Anda di halaman 1dari 17

RESUME MATERI PSIKODIAGNOSTIK

WAWANCARA

BAB 7 : WAWANCARA PEREKRUTAN


 Mempersiapkan Usaha Perekrutan

Wawancara Perekrutan berpusat pada komponen dari ketertarikan dan pemilihan


pegawai, perekrut harus mendekati proses secara sistematis dan belajar mencapai tujuan
mulai dari persiapan, berpartisipasi, dan mengevaluasinya.

Memperoleh dan Meninjau Informasi Pelamar

 Formulir Lamaran

Rancang bentuk aplikasi sesuai dengan hukum EEO (Equal Employment Oppurtunity) dan
profil pelamar. Hindari kategori yang melanggar pedoman EEO, seperti gender, umur, ras,
etnis, warga Negara, status pernikahan, karakter fisik, ctatan penahanan, tipe pemutusan
kerja, dan permintaan foto.

 Resume

Tinjau semua resume secara hati-hati. Patricia buhler menulis, “membaca resume pertama
kali di depan pelamar seakan mengirimkan pesan secara jelas bahwa adanya kurang persiapan
dan hal-hal yang kurang penting.” Menghapus informasi yang tidak pantas dari resume,
seperti foto, umur, status perkawinan, agama, organisasi.

 Surat Lamaran

Tinjau setiap surat lamaran dengan teliti, bagian depan surat lamaran menjadi
kesempatan pertama anda “melihat” pelamar. Periksa kembali apakah surat lamaran bebas
dari kesalahan ejaan, gramatikal, dan penggalan kata.

 Surat Rekomendasi dan Referensi

Referensi biasanya dipilih secara hati-hati oleh pelamar untuk menjamin rekomendasi
sesuai nilai positif pelamar. Panggilan wawancara memungkinkan untuk menanyakan
pertanyaan yang tidak ada habisnya dan menyelidiki jawaban untuk melihat apa yang baik
dan dangkal, serta frase dari surat. Tetapi, sayangnya rasa takut terhadap gugatan
menghambat pemeriksaan referensi.

 Tes
Semua jenis tes harus dpresentasikan dengan teliti.Seluruh ujian harus berkaitan dengan
pekerjaan, validitas menyilang dari populasi, dan tidak terdiskriminasi.

- Tes Kemampuan Dasar


- Tes Kepribadian
- Tes Kejujuran

 Manfaat dari Pratinjau Pelamar

Pratinjau merupakan kesempatan untuk menentukan bagaimana pelamar menjadi bagian yang
cocok untuk perusahaan dengan budaya yang unik. Pratinjau juga dapat memberikan
petunjuk area mana yang harus diselidiki selama proses wawancara dan membandingkan
ucapan lisan dan jawaban tertulis pada pertanyaan yang sama.

 Membuat Struktur Wawancara

Pembukaan

Pembukaan merupakan bagian penting dan setiap wawancara.Atur nada saat sedang
mewawancarai dan tampilkan kesan awal yang bagi dari diri anda dan organisasi.

- Membangun Hubungan
- Orientasi
- Pertanyaan Pembuka
-
 Tubuh Wawancara

Perbedaan sumber menjadi bagian dalam bagaimana tingkatan tubuh dalam wawancara
pekerjaan seharusnya;

- Wawancara tidak berstruktur tidak merekrut pelamar dengan kualitas lebih


tinggi.
- Wawancara tidak berstruktur, bertele-tele dan tidak fokus dapat
mengakibatkan tidak tercapainya informasi yang diharapkan dari kandidat.
- Wawancara dengan struktur tinggi lebih masuk akal, tetapi kurang fleksibel
dan sulit beradaptasi.
 Melakukan Wawancara

Membangun suasana yang kondusif berguna untuk mencurahkan informasi perasaan dan
sikap.Didapat dari lokasi yang nyaman, tenang, dan privat.“Wawancara merupakan satu jalan
dengan dua arah.Ketika pewawancara mengamati untuk memastikan baergabungnya dalam
organisasi dan posisi, pelamar “mewawancara” perusahaan yang baik.Wawancara, kemudian,
juga dapat dilihat sebagai alat hubungan masyarakat.”publisitas yang buruk berjalan cepat” –
Patricia Buhler. Memberikan impresi bahwa wawancara merupakan prioritas utama
 Pendekatan Wawancara Nontradisional

Beberapa organisasi menggunakan pendekatan tradisional. Misalnya sebuah tim, panel atau
dewan dari dua atau lima pewawancara untuk seorang pelamar pada saat bersamaan. Seorang
anggota panel membagikan resume pelamar dan formulir pelamar, salah satu anggota
meminta penjelasan tentang pertama pengalaman bekerja sebelumnya , kedua pertanyaan
tentang pendidikan dan pelatihan, ketiga pertanyaan tentang pengetahuan teknis dan keempat
pertanyaan tentang pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian.

