Anda di halaman 1dari 12

MENCARI CALON PEJABAT PROFESIONAL

MELALUI SELEKSI JABATAN TERBUKA

Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ


Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia

Dipresentasikan pada Pembinaan Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi


Virtual Meeting | KASN 22 SEPTEMBER 2021
FILOSOFI DAN SPIRIT
SELEKSI TERBUKA JPT

• Memperkuat basis kompetensi dalam pengisian


jabatan
• Menghilangkan basis KKN dalam jabatan
• Membangun budaya kinerja dalam birokrasi
• Membangun profesionalisme birokrasi
• Mengurangi ego sektoral dan silo mentality
• Membangun keterbukaan dan transparansi
PANITIA SELEKSI (PANSEL)
• Pansel memiliki peranan yang sangat penting dalam • Pansel harus memahami filosofi dasar, instrumen, dan
seleksi terbuka JPT metode yang dipergunakan dalam seleksi terbuka
• Pansel berfungsi untuk mengeksplorasi kesesuaian • Pansel juga memberikan kesempatan yang luas kepada calon
kompetensi, pengalaman, pemahaman calon atas dari berbagai K/L/Pemda dan juga kalangan swasta
jabatan yang dilamar
• Pansel juga bisa mengundang beberapa calon yang dianggap
• Pansel harus profesional, objektif, dan tidak memenuhi persyaratan untuk mendaftar
memiliki konflik kepentingan
HAL-HAL POKOK YANG HARUS DIPAHAMI

Wawancara Asesmen Kompetensi Penulisan Makalah


Untuk mendalami pengalaman, latar belakang,
Untuk mengetahui kompetensi manajerial dan Untuk mengetahui masalah dasar organisasi,
kompetensi teknis dan manajerian, pemecahan masalah,
sosio kultural dan karakter/bakat dari calon visi-misi, dan program kerja calon jika terpilih
karakter, dan integritas dari calon

Syarat Administratif Rekam Jejak


Untuk mengetahui kesesuaian syarat-syarat administratif yang diperlukan Untuk mengetahui berbagai catatan dari kantor atau dari
untuk suatu jabatan (pendidikan, pelatihan, masa kerja, pengalaman jabatan) masyarakat mengenai calon
Wawancara Calon JPT
Tujuan
memahami bagaimana pengalaman dan kompetensi
manajerial, teknis, dan sosio-kultural calon JPT
Pendekatan utama:
(1) Wawancara bisa dilakukan dengan mendasarkan
hasil AC (dengan risiko subjektivitas)
(2) Tanpa mengetahui hasil AC (untuk menjamin
objektivitas)
Wawancara dilakukan dengan pedoman kompetensi
yang akan diperdalam misalnya kemampuan berinovasi,
komunikasi, menggerakkan staf, membangun jaringan,
daya tahan terhadap tekanan, pandangan dan
pengalaman mengenai integritas, dll
Wawancara bisa didahului dengan presentasi singkat
dari calon atau langsung dengan tanya jawab.
BEBERAPA PERTANYAAN YANG BISA DIAJUKAN

Keputusan terberat apa yang pernah dibuat? Mengapa dianggap


berat? Apa risiko yang akan ditanggung? Apa nilai dasar yang
dijadikan pedoman membuat keputusan tsb?

Inovasi/prestasi yang pernah dibuat dalam karir sebagai PNS? Sebagai


apa peran waktu itu? Apa perubahan yang dirasakan? Apakah sampai
saat ini masih berjalan?

Apakah pernah mengalami dilema integritas? Mana yang akan


menjadi dasar dalam keputusan dalam dilema tersebut? Bagaimana
meletakkan loyalitas dan integritas?

Bagaimana pandangan calon terhadap staf? Jika ada usul/saran/kritik


dari staf, apa sikap calon? Apa kelemahan dan kekuatan calon selama
ini dalam bekerja menurut staf, rekan kerja, atau atasan?

Apa program utama yang akan dilakukan calon jika terpilih?


