuanya diatas 5, maka dapat secara fair
dinyatakan bahwa kelompok industri perusahaa beroperasi atraktif secara keseluruhan.
16
Using a nine-cell matrix to simultaneously potray industry attractiveness and
competitive strength / Menggunakan matriks sembilan sel untuk secara bersamaan
meningkatkan daya tarik industri dan kekuatan kompetitif
Seberapa atraktifnya suatu industri dan skor kekuatan bisnis dapat digunakan untuk
menggambarkan posisi stratejik tiap bisnis yang terdiversifikasi dalam perusahaan. Daya
tarik industri diletakkan di sumbu vertikal dan kekuatan kompetitif di sumbu horizontal.
9 kolom terbentuk dari pembagian sumbu vertikal menjadi tiga area (high, medium, dan
low attractiveness) dan sumbu horizontal dalam tiga area (strong, average, dan weak
competitive strength). Nilai 6.7 atau di atasnya dalam skala 1-10 menandakan high
industry attractiveness dan high competitive strength, nilai 3.3 hingga 6.7 menandakan
medium attractiveness dan average strength, dan nilai di bawah 3.3 menandakan low
attractiveness dan low strength. Tiap unit bisnis diplot pada matriks 9 kolom berdasarkan
nilai attractiveness dan strength, kemudian digambarkan dengan gelembung yang
ukurannya menandakan persentase pendapatan unit bisnis dibandingkan pendapatan total
korporasinya. Penggunaan dan keterangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
17
LANGKAH 3: Menentukan Nilai Kompetitif dari Kecocokan Strategis di
Perusahaan yang Beragam
Langkah 3 ini hanya dipakai di perusahaan yang menggunakan strategi diversifikasi
berkaitan. Pertanyaan yang muncul untuk menentukan apakah ada nilai kompetitif dalam
strategic fit di perusahaan diiversifikassi berkaitan antara lain:
Apakah penghematan biaya dengan ruang lingkup ekonomi memberikan keuntungan
biaya melawan rival?
Seberapa banyak nilai kompetitif yang didapatkan dari transfer skills, teknologi, atau
modal intelektual dari berbagi aset kompetitif?
Apakah penggunaan umbrella brand meningkatkan penjualan secara signifikan?
18
Apakah kolaborasi lintas bisnis memberikan kemampuan kompetitif baru?
19
mendanai ekspansi. Untuk tetap menjaga naiknya permintaan, bisnis yang bertumbuh
cepat biasanya membutuhkan penanaman modal tahunan untuk mendanai fasilitas,
pengembangan produk baru, atau untuk ekspansi operasi.
Berbeda halnya dengan unit bisnis yang bergerak di industri yang mature atau dikenal
dengan cash cows bisnis yang menghasilkan surplus cash lebih dari yang dibutuhkan
untuk mendanai operasi bisnis itu sendiri. Bisnis di kelas cash cows biasanya
memutuhkan investment yang lebih kecil. Surplus dana dari cash cows ini kemudian
dapat disalurkan ke bisnis di kelas cash hogs. Di samping dari pertimbangan cash flows,
ada dua faktor lain yang digunakan untuk menentukan apakah perusahaan yang
terdiversifikasi menyajikan keuangan yang baik:
Apakah tiap unit bisnis cukup memberikan kontribusi dalam mencapai target kinerja
perusahaan secara keseluruhan?
Apakah perusahaan memiliki kekuatan keuangan yang cukup untuk mendanai bisnis
yang berbeda dan menjaga credit rating yang baik?
20
Pilihan strategis biasanya harus didulukan menggunakan sumber daya perusahaan
dibanding finansial seperti yang terilustrasikan pada gambar dibawah ini.
21
Menjual unit bisnis ke perusahaan lainnya adalah cara umum untuk melakukan
divestasi bisnis. Seperti contoh Nike Inc. menjual Umbro dan Cole Haan dan lebih
berfokus pada brand Converse dan Jordan.
4. Melakukan restruktur lini bisnis dan membuat tampilan baru bisnis.
Restrukturisasi meliputi divestasi beberapa bisnis dan/atau akuisisi lainnya.
Melaksanakan restrukturisasi lini bisnis suatu perusahaan cocok saat performa
finansial menjadi buruk dikarenakan:
Ketidaksesuaian serius antara sumber daya dan kapabilitas perusahaan dengan
tipe diversifikasi yang dikejar.
Terlalu banyak bisnis dengan pertumbuhan lambat, menurun, marjin yang
rendah, atau industri tidak menarik lainnya.
Terlalu banyak bisnis lemah secara kompetitif.
Munculnya teknologi baru yang mengancam kebertahanan satu atau lebih bisnis
penting
Penurunan berkelanjutan pada pangsa pasar satu atau lebih unit bisnis utama
dimana terjerumus ke pesaing yang lebih cerdas di pasar.
Beban hutang yang berkelebihan dengan biaya bunga melahap profitabilitas.
Melakukan akuisisi yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Kesimpulan
Diversifikasi Bisnis adalah strategi pertumbuhan korporasi dimana perusahaan
mengembangkan bisnisnya dengan menambah atau berpindah ke bisnis yang
berbeda. Salah satu perhatian utama di dalam strategi korporasi adalah mengenali
area bisnis di mana perusahaan harus memusatkan perhatiannya untuk beroperasi dan
22
bersaing untuk maksimalkan profit dalam jangka panjang sehingga perusahaan dapat
terus bertumbuh. Setiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan
strategi mana yang akan dipergunakan dalam persaingan, namun harus berpedoman
bahwa strategi yang dipilih terdapat kesesuaian antara pilihan strategi dan lingkungan
pasar atau posisi perusahaan (segmentasi pasar) yang dihadapi untuk dapat
memaksimalkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sedang bertumbuh salah
satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperluas bisnisnya adalah
dengan melakukan diversifikasi ke beberapa bisnis.
23