- Format Rantai

seseorang akan mengambil kurang lebih 20 menit untuk member kesan secara umum dari
keahlian pelamar dan meneruskan pelamar kepada beberapa orang yang menyelidiki
pengetahuan teknisnya. Format rantai ini biasa disebut “tanaman merambat” atau
menentukan wawancara yang mengikuti proses pengamatan. Sesi wawancara akan berakhir
dalam waktu satu hari.

- Format Seminar

salah satu atau lebih perekrut mewawancarai beberapa pelamar pada saat bersamaan, yang
merupakan kelemahan pada wawancara individu (jika hanya satu pewawancara yang hadir),
tetapi dengan waktu yang sedikit,memungkinkan organisasi untuk melihat beberapa pelamar
dalam waktu yang sama, dan mungkin menyediakan wawasan yang bernilai dan cara pelamar
bekerja dengan antara satu dengan lainnya dan dalam satu tim. Jika langsung dengan
keahlian, maka pelamar tidak akan melihat wawancara sebagai kompetisi melainkan
kesempatan untuk meningkatkan komentar, pengalaman, serta kualifikasi mereka.

 Mengajukan Pertanyaan

Pertanyaan merupakan alat utama untuk memperoleh informasi, menilai kecocokan


pelamar dengan profil, menentukan posisi organisasi perekrut, dan mencari yang pelamar
ketahui tentang posisi dan organisasi.Gunakan pertanyaan terbuka, netral, berwawasan, dan
spesifik pada pekerja. Dalam pertanyaan terbuka pelamar memberanikan diri untuk berbicara
dan perekrut akan mendengarkan, mengobservasi, dan memformulasi secara efektif
pertanyaan penyelidikan.

 Kelemahan Pertanyaan Umum

Beberapa perekrut membuat atau mengulang frase pertanyaan untuk mendeteksi


relevansi perilaku dan menyelidiki secara detail, jelas, dan bermakna.Kespontanan ini
membuat wawancara jadi hidup dan pembicaraan berwawasan.

Terdapat tiga perangkap pertanyaan yang relevan dalam wawancara perekrutan,

1. Mengevaluasi respons: pewawancara memberikan penilaian tentang jawaban yang


mungkin bias atau miring dan berhubungan pada respons setelah ini.

2. Pelanggaran EEO: pewawancara menanyakan pertanyaan yang tidak etis.


3. Pertanyaan resume atau formulir aplikasi: pewawancara menanyakan pertanyaan yang
jawabannya sudah ada di resume atau formulir aplikasi mereka.

Pertanyaan Nontradisional

Strategi pertanyaan yang bervariasi coba menentukan cara pelamar memegang situasi.
Pertanyaan ini juga memungkinkan pewawancara untuk menghadapi kesan taktik manajemen
yang telah digunakan dengan seluruh pelamar seperti promosi diri dan rasa berterima kasih.

 Memberikan Informasi

Berikan informasi yang cukup tentang fasilitas proses pencocokan antara organisasi dan
pelamar. Informasi tentang reputasi organisasi , lingkungan kerja, posisi, tipe hari kerja, dan
kesempatan yang akan datang merupakan faktor penting.

 Menutup Wawancara

Jika anda memiliki otoritas untuk mempekerjakan orang pada saat itu juga (jarang terjadi saat
wawancara) atau dapat menawarkan posisi atau mengakhiri pertimbangan lebih lanjut tetapi
jika tidak memiliki otoritas tersebut, atau tidak ingin membuat keputusan cepat, jelaskan
secara spesifik apa yang pelamar dapat perkirakan setelah menyelesaikan wawancara.

 Mengevaluasi Wawancara

Catat kejadian selama wawancara karena pencatatan meningkatkan ingatan dan penilaian
yang akurat.Organisasi mungkin menyediakan evaluasi umum untuk mencocokan pelamar
dengan profil dan posisinya.

Wawancara Konsultasi
Tujuan wawancara konsultasi adalah membantu seseorang dalam meningkatkan wawasan
dan mengerti tentang masalah tidak untuk menyelesaikan masalah pada orang ini.