Bagaimana calon bisa memperoleh dukungan dari atasan dan staf?
Membaca Hasil Assessment Center
o Pansel dan user menetapkan kompetensi dan level kompetensi yang akan diuji
oleh AC. Jenis-jenis kompetensi manajerial JPT saat ini sudah diatur oleh
PermenPANRB 53/2020
o Ada baiknya pansel berdiskusi dengan user untuk memperoleh gambaran ideal
calon JPT yang diharapkan oleh user (PPK)
o Hasil AC akan disampaikan oleh tim Assessor kepada Pansel: rekomendasi
pansel biasanya akan terdiri (1) Memenuhi syarat; (2) kurang memenuhi syarat;
(3) tidak memenuhi syarat. Nilai Minimal 68%
o Hasil AC biasanya memiliki validitas sampai 65% dari kompetensi calon atas
standar kompetensi yang disyaratkan.
o Jika jumlah pelamarnya banyak, hasil AC dijadikan sebagai cara untuk
menggugurkan calon pada tahap berikutnya. Tetapi jika pelamarnya terbatas,
hasil AC bisa dibobot dengan komponen lainnya.
o Perhatikan hasil AC yang disarankan oleh Assesor misalnya berkaitan dengan
kemampuan berkolaborasi, kematangan pribadi, sikap emosi calon, dll. Jika
hasil AC sudah diketahui, bisa ditanyakan langsung kepada calon mengenai
suatu hal dalam wawancara.
Membaca Makalah Calon
JPT
• Makalah yang dibuat calon dipergunakan untuk mengetahui kemampuan calon
mengidentifikasi masalah yang saat ini terjadi (umum maupun khusus) dalam jabatan
yang dilamarnya. Calon juga diminta memberikan rekomendasi kebijakan/strategi serta
program yang ditawarkan jika terpilih.

• Makalah dibuat dengan struktur yang sederhana dan jumlah halaman yang tidak terlalu
banyak (misal 6-8 hal, 1.5 spasi, 12 times new roman), dengan tema sesuai jabatan yang
dilamar.

• Tugas pansel dalam membaca makalah: pahami masalah dasar yang ditulis, inovasi
kebijakan dan program yang ditawarkan, logis dan sistematika berpikir calon,
kemungkinan bisa tidaknya dilaksanakan
Bobot Komponen
Penilaian Kompetensi

• Dengan berbagai pertimbangan dan


pengalaman, wawancara seringkali
dapat menyakinkan pansel mengenai
calon karena langsung bertatap muka
dan berdiskusi mendalam

• Bobot komponen penilaian biasanya:


wawancara (30-35%), AC (20-25%),
Makalah (15-20%), administratif (15-
20%) (PermenpanRB No. 15/2019)
PERMASALAHAN DALAM KEPANSELAN
Terkadang jumlah pelamar sangat sedikit, bahkan tidak memenuhi syarat minimal 3 orang.
Pansel harus memperpanjang pendaftaran dan bila perlu head hunting calon.

Terkadang setelah semua proses dilakukan pansel tidak mendapatkan calon yang memenuhi
standar minimal, sehingga pansel tidak merekomendasikan calon kepada User.

Terkadang pansel harus memilih the best among the worst, karena misalnya hasil AC nya bagus,
tetapi hasil wawancara tidak memenuhi standar pansel, atau ada hal yang tidak bisa diterima
pansel.

Apakah mungkin ada preferensi dari User? Sangat mungkin, tetapi pansel harus objektif
menilai kompetensi calon dimaksud. Jika tidak memenuhi syarat, maka pansel tidak
merekomendasikan calon dimaksud dengan penjelasan.
Hal lain yang harus
diperhatikan
• Sekretariat pendukung pansel sangat penting: harus profesional
dan trusted, karena semua dokumen, diskusi dan keputusan
pansel menjadi confidential. Jika diperlukan dan sangat rahasia
diskusi pansel tanpa dihadiri oleh sekretariat.
• Berbagai format dokumen penilaian, keputusan, pengumuman,
berita acara, dan laporan ke user sebaiknya sudah dibuat dan
memiliki standarisasi. Sehingga akan mempercepat proses
kepanselan dan membantu pansel untuk membuat keputusan.
• Sistem informasi berbasis IT untuk Seleksi Terbuka di
beberapa K/L/Pemda saat ini sudah dibuat, sehingga bisa
membantu sekretariat
• Pada dasarnya belum ada standar AC yang dipergunakan secara
nasional. Setiap provider memiliki standar masing masing.
TERIMA KASIH DAN SELAMAT
BEKERJA

Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ

M Building, 2 n d Floor Faculty of Administrative


Science, Universitas Indonesia

e_prasojo@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai