Anda di halaman 1dari 4

SOAL UTS BAHASA INDONESIA TA 2020/2021 GENAP

Nama : Muhammad Zaidan Yusuf


NIM : 11201040000051
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Pengampu : Syihaabul Hudaa, M. Pd
Bobot : 3 SKS
Jurusan : Semua Program Studi

Soal
1. Bahasa Indonesia pada hakikatnya bersifat fleksibel dan dinamis pada
perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya bentuk transliterasi, serapan,
dan padanan kata dalam bahasa Indonesia. Jelaskan konsep kedinamisan bahasa
dalam era modern saat ini! Kemudian, jelaskan mengapa konsep dinamis ini mengacu
ke dalam laras bahasa Indonesia! (Bobot 10 Poin)

2. https://lampuhijau.co.id/baca-berita/political-news/8033/dpr-nilai-generasi-muda-
indonesia-miliki-peluang-majukan-melalui-industri-kreatif
Silakan klik tautan di atas, kemudian perbaiki penulisannya mencakup penggunaan
PUEBI dan Diksi yang salah. Berita tersebut banyak terdapat kesalahan penulisan
kata, sehingga Anda perlu menganalisis dan menuliskan kembali dalam bentuk yang
benar! (Bobot 40 Poin)

3. Analisis judul berita di bawah ini! Aspek apakah yang diabaikan dalam judul berita
tersebut? (Mengacu kepada enam unsur kalimat efektif). Kemudian, bagaimana
memperbaiki kalimat tersebut agar menjadi efektif? (Bobot 20 Poin)

4. Bagaimana peranan reference manager dalam era digital? Bagaimana Anda


mengetahui suatu referensi menggunakan reference manager misalnya Mendeley atau
Zotero? (Bobot 20 Poin)

5. Bagaimana cara meminimalisasi plagiasi mosaik yang sering terjadi di kalangan


mahasiswa? Mengapa plagiasi jenis ini bisa terjadi di kalangan mahasiswa? (Bobot 10
Poin)

SELAMAT MENGERJAKAN
JAWABAN
1. A.) Salah satu konsep dalam Bahasa ialah dinamis, konsep kedinamisan Bahasa
dipengaruhi oleh perkembangan zaman, Bahasa yang dinamis berarti mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Di era modern ini Bahasa tidak bisa
statis atau tidak ada perkembangan untuk menyesuaikan dengan perkembangan
zaman di era modern ini, melainkan Bahasa harus berkembang dengan pesat. Konsep
kedinamisan Bahasa pada saat ini bisa dilihat dari :
1. Jumlah kosakata yang semakin bertambah
Dengan berkembangnya zaman sampai era modern ini maka kosakata baru dalam
penggunaan Bahasa akan muncul dan berkembang, dapat dilihat dengan adanya
transliterasi, serapan kata dari Bahasa asing maupun Bahasa daerah, dan padanan kata
dalam bahasa Indonesia.
2. Bahasa yang semakin bervariasi
Karena semakin berkembangnya zaman maka akan menimbulkan penggunaan bahasa
yang semakin bervariasi, serta laras Bahasa di berbagai bidang atau daerah akan
bervariasi.

B.) Konsep kedinamisan Bahasa Indonesia salah satunya perkembangan pada laras
Bahasa atau gaya Bahasa, konsep kedinamisan Bahasa mengacu pada laras Bahasa
dikarenakan gaya Bahasa di era modern ini berkembang sangat pesat dan Bahasa pun
harus menyesuaikannya. Gaya Bahasa di berbagai bidang dan daerah pun berbeda
serta sama – sama mengalami perkembangan, Oleh karena itu Kedinamisan Bahasa
sangat mengacu pada laras Bahasa yang berkembang sangat pesat dan bervariasi.

2. Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid menilai generasi muda atau milenial memiliki
peluang besar dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia melalui
industri kreatif. Pemuda Indonesia dianggap memiliki modal yang besar yaitu
mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif yang kemudian dapat direalisasikan dalam
perindustrian.
Hal itu disampaikan Meutya Hafid saat menjadi keynote speaker dalam acara webinar
bincang-bincang bersama legislator bertajuk content creator sebagai pelaku ekonomi
kreatif Indonesia yang digelar secara virtual zoom di Jakarta, Jumat (16/4). Selain
Meutya Hafid, para pembicara yang hadir dalam acara itu diantaranya, Direktur
Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto dan content
creator, Randy Raharja.
"Para Pemuda di Era digital ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat menguasai
Teknologi dan hal tersebut dapat dikolaborasikan dengan ide-ide kreatif yang mereka
miliki," ujar Meutya Hafid.
Menurut Meutya Hafid, profesi content creator di Indonesia saat ini sangat terampil,
apalagi Indonesia merupakan Negara dengan salah satu pengguna Internet terbesar di
Dunia.
"Content creator seperti selebgram, youtuber, beauty vlogger di Indonesia saat ini
sangat terampil, para pembuat konten ini bisa memberikan hasil pemikirannya yang
kreatif dan inovatif untuk mengeksplorasi berbagai produk dan jasa yang beragam,"
kata Meutya Hafid.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu
Pudjianto mengatakan ada 5 visi Pemerintahan Joko Widodo dalam percepatan
transformasi digital.
Diantaranya, perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, perjalanan
transformasi digital di sektor-sektor strategis, percepatan integrasi pusat data
Nasional, persiapan kebutuhan SDM (talenta digital), dan regulasi skema pendanaan
dan pembiayaan transformasi digital.
"Semuanya masuk ke dalam kerangka kerja literasi digital untuk program digital
society, digital economy dan digital government. Kerangka kerja literasi digital
disusun untuk materi dan topik kurikulum yang akan diajarkan ke masyarakat," jelas
Meutya Hafid.
Di tempat yang sama, content creator Randy Raharja mengatakan dalam dunia
content creator yang harus dipahami adalah investasi membangun koneksi. "Pada
akhirnya akan ada orang yang dikenal secara luas sebagai penghibur atau hanya
sebagai tokoh atau sosok yang berpengaruh. Dua sosok ini, akan memberikan
pengaruh yang berbeda pada kelompoknya masing-masing," ujar Meutya Hafid.
Di depan para peserta webinar yang mayoritas para Mahasiswa dan Warga
Masyarakat kota Medan, Randy Raharja memberikan tips untuk menjadi content
creator harus menyadari bagian konten yang akan dipilih serta tujuan dari konten
tersebut, apakah konten tersebut untuk personal branding atau untuk bisnis. "Harus
dimulai dari hal terkecil,yaitu dengan membuat hal yang menarik seperti,terdapat
jargon-jargon ciri khas," jelas Meutya Hafid.
3. Aspek yang diabaikan dari judul berita tersebut adalah aspek kecermatan, karena
kecermatan dalam kalimat efektif adalah mencegah adanya ambiguitas atau
kecermatan dalam memilih kalimat yang tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus
tepat agar tidak ada kerancuan dari pembaca. Perbaikan judulnya yaitu :
”Boleh Bergaul asal Jangan sampai Amburadul”
4. A.) Beberapa perangkat reference manager seperti Zotero dan Mendeley
memungkinkan pengguna yang tergabung dalam sebuah group dapat berbagi
referensi. Reference manager memiliki tiga fungsi dasar yaitu sebagai pencarian,
penyimpanan, dan penulisan. Fungsi tersebut membantu penulis untuk mencari
literatur yang relevan, menyimpan referensi dan informasi bibliografi pada database,
dan membantu penulisan sitasi dengan referensi mengikuti format tertentu, misalnya
APA style, dll.
B.) Jika menggunakan Mendeley, maka ketika tulisanya di blok akan muncul blok
dengan warna yang berbeda.
5. Cara-cara meminimalisasi plagiat mosaik:
 Meningkatkan integritas serta komitmen untuk tidak melakukan plagiat
 Mengecek dengan aplikasi seperti DupliChecker, Grammarly dan lain-lain, tetapi
lebih bagus bila dengan Turnitin.
 Melakukan parafrasa dengan menggunakan sumber.
 Mengubah struktur kalimat dengan tidak mengubah makna.
 Mengubah kalimat dari aktif menjadi pasif atau sebaliknya.
 Mengurangi anak-anak kalimat yang tidak perlu untuk diuraikan atau dimaknakan
kembali oleh penulis (pengutip).
 Menggunakan kata sinonim pada semua kata yang tidak umum digunakan dalam
karangan asli. Kata-kata seperti orang, dunia, makanan adalah kata-kata umum
yang tidak perlu lagi dicari sinonimnya.
 Mengubah bagian-bagian pembicaraan yang diurai penulis asli.
Plagiat mosaic banyak terjadi dikalangan mahasiswa karena :
a) Tidak mencantumkan sumber
Saat mengerjakan karya tulis, mahasiswa beranggapan sudah melakukan
parafrasa. Jadi dia boleh mengganti kata-kata tertentu dengan sinonim,
menambahkan atau menghapus beberapa kata di sana-sini, mengedit atau
mengubah frasanya dengan mengambil frasa pendek dari sumbernya dan
menyatukannya, tapi kesalahannya adalah dia tidak mencantumkan sumber
aslinya.
Parafrasa itu diperkenankan selama mencantumkan sumber, jangan beranggapan
bahwa sudah mengganti kata-kata dengan sinonim tertentu kemudian menambah
atau menghapus dan mengambil dari sumber lain itu sudah menjadi milik kita.
Bukan seperti itu, walaupun mengambil dari beberapa sumber misalnya dari 5
buku, ternyata dari 5 buku ini kita tidak mecantumkan sumber dari kelima
limanya, maka kita sudah bisa dikatakan mosaik plagiasi.
b) Kurangnya pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah dan masalah tentang
plagiasi.
c) Tenggat waktu yang sempit dalam mengerjakan tugas hingga membuat
mahasiswa lupa mencantumkan sumber.

Anda mungkin juga menyukai