Kita akan merasa cukup sulit untuk membantu orang lain jika kita tidak menggali diri sendiri

Cormier, nurius, dan Osborn menuliskan “kesadaran diri adalah sebuah aspek penting untuk
kompetensi dan keterlibatan dalam membantu keseimbangan diri dari ketakutan dan
keterbatasan diri kita”.

Kekuatan dan batasan

• Bersikap realistis pada keahlian konsultasi kita

• Jangan pernah coba mengatasi masalah yang tidak pernah kita tangani pada pelatihan.

Karakteristik personal
• Peneliti mengindikasikan kualitas intrinsik untuk personalitas, sikap, dan perilaku
nonverbal dari wawancara (daripada jenis kelamin atau kelompok etnis) memiliki
peluang lebih besar untuk konsultasi yang efektif.

Nilai

• Hati-hatilah dalam memegang kepentingan nilai dan cara mereka membandingkan


pelamar. Nilai diselenggarakan oleh dua kelompok yang mungkin mempengaruhi
seluruh aspek dari interaksi konsultasi

Kesadaran budaya

• Budaya dan perbedaan budaya antar kelompok mungkin membuat variasi dari efek
wawancara konsultasi, dan tidak sadar budaya merupakan hal yang tidak dapat
diterima.

Hubungan

• Sherry Cirmier dan koleganya menulis, “nilai potensial dari sebuah hubungan
berdasarkan dari ketidakmampuan menjadi diabaikan karena hubungan adalah bagian
yang spesifik dari proses yang menyampaikan ketertarikan konselor dalam menerima
klien sebagai hal unik dan orang yang bermanfaat dan membangun kepercayaan untuk
pengungkapan diri dan pembukaan diri terjadi”.

Menganalisis responden

• Analisis menyeluruh terhadap responden sebelum wawancara akan membantu untuk


fokus pada wawancara orang daripada mengumpulkan informasi.

Pengumpulan informasi

• Waspada dengan informasi potensial yang relevan secara gender, umur, etnis, status
sosial ekonomi, pengalaman kerja, latar belakang keluarga, keanggotaan, riwayat
medis dan psikologis, hasil uji, dan masalah lampau dan kursus.

• Meninjau informasi dari sumber lain secara teliti.

• Pikirkan kapan kita bertindak negative, defensive, atau sikap waspada pada seseorang
karena yang orang lain katakan pada kita.

Antisipasi pertanyaan dan respons

• Jika responden meminta bantuan tanpa memberi penjelasan dan tidak punya
hubungan sejarah dengan orang ini, bersandarlah pada pelatihan dan pengalaman
untuk menemukan hal yang menganggu orang ini.

Pemilihan pengaturan
sadari secara teliti dari suasana dan pola wawancara. Keduanya akan mempengaruhi
tingakatan komunikasi yang akan mengambil tempat dan keinginan dari kedua belah
pihak untuk pengungkap perasaan dan sikap.

Melakukan wawancara

Pembukaan:

 Komentar awal dan reaksi

jangan coba menebak-nebak alasan responden membuat janji atau berkunjung.


Beberapa komentar dan pertanyaan dapat menghancurkan iklim dari kesuksesan
wawancara konsultasi.

 Hubungan dan orientasi

sebuah tahap kestabilan saat anda membangun perasaan baik dengan responden
adalah kesempatan menunjukkan perhatian,ketertarikan,keadilan,keinginan untuk
mendengar dan kemampuan untuk memelihara percaya diri.

Berani mengungkapkan diri

• Pengungkapan diri adalah proses yang sangat kompleks termasuk pembuatan


keputusan yang penuh intrik.

• Pengungkapan kepercayaan, perhatian,sikap dan perasaan menentukan keberhasilan


suatu wawancara konsultasi.

• Fokus pada awal wawancara terletak pada kekuatan daripada kelemahan dan
kegagalan dan pada hal yang membutuhkan perhatian. Kualitas wawancara lebih
penting dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan bersama responden.

• Dalam setiap wawancara konsultasi, ada 4 peran utama yang akan anda jalani, yaitu
mendengarkan, observasi, bertanya dan merespons

Mendengarkan

• Keahlian ini dapat membantu kita untuk menumbuhkan empati terhadap responden.

• Mendengarlah secara komperhensif, sehingga anda menjadi sabar, menerima,


mengerti dan mengingkat interaksi secara lengkap dan aurat.
• Ada beberapa hambatan terbesar dalam sebuah wawancara konsultasi, diantaranya
adalah: memaki, menginterogasi, menyalahkan, dan tidak menyetujui secara
langsung. permasalahannya. Bersikaplah hati-hati saat menyisipkan opini pribadi,
cerita tentang pengalaman, atau permasalahan.

• Bersikaplah tulus dan tertarik saat mendengarkan responden. Berikan perhatian


penuh kepada perkataan responden dan implikasi serta hal-hal yang disebutkan, baik
sengaja maupun tidak sengaja.

Observasi

• Melalui observasi, kita bisa mengetahui tentang tingkat keseriusan masalah responden
dan juga tentang pikiran mereka.

• Melalui petunjuk – petunjuk non verbal mereka. Kita bisa mengamati cara duduk,
bergerak, kegelisahan dan juga bisa melalui mencoba mempertahankan kontak mata.

• Jika anda mencatat atau merekam sebuah wawancara, hentikan kegiatan perekaman
atau pencatatan tersebut bila dirasa merugikan. Ada orang yang yang akan menjadi
ragu untuk bercerita jika cerita tersebut direkam

Pertanyaan

• Pertanyaan memiliki kekuatan untuk mengiterupsi responden, mengubah topik secara


prematur dan menghentikan alur pengungkapan diri.

• Kesalahan utama yang banyak dilakukan adalah mengajukan terlalu banyak


pertanyaan kepada responden.

• Aujkan pertanyaan yang bersifat terbuka, agar responden mau membuka diri untuk
mengatakan dan mengekspresikan emosi yang ia rasakan.

• Ajukan 1 pertanyaan setiap waktu karena pertanyaan berlaras dua bisa menghasilkan
jawaban yang ambigu.

Merespons

• Memilih respon yang sesuai untuk permintaan pertanyaan dan informasi mungkin
akan menyulitkan. Pendekatan ini menyarankan respons sesuai untuk memperoleh
dan mengidentifikasi perasaan tentang ini, perasaan tentang masalah, dan perasaan
kepercayaan terhadap responden. Interviewer mungkin merespons dalam berbagai
varias.

Menutup Wawancara
• Menutup wawancara konsultasi merupakan hal yang penting. Jika Itee merasa
nyaman pada Iter atau tergolong keluar dari batas yang seharusnya, kemajuan yang
didapat selama wawancara kemungkinan akan terhapus, termasuk memupuk
hubungan dengan kehati-hatian.

Mengevaluasi Wawancara

• Berpikir teliti dan kritis tentang wawancara konsultasi yang Iter ikuti. Hanya dengan
persepsi analisis Anda akan meningkatkan kemampuan interaksi membantu terhadap
sesama. Bersikaplah realistis. Ada interaksi antara manusia yang kompleks,
bagaimana manusia sebenarnya memiliki masalah yang mungkin tidak diketahui dan
tidak diakui.

Wawancara Telpon

• Wawancara telepon tidak mahal, meyakinkan, dan mengizinkan untuk tidak


menyebutkan nama, dapat memberikan salah satu pihak rasa mengontrol, dan dapat
menempatkan jarak yang panjang.

• Sayangnya, dalam beberapa kasus wawancara telepon mungkin terjadi pada saat yang
tidak tepat, seperti konselor terlalu sibuk untuk berbicara, perbedaan waktu, atau
sedang melakukan konsultasi dengan orang lain.

BAB 9 : WAWANCARA KINERJA


Umpan balik yang strategis dan belajar
Klasifikasi dan Penerjemahan visi dan
-Memperjelas kesamaan visi
Strategi
- Memberikan umpan balik yang strategis
- Mengklarifikasi visi
- Memfasilitasi strategi peninjauan dan
-Mencapai konsensus pembelajaran

Balance
Sorecard
Komunikasi dan berhubungan Rencana dan pembuatan sasaran
- Berkomunikasi dan mengajarkan - Merencanakan sasaran
- Menentukan tujuan - Menguatkan inisiatif strategi
- Menghubungkan penghargaan - Menemoatkan submer daya
kepada ukuran kinerja -Menetapkan pencapaian

Mempersiapkan Wawancara Kinerja

 Pelatihan

 Pewawancara harus dapat menciptakan suasana dialog yang nyaman dengan orang
yang diwawancara

 Pewawancara harus menjadi pendengar yang baik

 Pewawancara harus menjadi pendengar yang aktif bukan pendengar pasif

Memilih Model Peninjauan yang Sesuai

Tujuan menentukan kompetensi yang diperlukan organisasi, menentukan


target kerja individu, memonitor kinerja, dan memberikan masukan yang berguna.

Model Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS)

1. Model BARS berfokus pada keahlian


2. Contoh  pekerja survei telepon, staf entry data
3. Kelebihan dari model ini: biasanya pekerja merasa puas dengan model BARS karena
merasa mereka memiliki dampak yang jelas dalam pekerjaannya dan memandang
wawancara kinerja sebagai suatu hal yang suportif.

Model Management by Objectives (MBO)


 Model MBO berfokus pada tujuan, bukan untuk menentukan jenis aktivitas yg akan
dilakukan.
 Model MBO menerapkan 4 elemen utama:
- Input  mencakup alat-alat, material & staff yg diperlukan u/ menyelesaikan suatu
pekerjaan
- Aktivitas  Pekerjaan yg sedang dikerjakan
- Output  hasil akhir. seperti uang yg dihasilkan, produk akhir, laporan hasil dan jasa.
- Umpan balik  reaksi dari atasan yang mengenai output yg dihasilkan.
• Model MBO juga menerapkan 4 kriteria untuk setiap posisi: kualitas, kuantitas, waktu
dan biaya

Model Universal Performance Interviewing

 Model ini berfokus pada performa dan kebutuhan kinerja


 Model ini terdiri dari 4 pertanyaan dasar dan 6 kata kunci, yaitu:
1. Apa saja yg tidak dilakukan, tapi seharusnya dilakukan?
2. Ekspektasi apa yg tidak dapat dicapai dengan standar yg mana?
3. Dapatkah seorang mengerjakan pekerjaan itu bia ia menginginkannya?
4. Apakah individu tsb memiliki kemampuan yg dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut?

 4 pertanyaan diatas dapat berfungsi  sebagai pedoman agar adil menilai dan
membandingkan antar pegawai. Contohnya: bila pewawancara memiliki pikiran
“Saya tidak dapat membuktikannya , tetapi saya merasa orang ini kurang dalam...”

Pendekatan 360 Derajat

 Pendekatan 360 derajat melibatkan serangkaian pengamatan


 Pendekatan ini memungkinkan anggota organisasi untuk menerima masukan
mengenai kinerja mereka, secara anonim, oleh semua pihak yang terpengaruh oleh
kerja anggota tersebut: atasan, rekan kerja, bawahan, subkontraktor, pelanggan, dsb
 Tujuannya  menyediakan masukan yang objektif dan berada pada perilaku dengan
saran dan perbaikan. Jika karyawan mungkin saja tidak membutuhkan
perbaikan/sehingga pujian juga dapat disampaikan.

 Keunggulan Pendekatan 360 Derajat:

- Berguna untuk perbaikan dan pengembangan


- Kuisioner dan wawancara dapat menyediakan data yang objektif untuk memberikan
masukan yang diperlukan untuk pengembangan karyawan.
- Masukan berasal bukan hanya dari satu orang
- Karyawan dapat memilih dan memberikan masukan
- Karyawan melihat ,mendengar,dan mendiskusikan data sehingga lebih dari sekerdar
angka diatas kertas
- Proses ini mendokumentasikan masalah kinerja yang dihadapi

 Kekurangan Pendekatan 360 Derajat:

- mesikipun dirancang untuk pengembangan karyawan ,prosesnya sering tercampur


dalam proses appraisal
- penilaian oleh lebih dari satu pihak mungkin menyediakan lbih banyak data ,tetapi
belum tentu merupaan informasi yang lebih baik
- nilai yang diberikan secara anonim tidak akurat ,tidak kompeten dan bias.
- masukan yang terstruktur dan kuantitatif mungkin lebih mudah didapat,diukur dan
dianalisis tetapi mungkin memiliki masalah dalam akurasi ,keadilan dan sulit untuk
mengukur subjektivitas penilai
- melibatkan atasan mungkin dapat merusak proses dan dapat mengurangi krediabilitas.

Melakukan Wawancara Kinerja


1. Pelajari peninjauan kinerja sebelumnya dari karyawan yang akan diwawancacara
2. Pahami hubungan yang terjadi antara anda dan karyawan
3. Jadwalkan wawancara dari beberapa hari sebelumnya.

Membuka Wawancara
 Buat keadaan karyawan saat melakukan wawancara menjadi nyaman
 Memulai sapaan yang bersahabat dengan karyawan adalah salah satu hal penting
 Timbulkan kesan baik dengan memberikan dukungan bagi karyawan dan bicara
mengenai hal umum
 Memberikan outline wawancara sebagai pengarahan kepada karyawan
Mendiskusikan Kinerja
- Kemampuan berkomunikasi sangat penting bagi kesuksesan wawancara kinerja
- Menjadi pendengar yang aktif
- Memberi masukkan yang positif dan komentar positif untuk mempertahankan
komunikasi
- Bangun pembicaraan yang jujur dengan narasumber

Menutup Wawancara
- Jgn terburu-buru menutup wawancara
- Yakinkan bahwa karyawan mengerti yang baru saja didiskusikan
- Akhiri dengan perasaan bahwa wawancara ini penting bagi pewawancara, karyawan
dan organisasi

Fokus Pada Masalah


- Catat semua fakta yang ada
- Coba untuk tidak menuduh
- Simpan komentar dengan cara yang halus
- Tanyakan pertanyaan yang mengizinkan karyawan untuk menyampaikan perasaan
dan menjelaskan perilaku
-
Hindari Kesimpulan Selama Jalannya Wawancara
Kesimpulan yg dibuat secara terburu-buru dapat menghasilkan lebih banyak masalah
daripada menyelesaikannya.

Menutup Wawancara
Menutup wawancara dengan netral, tidak terburu-buru mengambil suatu keputusan,
konsisten dalam menjalankan kebijakan organisasi.

Wawancara Perawatan Kesehatan


Membuat hubungan kolaboratif
Tujuan dari interaksi perawatan kesehatan adalah untuk “mengembangkan hubungan
timbal-balik, dengan pertukaran informasi, identifikasi masalah, dan pengembangan
solusi adalah sebuah proses interaktif.

a. Berbagi Kontrol
Kecenderungan mengontrol muncul dari operator karena pihak ini menentukan
dan mengontrol pengaturan, waktu dan struktur wawancara.
b. Mengurangi Jarak Rasional
c. Menghargai Keanekaragaman
Menghargai realitas kedua belah pihak yang harus diakui dan diatasi, yaitu:
jenis kelamin, umur, budaya, stereorip
d. Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan

Pembukaan Wawancara

a. Meningkatkan Iklim
Penyedia layanan harus menciptakan suasana yang membuat pasien merasa bebas
untuk mengekspresikan pendapat, perasaan dan sikap. Kedua belah pihak sangat
mengandalkan wawancara untuk mendapatkan dan memberikan informasi.
b. Bersikap Sensitive dan Pribadi
Membangun hubungan melalui obrolan ringan, humor atau pengungkapan diri
untuk membuat pasien santai, menunjukkan minat, meningkatkan kepercayaan
dan memperkaya hubungan mengikat.
c. Mengadaptasi Pembukaan
Isu pembukaan setelah salam dan senda-guran singkat tergantung pada siapa yang
memulai wawancara dan seberapa banyak informasi yang telah dipertukarkan
sebelum wawancara

Mendapatkan Informasi

Cara Meningkatkan Pendapatan Informasi

1. Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan


Gunakan urutan saluran yang dimulai dengan pertanyaan terbuka untuk
berkomunikasi tentang minat, mendorong yang panjang, tanggapan
mengungkapkan, dan menunjukkan kepercayaan pada pasien sebagai kolaborator
untuk memberikan informasi penting, termasuk informasi yang Anda mungkin
tidak berpikir untuk meminta.

2. Mengungkapkan Cerita
Mendukung bercerita. Semakin sedikit Anda berbicara, semakin Anda mungkin
berkata.

3. Mendengarkan, Melihat, dan Berbicara


Bersabarlah dan gigih. Gunakan pertanyaan mengarah dengan hati-hati.

Hambatan untuk Mendapatkan Informasi

 Faktor fisik dan emosional mungkin akan menyulitkan pasien untuk mengingat atau
mengartikulasikan informasi yang akurat dan lengkap.
 Pengungkapan diri akan tetap dangkal jika pasien tidak memercayai penyedia jasa
atau bila kerahasiaan adalah mustahil.
 Pasien yang dalam kesakitan hebat atau ketidaknyamanan psikologis dapat menjadi
marah atau mati rasa oleh pertanyaan tertutup yang tidak berujung, yang peneliti sebut
“pelemahan negatif”.
 Serangkaian pertanyaan yang cepat-tertutup dengan jelas menetapkan tanda untuk
hubungan tersebut; penyedia yang bertanggung jawab, ingin jawaban singkat, terburu-
buru, dan tidak tertarik pada penjelasan.
 Satu studi menemukan 20 persen atau lebih dari responden tidak tahu istilah-istilah
umum seperti abses, jahitan, tumor, dan leher rahim, dan presentase meningkat
dengan kata-kata yang lebih umum seperti edema dan trigliserida.

Memberikan Informasi
Ada beberapa hambatan yang dapat ditemukan, yaitu :

1. Sikap Penyedia
2. Masalah dengan Pasien
3. Metode yang tidak Efektif

Menyuluh dan Meyakinkan

Penyuluhan harus terlebih dahulu merencanakan setiap wawancara dengan lima faktor
relasional dalam pikiran: empati, kepercayaan, kejujuran, saling menghormati, dan
penuh perhatian.

Memilih pendekatan wawancara yang sesuai, penyedia secara tradisional mencoba


dua pendekatan. Pertama adalah pendekatan paternalistik dengan penyedia
mengasumsikan bahwa pasien akan melihat kebijaksanaan nasihat yang diberikan dan
mengubah sikap dan perilaku yang sesuai. Kedua adalah pendekatan yang
memberikan nasihat dan pendidikan yang menjelaskan alasan medis dan berharap
untuk yang terbaik.

Memberikan Iklim yang Sesuai, pasien harus menetapkan kecepatan interaksi.


Perubahan yang signifikan terjadi dari waktu ke waktu dan melalui serangkaian
tahapan. Jangan mencoba dengan terburu-buru atau melewatkan tahapan sebelum
salah satu pihak siap.

Mendorong Informasi, mendorong pasien untuk berbicara. Jika anda berbagi


pengalaman dan perasaan anda maka pasien lebih mungkin untuk bercerita kepada
anda

Menimbang Solusi, Penyedia dan pasien harus bersama-sama membangun sebuah


rencana tindakan yang mengakui kendala sosial, psikologis dan keuangan.

Menutup Wawancara

Saat menutup wawancara kesehatan, kedua belah pihak perlu memahami secara
lengkap dan jelas yang telah mereka bahas, informasi yang telah mereka tukar dan
rekomendasi yang telah dibuat hingga kesepakatan akhir yang telah dicapai.

Wawancara Persuasif
1. Para Pembujuk

Etika Persuasif
Richard Johannesen, otoritas dalam etika persuasif, menulis “Isu etika berfokus pada
pertimbangan nilai tentang derajat benar dan salah, kebajikan dan wakil, dan
kewajiban etika dalam perilaku manusia.
• Responden pada wawancara persuasif telah ditentukan sebelumnya. Langkah
berikutnya adalah mengetahui syarat daftar prospek karena kualitas lebih penting
daripada kuantitas. Setelah iitu menganalisis responden, Pelajari semua yang Anda
dapat tentang responden, sehingga Anda dapat menyesuaikan pesan Anda ke manusia
yang spesifik, bukan menciptakan pendekatan generik yang “hanya” disesuaikan.

Analisis Situasi

Situasi wawancara adalah konteks total seseorang, hubungan, motif, peristiwa, waktu,
tempat, dan objek.

Meneliti Persoalan

Jadilah orang yang paling informatif, paling otoritatif dalam setiap wawancara.
Dengan memperhatikan sumber dan jenis bukti yang ada.

Merencanakan Wawancarara

Hanya setelah menganalisis responden, mempelajari situasi, dan meneliti topik, anda
telah siap untuk merencanakan wawancara. Dengan menentukan tujuan dan alasan
utama.

Memilih Strategi

Teori menjelaskan kegiatan manusia yang kompleks melalui pengamatan cermat


terhadap yang terjadi di dunia nyata dan dapat berfungsi sebagai strategi persuasif.

1. Teori Identifikasi
Anda membujuk dengan mengidentifikasi responden (oleh Kenneth Burke, dalam
Interviu, hal. 279)
2. Teori Keseimbangan dan Konsistensi
Teori ini didasarkan pada keyakinan bahwa manusia berjuang untuk eksistensi
harmonisasi dengan diri sendiri (nilai,keyakinan,dan sikap) dan pengalaman
ketidaknyamanan psikologis (disonansi) ketika aspek eksistensi tampaknya tidak
konsisten atau tidak seimbang.

3. Teori Inokulasi
Teori ini didasarkan pada keyakinan bahwa mungkin lebih efektif untuk
mencegah efek persuasif yang tidak diinginkan untuk terjadi daripada
menggunakan kontrol kerusakan, sesudahnya.
4. Teori Kepatuhan Induksi
Dalam teori ini Anda dapat mengubah pemikiran responden, perasaan, atau akting
dengan membujuk mereka untuk terlibat dalam kegiatan yang bertentangan
dengan nilai, keyakinan, dan sikap.
5. Teori Pskologis Reaktansi
Menurut teori ini, orang bereaksi negatif ketika seseorang mengancam membatasi
perilaku yang mereka inginkan.
Menggunakan pertanyaan secara strategis. Strategi pertanyaan yang melayani
fungsi penting dalam wawancara persuasif.
• Pengumpulan Informasi Pertanyaan
• Pertanyaan Verifikasi
• Pertanyaan mendorong Interaksi
• Pertanyaan Perhatian dan Minat
• Pertanyaan Perjanjian
• Pertanyaan Penolakan

Beradaptasi dengan responden, kita harus mengetahui berbagai tipe responden :


1. Responden yang ragu-ragu, tidak tertarik
2. Responden yang bermusuhan
3. Responden yang picik dan otoriter
4. Responden yang skeptic
5. Responden yang suka berbelanja
6. Responden yang cerdas dan berpendidikan

Menyajikan Solusi

Mulailah fase solusi dengan membuat kriteria (persyaratan, standar, aturan, norma,
prinsip) bahwa setiap solusi harus bertemu.

Menimbang Solusi

Hadirkan solusi secara detail, jelaskan solusi secara rinci dan gunakan bantuan visual
apapun, bantu ressponden membuat keputusan yang terbaik bagi mereka.

Menangani Penolakan

• Merencanakan cara menanggapi mengurangi kejutan

• Mendengarkan dengan cermat, lengkap, dan objektif, tidak menggunakan asumsi


Anda

• Memperjelas penolakan, pastikan Anda memahami persis permasalahan dan


pentingnya sebelum Anda memberikan tanggapan

• Menanggapi dengan tepat, diplomatis, bijaksana, dan profesional

2. Etika Orang yang Dibujuk

Wawancara persuasif adalah kegiatan bersama, kedua belah pihak berbagi tanggung
jawab etika. Ada beberapa standar etika yang diterima secara universal yang berlaku
untuk semua wawancara persuasif yang berhubungan dalam derajat benar dan salah,
baik dan buruk, tetapi ada standar etika fundamental yang dapat berfungsi sebagai
panduan ketika Anda adalah seorang yang dibujuk.
1. Bersikap Jujur
2. Bersikap Adil
3. Bersikap Skeptis
4. Bersikap Bijaksana dan Rundingkan Penghakiman
5. Bersikaplah Terbuka
6. Bersikaplah Responsif

Wawancara Kerja
1. Menganalisis Diri Sendiri
Anda harus mengenal diri sendiri, sehingga anda dapat menentukan karier, posisi, dan
organisasi yang terbaik bagi anda karena pertanyaan wawancara yang ditujukan untuk
menemukan siapa anda, apa yang dapat anda lakukan, dan seberapa baik anda untuk
posisi tertentu dalam sebuah organisasi.
2. Melakukan Pekerjaan Rumah Anda
Mengetahui terlalu sedikit tentang posisi dan organisasi merupakan rintangan utama
bagi pelamar. “meneliti perusahaan dan posisi adalah langkah yang paling penting
dalam mempersiapkan sebuah wawancara.”
3. Melakukan Pencarian
Gunakan berbagai media untuk mendapakan informasi melalui berbagai media
Jaringan, Mengetuk Pintu, Surat Kabar dan Buletin, Badan Penempatan atau Layanan
Internet, Bursa karir/Pekerjaan.
4. Menyiapkan Kredensial
Resume, portofolio, surat lamaran
5. Menciptakan Kesan Pertama yang Mengesankan
Hubungan antara pihak pewawancara, busana yang digunakan, komunikasi non
verbal, kedatangan dan pembukaan
6. Menjawab Pertanyaan
Komunikasi non verbal, Jadilah hidup dan dinamis misalnya disampaikan melalui
cara berjabat tangan, duduk, berjalan,berdiri, sikap, dan menggerakan tubuh.
7. Mengajukan Pertanyaan
Hindari pertanyaan tentang gaji, promosi, liburan, dan pensiun selama wawancara
penyaringan dan jangan pernah menempatkan mereka sebagai pertanyaan pertama
Anda. Jangan buang waktu meminta informasi yang tersedia di situs organisasi atau di
perpustakaan

Anda mungkin juga menyukai